{"id":70753,"date":"2022-06-30T10:30:27","date_gmt":"2022-06-30T03:30:27","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=70753"},"modified":"2022-10-25T10:19:51","modified_gmt":"2022-10-25T03:19:51","slug":"ruang-lingkup-sejarah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/ruang-lingkup-sejarah","title":{"rendered":"Ruang Lingkup Sejarah Sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni – Materi Sejarah Kelas 10"},"content":{"rendered":"\n<p style=\"border-width: 0px 0px 1px; border-style: none none solid; border-color: transparent transparent #dedede; padding: 1em; font-size: 15px; background-color: #bcb4d7;\">Ruang lingkup sejarah terbagi menjadi empat yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. Gimana ya konsep dan contohnya? Yuk, kita bahas bareng.<\/p>\n\n\n\n<p><em>Hola<\/em>, Sobat <a href=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCPFc7-vFol1QBMZxw62w_Hw\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Zenius<\/a>! Siapa di sini yang suka sama pelajaran Sejarah? Coba dong, isi <em>poll <\/em>di bawah ini. Gue mau tahu siapa saja yang suka belajar Sejarah.<\/p>\n\n\n<div id=\"polls-184\" class=\"wp-polls\">\n\t<form id=\"polls_form_184\" class=\"wp-polls-form\" action=\"\/index.php\" method=\"post\">\n\t\t<p style=\"display: none;\"><input type=\"hidden\" id=\"poll_184_nonce\" name=\"wp-polls-nonce\" value=\"577cad70d9\" \/><\/p>\n\t\t<p style=\"display: none;\"><input type=\"hidden\" name=\"poll_id\" value=\"184\" \/><\/p>\n\t\t<p style=\"text-align: center;\"><strong>Gue \u2026 pelajaran Sejarah.<\/strong><\/p><div id=\"polls-184-ans\" class=\"wp-polls-ans\"><ul class=\"wp-polls-ul\">\n\t\t<li><input type=\"radio\" id=\"poll-answer-577\" name=\"poll_184\" value=\"577\" \/> <label for=\"poll-answer-577\">suka<\/label><\/li>\n\t\t<li><input type=\"radio\" id=\"poll-answer-578\" name=\"poll_184\" value=\"578\" \/> <label for=\"poll-answer-578\">nggak suka<\/label><\/li>\n\t\t<\/ul><p style=\"text-align: center;\"><input type=\"button\" name=\"vote\" value=\" Vote \" class=\"Buttons\" onclick=\"poll_vote(184);\" \/><\/p><p style=\"text-align: center;\"><a href=\"#ViewPollResults\" onclick=\"poll_result(184); return false;\" title=\"View Results Of This Poll\">View Results<\/a><\/p><\/div>\n\t<\/form>\n<\/div>\n<div id=\"polls-184-loading\" class=\"wp-polls-loading\"><img src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/plugins\/wp-polls\/images\/loading.gif\" width=\"16\" height=\"16\" alt=\"Loading ...\" title=\"Loading ...\" class=\"wp-polls-image\" \/> Loading ...<\/div>\n\n\n\n\n<p>Menurut kalian, sejarah itu apa sih? Pernah nggak elo bertanya-tanya, kenapa ya perlu belajar sejarah? <\/p>\n\n\n\n<p>Ngapain gitu ya, mengingat-ingat kembali, ngebahas kejadian di masa lalu dan sosok-sosok yang sudah tiada. Eits, sejarah itu sebenarnya bukan cuma sekedar mengenang kejadian masa lalu saja.<\/p>\n\n\n\n<p>Ada satu kutipan tentang sejarah yang gue suka banget nih, dari seorang ahli sejarah dan pakar folklor asal Amerika, Henry Glassie.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/quotes_sejarah_henry_glassie_zenius_education.webp\" alt=\"Kutipan tentang sejarah oleh Henry Glassie.\" class=\"wp-image-70758\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/quotes_sejarah_henry_glassie_zenius_education.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/quotes_sejarah_henry_glassie_zenius_education-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/quotes_sejarah_henry_glassie_zenius_education-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Kutipan tentang sejarah oleh Henry Glassie. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Menurutnya, sejarah itu nggak cuma sekedar masa lalu, melainkan sebuah peta masa lalu yang digambarkan dari sudut pandang tertentu, supaya berguna bagi penjelajah masa depan.<\/p>\n\n\n\n<p>Penjelajah masa depan itu ya maksudnya bisa kita atau generasi lainnya, yang bisa belajar dan terinspirasi dari sejarah masa lalu.