{"id":60060,"date":"2022-04-14T11:00:00","date_gmt":"2022-04-14T04:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=60060"},"modified":"2022-04-13T20:17:59","modified_gmt":"2022-04-13T13:17:59","slug":"tenaga-eksogen-mass-wasting","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting","title":{"rendered":"Mass Wasting: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampaknya"},"content":{"rendered":"<p style=\"border-width: 0px 0px 1px; border-style: none none solid; border-color: transparent transparent #dedede; padding: 1em; font-size: 15px; background-color: #bcb4d7;\">Elo udah tahu belum, apa itu mass wasting? Sebenarnya, apa sih mass wasting itu? Apa saja faktor penyebab dan dampaknya? Yuk, cari tahu selengkapnya!<\/p>\n\n\n\n<p>Dulu waktu gue masih jadi anak perantauan di Solo, gue sering pulang kampung naik motor. Jalur yang pasti gue lewati adalah jalan yang melewati pegunungan kapur Kendeng.<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau gue ngelewatin jalan itu, gue sering nemuin lereng yang longsor di pinggir jalan, yang bikin gue \u201charap-harap cemas\u201d. Takut aja gitu, kalau lagi enak-enak naik motor sambil dengerin lagu Hati-Hati di Jalan-nya Tulus, tiba-tiba tanahnya longsor.<\/p>\n\n\n\n<p>Kondisinya lebih parah ketika gue pulang kampung waktu musim hujan. Tanah yang longsor itu nyampur sama air hujan dan mengalir sampai ke tengah jalan. Hasilnya, jalan jadi becek, licin, dan pengguna jalan rada kesulitan buat lewat situ.<\/p>\n\n\n\n<p>Waktu itu, terkadang gue mikir, \u201cIni kenapa tiap gue pulkam, gue disambut sama tanah longsor gini sih? Emang karena faktor alam, atau ada campur tangan manusia nih?\u201d<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/pulang-kampung-disambut-mass-wasting.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60405\" width=\"551\" height=\"293\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/pulang-kampung-disambut-mass-wasting.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/pulang-kampung-disambut-mass-wasting-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/pulang-kampung-disambut-mass-wasting-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 551px) 100vw, 551px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi pulang kampung disambut tanah longsor. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p><em>So, <\/em>kali ini gue akan ngobrolin tentang fenomena itu, yang disebut sebagai <em>mass wasting. <\/em>Gue bakal kupas tuntas apa itu <em>mass wasting, <\/em>kenapa kok bisa terjadi, dan apa dampaknya buat sekitar. Langsung aja <em>cekidot, <\/em>lah.<\/p>\n\n\n\n<div id=\"ez-toc-container\" class=\"ez-toc-v2_0_25_1 counter-hierarchy ez-toc-grey\">\n<div class=\"ez-toc-title-container\">\n<p class=\"ez-toc-title\">Daftar Isi<\/p>\n<span class=\"ez-toc-title-toggle\"><a class=\"ez-toc-pull-right ez-toc-btn ez-toc-btn-xs ez-toc-btn-default ez-toc-toggle\" style=\"display: none;\"><label for=\"item\" aria-label=\"Table of Content\"><i class=\"ez-toc-glyphicon ez-toc-icon-toggle\"><\/i><\/label><input type=\"checkbox\" id=\"item\"><\/a><\/span><\/div>\n<nav><ul class=\"ez-toc-list ez-toc-list-level-1\"><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-1\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting\/#Apa_Itu_Mass_Wasting\" title=\"Apa Itu Mass Wasting?\">Apa Itu Mass Wasting?<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-2\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting\/#Faktor_Penyebab_Terjadinya_Mass_Wasting\" title=\"Faktor Penyebab Terjadinya Mass Wasting\">Faktor Penyebab Terjadinya Mass Wasting<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-3\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting\/#Bentuk-Bentuk_Mass_Wasting\" title=\"Bentuk-Bentuk Mass Wasting\">Bentuk-Bentuk Mass Wasting<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-4\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting\/#Dampak_Mass_Wasting\" title=\"Dampak Mass Wasting\">Dampak Mass Wasting<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-5\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/tenaga-eksogen-mass-wasting\/#Contoh_Soal_Mass_Wasting_dan_Pembahasan\" title=\"Contoh Soal Mass Wasting dan Pembahasan\">Contoh Soal Mass Wasting dan Pembahasan<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Apa_Itu_Mass_Wasting\"><\/span><strong>Apa Itu Mass Wasting?