{"id":54139,"date":"2022-02-22T17:00:00","date_gmt":"2022-02-22T10:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=54139"},"modified":"2022-03-02T21:30:24","modified_gmt":"2022-03-02T14:30:24","slug":"cara-menulis-daftar-pustaka","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/cara-menulis-daftar-pustaka","title":{"rendered":"Ini Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Sumbernya yang Perlu Elo Tahu"},"content":{"rendered":"\n<p>Halo, Sobat Zenius! Saat menulis makalah, elo suka bingung nggak, sih, dengan cara menulis daftar pustaka? Apalagi cara menulis daftar pustaka dari jurnal dan internet, kan, berbeda. Wah, jadi semakin bingung, ya, Untuk itu, kali ini gue mau ngasih tahu cara menulis daftar pustaka berdasarkan sumbernya, nih.<\/p>\n\n\n\n<p>Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Jilid V, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad. <\/p>\n\n\n\n<p>Mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan memiliki berbagai manfaat penting, lho. Berikut alasan pentingnya mencantumkan daftar pustaka yang perlu elo tahu. <\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"kenapa-daftar-pustaka-itu-penting\"><strong>Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Manfaat-Daftar-Pustaka.png\" alt=\"\" class=\"wp-image-54142\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Manfaat-Daftar-Pustaka.png 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Manfaat-Daftar-Pustaka-300x160.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Manfaat-Daftar-Pustaka-768x409.png 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi Membaca (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Sebelum kita membahas mengenai cara menulis daftar pustaka, ada baiknya elo pahami dulu nih, kenapa, sih, daftar pustaka itu penting buat dicantumkan dalam sebuah tulisan? Salah satu alasan kenapa daftar pustaka penting untuk dicantumkan adalah untuk menghindari unsur plagiarisme. <\/p>\n\n\n\n<p>Coba, deh, elo bayangin gimana perasaan elo saat ada orang yang mengambil kalimat dalam tulisan elo dan diakui sebagai tulisan dia? Pasti elo bakal sebel, kan? Nah, fungsinya daftar pustaka itu untuk menghindari hal seperti ini. <\/p>\n\n\n\n<p>Kemudian, mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan juga menjadi penanda bahwa elo memang benar melakukan riset pustaka untuk memperkuat kredibilitas tulisan elo. <\/p>\n\n\n\n<p>Melalui daftar pustaka, elo juga bisa menilai kredibilitas sebuah tulisan, lho. Misalnya, elo menemukan sebuah tulisan yang mencantumkan sumber kurang jelas sebagai referensinya. Nah, elo perlu menaruh curiga, tuh, apakah tulisan itu ditulis berdasarkan riset para ahli atau hanya asal tulis saja. <\/p>\n\n\n\n<p>Nggak hanya itu, dalam daftar pustaka juga terdapat informasi tanggal penelitian yang penting untuk menilai apakah tulisan ini masih relevan dengan masa sekarang atau tidak. Kalau penelitian yang dicantumkan dilakukan 50 tahun yang lalu umumnya sudah nggak relevan dan kurang kredibel, ya, untuk digunakan. <\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"cara-menulis-daftar-pustaka-berdasarkan-sumbernya\"><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Sumbernya<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Image_Cara-Menulis-Daftar-Pustaka.png\" alt=\"cara menulis daftar pustaka\" class=\"wp-image-54143\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Image_Cara-Menulis-Daftar-Pustaka.png 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Image_Cara-Menulis-Daftar-Pustaka-300x160.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Image_Cara-Menulis-Daftar-Pustaka-768x409.png 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Ilustrasi Cara Menulis Daftar Pustaka (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Setelah memahami pentingnya mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan, sekarang saatnya elo mengetahui cara menulis daftar pustaka berdasarkan sumbernya, nih. <\/p>\n\n\n\n<p>Nah, cara menulis daftar pustaka ini pun dapat dibedakan lagi berdasarkan gaya penulisannya. Terdapat 3 gaya penulisan yang umum digunakan, yaitu APA, TUR, dan MLA. Apa itu APA, TUR, dan MLA?<\/p>\n\n\n\n<p>APA adalah cara menulis daftar pustaka yang diasosiakan oleh American Psychological Association Style. Kemudian, TUR (Turabian) atau Chicago <em>style<\/em> merupakan cara menulis daftar pustaka yang diasosiasikan oleh University of Chicago Press. <\/p>\n\n\n\n<p>Sedangkan MLA merupakan cara menulis daftar pustaka yang diasosiasikan oleh The Modern Language Association. <\/p>\n\n\n\n<p>Setelah mengetahui apa itu APA, TUR, dan MLA, berikut cara menulis daftar pustaka yang perlu elo tahu. <\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\" id=\"1-cara-menulis-daftar-pustaka-dari-jurnal\"><strong>1. <\/strong><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pertama, kita bakal ngebahas cara menulis daftar pustaka dari jurnal, nih. Jurnal menjadi salah satu sumber referensi yang bisa elo pakai untuk membantu penulisan makalah atau tugas elo. <\/p>\n\n\n\n<p>Jurnal sendiri biasanya berbentuk artikel yang membahas mengenai bidang ilmu tertentu.