{"id":25312,"date":"2022-03-30T14:55:00","date_gmt":"2022-03-30T07:55:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=25312"},"modified":"2022-10-25T10:15:30","modified_gmt":"2022-10-25T03:15:30","slug":"konsep-bentuk-aljabar-operasi-aljabar","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/konsep-bentuk-aljabar-operasi-aljabar","title":{"rendered":"Materi Operasi Bentuk Aljabar"},"content":{"rendered":"\n<p>Kalau elo baru kenal sama yang namanya \u201caljabar\u201d wajar kok kalo kebingungan dan mati kutu. Tapi tenang aja, di artikel ini gue ajarin materi operasi bentuk aljabar SMA khusus buat elo.<\/p>\n\n\n\n<p>Nih buat elo yang belum tau aljabar itu apa, aljabar adalah salah satu cabang dari ilmu matematika yang identik dengan penyelesaian masalah dalam matematika dengan menggunakan atau mengandung huruf-huruf atau yang biasa kita sebut sebagai variabel.<\/p>\n\n\n\n<p>Meskipun terdengar cukup <em>simple, <\/em>sebenarnya penerapan aljabar itu cukup luas, dan akan banyak elo temui mungkin sampai kuliah nanti. Namun, di materi aljabar SMA elo bakal belajar tentang konsep dasar dan sifat aljabar.<\/p>\n\n\n\n<p>Oleh karena itu, elo perlu banget nih pelajari dan kuasai materi dasar aljabar itu sendiri, biar kalian gak kesulitan ketika soalnya dibalik-balik kayak apapun.&nbsp;&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<div id=\"ez-toc-container\" class=\"ez-toc-v2_0_25_1 counter-hierarchy ez-toc-grey\">\n<div class=\"ez-toc-title-container\">\n<p class=\"ez-toc-title\">Daftar Isi<\/p>\n<span class=\"ez-toc-title-toggle\"><a class=\"ez-toc-pull-right ez-toc-btn ez-toc-btn-xs ez-toc-btn-default ez-toc-toggle\" style=\"display: none;\"><label for=\"item\" aria-label=\"Table of Content\"><i class=\"ez-toc-glyphicon ez-toc-icon-toggle\"><\/i><\/label><input type=\"checkbox\" id=\"item\"><\/a><\/span><\/div>\n<nav><ul class=\"ez-toc-list ez-toc-list-level-1\"><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-1\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/konsep-bentuk-aljabar-operasi-aljabar\/#Sifat-Sifat_dalam_Aljabar\" title=\"Sifat-Sifat dalam Aljabar\">Sifat-Sifat dalam Aljabar<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-2\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/konsep-bentuk-aljabar-operasi-aljabar\/#Derajat_dan_Suku_Jenis_Aljabar\" title=\"Derajat dan Suku Jenis Aljabar\">Derajat dan Suku Jenis Aljabar<\/a><\/li><li class=\"ez-toc-page-1 ez-toc-heading-level-2\"><a class=\"ez-toc-link ez-toc-heading-3\" href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/konsep-bentuk-aljabar-operasi-aljabar\/#Operasi_Aljabar\" title=\"Operasi Aljabar\">Operasi Aljabar<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Sifat-Sifat_dalam_Aljabar\"><\/span><strong>Sifat-Sifat dalam Aljabar<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebelum mengenal lebih jauh mengenai operasi aljabar, mari kita ketahui dulu nih sifat-sifat aljabar.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sifat Komutatif<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sifat aljabar yang berlaku pada penjumlahan dan perkalian dalam aljabar, contohnya&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p><strong>a + b = b + a<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Sama halnya dalam bilangan, hasil nilai a ditambah b akan sama dengan b ditambahkan dengan a, misalnya nilai a=1 dan nilai b=2, maka mau 1+2 ataupun 2+1 hasilnya akan sama-sama 3. Begitu juga dengan perkalian<\/p>\n\n\n\n<p><strong>a.b = b.a<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Sifat yang ini pastinya elo udah tau lah yaa, waktu di SD elo belajar perkalian pasti kalian sadar bahwa 2\u00d71 dan 1\u00d72 hasilnya juga sama-sama 2.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sifat Asosiatif<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sama halnya dengan sifat komutatif, sifat asosiatif juga berlaku pada penjumlahan dan perkalian dalam aljabar matematika, namun dengan bentuk yang berbeda, misalnya:<\/p>\n\n\n\n<p><strong>(a + b) +c = a + (b + c)&nbsp;<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Di mana dalam konsep aljabar dalam penjumlahan seperti di atas, peletakan tanda kurung baik yang dikurung (a+b) aja, maupun, (b+c) akan menghasilkan hasil yang sama. Sama halnya dengan perkalian, misalnya:<\/p>\n\n\n\n<p><strong>(a.b)c = a(b.c)<\/strong><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Sifat Distributif<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Berbeda dengan sifat komutatif maupun asosiatif, sifat distributif merupakan sifat yang mengandung operasi perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan, sifat ini merupakan sifat aljabar SMA yang akan paling sering kita temukan dalam operasi perhitungan aljabar<\/p>\n\n\n\n<p><strong>a(b + c) = (a.b) + (a.c)<\/strong> (dalam <strong>penjumlahan<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n<p><strong>a(b \u2013 c)&nbsp; = (a.b) \u2013 (a.c)<\/strong> (dalam <strong>pengurangan<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1251\" height=\"667\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Konsep-Aljabar-TPS-PK-2.jpg\" alt=\"Sifat Aljabar (Arsip Zenius)\" class=\"wp-image-58064\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Konsep-Aljabar-TPS-PK-2.jpg 1251w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Konsep-Aljabar-TPS-PK-2-300x160.jpg 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/Konsep-Aljabar-TPS-PK-2-768x409.jpg 768w\" sizes=\"(max-width: 1251px) 100vw, 1251px\" title=\"\"><figcaption>Sifat Aljabar (Arsip Zenius)<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Derajat_dan_Suku_Jenis_Aljabar\"><\/span><strong>Derajat dan Suku Jenis Aljabar<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<p>Kalo di sifat kita baru pelajari sifat-sifatnya, tapi belum liat nih sebenarnya aljabar tuh bentuknya kayak apa sih? Coba perhatikan contoh bentuk aljabar berikut:<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=4x^{3}+3x^{2}+2x+1=0\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?4x^{3}+3x^{2}+2x+1=0\" alt=\"\" title=\"4x^{3}+3x^{2}+2x+1=0\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Jika kalian perhatikan bentuk aljabar di atas, maka dari persamaan itu sendiri kita bisa menemukan 2 hal yaitu derajatnya dan juga suku jenisnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Derajat dalam aljabar adalah nilai pangkat tertinggi yang dimiliki oleh variabel di mana dalam persamaan di atas itu variabel yang digunakan adalah \u201cx\u201d. Maka, dalam menentukan derajat suatu bentuk aljabar yang perlu kita lihat hanya pangkat variabelnya, dan dalam bentuk aljabar di atas derajat persamaannya adalah 3.<\/p>\n\n\n\n<p>Sementara itu, suku dalam aljabar itu merupakan total elemen yang terkandung dalam suatu operasi bentuk aljabar.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=\\frac{4x^{3}}{1}+\\frac{3x^{2}}{2}+\\frac{2x}{3}+\\frac{1}{4}=0\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?\\frac{4x^{3}}{1}+\\frac{3x^{2}}{2}+\\frac{2x}{3}+\\frac{1}{4}=0\" alt=\"\" title=\"\\frac{4x^{3}}{1}+\\frac{3x^{2}}{2}+\\frac{2x}{3}+\\frac{1}{4}=0\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Perhatikan penomoran di atas, angka di bawah 1, 2, 3, dan 4, itu bukan menandakan dibagi atau per, melainkan untuk menandai jumlah sukunya, dan persamaan di atas memiliki jumlah 4 suku. Tidak hanya itu, dalam aljabar itu sendiri suku dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu suku sejenis, dan suku tak sejenis.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Secara sederhana bisa kita artikan bahwa:<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Suku Sejenis: <\/strong>suku-suku yang memiliki variabel yang sama dan pangkat yang sama pula. Misalnya, 2x, 3x, x, 10x, dan lain-lain, di mana semuanya mengandung variabel x dan memiliki pangkat 1.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Suku Tak Sejenis: <\/strong>kebalikan dari suku sejenis, yaitu suku-suku yang memiliki variabel yang berbeda, atau variabel yang sama namun memiliki pangkat yang berbeda juga tergolong dalam suku ini. Misalnya, 2x,&nbsp; 3xy,&nbsp; 4y,&nbsp; <img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" alt=\"Konsep dari Bentuk Aljabar dan Operasi Aljabar 115\" src=\"https:\/\/lh4.googleusercontent.com\/LkicXoGeQvktE_4UIopZ2dqduXyrJFT13yrIgr4v7NNFMBb15Y_L1OmTKOiw_GO4lyXrkiZ3IUyDZe7pzN5irxcKauyHiKDhZ-I5w-_YC8uxuqRePdTLYyD42-5iHHeK7Sh41VUI\" width=\"25\" height=\"20\" title=\"\">, dan lain-lain.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Kalau elo udah paham bentuknya berarti elo udah paham sebagian konsep dasar aljabar. Biar makin lengkap lagi langsung ke pembahasan operasi aljabar ya!<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><span class=\"ez-toc-section\" id=\"Operasi_Aljabar\"><\/span><strong>Operasi Aljabar<\/strong><span class=\"ez-toc-section-end\"><\/span><\/h2>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image alignnone\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash.jpg\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1920\" height=\"1280\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash.jpg\" alt=\"aljabar 1\" class=\"wp-image-25313\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash.jpg 1920w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash-300x200.jpg 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash-1024x683.jpg 1024w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash-768x512.jpg 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash-1536x1024.jpg 1536w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/antoine-dautry-_zsL306fDck-unsplash-600x400.jpg 600w\" sizes=\"(max-width: 1920px) 100vw, 1920px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Operasi Aljabar (Dok.Unsplash)<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Meskipun aljabar berhubungan nya sama variabel-variabel alias ada huruf-hurufnya, tapi bagaimanapun aljabar itu merupakan cabang ilmu matematika, <em>so<\/em>, pastinya tetap ada penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, bahkan pemfaktoran.