<\/p>\n\n\n\n<p>Nah, gue kan sudah bilang ya, bahwa sejarah itu bukanlah sekedar masa lalu. Sejarah itu memiliki empat ruang lingkup, yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni.<\/p>\n\n\n\n<p>Wah, maksudnya gimana ya? Yuk, kita bahas bareng-bareng, dimulai dari pengertian ruang lingkup sejarah.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><strong>Ruang Lingkup Sejarah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebelum kita membahas lebih lanjut soal apa itu ruang lingkup sejarah dan contohnya, kita perlu paham dulu nih akan konsep dasar ilmu sejarah.<\/p>\n\n\n\n<p>Sejarah sendiri sebenarnya berasal dari kata <em>syajaratun<\/em> yang merupakan Bahasa Arab, dengan arti pohon. Lho, apa kaitannya dengan pohon?<\/p>\n\n\n\n<p>Pohon di sini melambangkan silsilah dan asal-usul kisah yang terus tumbuh secara dinamis sepanjang masa.<\/p>\n\n\n\n<p>Di dalam sejarah, manusia dapat menjadi subjek maupun objek kajian sejarah, lho. Bagaimana bedanya?<\/p>\n\n\n\n<p>Sebagai subjek, manusia merupakan seorang pelaku yang mempengaruhi jalannya sejarah. Selain itu, manusia dalam sejarah diposisikan sebagai objek dimana perilaku manusia dapat dikaji dalam suatu rentang waktu.<\/p>\n\n\n\n<p>Oke, lalu gimana dengan pengertian ruang lingkup sejarah? Ruang lingkup sejarah merujuk pada batasan atau sisi-sisi sejarah. Apa saja cakupannya?<\/p>\n\n\n\n<p>Sejarah itu bisa menjadi ilmu, peristiwa, kisah, dan seni, untuk dibahas dan dikaji lebih lanjut. Sekarang, kita coba ulik satu per satu batasan-batasan tersebut ya.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">Baca Juga: <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/untuk-apa-belajar-sejarah\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><strong>Apa sih Pentingnya Belajar Sejarah?<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sejarah Sebagai Ilmu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Di sekolah, kita belajar Sejarah, baik itu sejarah dunia, maupun sejarah Indonesia. Nah, sejarah yang kita pelajari di sekolah itu merupakan contoh batasan sejarah sebagai ilmu.<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_ilmu_zenius_education.webp\" alt=\"Sejarah sebagai ilmu diajarkan di sekolah.\" class=\"wp-image-70759\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_ilmu_zenius_education.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_ilmu_zenius_education-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_ilmu_zenius_education-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi sejarah sebagai ilmu. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Sejarah sebagai ilmu merupakan rekonstruksi peristiwa masa lalu yang telah direkonstruksi oleh sejarawan sesuai dengan kaidah keilmuan. <\/p>\n\n\n\n<p>Agar sesuai dengan kaidah keilmuan, ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri sejarah sebagai ilmu yang khas banget nih, sebagai berikut.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Bersifat empiris<\/strong>, sejarah sebagai sebagai ilmu harus bisa dibuktikan secara riil, dengan bukti (contoh: prasasti, dokumen, fosil, dsb) maupun pengetahuan yang diketahui semua orang.<\/li><li><strong>Memiliki objek<\/strong>, berupa fenomena atau kehidupan manusia serta waktu di masa lalu.<\/li><li><strong>Adanya teori<\/strong>, setiap ahli sejarah memiliki teori masing-masing mengenai suatu sejarah, yang bisa dibuktikan oleh bukti-bukti yang ada.<\/li><li><strong>Ada metode ilmiah<\/strong>, metode yang digunakan untuk membedah masa lalu secara saintifik.<\/li><\/ul>\n\n\n\n<p><em>Next<\/em>, kita bahas soal kegunaan sejarah sebagai ilmu, yang bisa dibagi menjadi dua, yaitu kegunaan intrinsik dan ekstrinsik.<\/p>\n\n\n\n<p>Kegunaan intrinsik itu mengacu pada kenyataan bahwa ilmu sejarah dapat dipelajari dan dimiliki oleh siapa saja, yang kemudian bisa berguna ketika kita ingin menjadi guru atau ahli sejarah.