<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Elo mungkin udah familiar sama tanah longsor. Namun, apa yang dimaksud dengan mass wasting?<\/p>\n\n\n\n<p>Menurut buku <em>Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta <\/em>(2007)<em>, <\/em>mass wasting<em> <\/em>adalah proses berpindahnya batuan atau tanah dalam volume besar, yang turun dari lereng karena pengaruh gravitasi. Mass wasting<em> <\/em>merupakan salah satu bentuk tenaga eksogen. Elo bisa cek <em>en <\/em>ricek <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/pengertian-tenaga-eksogen-penyebab-dan-dampak#Jenis-Jenis_Tenaga_Eksogen\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">di sini <\/a>buat kepoin apa itu tenaga eksogen.<\/p>\n\n\n\n<p>Biasanya, mass wasting<em> <\/em>terjadi di daerah pegunungan, karena emang turun dari lereng. Dalam proses terjadinya mass wasting<em> <\/em>di pegunungan, batu yang udah mengalami pelapukan sebelumnya, atau tanah yang ada di atas lereng, udah kelebihan beban. Karena lerengnya miring, dia nggak kuat menahan batuan dan tanah itu. Jadinya, gaya gravitasi mendorong batuan dan tanah di atas lereng buat <em>otw <\/em>turun menuju ke dasar lereng.<\/p>\n\n\n\n<p>Selain di daratan, mass wasting<em> <\/em>juga bisa terjadi di lautan. Menurut buku <em>Urban Watersheds: Geology, Contamination, and Sustainable Development <\/em>(2011), mass wasting<em> <\/em>terjadi di lereng bawah laut yang curam. Material yang dibawa kemudian jatuh dan menyebar ke dasar laut.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><strong>Baca Juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/profil-tanah\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"56455\" rel=\"noreferrer noopener\">Profil Tanah dan Lapisan Horizonnya \u2013 Materi Geografi Kelas 10<\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Faktor_Penyebab_Terjadinya_Mass_Wasting\"><\/span><strong>Faktor Penyebab Terjadinya Mass Wasting<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>\u201cJadi, mass wasting terjadi karena gravitasi?\u201d<\/p>\n\n\n\n<p>Faktor utamanya emang gravitasi. Namun, gravitasi nggak jadi satu-satunya faktor penyebab<em>. <\/em>Beberapa faktor penyebab terjadinya mass wasting antara lain:<\/p>\n\n\n\n<ol><li><strong>Gravitasi<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Seperti yang gue jelaskan sebelumnya, batuan yang udah lapuk atau tanah yang ada di atas lereng udah kelebihan beban. Sehingga, lereng udah nggak kuat lagi menanggung beban tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p><em>So, <\/em>di sinilah gravitasi bekerja. Gravitasi mendorong batuan atau tanah buat turun dari lereng.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"2\"><li><strong>Kemiringan lereng<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Kerja gravitasi juga dipengaruhi oleh kemiringan lereng. Sudut ideal lereng buat bisa menahan material adalah 25-40 derajat.<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau sudut kemiringan lereng lebih dari itu, maka gaya penahan pada lereng bakal lebih kecil dibandingkan gaya gravitasi. Jadinya, gravitasi bisa menggerakkan material di atas lereng buat turun ke bawah.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"3\"><li><strong>Erosi<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Erosi juga bisa menyebabkan mass wasting<em>. <\/em>Batuan yang awalnya masih berupa bongkahan, makin lama makin terkikis sedikit demi sedikit, dan bisa dengan mudah meluncur menuruni lereng oleh pihak luar, kayak air yang mengalir. Elo bisa baca <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/pengertian-erosi\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">di sini<\/a> buat kepo lebih lanjut tentang erosi.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"4\"><li><strong>Aktivitas vulkanik<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Gunung yang meletus menghasilkan semburan magma yang sangat panas. Waktu <em>otw <\/em>ke permukaan bumi, magma nyampur sama tanah yang dilewati dan bersatu menjadi lumpur. Lumpur itu kemudian turun gunung dan membentuk mass wasting<em>.