{"id":51160,"date":"2022-02-11T09:00:00","date_gmt":"2022-02-11T02:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=51160"},"modified":"2022-02-11T19:45:40","modified_gmt":"2022-02-11T12:45:40","slug":"jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan","title":{"rendered":"Jerome Polin, Kegagalan Jadi Awal Kesuksesan"},"content":{"rendered":"\n<p>Jerome Polin Sijabat atau lebih dikenal sebagai<a href=\"https:\/\/www.instagram.com\/jeromepolin\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\"> Jerome Polin<\/a> merupakan seorang influencer muda yang dikenal lewat akun YouTubenya yang bernama <a href=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" data-type=\"URL\" data-id=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Niho<\/a><a href=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" target=\"_blank\" data-type=\"URL\" data-id=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\">n<\/a><a href=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" data-type=\"URL\" data-id=\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UC1Gmqqs_Myzl2KHIeqfUC9A\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">go Mantappu<\/a>. Dalam akun YouTubenya tersebut Jerome kerap membagikan kehidupannya sehari-harinya sebagai seorang mahasiswa di Jepang, dan konten lain seperti kegemarannya akan Matematika.<\/p>\n\n\n\n<p>Bagaimana kisah Jerome Polin ketika terjun ke dunia konten kreator hingga masuk ke Forbes 30 Under 30 Asia? Simak kisahnya berikut ini.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<div id=\"ez-toc-container\" class=\"ez-toc-v2_0_25_1 counter-hierarchy ez-toc-grey\">\n<div class=\"ez-toc-title-container\">\n<p class=\"ez-toc-title\">Daftar Isi<\/p>\n<span class=\"ez-toc-title-toggle\"><a class=\"ez-toc-pull-right ez-toc-btn ez-toc-btn-xs ez-toc-btn-default ez-toc-toggle\" style=\"display: none;\"><label for=\"item\" aria-label=\"Table of Content\"><i class=\"ez-toc-glyphicon ez-toc-icon-toggle\"><\/i><\/label><input type=\"checkbox\" id=\"item\"><\/a><\/span><\/div>\n<nav><ul class=\"ez-toc-list ez-toc-list-level-1\"><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-1\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan\/#Forbes_30_Under_30_Asia\" title=\"Forbes 30 Under 30 Asia&nbsp;\">Forbes 30 Under 30 Asia&nbsp;<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-2\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan\/#Kenapa_Matematika\" title=\"Kenapa Matematika?\">Kenapa Matematika?<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-3\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan\/#Gagal_Berkali-kali\" title=\"Gagal Berkali-kali&nbsp;\">Gagal Berkali-kali&nbsp;<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-4\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan\/#Pesan_untuk_Sobat_Zenius\" title=\"Pesan untuk Sobat Zenius\">Pesan untuk Sobat Zenius<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-5\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/jerome-polin-kegagalan-awal-kesuksesan\/#Lesson_Learned\" title=\"Lesson Learned\">Lesson Learned<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"forbes-30-under-30-asia\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Forbes_30_Under_30_Asia\"><\/span>Forbes 30 Under 30 Asia&nbsp;<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Ketika ditanya mengenai bagaimana pendapatnya saat mengetahui dirinya masuk Forbes 30 Under 30 Asia, founder dari Menantea ini mengungkapkan bahwa itu bukanlah tujuannya dari awal.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Bahkan sebelumnya, pada tahun 2019 Jerome sudah mendapatkan tawaran untuk masuk dalam Forbes 30 Under 30 Indonesia. Namun karena pada saat itu ia merasa belum pantas untuk mendapatkannya maka Jerome menolak hal tersebut, sambil kemudian membuat karya yang sebaik-baiknya sehingga nantinya jika ada tawaran kembali ia sudah merasa pantas untuk menyandang gelar tersebut.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Ternyata Jerome mendapatkan kembali tawaran yang sama, kali ini untuk Forbes 30 Under 30 Asia 2021. Dimana pencapaian tersebut didapatkan oleh Jerome berkat prestasi dan bisnis yang digelutinya dinilai sukses besar. Selain Jerome Polin, kakaknya yaitu Jehian Panangian juga masuk ke dalam daftar tersebut.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Putra kedua dari pasangan Marojahan Sintong Sijabat dan Chrissie Rahmeinsa ini mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mempunyai impian untuk mendapatkan penghargaan atau sejenisnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Baginya, jika hal tersebut dijadikan sebuah tujuan di awal maka itu akan menjadi sebuah beban bagi dirinya. Jerome mengaku bahwa ia lebih fokus untuk mengembangkan dirinya untuk semakin baik dan dapat menginspirasi banyak orang, penghargaan yang ia dapatkan lebih menjadi pengingat bahwa ia harus lebih bisa menginspirasi banyak orang.