<\/p>\n\n\n\n<p>Sedangkan, kegunaan ekstrinsik sejarah itu lebih ke arah pengembangan moral dan keterampilan lunak (<em>soft skill<\/em>) seseorang. Contoh keterampilan lunak itu seperti penalaran dan berpikir kritis.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">Baca Juga: <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/ilmu-sejarah\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><strong>Coba Ngertiin Ilmu Sejarah dan Manfaatnya Buat Elo Deh!<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<p>Selain punya kegunaan yang menakjubkan, sejarah sebagai ilmu juga memiliki paling tidak tiga fungsi penting bagi pelajar, yaitu:<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Rekreatif<\/strong>, untuk memberikan hiburan dan rekreasi. Contohnya seperti mengunjungi tempat bersejarah dan museum, serta menonton film tentang sejarah.<\/li><li><strong>Inspiratif<\/strong>, untuk menginspirasi seseorang dalam kehidupan, untuk menjadi pribadi yang lebih baik.<\/li><li><strong>Instruktif<\/strong>, memberikan dasar yang memberikan nilai-nilai yang bisa dipetik oleh setiap pribadi manusia.<\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Itulah pembahasan mengenai sejarah sebagai ilmu. Elo bisa juga nonton video materi ini di aplikasi Zenius, lho. Langsung saja klik <em>link <\/em>di bawah ini.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">Video: <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/materi-belajar\/sejarah-indonesia-lp15694\/ruang-lingkup-ilmu-sejarah-lp17161\/konsep-dasar-sejarah-sebagai-ilmu-lu117832\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><strong>Konsep Dasar Sejarah Sebagai Ilmu<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<p>Selanjutnya, kita akan membahas soal sejarah sebagai peristiwa.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-background\" style=\"background-color:#f3e5f4\">Kamu juga bisa mempelajari <em>Konsep Sejarah sebagai Ilmu<\/em> di artikel ini: <strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/sejarah-sebagai-ilmu\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"72233\" rel=\"noreferrer noopener\">Ciri-ciri Sejarah Sebagai Ilmu dan Kegunaannya<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sejarah Sebagai Peristiwa<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Di masa lalu, tentu sudah terjadi banyak banget peristiwa, di berbagai tempat dan waktu yang berbeda. Apakah semua itu termasuk sejarah?<\/p>\n\n\n\n<p>Lalu gimana dengan sejarah gue dengannya? Itu juga peristiwa masa lalu, lho. Apakah itu berarti merupakan sejarah sebagai peristiwa?<\/p>\n\n\n\n<p>Belum lagi peristiwa lain, seperti ketika hujan lebat menerpa jemuran gue minggu lalu. Itu peristiwa masa lampau juga tuh, berarti itu sejarah sebagai peristiwa dong?<\/p>\n\n\n\n<p>Hei hei, nggak semudah itu, sobat. Peristiwa yang bisa masuk dalam cakupan sejarah sebagai peristiwa itu memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Coba deh, elo cari tahu apa saja syaratnya melalui video di bawah ini.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">Video: <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/materi-belajar\/sejarah-indonesia-lp15694\/ruang-lingkup-ilmu-sejarah-lp17161\/apa-aja-sih-syarat-agar-suatu-kejadian-dapat-disebut-sebagai-peristiwa-sejarah-lu245020\/\"><strong>Apa Aja Sih Syarat Agar Suatu Kejadian Dapat Disebut Sebagai Peristiwa Sejarah?<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/video_materi_syarat_sejarah_zenius_education.webp\" alt=\"Video syarat sejarah sebagai peristiwa Zenius.\" class=\"wp-image-70756\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/video_materi_syarat_sejarah_zenius_education.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/video_materi_syarat_sejarah_zenius_education-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/video_materi_syarat_sejarah_zenius_education-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Video Materi Zenius. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Berikut ini rangkuman singkat mengenai syarat-syarat sejarah sebagai peristiwa.