<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Penasaran gimana caranya menyelesaikan dalam berbagai jenis bentuk operasi aljabar? Yuk simak di bawah ini!<\/span><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Khusus untuk penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk aljabar hanya berlaku untuk suku yang sejenis, biar langsung paham kita coba langsung di contoh bentuk aljabar berikut.<\/p>\n\n\n\n<p>Sederhanakan operasi aljabar berikut ini!<\/p>\n\n\n\n<p><strong>2x + 5xy \u2013 3x =\u2026..<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Kalo kita perhatikan dari bentuk aljabar di atas, maka yang bisa kita hitung hanya 2x \u2013 3x = -1x atau biasa ditulis -x, lalu bagaimana dengan 5xy?&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Karena dia memiliki variabel yang berbeda, dan satu-satunya yang memiliki variabel \u201cxy\u201d maka yah biarin aja, jadi hasilnya:<\/p>\n\n\n\n<p><strong>-x + 5xy<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Perlu diingat bahwa meskipun sama-sama ada \u201cx\u201d nya, namun variabel \u201cxy\u201d berbeda dengan variabel \u201cx\u201d, variabel \u201cxy\u201d hanya bisa dikurang maupun dijumlahkan oleh sesama variabel \u201cxy\u201d.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Pangkat dan Perkalian Bentuk Aljabar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Nah kalo yang bentuk aljabar penjumlahan dan pengurangan cuma bisa untuk suku yang sejenis, hal ini gak berlaku kalo di perkalian dan perpangkatan bentuk aljabar, dan mulai dari sini, mulai agak susah <em>guys<\/em>. Jadi kita coba pelan-pelan ya, kita coba latihan dari bentuk perkalian aljabar dasar dan yang paling umum dulu.<\/p>\n\n\n\n<p>(a+b)(a-b)<\/p>\n\n\n\n<p>Gimana penyelesaiannya? Kita coba jabarin satu-satu<\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">=(a x a) + (a x -b) + (a x b) + (b x -b)<\/span><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex==a^{2}-ab+ab-b^{2}\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?=a^{2}-ab+ab-b^{2}\" alt=\"\" title=\"=a^{2}-ab+ab-b^{2}\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex==a^{2}-b^{2}\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?=a^{2}-b^{2}\" alt=\"\" title=\"=a^{2}-b^{2}\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mudah bukan? Sekarang kita coba jika perkalian dan pembagian yang ada pangkatnya<\/span>:<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-2.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"667\" height=\"114\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-2.png\" alt=\"aljabar 2\" class=\"wp-image-25315\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-2.png 667w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-2-300x51.png 300w\" sizes=\"(max-width: 667px) 100vw, 667px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sama aja kan kayak perkalian pangkat biasa? Cuma bedanya ini pake variabel atau huruf aja.&nbsp;<\/span><\/p>\n\n\n\n<p>Nah, biar makin gampang, elo bisa inget rumus aljabar dasar di bawah ini.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=(a+b)^{2}=a^{2}+2ab+b^{2}\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?(a+b)^{2}=a^{2}+2ab+b^{2}\" alt=\"\" title=\"(a+b)^{2}=a^{2}+2ab+b^{2}\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Kalau elo hafal bentuk umum ini selain mempercepat waktu buat ngerjain bentuk aljabar, tapi juga membuat jadi lebih <em>aware<\/em> jika ada bentuk operasi aljabar serupa tapi hasilnya gak sesuai sama bentuk di atas, mungkin ada yang salah sama hitungan elo.&nbsp;&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Faktorisasi Aljabar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Mungkin beberapa dari kalian belum awam sama kata \u201cfaktorisasi\u201d tapi kalo FPB kalian tau dong yaa? Harusnya udah kalian pelajari nih pas SD.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Nah, di faktorisasi kita bakal menggunakan konsep FPB dan juga sifat dari aljabar yang udah gue bahas di atas tadi yaitu sifat distributif. Sekarang biar gampang, kita coba faktorisasi pake angka dulu, misalnya:<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1590\" height=\"242\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3.png\" alt=\"aljabar 3\" class=\"wp-image-25317\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3.png 1590w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-300x46.