<\/em><\/p>\n\n\n\n<ol start=\"5\"><li><strong>Gempa bumi<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Waktu tanah bergetar karena gempa, goncangan yang terjadi bisa bikin material turun dan longsor ke tanah dan menghancurkan permukiman. Bahkan, mass wasting<em> <\/em>akibat gempa bumi bisa memakan korban jiwa.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"6\"><li><strong>Pembekuan dan pencairan es<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Fenomena ini biasanya terjadi kalau ada gempa bumi yang ngefek di daratan es. Saat gempa terjadi, es bakal retak. Di sela-sela retakan itu, terbentuklah kristal es.<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau air es membeku, kristal itu bakal mengembang dan bikin es yang retak tadi jadi pecah. Hasilnya, es yang pecah jatuh dari gunung es.<\/p>\n\n\n\n<p>Sebaliknya, kalau ada bongkahan es yang mencair, bongkahan es lain bakal terpengaruh dan bisa longsor dari lapisan es yang ditempati.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"7\"><li><strong>Peningkatan kadar air<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Peningkatan kadar air bisa disebabkan oleh berbagai faktor, kayak salju atau es yang mencair, curah hujan tinggi, atau perubahan pola aliran air. Es yang mencair dengan cepat, hujan lebat terus-menerus, dan pola aliran air yang berubah bakal meningkatkan kadar air dan mendorong material di sekitarnya buat meluncur<em> <\/em>ke bawah.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"8\"><li><strong>Manusia<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>\u201cKok bisa manusia bertanggung jawab sama mass wasting?\u201d<\/p>\n\n\n\n<p>Ya bisa dong, melalui deforestasi alias penggundulan hutan. Kalau pohon-pohon di hutan ditebang, tanah makin lama bakal mengalami erosi dan nggak punya perlindungan lagi. Selama ini, pohonlah yang melindungi tanah dari hujan deras, karena akar pohon menyerap air.<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau pohon udah nggak ada, tanah nggak punya teman yang bisa ngebantu dia buat menahan air hujan. Jadinya, air hujan punya kekuatan buat mendorong batuan dan tanah buat menuruni lereng.<\/p>\n\n\n\n<p>Penambangan di daerah pegunungan juga jadi faktor penyebab, kayak yang gue temui setiap gue pulang kampung tadi. Penambangan atau pembangunan apapun bisa mempengaruhi alam dan menyebabkan mass wasting.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/faktor-penyebab-terjadinya-mass-wasting.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60406\" width=\"606\" height=\"322\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/faktor-penyebab-terjadinya-mass-wasting.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/faktor-penyebab-terjadinya-mass-wasting-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/faktor-penyebab-terjadinya-mass-wasting-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 606px) 100vw, 606px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi faktor penyebab terjadinya <em>mass wasting<\/em>. (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><strong>Baca Juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/pembentukan-tanah\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"44362\" rel=\"noreferrer noopener\">Faktor dan Proses Pembentukan Tanah \u2013 Materi Geografi Kelas 10<\/a><\/p>\n\n\n<p><iframe loading=\"lazy\" width=\"560\" height=\"315\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/vZaxn6w0cQk\" title=\"YouTube video player\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen=\"\"><\/iframe><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Bentuk-Bentuk_Mass_Wasting\"><\/span><strong>Bentuk-Bentuk Mass Wasting<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebelum gue ngobrolin tentang bentuk-bentuk mass wasting,<em> <\/em>elo perlu memahami konsep dari jenisnya masing-masing, yang gue rangkum dari <em>Salt Lake Community College<\/em>:<\/p>\n\n\n\n<ul><li>Kalau materialnya jatuh secara vertikal atau hampir vertikal, maka disebut sebagai <em>fall.<\/em><\/li><li>Kalau materialnya bergerak menggelinding di sepanjang permukaan yang miring, maka disebut sebagai <em>slide.<\/em><\/li><li>Kalau materialnya mengandung cairan di dalamnya (kayak air), maka disebut sebagai <em>flow<\/em>.