{"id":34492,"date":"2021-10-01T21:12:03","date_gmt":"2021-10-01T14:12:03","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=34492"},"modified":"2022-01-14T10:29:57","modified_gmt":"2022-01-14T03:29:57","slug":"rosalind-franklin-penemu-struktur-dna-dilupakan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/rosalind-franklin-penemu-struktur-dna-dilupakan","title":{"rendered":"Rosalind Franklin: Penemu Struktur DNA yang Terlupakan"},"content":{"rendered":"\n<p style=\"border-width: 0px 0px 1px;border-style: none none solid;border-color: transparent transparent #dedede;padding: 1em;font-size: 15px;background-color: #bcb4d7\">Rosalind Franklin merupakan wanita dibalik penemuan strukrur DNA yang fenomenal, namun perannya terlupakan hingga saat ini<\/p>\n\n\n\n<p>Penemuan struktur DNA merupakan salah satu pencapaian ilmiah paling penting pada abad ke-20, bahkan paling penting dalam sejarah umat manusia yang setara dengan penemuan penting-penting lainnya seperti relativitas, listrik, gravitasi, dan lain-lain. Penemuan struktur DNA mengarahkan kita kepada penemuan-penemuan yang jauh lebih hebat. Kita udah bisa memainkan DNA seperti bermain Lego dan Puzzle. Dengan rekayasa genetika seperti rekombinasi genetik dan CRISPR, kita bisa memotong dan memasukkan berbagai jenis gen agar terekspresi dan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Gak bisa disangkal jika penemuan struktur DNA ini memberikan banyak kemajuan baik itu dalam bidang biologi, kesehatan, hingga agrikultur.<\/p>\n\n\n\n<p>Tapi jika gua tanya ke kalian semua, siapa sih penemu struktur DNA? jika lu <em>search<\/em> di google, pasti kalian akan mendapatkan hasil James Watson dan Francis Crick. Penemuan struktur DNA hampir selalu dikaitkan dengan dua ilmuan tersebut, terlebih lagi mereka berdua mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya. Tapi sebenarnya ada loh penemu struktur DNA lain yang sebenarnya memiliki kontribusi yang gak main-main dalam penentuan struktur DNA ini. <\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-text-align-center\"><em><strong>Jadi ada penemu satu lagi?<\/strong><\/em><\/p>\n\n\n\n<p><em>Thats Right<\/em>!<em> <\/em>beliau adalah <strong>Rosalind Franklin<\/strong>, penemu struktur DNA yang terlupakan. <\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Desain-tanpa-judul-7.jpg\" alt=\"Rosalind Franklin\" class=\"wp-image-34592\" width=\"915\" height=\"514\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Desain-tanpa-judul-7.jpg 960w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Desain-tanpa-judul-7-300x169.jpg 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Desain-tanpa-judul-7-768x432.jpg 768w\" sizes=\"(max-width: 915px) 100vw, 915px\" title=\"\"><\/figure><\/div>\n\n\n\n<div id=\"ez-toc-container\" class=\"ez-toc-v2_0_25_1 counter-hierarchy ez-toc-grey\">\n<div class=\"ez-toc-title-container\">\n<p class=\"ez-toc-title\">Daftar Isi<\/p>\n<span class=\"ez-toc-title-toggle\"><a class=\"ez-toc-pull-right ez-toc-btn ez-toc-btn-xs ez-toc-btn-default ez-toc-toggle\" style=\"display: none;\"><label for=\"item\" aria-label=\"Table of Content\"><i class=\"ez-toc-glyphicon ez-toc-icon-toggle\"><\/i><\/label><input type=\"checkbox\" id=\"item\"><\/a><\/span><\/div>\n<nav><ul class=\"ez-toc-list ez-toc-list-level-1\"><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-1\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/rosalind-franklin-penemu-struktur-dna-dilupakan\/#Kehidupan_Awal_Rosalind_Franklin\" title=\"Kehidupan Awal Rosalind Franklin\">Kehidupan Awal Rosalind Franklin<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-2\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/rosalind-franklin-penemu-struktur-dna-dilupakan\/#Perjalanan_dalam_Mengungkapkan_Struktur_DNA\" title=\"Perjalanan dalam Mengungkapkan Struktur DNA \">Perjalanan dalam Mengungkapkan Struktur DNA <\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-3\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/rosalind-franklin-penemu-struktur-dna-dilupakan\/#Akhir_Hidup_Rosalind_Franklin\" title=\"Akhir Hidup Rosalind Franklin \">Akhir Hidup Rosalind Franklin <\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Kehidupan_Awal_Rosalind_Franklin\"><\/span>Kehidupan Awal Rosalind Franklin<span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebelumnya orang-orang mendengar nama Rosalind Franklin sebagai ilmuan yang data-datanya mendukung penemuan Watson dan Crick dan beberapa papernya seringkali di-sitasi oleh mereka, Franklin juga sering dikenal sebagai seorang ilmuan berpakaian biasa yang suka ngajak ribut dan marah-marah ke ilmuan yang lain, seperti yang dideskripsikan oleh watson di bukunya yang berjudul “<em>The Double Helix<\/em>” Tetapi