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Empiris<\/strong>, peristiwa tersebut harus benar-benar terjadi secara nyata.<\/li><li><strong>Penting<\/strong>, bagi kepentingan masyarakat luas, negara, atau dunia.<\/li><li><strong>Unik<\/strong>, hanya terjadi di suatu waktu saja, nggak mirip dengan kejadian lainnya.<\/li><li><strong>Objektif<\/strong>, nggak ada penggiring opini dan menghindari opini subjektif.<\/li><li><strong>Abadi<\/strong>, cuma terjadi di suatu waktu dan dampaknya selamanya.<\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Oke, dari syarat-syarat tersebut, kira-kira apa nih peristiwa yang termasuk sebagai sejarah sebagai peristiwa?<\/p>\n\n\n\n<p>Banyak banget ya contohnya, bisa sejarah Indonesia maupun sejarah dunia. Seperti peristiwa proklamasi kemerdekaan kita, Perang Dingin, dan wabah penyakit <em>black death<\/em>.<\/p>\n\n\n\n<p>Sobat Zenius, menurut elo, apa sih peristiwa sejarah yang paling menarik atau berkesan, yang pernah elo baca atau pelajari? Coba <em>share <\/em>di kolom komentar ya.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-background\" style=\"background-color:#f3e5f4\">Kamu juga bisa mempelajari <em>Konsep Sejarah sebagai Peristiwa<\/em> di artikel ini: <strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/sejarah-sebagai-peristiwa\" data-type=\"post\" data-id=\"73058\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Ciri-ciri Sejarah sebagai Peristiwa dan Lingkupnya<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sejarah Sebagai Kisah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Ketika mendengar istilah \u201ckisah\u201d, apa sih yang langsung ada di benak elo? Gue langsung keinget sama cerita rakyat Indonesia deh, seperti kisah Malin Kundang, Timun Mas, dan cerita lainnya yang keren banget.<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_kisah_zenius_education.webp\" alt=\"Ruang lingkup sejarah sebagai kisah.\" class=\"wp-image-70757\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_kisah_zenius_education.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_kisah_zenius_education-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/sejarah_sebagai_kisah_zenius_education-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi sejarah sebagai kisah. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Seperti definisi sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah juga merupakan hasil rekonstruksi peristiwa masa lampau oleh sejarawan. Kalau begitu, apa bedanya? <\/p>\n\n\n\n<p>Rekonstruksi peristiwa pada sejarah sebagai kisah itu lebih fokus terhadap rentetan peristiwa yang biasanya dalam bentuk narasi.<\/p>\n\n\n\n<p>Kisah tersebut dapat disusun oleh berbagai tokoh, dari para ahli sejarah serta tokoh-tokoh yang ikut mengalami peristiwa sejarah tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Berhubung ada campur tangan dari penyusun, sejarawan gitu ya misalnya, kisah sejarah itu pastinya ada sifat subjektifnya.<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi, syarat bagi suatu peristiwa sejarah untuk menjadi kisah itu harus ada rentetan peristiwa, yang kemudian disusun sesuai dengan pandangan, pemikiran, dan pengalaman penyusun dan tokoh lainnya.<\/p>\n\n\n\n<p>Kisah tersebut disusun dengan maksud untuk diteruskan baik sebagai informasi biasa, maupun untuk memberikan pesan bagi generasi selanjutnya.<\/p>\n\n\n\n<p>Sejarah sebagai kisah dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan kaitannya dengan cabang ilmu lain, yaitu sejarah ekonomi, politik, sosial, intelektual, dan lisan.<\/p>\n\n\n\n<p>Dengan mempelajari kisah masa lampau di berbagai bidang, sejarah dapat digunakan untuk mengembangkan kehidupan masyarakat kedepannya.<\/p>\n\n\n\n<p>Kisah Ken Arok, pendiri kerajaan Singasari, merupakan salah satu contoh kisah sejarah yang terkenal dan cukup sering dijadikan contoh dari sejarah sebagai kisah.