<\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nah, gue akan jelasin macam-macam mass wasting<em> <\/em>berdasarkan tiga konsep di atas. Beberapa macam contoh mass wasting<em> <\/em>adalah sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n<ol><li><strong><em>Mudflow<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Mudflow<em> <\/em>terjadi ketika material berupa batuan, tanah, atau puing-puing nyampur membentuk lumpur dan mengalir turun dari lereng. Biasanya, mudflow<em> <\/em>terjadi setelah hujan deras dan sering terjadi di lereng gunung berapi yang baru aja meletus. Abu vulkanik, debu, dan material lainnya berubah jadi lumpur ketika hujan deras dan mengalir ke dataran yang lebih rendah.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-mudflow-mass-wasting-dari-Zenius-Education-1.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60063\" width=\"547\" height=\"410\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-mudflow-mass-wasting-dari-Zenius-Education-1.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-mudflow-mass-wasting-dari-Zenius-Education-1-300x225.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 547px) 100vw, 547px\" title=\"\"><figcaption>Mudflow<em>. <\/em>(Dok. Creative Commons\/Alan Bowring, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/2.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"2\"><li><strong><em>Debris flow<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Debris flow merupakan peristiwa mass wasting di mana material dari yang berukuran sekerikil sampai material yang lebih besar mengandung air dan turun ke bawah.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-debris-flow-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60064\" width=\"545\" height=\"409\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-debris-flow-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Gambar-debris-flow-mass-wasting-dari-Zenius-Education-300x225.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 545px) 100vw, 545px\" title=\"\"><figcaption>Debris flow.<em> <\/em>(Dok. Creative Commons\/Dan Hobley, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/3.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"3\"><li><strong><em>Earth flow<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Menurut <em>Britannica, <\/em>earth flow<em> <\/em>terjadi ketika endapan tanah yang berbutir halus bergerak cepat menuruni lereng. Endapan tanah ini dibawa turun oleh hujan deras.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-earth-flow-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60065\" width=\"544\" height=\"366\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-earth-flow-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-earth-flow-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education-300x202.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 544px) 100vw, 544px\" title=\"\"><figcaption>Earth flow<em>. <\/em>(Dok. Creative Commons\/N Chadwick, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/2.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"4\"><li><strong><em>Rockfall<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Sesuai konsep <em>fall <\/em>tadi, rockfall<em> <\/em>merupakan sejumlah batu besar yang kering jatuh dari lereng atau tebing secara cepat. Waktu sampai di dasar lereng, batu-batu itu membentuk tumpukan yang nggak beraturan.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockfall-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60066\" width=\"539\" height=\"404\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockfall-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockfall-mass-wasting-dari-Zenius-Education-300x225.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 539px) 100vw, 539px\" title=\"\"><figcaption><em>Rockfall <\/em>di dasar tebing di Hunstanton, Inggris. (Dok. Creative Commons\/Richard Humphrey, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/2.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"5\"><li><strong><em>Rockslide<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Sesuai konsep <em>slide, <\/em>rockslide<em> <\/em>terjadi ketika batuan padat bergerak turun secara cepat, melewati permukaan miring yang udah mulai rapuh. Batuan itu turun dari permukaan yang curam atau tebing karena udah terkikis oleh angin atau air secara bertahap.