berkat Lynne Osman Elkin, seorang ilmuwan biologi yang tertarik dengan biografi Franklin, menyelidiki rekam jejak hidupnya dan mewawancarai orang-orang terdekat. Diketahui bahwa deskripsi tersebut jauh dari kebenaran dan kontribusi ilmiahnya telah diremehkan. <\/p>\n\n\n\n<p>Rosalind Elsie Franklin lahir pada tanggal 25 Juli 1920 di Notting Hill, London. Sejak kecil franklin ini merupakan siswi yang bener-bener cerdas dan brilian, dia seringkali menjadi juara di kelasnya dan sangat unggul dalam hal akademik. Saat berumur 15 tahun, Franklin sudah mantap dengan keputusan masa depannya untuk menjadi seorang ilmuwan, sebuah pilihan karir yang aneh dan tidak lazim bagi para wanita saat itu. <\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/franklin.jpg\" alt=\"Rosalind Franklin\" class=\"wp-image-34593\" width=\"502\" height=\"502\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/franklin.jpg 482w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/franklin-300x300.jpg 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/franklin-150x150.jpg 150w\" sizes=\"(max-width: 502px) 100vw, 502px\" title=\"\"><figcaption>Rosalind Franklin saat remaja | Sumber: whatisbiotechnology.org<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Di pertengahan abad ke-20, budaya seksisme dan partiarki sangatlah kental dan mengakar di berbagai bidang, salah satunya di dunia akademik, bahkan ayahnya sendiri merupakan orang yang koservatif dan <strong>melarang Franklin untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, bahkan sampai gak mau membiayai anaknya sendiri!<\/strong> untuknya berkat desakan ibu dan bibinya, ayahnya mengalah dan menfasilitasi Franklin untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi <\/p>\n\n\n\n<p>Kecerdasan Franklin membuat dia mendapatkan beasiswa di <em>Cambridge University<\/em> untuk mempelajari kimia. Prestasi akademik Franklin makin bersinar di kampus bahkan dia dapat <strong>menyelesaikan studi post doktoralnya (PhD) pada umur 26 tahun!<\/strong> Paska post doktoralnya, Franklin fokus dalam studi mengenai komposit dan material khususnya dalam struktur batu bara. Salah satu karya Franklin yang paling terkenal adalah merancang masker gas baru yang digunakan oleh tentara Inggris selama Perang Dunia II.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/unnamed-1.jpg\" alt=\"Rosalind Franklin Gas Mask\" class=\"wp-image-34594\" width=\"481\" height=\"381\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/unnamed-1.jpg 406w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/unnamed-1-300x238.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 481px) 100vw, 481px\" title=\"\"><figcaption>Hasil penelitian Franklin yang diaplikasi sebagai masker gas | Sumber: .personal.rdg.ac.uk<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Perjalanan_dalam_Mengungkapkan_Struktur_DNA\"><\/span>Perjalanan dalam Mengungkapkan Struktur DNA <span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Setelah menyelesaikan studi post doktoralnya, Franklin pun diundang untuk bergabung ke dalam <em>King’s College<\/em> karena keahliannya dalam kimia fisik dan kritalografi. Saat itu Franklin diamanahkan untuk melakukan riset mengenai teknik sinar X untuk mengetahui struktur DNA yang telah dikristalisasi. Karena topik ini sangatlah baru dan hangat, Franklin pun berambisi dalam riset ini, mengingat dia sangatlah <em>expert<\/em> dalam hal kristalografi. Franklin pun memulai risetnya dengan menembakkan sinar X ke kristal-kristal DNA untuk mendapatkan citra terbaik, sehingga dia dapat menghitung dan memproyeksikannya sebagai sebuah model struktur yang valid. <\/p>\n\n\n\n<p>Perjalanannya dalam menemukan struktur DNA tentulah tidaklah mulus tanpa halangan, banyak halangan-halangan yang dialami olehnya selama melakukan riset. Seperti yang gua udah singgung di atas, saat itu budaya seksisme sangatlah kental hingga ke lingkup akademik. <strong>Franklin seringkali dikucilkan oleh koleganya hanya karena dia ilmuwati di sana<\/strong>. Franklin juga bermusuhan dengan kolega satu labnya, Maurice Wilkins karena mengira Franklin adalah seorang asisten lab yang diutus untuk membantunya.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1366\" height=\"768\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-291.png\" alt=\"Rosalind Franklin dikucilkan\" class=\"wp-image-34595\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-291.png 1366w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-291-300x169.