Halo Sobat Zenius, apa kabar nih? Baik dong ya. Pada artikel ini gue mau elo kenal lebih dekat dengan Zen Tutor. Siapakah dia? Dia adalah Agnes A. Purba, yang akrab dipanggil Butet. Ahlinya pengetahuan kuantitatif, nih.
Kalo gue punya sapaan akrab ke elo ‘Sobat Zenius’, tutor Zenius juga punya panggilan sayang nih, yaitu Zen Tutor.
Elo pasti sering kan liat Butet jelasin materi Matematika di Zenius. Yak, benar! Butet mengajar Matematika dan sekarang juga menjadi tutor Pengetahuan Kuantitatif. Yuk cari tahu lebih lanjut pengalaman menjadi Zen Tutor-nya!
Latar Belakang Butet
Butet adalah lulusan Pendidikan Matematika Unimed, jadi tentu saja Butet menjadi tutor Matematika keren yang dimiliki oleh Zenius.
Di Zenius, Butet selain menjadi tutor Matematika Zenius, dia juga menjadi pengajar Pengetahuan Kuantitatif.
Tutor yang hobinya nonton ini mengaku bahwa ia ingin menjadi guru karena terinspirasi oleh ibunya yang mengajar selama 27 tahun. Wow…
Kemudian, Butet juga suka banget sama cara mengajarnya Co-founder Zenius, yaitu Sabda PS. Ia melihat cara mengajar Sabda itu asyik dan membuat Matematika jadi lebih menyenangkan. Ibunya merupakan panutannya, dan cara mengajar terinspirasi dari Sabda.
Butet membuat akun Instagram bernama @butetmengajar. Ia mengajarkan Matematika, sampai akhirnya ditawarin Sabda untuk menjadi tutor Matematika. Tawaran yang sangat menarik ini diambilnya tanpa berpikir panjang.
Iya dong, Butet suka banget mengajar, kemudian nge-fan sama Sabda. Begitu ditawarin Zenius, langsung terima. Jadinya, Sobat Zenius bisa lihat video-video yang ada Butet dan diajar olehnya deh.
Pengalaman Ngajar di Zenius
Saat masih kuliah Butet mengajar di bimbel online dan private. Namun, di bimbel onlinenya masih freelance jadi kapan ia sempat, barulah ia jadwalkan untuk ngajar. Butet juga mengajar private kepada 2-3 orang. Sedangkan di bimbel offline ia ngajar matematika SMP & SMA.
Setelah lulus kuliah, Butet ngajar TK A & B di Riau selama enam bulan. Soalnya ia penasaran dan pengen nyari-nyari punya pengalaman ngajar anak TK, karena kalo SD itu kan hampir dengan anak SMP.
Namun kalau TK beda banget. Ternyata setelah dijalanin mengajar TK, separah, secapek, dan sesusah itu rasanya. Apalagi anak TK belum tau apa-apa. Apapun gerak-gerik yang diberikan ke anak itu pasti bakal berpengaruh banget.
Kalau SMP-SMA sudah tau mau apa, dan dapat bertindak sendiri dan sudah bisa milih-milih. Sedangkan kalo TK kan bener-bener dari 0, seperti mengajar baca, dan menghitung. Gurunya perlu bersikap seperti anak kecil, sambil lari-lari, nyanyi-nyanyi sampai ke toilet juga harus ditemenin.
Di 2017 akhir Butet sempat menganggur untuk mempersiapkan S2 sekitar 3-4 bulan. Setelahnya ia pergi ke Jakarta kemudian mengajar di bimbel offline.
Dari bimbel offline itu Butet masuk di Zenius. Awal-awal pandemi ia membuat akun sosial media @butetmengajar sambil jalan bimbel offline dan private. Lalu ada Sobat Zenius yang sering komunikasi dengannya dan meminta untuk membuat group belajar berbayar sekitar 10-an orang untuk tambahan belajar PK selama 3 bulanan.
Ada anak-anak yang juga sering ikutan free class milik Butet. Dulu juga ia membuat free class karena ia mau banget belajar cara mengajar secara online.
Bermodalkan sosmed dan membuat free class Sobat Zenius jadi sering ikutan. Dari anak-anak juga akhirnya Sabda meliriknya dan ngajakin buat join di Zenius. Tanpa pikir lama ia terima karena kebetulan Butet sudah lama tau Sabda juga dan Zenius.
Persiapan Sebelum Ngajar
Kira-kira apa ya yang disiapkan oleh Butet saat mengajar? Sobat Zenius pasti mikir kalau para tutor ini udah ngerti banget fundamental skillnya sehingga ngajarnya lancar dan oke banget di kamera.
Biasanya Butet mempersiapkan materinya dari jauh-jauh hari. Ia mapping dulu materi yang akan diajarkan, melakukan brainstorming sekitar seminggu. Kemudian menekan miskonsepsi dan teknis.
Tutor Development Program
Sebelum mengetahui pengalaman Butet lebih dalam, gue mau ceritain dulu nih program untuk tutor yang dimiliki oleh Zenius untuk menyiapkan tutor-tutor yang dapat menerapkan nilai-nilai yang dimiliki oleh Zenius, yaitu: Cerdas, Cerah, Asyik.
Program Zen Tutor ini dikenal dengan Tutor Development Program. Program ini menyiapkan tutor-tutor yang tidak asal-asalan memberikan penjelasan ke elo namun juga belajar untuk memahami cara mengajar yang Asyik.