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockslide-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60068\" width=\"542\" height=\"361\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockslide-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-rockslide-mass-wasting-dari-Zenius-Education-300x200.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 542px) 100vw, 542px\" title=\"\"><figcaption>Rockslide<em> <\/em>di Oddicombe Beach, Devon, Inggris. (Dok. Creative Commons\/Herbythyme, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/4.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"6\"><li><strong><em>Creep (slow flowage<\/em><\/strong><strong>)<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Creep<em> <\/em>adalah pergerakan massa batuan atau tanah yang lambat, tetapi berjalan terus secara bertahap. Gravitasi membawa turun tanah atau batuan melalui banyak gerakan kecil, dari waktu ke waktu. Jadinya, pohon dan semak yang ada di lapisan tanah terjadinya creep<em>, <\/em>berdiri miring buat menahan tegak lurusnya.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-creep-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60070\" width=\"542\" height=\"483\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-creep-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education.webp 672w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-creep-sebagai-mass-wasting-dari-Zenius-Education-300x267.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 542px) 100vw, 542px\" title=\"\"><figcaption>Creep<em>. <\/em>(Dok. Creative Commons\/Wade Greenberg-Brand\/Paleontological Research Institution, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/4.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<ol start=\"7\"><li><strong><em>Slump<\/em><\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Slump adalah merosotnya material batuan yang tebal. Ketika melewati permukaan, material itu menghasilkan pola melengkung yang terputus-putus dan pendek.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-slump-sebagai-mass-wasting.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60073\" width=\"541\" height=\"406\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-slump-sebagai-mass-wasting.webp 640w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/Contoh-gambar-slump-sebagai-mass-wasting-300x225.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 541px) 100vw, 541px\" title=\"\"><figcaption>Slump<em>. <\/em>(Dok. Creative Commons\/At by At, https:\/\/creativecommons.org\/licenses\/by-sa\/3.0\/)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><strong>Baca Juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/ciri-ciri-tanah\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"57882\" rel=\"noreferrer noopener\">Ciri-Ciri Tanah di Indonesia dan Teksturnya \u2013 Materi Geografi Kelas 10<\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Dampak_Mass_Wasting\"><\/span><strong>Dampak Mass Wasting<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Ternyata, ada dampak positif lho dari <em>mass wasting, <\/em>di antaranya adalah:<\/p>\n\n\n\n<ol><li><strong>Daratan meluas<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Material mass wasting yang jatuh akan bikin daratan yang dijatuhi makin luas.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"2\"><li><strong>Munculnya habitat baru untuk flora dan fauna<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Daratan yang mengalami perluasan bisa menciptakan habitat baru buat flora dan fauna, serta bisa punya manfaat buat manusia. Flora dan fauna bakal makin tersebar di sana.<\/p>\n\n\n\n<ol start=\"3\"><li><strong>Munculnya material yang sebelumnya belum ditemukan<\/strong><\/li><\/ol>\n\n\n\n<p>Material yang terbawa mass wasting bakal kelihatan waktu di permukaan. Ini mempermudah orang buat nyari material dari Bumi yang selama ini mungkin dicari, tetapi belum ditemukan.<\/p>\n\n\n\n<p>Di sisi lain, apakah fenomena<em> <\/em>mass wasting<em> <\/em>merugikan kehidupan manusia? Jelas iya. Dampak negatif mass wasting<em> <\/em>antara lain:<\/p>\n\n\n\n<ol><li>Bangunan, permukiman, atau lahan pertanian jadi rusak;<\/li><li>Sistem transportasi di daerah yang terkena mass wasting<em> <\/em>akan terhambat;<\/li><li>Hilangnya nutrisi dalam tanah;<\/li><li>Dalam kasus yang parah, bisa memakan korban jiwa.