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-1024x156.png 1024w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-768x117.png 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-1536x234.png 1536w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-944x144.png 944w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-3-1320x201.png 1320w\" sizes=\"(max-width: 1590px) 100vw, 1590px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mungkin beberapa dari kalian langsung mikir, ribet amat tinggal tambahin aja pake difaktor-faktorin segala, disini yang kita pelajari adalah proses pemfaktoran nya di mana faktor yang akan kita ambil adalah yang terbesar yaitu <\/span><b>12 dan 7<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">. Sekarang kita coba dengan variabel, misalnya<\/span>:<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1100\" height=\"109\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4.png\" alt=\"aljabar 4\" class=\"wp-image-25319\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4.png 1100w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4-300x30.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4-1024x101.png 1024w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4-768x76.png 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aljabar-4-944x94.png 944w\" sizes=\"(max-width: 1100px) 100vw, 1100px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Karena angka 12 dan 5 gak bisa difaktorin, maka faktor terbesarnya adalah&nbsp; <a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=x^{2}(5x-12)\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" title=\"x^{2}(5x-12)\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?x^{2}(5x-12)\" alt=\"\"><\/a><\/span><b>.<\/b><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading\"><strong>Faktorisasi Kuadrat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Nah tadi kita udah belajar faktorisasi aljabar, sekarang kita mau masuk faktorisasi kuadrat, di mana sesuai dengan namanya yang mengandung \u201ckuadrat\u201d, berarti pasti akan ada pangkat 2, atau pangkat kuadratnya.&nbsp;<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sekarang kita coba pake metode perkalian aljabar terlebih dahulu<\/span>.<\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">( x + 2)(x + 5)<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">= (x.x) + (5x) + (2x) + (10)<\/span><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex==x^{2}+5x+2x+10\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?=x^{2}+5x+2x+10\" alt=\"\" title=\"=x^{2}+5x+2x+10\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex==&amp;space;x^{2}+7x+10\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?=&amp;space;x^{2}+7x+10\" alt=\"\" title=\"= x^{2}+7x+10\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sekarang coba kita balik, bagaimana kalo yang diketahui awalnya adalah <a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=x^{2}+7x+10\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" title=\"x^{2}+7x+10\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?x^{2}+7x+10\" alt=\"\"><\/a><\/span><span style=\"font-weight: 400;\">&nbsp;dan kita diminta untuk memfaktorkannya? Inilah yang disebut faktorisasi kuadrat.<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Pada faktorisasi kuadrat, kalian akan menjumpai bentuk umumnya sebagai berikut<\/span>:<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=ax^{2}+bx+c\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?ax^{2}+bx+c\" alt=\"\" title=\"ax^{2}+bx+c\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Untuk menemukan faktorisasi kuadrat, ada polanya <em>guys<\/em>, kita lihat persamaan yang sebelumnya <a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=x^{2}+7x+10\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" title=\"x^{2}+7x+10\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?x^{2}+7x+10\" alt=\"\"><\/a>, ceritanya kita belum tau nih faktorisasinya, di bentuk aljabar ini kita bisa tau bahwa <\/span><b>b<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">= 7, dan <\/span><b>c<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">= 10, kita cari 2 faktor yang dimana jika ditambahkan satu sama lain sama dengan <\/span><b>b<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">, dan dikalikan satu sama lain sama dengan <\/span><b>c.<\/b><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Biar mudah kita buat dulu pola seperti ini,<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">(x+&#8230;)(x+&#8230;)<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kenapa dua-duanya \u201cx\u201d? Karena yang mau kita mau menjadikan <a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=x^{2}\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" title=\"x^{2}\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?x^{2}\" alt=\"\"><\/a>, jadi pasti keduanya sama-sama \u201cx\u201d. Sekarang kita pikirin 2 angka apa yang dikali jadi 10, tapi kalo dijumlah jadi 7?&nbsp;<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Betul, 2 dan 5! <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Karena 2+5=7 , dan 2&#215;5=10, jadi pemfaktoran kuadat dari <a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=x^{2}+7x+10\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" title=\"x^{2}+7x+10\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?x^{2}+7x+10\" alt=\"\"><\/a>&nbsp;adalah&nbsp; (x+2)(x+5).