<\/p>\n\n\n\n<p>Saat ini pun sudah banyak, lho, <em>website<\/em> yang memuat berbagai jurnal, seperti Google Scholar, Research Gate, dan E-Resources Perpusnas, dan berbagai <em>website<\/em> lainnya. Makanya, kemudahan akses jurnal ini membuatnya kerap diandalkan untuk referensi tulisan.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Namun, penulisan daftar pustaka dari jurnal ini bisa berbeda-beda tergantung dengan gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan, ya. Berikut rumus yang bisa elo pakai sebagai cara menulis daftar pustaka berdasarkan gaya penulisannya. <\/p>\n\n\n\n<p>Contoh jurnal yang digunakan adalah artikel jurnal \u201cWhat’s Love Got To Do With It? Why Some Marriages Succeed and Others Fail\u201d yang ditulis oleh Ted L. Huston dan dimuat dalam buku jurnal \u201cPersonal Relationship volume 16 dengan nomor isu 3 terbitan tahun 2009. <\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa\"><strong>APA: <\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama penulis. (Tahun jurnal). Judul artikel. <em>Judul jurnal<\/em> (dengan italic). Volume jurnal (nomor isu). Halaman yang dikutip. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Huston, T. L. (2009). What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail. <em>Personal Relationships<\/em>, 16 (3), 301-327.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"tur\"><strong>TUR: <\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul artikel.\u201d Nama jurnal, volume jurnal, tahun terbit jurnal, halaman yang dikutip. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Huston, Ted L. “What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail.” Personal Relationships vol.16, 2009, pp. 301-327.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"mla\"><strong>MLA: <\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama penulis. \u201cJudul artikel.\u201d <em>Nama jurnal<\/em> (dengan italic). Volume jurnal: Nomor isu (tahun terbit): halaman yang dikutip. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Huston, Ted L. “What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail.” <em>Personal Relationships<\/em> 16.3 (2009): 301-327.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\" id=\"2-cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet\"><strong>2. <\/strong><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Selain jurnal, nggak sedikit juga, lho, yang menjadikan artikel dalam <em>website<\/em> internet sebagai sumber referensinya. Tapi, perlu diingat juga kalau memilih sumber internet pun harus yang kredibel, ya.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Elo bisa memilah sumber internet dengan melihat domain yang digunakannya. Misalnya, topik penulisan elo adalah mengenai pendidikan, nah elo bisa memilih sumber internet yang menggunakan domain ac.id. <\/p>\n\n\n\n<p>Nah, buat elo yang menggunakan sumber internet sebagai bahan rujukan, berikut rumus dasar cara menulis daftar pustaka dari internet: <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Nama Penulis atau Nama Website. <\/strong><strong><em>Judul Artikel Website<\/em><\/strong><strong> (dengan italic). Tempat Publikasi. Tanggal Artikel Website Rilis. Tanggal Akses Website. Link Artikel Website.<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Berikut contoh cara menulis daftar pustaka dari internet. <\/p>\n\n\n\n<p>Contoh sumber internet yang digunakan adalah artikel Zenius berjudul \u201cMengenal Prokrastinasi, Dampak, dan 5 Cara Mengatasinya\u201d yang ditulis oleh Jihan Ayyesa pada 27 Januari 2022 dengan alamat link https:\/\/www.zenius.net\/blog\/mengenal-prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya. <\/p>\n\n\n\n<p>Cara menulis daftar pustaka dari <em>website<\/em> tersebut seperti ini:\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Ayyesa, Jihan. <em>Mengenal Prokrastinasi, Dampak, dan 5 Cara Mengatasinya<\/em>. Zenius Blog. 27 Januari 2022. Diakses pada 21 Februari 2022. https:\/\/www.zenius.net\/blog\/mengenal-prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya. <\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\" id=\"3-cara-menulis-daftar-pustaka-dari-buku\"><strong>3. <\/strong><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka<\/strong><strong> <\/strong><strong>dari Buku<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sumber rujukan lain yang bisa elo pakai dalam menulis adalah buku. Nah, cara menulis daftar pustaka dari buku ini pun ada banyak jenisnya, ya. Tergantung dari jumlah penulis dan gaya penulisan daftar pustaka yang elo gunakan. Berikut adalah rumus cara menulis daftar pustaka dari buku yang bisa elo pakai. <\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-1\"><strong>APA<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Penulis Tunggal: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. (Tahun Terbit). <em>Judul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Baxter, C. (1997). <em>Race equality in health care and education<\/em>. Philadelphia: Balliere Tindall.