<\/li><\/ol>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/dampak-positif-dan-negatif-mass-wasting.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60407\" width=\"610\" height=\"324\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/dampak-positif-dan-negatif-mass-wasting.webp 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/dampak-positif-dan-negatif-mass-wasting-300x160.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/dampak-positif-dan-negatif-mass-wasting-768x409.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 610px) 100vw, 610px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi dampak positif dan negatif <em>mass wasting. <\/em>(Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><strong>Baca Juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/metode-konservasi-tanah-contoh\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"53445\" rel=\"noreferrer noopener\">Metode Konservasi Tanah dan Contohnya \u2013 Materi Geografi Kelas 10<\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Contoh_Soal_Mass_Wasting_dan_Pembahasan\"><\/span><strong>Contoh Soal Mass Wasting dan Pembahasan<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Nah, elo udah belajar banyak tentang mass wasting<em>. <\/em>Sekarang, saatnya menguji pemahaman elo. Lihat soal di bawah ini, yuk.<\/p>\n\n\n\n<p>Di bukit belakang sekolah, Raisa mengamati bahwa pepohonan dan tiang listrik di lahan tersebut tampak miring. Fenomena geologis yang terjadi adalah &#8230; dan cara mengatasinya adalah dengan &#8230;.<\/p>\n\n\n\n<p>A. <em>Slow flowage, <\/em>aktivitas pertambangan<\/p>\n\n\n\n<p>B. <em>Slow flowage, <\/em>tidak membangun hunian di lereng bukit<\/p>\n\n\n\n<p>C. <em>Slump<\/em>, membuat teras-teras pada lereng bukit<\/p>\n\n\n\n<p>D. <em>Slump, <\/em>pembuatan beton penahan pada bangunan di lereng bukit<\/p>\n\n\n\n<p>E. Longsor, aktivitas pertanian padi gogo&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Kira-kira, apa jawabannya?<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\">Pembahasan<\/h3>\n\n\n\n<p>Soal di atas nyebutin pepohonan dan tiang listrik yang miring akibat mass wasting. Masih ingat nggak, itu ciri-ciri jenis mass wasting yang apa?<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau elo <em>flashback <\/em>materi di atas, pohon dan tiang listrik yang berdiri miring adalah ciri-ciri slow flowage<em>, <\/em>alias creep<em>. <\/em>Pohon dan tiang listrik yang berdiri miring disebabkan oleh pergerakan lapisan tanah tempat pohon dan tiang listrik berdiri, yang terjadi secara lambat tetapi terus-menerus.<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi, fenomena geologis yang terjadi adalah<em> <\/em>slow flowage.<em> <\/em>Jawabannya di antara A dan B.<\/p>\n\n\n\n<p>Kita lihat opsi A. Apakah aktivitas penambangan jadi solusi buat mengatasi slow flowage? Tentu tidak. Melakukan aktivitas pertambangan di bukit terjadinya slow flowage justru merugikan permukiman di sekitar, karena penambangan butuh ngebor lapisan tanah dan memicu slow flowage<em>.<\/em><\/p>\n\n\n\n<p>Kita lihat opsi B. Tidak membangun rumah di lereng bukit jadi salah satu solusi yang paling mungkin buat dilakukan. Soalnya, lahan tersebut adalah lahan kritis; nggak subur dan nggak cocok huni.<\/p>\n\n\n\n<p>Membangun rumah di lahan kritis berpotensi bikin rumahnya gampang roboh. Daripada bangun rumah malah rumahnya roboh, mending menghindari buat bangun rumah di situ, kan?<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi, jawaban yang tepat adalah <strong>B. <\/strong><strong><em>Slow flowage, <\/em><\/strong><strong>tidak membangun hunian di lereng bukit.<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p><strong>Yuk, Belajar UTBK Bareng Zenius<\/strong>!<\/p>\n\n\n\n<p>Gimana, udah paham belum tentang mass wasting? Buat elo yang mau belajar lebih dalam tentang mass wasting<em> <\/em>ataupun materi <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/utbk\/materi-lp32121\/geografi-lp34330\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Geografi Soshum UTBK<\/a> lainnya, elo bisa akses video materi Zenius dengan klik gambar di bawah ini. Pastikan elo udah punya akun Zenius ya.