ujian nasional unbk

Ujian Nasional Zaman Dulu vs Zaman Now – Semua tentang Ujian

Sobat Zenius coba deh tanya sama mama dan papa elo, dulu mereka pas sekolah ikut Ujian Nasional (UN) atau nggak?

Gue tebak, pasti jawabannya beda sama UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang sekarang diadakan pemerintah.

Jadi guys, ujian yang diikuti oleh orang tua elo sama yang bakalan elo ikutin sekarang memang beda. Kok bisa begitu, ya?

Begini sejarahnya guys.

1. Ujian Penghabisan (1950-1964)

Awal mula adanya ujian yang diadakan secara nasional itu di tahun 1950. Namanya Ujian Penghabisan. Bisa dibilang, ujian ini semacam program uji coba. Soal-soal ujiannya juga dibuat langsung oleh Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat itu). Program ujian ini berlangsung selama lima tahun dari tahun 1950 sampai tahun 1964.

Soal-soal yang diberikan waktu ujian beda banget lho, sama soal UNBK sekarang yang bentuknya pilihan ganda. Soal yang diberikan pas Ujian Penghabisan ini bentuknya uraian atau esai. Terus, hasilnya langsung diperiksa oleh tim di masing-masing pusat rayon (wilayah).

Kebayang nggak sih, pegelnya nulis jawaban soal uraian atau esai pas ujian ini?

2. Ujian Negara (1965-1971)

Setelah program Ujian Penghabisan berhasil, pemerintah menerapkan aturan Ujian Negara. Widih, dari namanya saja sudah wah banget ya, Sobat Zenius.

Saat itu, Ujian Negara memang sangat penting, guys. Soalnya, ujian ini jadi syarat kelulusan sekolah saat itu. Artinya, kalau elo nggak lulus Ujian Negara, elo nggak bisa daftar ke sekolah negeri di tingkat selanjutnya atau ke perguruan tinggi negeri. Penting banget, kan? Apalagi ujian ini cuma berlangsung sekali setahun selama tahun 1965 sampai tahun 1971.

Sama kayak Ujian Penghabisan, soal Ujian Negara juga disusun langsung oleh pemerintah pusat dan berbentuk soal uraian atau esai.

Kebayang nggak sih deg-degannya mengerjakan soal-soal esai yang menentukan kelulusan elo? 

Kalau nggak lulus Ujian Negara bagaimana? Tetap dapat ijazah, kok. Tapi elo cuma boleh melanjutkan pendidikan ke sekolah atau perguruan tinggi swasta.

Hmm.. kebayang kan pentingnya Ujian Negara saat itu buat yang pengin belajar di sekolah atau perguruan tinggi negeri?

3. Ujian Sekolah (1972-1979)

Tahun 1972, Ujian Negara dihapuskan dan diganti dengan Ujian Sekolah.

Kenapa diganti? Soalnya mutu setiap sekolah yang ada di Indonesia itu berbeda banget. Jadi, Ujian Negara yang soalnya sama dan serentak terasa nggak adil buat beberapa sekolah.

Supaya ujian yang diadakan yang diadakan sesuai dengan mutu sekolahnya, pemerintah menerbitkan pedoman penilaian. Sementara, penyusunan soal dan standar kelulusannya ditentukan oleh sekolah masing-masing. Makanya, di ijazah peserta yang lulus Ujian Sekolah ditulis keterangan Tamat, bukan Lulus.

Program seperti ini berlangsung sukses dari tahun 1972 sampai 1979, lho. Selama tujuh tahun itu, persentase kelulusan siswa yang mengikuti Ujian Sekolah bahkan bisa mencapai seratus persen. Namun, tentu saja mutu lulusan masing-masing sekolah nggak bisa dibandingkan.

Baca Juga: UMPTN, SBMPTN, dan Nama Seleksi Masuk PTN dari Masa ke Masa

4. Ebta dan Ebtanas (1980-2002)

Kalau elo pernah dengar cerita orang tua elo soal ujian, pasti nggak jauh-jauh dari Ebta (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) dan Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Iya, dua ujian ini memang berlangsung di era Orde Baru. Tepatnya sejak tahun 1980 sampai tahun 2002.

Awalnya, Ebtanas cuma diadakan buat menguji mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP/Pendidikan Kewarganegaraan). Sementara Ebta diadakan untuk menguji mata pelajaran lainnya.

Tapi di tahun-tahun selanjutnya Ebtanas juga menguji mata pelajaran pokok seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Nah, di masa Ebta dan Ebtanas ini bentuk soal pilihan ganda mulai digunakan.

Karena ada dua bentuk ujian akhir, kriteria kelulusan siswa tetap ditentukan oleh sekolah. Pemerintah pusat cuma memberikan petunjuk teknis penyelenggaraannya.