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-291-768x432.png 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-291-1250x703.png 1250w\" sizes=\"(max-width: 1366px) 100vw, 1366px\" title=\"\"><figcaption>Rosalind Franklin dikucilkan oleh para koleganya | Sumber: youtube.com (Ted-Ed)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Meskipun banyak halangan yang dihadapi, franklin tetap melanjutkan risetnya sendiri. Akhirnya pada tahun 1952, Franklin mendapatkan <strong>Photo 51<\/strong>, yang merupakan gambar Kristal DNA dengan sinar X yang paling terkenal. Untuk mendapatkan gambar tersebut, <strong>dibutuhkan waktu lebih dari 100 jam dan waktu analisis selama satu tahun!<\/strong> Hal ini sangatlah wajar, mengingat belum ada alat yang canggih saat itu sehingga dibutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengambilan dan analisis hasil. <\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Photo_51_x-ray_diffraction_image.jpg\" alt=\"Rosalind Franklin Photo\" class=\"wp-image-34596\" width=\"399\" height=\"405\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Photo_51_x-ray_diffraction_image.jpg 317w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Photo_51_x-ray_diffraction_image-295x300.jpg 295w\" sizes=\"(max-width: 399px) 100vw, 399px\" title=\"\"><figcaption>Photo 51, salah satu karya terbesar Franklin | Sumber: wikipedia.org <\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Pada saat yang sama, James Watson (Ahli biologi molekuler Amerika) dan Francis Crick (Ahli fisika Inggris) juga sedang berusaha untuk menentukan struktur dari DNA. Nyeseknya, Photo 51 yang udah diambil dengan segala kerja keras dan upaya dari Franklin malah <strong>diambil diam-diam oleh Wilkins tanpa sepengetahuan Franklin! <\/strong>Kemudian Wilkins menunjukkan foto itu kepada Watson dan Crick. Bayangkan betapa sakitnya hati Franklin jika mengetahui kerja kerasnya selama ini malah diambil oleh kolega sejawatnya sendiri. <\/p>\n\n\n\n<p>Terlebih lagi, Watson dan Crick tidak menghitung posisi pasti dari tiap atom pada foto, melainkan hanya menganalisis data-data yang udah didapet Franklin sebelumnya dan menggunakannya untuk menentukan beberapa kemungkinan struktur DNA. Akhirnya, mereka menemukan struktur yang benar. DNA terbentuk dari dua tulang glukosa fosfat berbentuk heliks yang diantaranya terdiri dari asam nukleat yang dihubungkan dengan ikatan basa nitrogen selayaknya tangga yang dipilin.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/DNA.png\" alt=\"Struktur DNA\" class=\"wp-image-34599\" width=\"402\" height=\"386\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/DNA.png 378w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/DNA-300x288.png 300w\" sizes=\"(max-width: 402px) 100vw, 402px\" title=\"\"><figcaption>Struktur DNA yang diusulkan Watson dan Crick dalam papernya | Sumber: nature.com<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Di sisi lain, terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh Franklin. Saat mencoba meminta bantuan Doroty Hodkin yang sangat expert dalam kristalografi organik, Hodkin tidak mau meluangkan waktunya untuk membantu Franklin dan akhirnya menyuruhnya untuk menghubungi Jack Dunitz, yang juga merupakan seorang ahli kristalografer. <\/p>\n\n\n\n<p>Nah, Doroty Hodkin ini sebenarnya punya murid yang bernama Pauline Harrison, seorang ahli kristalografer muda. John randall yang merupakan direktur divisi tempat Franklin bekerja tertarik untuk merekrut Harrison untuk membantu Franklin dalam penelitiannya mengenai struktur DNA. Akan tetapi, Randall merekrutnya tanpa persetujuan Franklin terlebih dahulu. Saat mengetahui itu, Franklin sangatlah marah dan menolak mentah-mentah harrison. Tanpa disadari, Franklin telah melewatkan dua kesempatan emas untuk mengetahui struktur DNA lebih dulu. Jika saja Franklin jauh lebih sabar, maka Franklin akan dikenal dunia sebagai penemu struktur DNA. <\/p>\n\n\n\n<p>Setelah berkutat dengan berbagai perhitungan dan analisis, Franklin dapat menyelesaikan modelnya dan mendapatkan kesimpulan yang sama dengan penelitian Watson Crick dan segera memasukkan papernya di tahun yang sama dengan mereka untuk segera dipublish. Kedua paper tadi dipublikasikan oleh jurnal yang sama, namun sayangnya paper Franklin ini diletakkan terakhir di bawah paper milik Watson dan Crick, sehingga eksperimennya franklin ini hanya dianggap sebagai konfirmasi temuannya Watson dan Crick oleh para ilmuwan lain.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Akhir_Hidup_Rosalind_Franklin\"><\/span>Akhir Hidup Rosalind Franklin <span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Sungguh disayangkan, setelah penelitian panjangnya mengenai struktur DNA, franklin terdiagnosis mengalami kanker rahim. Ironisnya, kanker rahim yang diderita oleh Franklin ini disebabkan oleh <strong>radiasi yang dia dapat saat melakukan penelitian untuk mengetahui struktur DNA<\/strong>. Setelah perjuangannya panjangnya dalam melawan kanker rahim yang diderita, Franklin akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 16 April 1958 di umur yang sangat muda (37 tahun) tanpa mengetahui bahwa Watson dan Crick telah melihat foto kristalnya dan tidak dikreditkan dalam penemuan struktur DNA.