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Dua Penulis: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis 1, & Nama Penulis 2. (Tahun Terbit). <em>Judul Buku <\/em>(dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). <em>Dissertations and theses from start to finish: Psychology and related fields<\/em>. Washington, DC: American Psychological Association<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Penulis Tim:<\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Tim\/Lembaga. (Tahun Terbit). <em>Judul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>American Psychiatric Association. (1994). <em>Diagnostic and statistical manual of mental disorders <\/em>(4th ed.). Washington, DC: Author<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku Tanpa Nama Penulis<\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Anon. (Tahun Terbit). <em>Judul Buku <\/em>(dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Anon. (2005). <em>Handbook of physics<\/em>. London: Wiley<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"mla-dan-tur\"><strong>MLA dan TUR<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Penulis Tunggal: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. <em>Judul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Frye, Northrop. <em>Anatomy of Criticism: Four Essays<\/em>. Princeton: Princeton UP, 1957.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Dua Penulis: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis 1, Nama Penulis 2.<em> Judul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Snyder, Allan W., and John Love. <em>Optical waveguide theory<\/em>. Springer Science & Business Media, 2012.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku dengan Penulis Tim:<\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Tim\/Lembaga. <em>Judul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>National Institute for Dispute Resolution. <em>Dispute Resolution Resource Directory<\/em>. Washington, D.C.: Natl. Inst. for Dispute Res., 1984.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Buku Tanpa Nama Penulis<\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Anon. J<em>udul Buku<\/em> (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Anon. <em>Handbook of physics<\/em>. London: Wiley, 2005. <\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\" id=\"4-cara-menulis-daftar-pustaka-dari-skripsi\"><strong>4. <\/strong><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Selanjutnya, elo juga bisa menggunakan skripsi sebagai bahan rujukan dalam membuat tulisan, lho. Skripsi ini bisa elo baca secara online maupun cetak. Berikut rumus cara menulis daftar pustaka dari skripsi berdasarkan gaya penulisannya. <\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-2\"><strong>APA<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. (Tahun Skripsi). <em>Judul Skripsi <\/em>(dengan italic). [Level Skripsi, Nama Universitas]. Nama Arsip. Link (jika skripsi diambil secara online). <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Lukiana, D., & Prabawa, A. H. (2019). <em>Analisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik<\/em> [Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Universitas Muhammadiyah Surakarta Repository. http:\/\/eprints.ums.ac.id\/76726\/.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"mla-1\"><strong>MLA<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. <em>Judul Skripsi <\/em>(dengan italic). Tahun Skripsi. Nama Universitas, Level Skripsi. Nama Arsip. Link (jika skripsi diambil secara online). <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Lukiana, D., & Prabawa, A. H. <em>Analisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik<\/em>. 2019. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Doctoral dissertation. Universitas Muhammadiyah Surakarta Repository. http:\/\/eprints.ums.ac.id\/76726\/.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"tur-1\"><strong>TUR<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul Skripsi.\u201d<em> <\/em>Level Skripsi, Nama Universitas, Tahun Skripsi. Link (jika skripsi diambil secara online). <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Lukiana, D., & Prabawa, A. H. \u201cAnalisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik.\u201d Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2019. http:\/\/eprints.ums.ac.id\/76726\/.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\" id=\"5-cara-menulis-daftar-pustaka-dari-artikel\"><strong>5. <\/strong><strong>Cara Menulis Daftar Pustaka dari Artikel<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Salah satu sumber lainnya yang bisa elo pakai sebagai bahan rujukan adalah artikel. Artikel ini pun bentuknya beragam, ya, bisa artikel surat kabar ataupun artikel majalah. Nah, berikut cara menulis daftar pustaka dari artikel yang perlu elo tahu. <\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-3\"><strong>APA<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Majalah: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. (Tanggal Terbit). Judul Artikel. <em>Nama Majalah<\/em> (dengan italic), Halaman Artikel. Link (jika majalah berbentuk <em>online<\/em>)<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? <em>New Yorker<\/em>, 36-41.