<\/p>\n\n\n\n<p>Oke, kita sudah membahas soal sejarah sebagai kisah, dimana kita bisa simpulkan bahwa sejarah sebagai kisah itu merupakan penyusunan peristiwa masa lampu yang cenderung bersifat subjektif karena didasarkan pada pengalaman, interpretasi, pandangan, dan pendapat berbagai pihak.<\/p>\n\n\n\n<p>Sekarang, kita lanjut ke ruang lingkup sejarah lainnya, sejarah sebagai seni.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-background\" style=\"background-color:#f3e5f4\">Kamu juga bisa mempelajari <em>Konsep Sejarah sebagai Kisah<\/em> di artikel ini: <strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/sejarah-sebagai-kisah\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"71383\" rel=\"noreferrer noopener\">Ciri Sejarah Sebagai Kisah dan Contohnya<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sejarah Sebagai Seni<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pada dasarnya, sejarah sebagai seni itu maksudnya ketika sejarah dijadikan suatu bentuk seni yang mengedepankan nilai keindahan dan rekreasi.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-medium-font-size\"><strong>Contoh dari sejarah sebagai seni itu banyak banget, biasanya dalam bentuk buku atau film. Misalnya seperti film Habibie dan Ainun, Dunkirk, dan Hidden Figures.<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Biasanya film sejarah itu memang ada konsep dasar sejarah yang benar terjadi di masa lalu. Namun film tidak bisa dijadikan sumber sejarah akurat, karena seringkali sudah diberi bumbu-bumbu cerita fiksi yang dilebih-lebihkan.<\/p>\n\n\n\n<p>Nah, di dalam sejarah sebagai seni, ada beberapa unsur seperti emosi, intuisi, imajinasi, serta gaya bahasa yang digunakan untuk membuat karya seni tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Makanya, terkadang ada omongan bahwa sejarah sebagai seni itu merupakan pengetahuan soal rasa atau <em>feeling<\/em>. Soalnya, benar-benar melibatkan perasaan dan kisah yang kadang mendebarkan atau mengharukan ya.<\/p>\n\n\n\n<p>Coba saja deh, elo nonton film berbasis sejarah. Biasanya tuh, jadi ikut deg-degan melihat perjuangan seseorang dalam suatu peristiwa tertentu. Nih, gue <em>share<\/em> artikel yang membahas rekomendasi film sejarah.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/rekomendasi-film-biografi-sejarah\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><strong>10 Film Biografi Sejarah yang Keren Banget<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<p>Nanti kalau elo sudah nonton, <em>share<\/em> ya pendapat elo soal filmnya di kolom komentar.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><strong>Contoh Soal Ruang Lingkup Sejarah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Sekarang, mari kita coba jawab contoh soal dan mendiskusikan pembahasannya bersama-sama.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Contoh Soal 1<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p><strong>Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup sejarah yaitu \u2026<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>A. Sejarah sebagai ilmu.<br>B. Sejarah sebagai peristiwa.<br>C. Sejarah sebagai kisah.<br>D. Sejarah sebagai pengingat.<br>E. Sejarah sebagai seni.<\/p>\n\n\n\n<p>Pembahasan<\/p>\n\n\n\n<p>Seperti yang sudah kita sudah bahas, bahwa ruang lingkup sejarah itu ada empat, yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. Apabila elo belum membaca penjelasan tiap lingkup, langsung saja <em>scroll<\/em> ke atas, dan pahami pembahasannya.<\/p>\n\n\n\n<p>Berhubung yang ditanyakan di sini itu yang BUKAN merupakan ruang lingkup sejarah, dapat disimpulkan bahwa pilihan yang tepat adalah <strong>D<\/strong>.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Contoh Soal 2<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p><strong>Salah satu syarat sejarah sebagai peristiwa adalah unik. Unik artinya \u2026.