5. Ujian Akhir Nasional (2003-2004)

Kalau orang tua elo mungkin akrabnya sama Ebta dan Ebtanas, oom atau tante elo pasti ada yang lebih akrab sama Ujian Akhir Nasional (UAN).

Iya, mulai tahun 2003 sampai tahun 2004 sistem ujian berstandar nasional kembali diadakan guys.

Sistem ujian ini mirip sama Ujian Negara yang diadakan sebelumnya. Soal-soal yang diberikan disusun langsung oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Hasil ujiannya juga langsung diperiksa di provinsi sesuai dengan kunci jawaban yang diberikan Puspendik.

Namun, UAN ini cuma menguji tiga mata pelajaran saja kok, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Sementara, mata pelajaran lainnya diujikan sekolah atau pemerintah daerah sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang disusun Puspendik.

Sama kayak Ujian Negara, hasil UAN juga menentukan kelulusan dan digunakan untuk seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

6. Ujian Nasional (2005-2013)

Nah, kalau Ujian Nasional (UN) kakak-kakak elo pastinya sudah akrab. Coba deh, Sobat Zenius tanya sama mereka.

Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2009 (dok. Wikimedia Commons)
Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2009 (dok. Wikimedia Commons)

Sebelum adanya UNBK seperti sekarang, UN dilakukan secara manual. Iya, ujiannya yang pakai pensil 2B itu lho, buat nulis di lembar jawaban.

Sistem ujiannya masih sama kok, kayak UAN. Bedanya, penyelenggaraan UN jadi tanggung jawab pemerintah daerah. Mulai dari provinsi, kota/kabupaten, sampai sekolah.

Pemerintah pusat hanya menyediakan soal dan kunci jawaban yang disiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibantu Puspendik.

Baca Juga: UTBK Berbeda dengan Ujian Nasional! Kenapa Perlu Belajar UTBK secara Khusus?

7. Ujian Nasional Berbasis Komputer (2014-2020)

Pelaksanaan UNBK 2020 di Tanah Luas, Aceh (dok. Muhib Mahesa/Pixabay)
Pelaksanaan UNBK 2020 di Tanah Luas, Aceh (dok. Muhib Mahesa/Pixabay)

Di tahun 2014, Menteri Pendidikan saat itu, Anies Baswedan mulai menerapkan UN berbasis komputer alias UNBK. Nggak ada lagi tuh, repot-repot bawa pensil 2B buat nulis di lembar jawaban. Soalnya, elo menjawab soal-soal ujiannya langsung di komputer.

Menurut situs resmi UNBK milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), awalnya UNBK cuma diadakan di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) secara online tahun 2014. Iya, uji coba UNBK pertama malah dilakukan di sekolah yang dikelola kedutaan besar Indonesia di luar negeri. 

Setelah penyelenggaraannya sukses, baru deh diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia sampai tahun 2020.

8. Asesmen Nasional (2021-sekarang)

Dilansir dari Tirto, tahun 2021 kemarin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan aturan untuk menghapus Ujian Nasional dan UNBK. 

Wah, nggak ada ujian dong? Tunggu dulu. Elo masih tetap ikut ujian yang disebut Asesmen Nasional.

Konsep Asesmen Nasional ini beda banget lho sama ujian-ujian nasional sebelumnya. Kalau ujian-ujian sebelumnya elo harus belajar semua materi dari berbagai macam mata pelajaran. Nah, kalau Asesmen Nasional ini elo nggak perlu capek-capek begadang belajar semua materi itu.

Berdasarkan situs resmi Asesmen Nasional Kemendikbud, asesmen yang bakalan elo ikut terdiri dari:

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk numerasi (matematika) dan literasi (teks fiksi dan informasi)
  • Survei Karakter
  • Survei Lingkungan Belajar

Berhubung materinya nggak sebanyak ujian-ujian nasional sebelumnya, elo bisa lebih fokus untuk persiapan ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Salah satunya dengan ikut paket belajar yang tersedia di Zenius.

Selain itu, gue juga udah siapkan series Semua tentang Ujian, nih! Di series ini gue bakalan ngulik serba-serbi ujian plus tips-tips menghadapinya, lho! Dibaca, yuk!

Semua tentang Ujian:

Bagian 1: Kok di Sekolah Ada Evaluasi Belajar Terus, Sih?

Bagian 2: Ujian Nasional Zaman Dulu vs Zaman Now

Bagian 3: Asesmen Nasional Adalah Pengganti Ujian Nasional, Ini Penjelasannya

Bagian 4: 5 Tips Persiapan Ujian Supaya Dapat Nilai Maksimal

Referensi

  • Ini Sejarah Ujian Nasional di Indonesia – Media Indonesia (2019)
  • Ujian Nasional Dihapus Mendikbud dan Sejarahnya di Indonesia – Tirto (2019)
Bagikan Artikel Ini!