Zen itu biasanya jago, dong! Oleh sebab itu diadakan Tutor Development Program, agar menjadikan Zen Tutor terus meningkat kemampuan mengajarnya. Elo bisa membuktikannya dengan gabung ke Live Class, terus ajukan pertanyaan langsung, tutornya pasti jawab dengan tepat dan cerdas.
Zen Tutor emang disiapkan untuk setangkas itu lewat Tutor Development Program. Nah program ini memiliki 3 tahap, yaitu: Educators Development Program, Belajar Ngajar, dan TANCEP (Tutor Assessment & CCA Acceleration Program).
Mulai dari tahapan yang pertama, yaitu Educators Development Program Zenius atau EDP. Kalau elo mau jadi tutor di Zenius. Program ini merupakan pengenalan pertama terhadap nilai dan standar kualitas para Zen Tutor. Di sini mereka akan belajar tentang Matematika Dasar, Verbal-Logic, dan Bahasa Inggris.
Gak melulu tentang pelajaran aja, pada tahap ini calon tutor akan belajar tentang alam semesta melalui diskusi-diskusi seru. Bersama di EDP, calon tutor juga belajar proses berpikir, belajar serta mengajar.
EDP kan untuk calon tutor, program selanjutnya adalah Belajar Ngajar yang diperuntukkan bagi tutor yang lulus EDP. Di tahap ini Zen Tutor belajar untuk berargumen, memahami konsep serta evaluasi metode pembelajaran.
Di program Belajar Ngajar ini, para tutor akan memilih gaya pengajaran yang cocok untuk mereka. Ih keren gak sih? Belajar Ngajar bareng, dan tutor juga akan belajar tentang cara otak bekerja melalui macam-macam metode pembelajaran.
Tidak hanya itu, pada Belajar Ngajar para tutor akan saling mengevaluasi konten dan gaya pengajaran tutor lainnya. Makanya gak heran nih kalau belajar di Zenius bisa seru dan se-efektif itu.
Tahap ketiga ada TANCEP (Tutor Assessment & CCA Acceleration Program) yang diperuntukkan bagi Zen Tutor yang telah mengikuti tahap 1 dan 2 serta memiliki pengalaman lebih dari 2 tahun.
Dalam TANCEP, tutor dilatih untuk mengubah cara pikir dan melihat dunia. Menuju higher level of thinking. Tutor juga akan mengimplementasikan materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya untuk melihat peristiwa sejarah dunia bahkan alam semesta. Seru dan asyik, bukan?
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Tutor Development Program
Menurut pendapat Butet dalam kegiatan belajar dan mengajar sebelumnya, persiapan tidak sedetail sekarang di Zenius.
Awalnya hanya mengerti ide saja, setelah mengajar di Zenius lebih tau aspek pengajaran dan hal-hal kecil seperti, dalam waktu 10 menit Sobat Zenius perlu diberikan istirahat dulu.
Salah satu hal yang membuat Butet merasa terbantu adalah dengan membuat pendekatan pengajaran atau Pen Principal (macam-macam metode deliver materi).
Salah satu tahap yang harus dilewati untuk menjadi Zen Tutor adalah program Tancep (Tutor Assessments & CCA-Acceleration Program).Yang Butet pelajari dari Tancep adalah lebih berintegrasi dengan ilmu lain.
Jika dulu hanya memberikan soal Matematika saja, sejak dari adanya Tancep para tutor berintegrasi dengan subject lain agar Sobat Zenius tau kalau Matematika itu tidak hanya terkooptasi di dalamnya, melainkan dapat memberikan insight lainnya.
Butet merasa metode pengajarannya masih belum sempurna, namun berkat Tutor Development Program ini ia menjadi lebih sensitif dan mengerti cara mengajar mengikuti style dan mengemas materi lebih menyenangkan agar Sobat Zenius semakin enjoy.
Ada tips belajar Matematika dari Butet nih, Sobat Zenius!
Tidak hanya mencatat namun perlu mengetahui asal usul rumusnya. Tidak perlu langsung ke topik-topiknya, dimulai mencari tahu dari mana awal semua materi.
Kalau akarnya saja tidak tahu, lalu mau melanjutkan ke materi lainnya, itu hanya akan membuat kita jadi males-malesan. Setidaknya perlu tau untuk mengerti satu topik, harus mulai dari mana.
Butet seringkali nanya ke anak-anak apakah basicnya sudah oke atau belum? Karena kalau dasarnya saja sudah oke bisa dilanjutkan. Akan terasa percuma jika hanya ingin mengejar-ngejar topik a, b, c, dan d aja, tapi gak mulai dari dasar yang relate, kemungkinan gak akan paham.
Gak ada salahnya juga jika elo kelas 12 tapi belajar Matematika SD. Elo harus berani ngecek pengetahuan dasar di Matematika atau subjek apapun.
Terus setelah itu, baru deh mulai ngulik-ngulik materi lain. Selanjutnya latihan karena percuma udah pelajari materi, nonton materi, tapi gak diasah atau dilatih pengetahuannya.
Kalau gak latihan, dapat dipastikan elo akan kesulitan menjawab soal PK dengan benar. Mungkin cuma tau-tau aja tapi pas ketemu soal yang sulit, jadi gak tau pake cara dan rumus apa.
Sekian pengenalan Tutor Zenius. Ada quotes nih dari Butet:
“Kalau Matematika harus cek dari 0. Paham dasarnya baru kembangin.”
See you, Sobat Zenius!
Leave a Comment