<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>A. Bersifat multidimensional<br>B. Ditulis oleh non sejarawan<br>C. Memiliki data yang kredibilitas<br>D. Peristiwanya hanya terjadi sekali<br>E. Dapat berubah sesuai perkembangan zaman<\/p>\n\n\n\n<p>Pembahasan<\/p>\n\n\n\n<p>Masih ingat apa saja syarat sejarah sebagai peristiwa? Berikut ini syarat yang sudah kita bahas tadi.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Empiris<\/strong>, peristiwa tersebut harus benar-benar terjadi secara nyata.<\/li><li><strong>Penting<\/strong>, bagi kepentingan masyarakat luas, negara, atau dunia.<\/li><li><strong>Unik<\/strong>, hanya terjadi di suatu waktu saja, nggak mirip dengan kejadian lainnya.<\/li><li><strong>Objektif<\/strong>, nggak ada penggiring opini dan menghindari opini subjektif.<\/li><li><strong>Abadi<\/strong>, cuma terjadi di suatu waktu dan dampaknya selamanya.<\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Bila kita lihat kembali pilihan jawaban di atas, jawaban yang paling tepat adalah <strong>D<\/strong>.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">*********<\/p>\n\n\n\n<p>Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai ruang lingkup sejarah. Kalau elo ingin mempelajari materi Sejarah lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya.<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/materi-belajar\/sejarah-indonesia-lp15694\/ruang-lingkup-ilmu-sejarah-lp17161\/pendahuluan-ruang-lingkup-sejarah-lu117831\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"540\" height=\"160\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/CTA-Banner-Sejarah.webp\" alt=\"cta peristiwa glasnost dan perestroika\" class=\"wp-image-59411\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/CTA-Banner-Sejarah.webp 540w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/CTA-Banner-Sejarah-300x89.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 540px) 100vw, 540px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Pastikan elo <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/sign-in\/\"><em>log in <\/em>akun Zenius<\/a> elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. <\/p>\n\n\n\n<p>Biar lebih lengkap elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan elo. Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/?page=bundle_category&applyFilter=false&androidMinVersion=%5B2722%5D&utm_source=Blog&utm_medium=Paywall&utm_campaign=Web_From_Blog&utm_id=Blog\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"680\" height=\"200\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.png\" alt=\"SKU-BELI-PAKET-BLJR-1\" class=\"wp-image-76163\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.png 680w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1-300x88.png 300w\" sizes=\"(max-width: 680px) 100vw, 680px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<iframe loading=\"lazy\" title=\"Propaganda Bahasa dalam Sumpah Pemuda\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/YRq4pTiMTJw?feature=oembed\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe>\n<\/div><\/figure>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Ruang lingkup sejarah terbagi menjadi empat yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. Gimana ya konsep dan contohnya? Yuk, kita bahas bareng. Hola, Sobat Zenius! Siapa di sini yang…<\/p>\n","protected":false},"author":100,"featured_media":70755,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[687,139],"tags":[5823,5819,5821,5820,5822],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/70753"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/100"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=70753"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/70753\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":76517,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/70753\/revisions\/76517"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/70755"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=70753"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=70753"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=70753"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}