<\/p>\n\n\n\n<p>Pada tahun 1962, Watson, Crick, dan Wilkins memenangkan hadiah Nobel atas pencapaiannya dalam menentukan struktur DNA. Banyak yang mengusulkan bahwa Franklin layak diakui dan mendapatkan hadiah Nobel, sayangnya nobel bukanlah penghargaan anumerta yang bisa disematkan pada orang yang telah meninggal.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-image\"><figure class=\"aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1366\" height=\"768\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-293.png\" alt=\"Rosalind Franklin\" class=\"wp-image-34602\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-293.png 1366w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-293-300x169.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-293-768x432.png 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/10\/Screenshot-293-1250x703.png 1250w\" sizes=\"(max-width: 1366px) 100vw, 1366px\" title=\"\"><\/figure><\/div>\n\n\n\n<p>Kisah hidup Rosalind Franklin telah mengajarkan kepada kita mengenai perjuangannya dalam melawan seksisme dan patriarki dalam dunia akademik serta peranan besarnya dalam bidang medis, biologi, dan agrikultur. <\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-text-align-center wp-block-heading\">=================CATATAN EDITOR===============<\/h3>\n\n\n\n<p>Mungkin itu aja yang bisa gua sampein mengenai sejarah dan biografi dari Rosalind Franklin sang penemu DNA yang dilupakan, semoga interest kalian dengan sejarah, biologi, dan kimia dapat bertambah setelah membaca tulisan ini. <\/p>\n\n\n\n<p><strong><em>Adios~<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-text-align-left wp-block-heading\">Baca Artikel Lainnya<\/h3>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/sejarah-penemuan-dna\">Perjalanan Menjawab Misteri Pewarisan Sifat<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/luas-permukaan-volume-biologi\">Konsep Rumus Luas Permukaan dan Volume dalam Biologi? Apa Pentingnya Sih?<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/peluang-hereditas-genetika\">Penerapan Matematika dalam Hukum Hereditas Mendel<\/a><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\">Referensi<\/h3>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/en.wikipedia.org\/wiki\/Rosalind_Franklin\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">https:\/\/en.wikipedia.org\/wiki\/Rosalind_Franklin<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"http:\/\/blogs.nature.com\/inthefield\/2010\/03\/acs_rosalind_franklins_missed.html\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">http:\/\/blogs.nature.com\/inthefield\/2010\/03\/acs_rosalind_franklins_missed.html<\/a><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/physicstoday.scitation.org\/doi\/full\/10.1063\/1.1570771\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">https:\/\/physicstoday.scitation.org\/doi\/full\/10.1063\/1.1570771<\/a><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<iframe loading=\"lazy\" title=\"Rosalind Franklin: DNA's unsung hero - Cl\u00e1udio L. Guerra\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/BIP0lYrdirI?feature=oembed&enablejsapi=1&origin=https:\/\/www.zenius.net\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe>\n<\/div><\/figure>\n\n\n\n<p> <\/p>\n\n\n\n<p> <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Rosalind Franklin merupakan wanita dibalik penemuan strukrur DNA yang fenomenal, namun perannya terlupakan hingga saat ini Penemuan struktur DNA merupakan salah satu pencapaian ilmiah paling penting pada abad ke-20, bahkan…<\/p>\n","protected":false},"author":121,"featured_media":34592,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[596,139,1058,687,1741],"tags":[161,439,1068,1690,1717,1341],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/34492"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/121"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=34492"}],"version-history":[{"count":6,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/34492\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":45094,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/34492\/revisions\/45094"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/34592"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=34492"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=34492"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=34492"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}