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Surat Kabar: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. (Tanggal Terbit). Judul Artikel. Nama Surat Kabar (dengan italic). Nomor Artikel (jika ada). Link (jika surat kabar berbentuk <em>online<\/em>). <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Spring, A., & Earl, C. (2018, May 22). \u2018Just not blond\u2019: How the diversity push is failing Australian fashion. <em>The Guardian: Australia Edition<\/em>. https:\/\/www.theguardian.com\/fashion\/2018\/may\/22\/just-not-blonde-how-the-diversity-push-is-failing-australian-fashion<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"mla-2\"><strong>MLA<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Majalah: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul Artikel\u201d. <em>Nama Majalah<\/em> (dengan italic) Tanggal Terbit: Halaman Artikel. Link (jika majalah berbentuk <em>online<\/em>). <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Alpern, David M. \u201cHas Moscow Violated SALT?.\u201d <em>Newsweek <\/em>22 Oct. 1984: 32. <\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Surat Kabar: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul Artikel.\u201d <em>Nama Surat Kabar <\/em>(dengan italic), Tanggal Rilis, Link (jika berbentuk <em>online<\/em>). Nomor Artikel. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Crossette, Barbara. \u201cIndia Lodges First Charges in Arms Scandal.\u201d <em>New York Times <\/em>23 Jan. 1990, natl. ed.: A4. <\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"tur-2\"><strong>TUR<\/strong><\/h4>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Majalah: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul Artikel\u201d. <em>Nama Majalah<\/em> (dengan italic) Tanggal Terbit. <strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Biotek, Mack Roe. \u201cBlue Green Algae \u2013 It\u2019s a Main Course, It\u2019s a Shampoo, It\u2019s a Floor Wax \u2013 What Is This Stuff Anyway?\u201d <em>Food Talk<\/em>, September 28, 1992.<\/p>\n\n\n\n<ul><li><strong>Artikel Surat Kabar: <\/strong><\/li><\/ul>\n\n\n\n<p>Nama Penulis. \u201cJudul Artikel.\u201d <em>Nama Surat Kabar <\/em>(dengan italic), Tanggal Terbit. <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Contoh: <\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Singer, Alvie. \u201cLet Freedom Ring.\u201d <em>Sioux Falls Trumpet<\/em>, January 1, 2001.<\/p>\n\n\n\n<p>Itu dia berbagai cara menulis daftar pustaka yang bisa elo gunakan sesuai dengan sumber dan gaya penulisannya. Penulisan daftar pustaka ini bisa banget elo pakai untuk membuat makalah ataupun menulis esai, lho. Semoga informasi ini bisa membantu elo, ya!<\/p>\n\n\n\n<p>Oh iya, buat elo yang mau melatih <em>skills<\/em> lain seperti belajar Microsoft Office dan Google Workspace, ZenPro bisa banget, lho, jadi sarana belajar pilihan. Selain materinya yang lengkap dan mudah dipahami, ZenPro juga menghadirkan program sertifikasi, nih, buat elo. Coba cek, yuk! <\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga<\/strong>: <\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/cerita-pendek\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Cara Menulis Cerita Pendek dan Manfaat Membaca Cerpen<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/5-tips-menulis-puisi-yang-baik\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">5 Tips Menulis Puisi yang Baik \u2013 Materi Bahasa Indonesia Kelas 10<\/a><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<iframe loading=\"lazy\" title=\"Tips Menulis Berita & Pengalaman Jadi Jurnalis | HOBBY LIVE CLASS #IndonesiaTetapBelajar\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/y8Na0xeFV0w?feature=oembed\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe>\n<\/div><\/figure>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Halo, Sobat Zenius! Saat menulis makalah, elo suka bingung nggak, sih, dengan cara menulis daftar pustaka? Apalagi cara menulis daftar pustaka dari jurnal dan internet, kan, berbeda. Wah, jadi semakin…<\/p>\n","protected":false},"author":157,"featured_media":54144,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[1745,137],"tags":[4489,688,178],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/54139"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/157"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=54139"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/54139\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":55229,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/54139\/revisions\/55229"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/54144"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=54139"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=54139"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=54139"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}