<\/p>\n\n\n\n<p>\u201cAku pribadi nggak pernah kepikiran untuk masuk Forbes, maksudnya hal itu bukan suatu incaran buat aku, sama kayak impian untuk jadi menteri pendidikan, itu kan kayak dikasih ke kita kalau kita punya kompetensinya, jadi fokus aja improving myself, fokus aja kerjain yang sedang kita kerjain,\u201d ungkap Jerome menjelaskan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"kenapa-matematika\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Kenapa_Matematika\"><\/span>Kenapa Matematika?<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Matematika dikenal sebagai pelajaran yang dihindari banyak orang, namun hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Jerome. Mahasiswa Universitas Waseda, Tokyo, Jepang ini mengakui ketertarikannya kepada Matematikalah yang membuat ia memutuskan untuk mengambil program studi matematika terapan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Menurutnya, Matematika adalah ilmu yang fleksibel dan mempunyai peluang yang luas.&nbsp; Sejak sekolah sudah tertarik matematika, sering mengikuti olimpiade matematika, sudah terbiasa dengan matematika.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>\u201cAku nge-<em>research<\/em> (lulusan ilmu) Matematika bisa kemana aja? Ternyata matematika bisa punya peluang di mana-mana, fleksibel,\u201d imbuh Jerome. Jerome mengatakan pula jika tidak mengambil jurusan matematika, dirinya kemungkinan besar akan tetap memilih jurusan yang berkaitan erat dengan matematika, seperti computer engineering atau computer sains.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"gagal-berkali-kali\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Gagal_Berkali-kali\"><\/span>Gagal Berkali-kali&nbsp;<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Walau sudah menentukan pilihan dan \u201cnyaman\u201d dengan matematika, bukan berarti Jerome tak pernah mengalami kegagalan. Dikenal banyak orang sebagai anak muda yang berprestasi, Jerome Polin mengungkapkan bahwa ia juga pernah merasakan kegagalan dalam hidupnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Ia mengaku ketika berada di bangku SMA memenangkan olimpiade merupakan sebuah tujuan dalam hidupnya saat itu, sehingga ia banyak mengikuti olimpiade. Jerome menceritakan bahwa saat berada di kelas 10 ia mengikuti 30 olimpiade dan hasilnya semuanya gagal. Namun ia tidak berhenti di situ, sampai akhirnya ketika di kelas 11 semester 2 dia akhirnya memenangkan olimpiade dari puluhan olimpiade yang ia ikuti saat itu.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Menurut pengakuan Jerome kegagalan yang ia alami sebenarnya lebih banyak daripada keberhasilan yang kerap ia bagikan di sosial media. Jerome memilih untuk hanya memposting pencapaian yang diperoleh daripada banyak kegagalan yang ia alami.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>\u201cAku cuma nge-<em>post<\/em> yang aku menang aja, orang-orang ngelihatnya Jerome menang lomba terus, padahal lebih sering kalahnya,\u201d imbuh Jerome.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Dalam ceritanya Jerome mengatakan bahwa kegagalan yang pernah ia lalui itu yang akhirnya membawa jalan kariernya sampai pada posisi yang sekarang. Sewaktu mengikuti OSN tingkat SMA, Jerome harus menerima kekalahan di tingkat provinsi.<\/p>\n\n\n\n<p>Setelah kegagalannya itu, Jerome berpikir apa yang dapat ia lakukan selanjutnya. Apalagi, menurut Jerome, selama hidupnya pada saat itu waktunya dihabiskan untuk belajar matematika sebagai persiapan mengikuti OSN (kepanjangan OSN).&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote\"><p>\u201cAku terjun ke <em>social media<\/em> karena aku gagal.\u201d<\/p><cite>Jerome Polin<\/cite><\/blockquote>\n\n\n\n<p>&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Pemikirannya akhirnya membawa Jerome ke sosial media, ia mulai aktif menggunakan sosial media yang sebelumnya ia tinggalkan karena fokus untuk mengikuti OSN. Dari situ Jerome mulai membuat konten-konten di Instagram miliknya yang akhirnya membawanya ke jalan kariernya yang sekarang.