<\/span><\/p>\n\n\n\n<p>Terkadang soal aljabar juga berbentuk soal cerita, lho. Makanya penting untuk paham rumus aljabar dasar biar gampang analisis soal ceritanya.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"1136\" height=\"627\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar.png\" alt=\"contoh soal aljabar\" class=\"wp-image-25321\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar.png 1136w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar-300x166.png 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar-1024x565.png 1024w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar-768x424.png 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-aljabar-725x400.png 725w\" sizes=\"(max-width: 1136px) 100vw, 1136px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Nah mudah banget kan? Percaya deh guys, meskipun kelihatannya rumit, tapi kalo udah ngerti konsep dasar dan sifat aljabar tuh justru seru dan bikin penasaran.<\/p>\n\n\n\n<p>Untuk mata pelajaran lainnya, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius! Klik gambar di bawah ini untuk info lengkapnya!<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/?page=bundle_category&amp;applyFilter=false&amp;androidMinVersion=%5B2722%5D&amp;utm_source=Blog&amp;utm_medium=Paywall&amp;utm_campaign=Web_From_Blog&amp;utm_id=Blog\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"680\" height=\"200\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.png\" alt=\"SKU-BELI-PAKET-BLJR-1\" class=\"wp-image-76163\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.png 680w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1-300x88.png 300w\" sizes=\"(max-width: 680px) 100vw, 680px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Kalo kalian masih belum yakin dan belum paham banget, kalian bisa banget nih liat penjelasan materi operasi bentuk aljabar SMA dalam bentuk video singkat yang diajarkan oleh tutor matematika Zenius di<a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/lp\/cg3020\/Bentuk%20Aljabar%20dan%20Operasinya\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><strong> materi aljabar<\/strong><\/a>.<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/lp\/topic\/lp11087\/02-bentuk-aljabar\/\" target=\"_blank\" rel=\"noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"540\" height=\"159\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/Banner-Vektor-MATEMATIKA.webp\" alt=\"aljabar zenius\" class=\"wp-image-58115\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/Banner-Vektor-MATEMATIKA.webp 540w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/03\/Banner-Vektor-MATEMATIKA-300x88.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 540px) 100vw, 540px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Klik link di atas!<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Oh iya, materi aljabar biasanya banyak keluar lho di Tes Potensi Skolastik (TPS) SNBT. Pastiin bener-bener paham ya. Elo juga bisa\u00a0 nonton visualisasi aljabar dari Zenius di bawah ini!<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<iframe loading=\"lazy\" title=\"Cara Ampuh Belajar Aljabar | Visualisasi Aljabar Menggunakan Geometri\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/mNnVe2fZUkE?feature=oembed&#038;enablejsapi=1&#038;origin=https:\/\/www.zenius.net\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe>\n<\/div><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Semoga artikel ini bisa membantu kalian yaa, ingat perbanyak latihan soal, kalian pasti bakal jago aljabar. Ikan hiu makan tomat, semangat!<\/span><\/p>\n\n\n\n<p>Originally published:<strong><em> January 28, 2021<\/em><\/strong><br>Updated by <strong><em>Silvia Dwi<\/em><\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Kalau elo baru kenal sama yang namanya \u201caljabar\u201d wajar kok kalo kebingungan dan mati kutu. Tapi tenang aja, di artikel ini gue ajarin materi operasi bentuk aljabar SMA khusus buat&#8230;<\/p>\n","protected":false},"author":93,"featured_media":58065,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[139,1058],"tags":[163,1730,1729],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25312"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/93"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=25312"}],"version-history":[{"count":17,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25312\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":76515,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25312\/revisions\/76515"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/58065"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=25312"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=25312"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=25312"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}