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/utbk\/materi-lp32121\/geografi-lp34330\/tenaga-eksogen-pengikisan-erosi-dan-mass-wasting-lp20945\/konsep-dasar-masswasting-lu220310\/\" target=\"_blank\" rel=\"noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"540\" height=\"160\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/materi-geografi-UTBK-Zenius.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-60094\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/materi-geografi-UTBK-Zenius.webp 540w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/materi-geografi-UTBK-Zenius-300x89.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 540px) 100vw, 540px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Elo juga bisa ngerjain banyak latihan soal Geografi UTBK di<em> <\/em><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/utbk\/soal-lp32121\/soal-geografi-utbk-cg100\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Latihan Soal Geografi Soshum UTBK<\/a>.<\/p>\n\n\n\n<p>Sekian dulu dari gue. Semoga materi di atas bisa membantu elo buat mengerjakan UTBK. Makan ikan sepat pakai saus merah, tetap semangat dan pantang menyerah! <em>See you<\/em>!<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><strong>Baca Juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/try-out-utbk-cara-dapatkan-nilai-maksimal-utbk\" target=\"_blank\" data-type=\"post\" data-id=\"36874\" rel=\"noreferrer noopener\">5 Cara Mendapatkan Nilai UTBK Tinggi Agar Lolos PTN Impian<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><strong>Referensi<\/strong><\/p>\n\n\n<input type='hidden' bg_collapse_expand='67464cf3a4eb20071043876' value='67464cf3a4eb20071043876'><input type='hidden' id='bg-show-more-text-67464cf3a4eb20071043876' value='Show More'><input type='hidden' id='bg-show-less-text-67464cf3a4eb20071043876' value='Show Less'><button id='bg-showmore-action-67464cf3a4eb20071043876' class='bg-showmore-plg-button bg-blue-button  '   style=\" color:#4a4949;\">Show More<\/button><div id='bg-showmore-hidden-67464cf3a4eb20071043876' ><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Earthflow &#8211; Britannica<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Hartono. (2007). <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">Bandung: Citra Praya.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kaufman, Martin M.; Rogers, Daniel T.; Murray, Kent S. (2011). <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Urban Watersheds: Geology: Contamination, and Sustainable Development<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. USA: CRC Press.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mass Wasting &#8211; Salt Lake Community Collage<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mass Wasting and Landslides &#8211; Thought.co (2017)<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mass Movement: Definition, Causes and Effects of Mass Movement (Mass Wasting) &#8211; Jot Scroll (2020)<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">What is Mass Wasting\/Mass Movement of Rocks? &#8211; Earth Eclipse<\/span><\/p>\n<p><\/div>\n\n<p><iframe loading=\"lazy\" width=\"560\" height=\"315\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/I3lkGdiUHrg\" title=\"YouTube video player\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen=\"\"><\/iframe><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Dulu waktu gue masih jadi anak perantauan di Solo, gue sering pulang kampung naik motor. Jalur yang pasti gue lewati adalah jalan yang melewati pegunungan kapur Kendeng. Kalau gue ngelewatin&#8230;<\/p>\n","protected":false},"author":133,"featured_media":60403,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[134,1215,139],"tags":[5015,5018,5017,5020,5014,5019,5012,5013,5016,5011,1416],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/60060"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/133"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=60060"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/60060\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":60408,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/60060\/revisions\/60408"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/60403"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=60060"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=60060"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=60060"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}