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Sampai sekarang, kecintaannya terhadap Matematika dapat kita lihat di sosial media miliknya seperti Instagram, <a href=\"https:\/\/www.tiktok.com\/@jeromepolin98\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\">TikTok<\/a> atau di channel YouTube miliknya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Jerome-Polin-Sijabat.png\" alt=\"Jerome Polin \" class=\"wp-image-51186\" width=\"416\" height=\"588\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Jerome-Polin-Sijabat.png 707w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/02\/Jerome-Polin-Sijabat-212x300.png 212w\" sizes=\"(max-width: 416px) 100vw, 416px\" title=\"\"><figcaption>Infografis Jerome Polin (Dok. Zenius) <\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"pesan-untuk-sobat-zenius\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Pesan_untuk_Sobat_Zenius\"><\/span>Pesan untuk Sobat Zenius<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Lewat kesempatan ngobrol bareng Jerome, dirinya punya pesan lho, untuk Sobat Zenius saat menghadapi kegagalan. Menurutnya, kita akan benar-benar gagal ketika kita sudah berhenti untuk mencoba.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Jerome menambahkan, jika kita berhenti untuk mencoba maka kemungkinan untuk berhasil adalah nol persen, atau tidak ada kemungkinan lagi. Nah, ketika kita mau bangkit untuk mencoba lagi, maka kesempatan untuk berhasil akan semakin besar karena kita sudah belajar dari kegagalan-kegagalan sebelumnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Namun jika kita memang memutuskan untuk berhenti, Jerome berpesan bahwa kita harus berdamai terlebih dahulu dengan diri kita sendiri untuk menerima kegagalan tersebut. Pastikan kita mau menerima kalau hal tersebut memang bukan jalan yang bisa kita ambil.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Hal ini juga pernah dialami oleh Jerome. Saat Jerome menerima dan berdamai dengan kegagalan yang dialami, ia dapat menemukan jalan lain yang akhirnya membawa lelaki yang bercita-cita menjadi menteri pendidikan ini kepada pencapaian prestasi-prestasi yang berhasil ia peroleh sekarang.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"lesson-learned\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Lesson_Learned\"><\/span>Lesson Learned<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Sobat Zenius, dari kisah Jerome Polin tersebut kita tentu dapat belajar banyak hal. Kita dapat belajar bahwa kesuksesan bukan sebuah hal yang instan yang dapat terjadi dengan mulus, tentu banyak sekali yang akan kita hadapi ketika kita ingin mencapai sesuatu.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Momen di mana kita dituntut untuk bisa menentukan jalan yang kita pilih, juga akan kita alami. Salah satunya adalah bagaimana kita bersikap ketika kita menemui sebuah kegagalan. Apakah kita akan tetap meratapi kegagalan tersebut atau berusaha untuk mencoba lagi dengan belajar dari kesalahan? Tentunya tidak, kan.<\/p>\n\n\n\n<p>Nah, Sobat Zenius, itu tadi ngobrol-ngobrol kita dengan salah satu konten kreator Indonesia yang memiliki banyak pengikut di sosial media, Jerome Polin. Kira-kira siapa lagi ya yang harus kita ajak ngobrol? Elo bisa rekomendasiin lewat komen di bawah ini!<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau elo nggak mau ketinggalan insight menarik lainnya dari <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Zenius<\/a>, pastiin elo udah daftarin akun elo di Zenius, jangan sampai ketinggalan info menarik dari Zenius selanjutnya! <em>See you<\/em>!&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\">Baca Juga: <a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/di-balik-karier-youtube-andovi-da-lopez\" data-type=\"post\" data-id=\"49821\">Di Balik Karier Youtube Andovi da Lopez<\/a><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<iframe loading=\"lazy\" title=\"EPIC MATH BATTLE: SABDA PS VS MURID SENDIRI! (JEROME POLIN)\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/DTTYL4HPfxE?feature=oembed&#038;enablejsapi=1&#038;origin=https:\/\/www.zenius.net\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe>\n<\/div><\/figure>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Jerome Polin Sijabat atau lebih dikenal sebagai Jerome Polin merupakan seorang influencer muda yang dikenal lewat akun YouTubenya yang bernama Nihongo Mantappu. Dalam akun YouTubenya tersebut Jerome kerap membagikan kehidupannya&#8230;<\/p>\n","protected":false},"author":153,"featured_media":51189,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[4235,1741],"tags":[4237,4331,4234],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/51160"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/153"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=51160"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/51160\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":51319,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/51160\/revisions\/51319"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/51189"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=51160"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=51160"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=51160"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}