{"id":25193,"date":"2022-07-20T14:53:00","date_gmt":"2022-07-20T07:53:00","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=25193"},"modified":"2022-07-22T16:14:33","modified_gmt":"2022-07-22T09:14:33","slug":"kupas-tuntas-materi-mekanika-kuantum","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/kupas-tuntas-materi-mekanika-kuantum","title":{"rendered":"Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya \u2013 Materi Kimia Kelas 10"},"content":{"rendered":"\n<p>Halo Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue bakalan membahas mengenai teori mekanika kuantum.<\/p>\n\n\n\n<p>Tapi sebelum itu gue pengen nanya, sebelumnya elo sudah mempelajari tentang\u00a0teori Bohr, bukan?\u00a0<em>Nah<\/em>, ternyata teori Bohr memiliki banyak kelemahan\u00a0<em>lho, guys<\/em>.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Ia hanya menjelaskan tentang kulit atom saja, selain itu ia juga tidak menjelaskan spektrum pancar atom yang mengandung lebih dari satu elektron. Padahal, di balik kulit atom terdapat yang namanya subkulit dan di dalamnya lagi terdapat orbital.<\/p>\n\n\n\n<p>Setelah mengetahui kelemahan teori Bohr, maka para ahli mencoba untuk mengemukakan teori-teorinya. <\/p>\n\n\n\n<p>Teori itulah yang menjadi dasar dari\u00a0mekanika kuantum.\u00a0<em>Yuk<\/em>, simak lebih jauh penjelasan di bawah ini!<\/p>\n\n\n\n<h1 class=\"wp-block-heading\" id=\"teori-mekanika-kuantum-menurut-ahli\"><b>Teori Mekanika Kuantum Menurut Ahli<\/b><\/h1>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"max-planck\"><b>Max Planck<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Max Planck merupakan seorang fisikawan Jerman yang dianggap sebagai bapak mekanika kuantum. Ia mematahkan teori fisika klasik yang mengatakan bahwa cahaya merupakan suatu gelombang. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Teori fisika klasik tersebut bertahan lama hingga Planck menemukan teori baru dan sangat revolusioner, yaitu <\/span><b>gelombang cahaya termasuk dalam gelombang dan suatu partikel<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"louis-de-broglie\"><b>Louis de Broglie<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Louis de Broglie menyatakan bahwa <\/span><b>partikel kecil yang bergerak sangat cepat seperti elektron memiliki sifat seperti gelombang<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">. De Broglie merumuskan suatu persamaan dimana panjang gelombang yang ditimbulkan ketika suatu partikel bergerak. Persamaannya bisa dilihat sbb:<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.codecogs.com\/eqnedit.php?latex=\\lambda&space;=\\frac{h}{m.v}\" target=\"_blank\" rel=\"noopener noreferrer nofollow\"><img decoding=\"async\" src=\"https:\/\/latex.codecogs.com\/gif.latex?\\lambda&space;=\\frac{h}{m.v}\" alt=\"\" title=\"\\lambda =\\frac{h}{m.v}\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Keterangan:<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">\u03bb<\/span><span style=\"font-weight: 400;\"> = panjang gelombang<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">h =<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> ketetapan planck<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">m = <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">massa<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">v = <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">cepat rambat gelombang<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"werner-heisenberg\"><b>Werner Heisenberg<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Teori menurut Heisenberg ini biasa disebut juga sebagai <\/span><b>teori ketidakpastian<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">. Mengapa disebut sebagai teori ketidakpastian? Hal ini karena <\/span><b>posisi dan momentum elektron tidak bisa ditentukan secara pasti<\/b><span style=\"font-weight: 400;\">.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"erwin-schrodinger\"><b>Erwin Schrodinger<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p>Dari teori de Broglie dan Heisenberg, maka muncullah teori atom mekanika gelombang dikemukakan oleh Schrodinger yang menyatakan bahwa\u00a0posisi dan momentum elektron tidak bisa ditentukan secara pasti.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Yang bisa ditentukan adalah probabilitas (kemungkinan daerahnya) menemukan elektron. Daerah dengan probabilitas menemukan elektron terbesar disebut dengan orbital.<\/p>\n\n\n\n<p>Untuk menemukan tingkat energi, bentuk, dan orientasi orbital, maka teori mekanika kuantum yang dikemukakan Erwin Schrodinger mencakup tiga jenis bilangan kuantum yang terdiri dari bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik. Selengkapnya akan dibahas pada bagian bilangan kuantum di bawah ini.<\/p>\n\n\n\n<h1 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-mekanika-kuantum\"><b>Model Atom Mekanika Kuantum<\/b><\/h1>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sebelum kita ke bilangan kuantum, alangkah baiknya kita mengenal model atom mekanika kuantum terlebih dahulu. Tak kenal maka\u2026 tak paham <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">dong<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Yuk <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">langsung aja kita bahas!<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Model atom mengalami perkembangan dari yang pertama yaitu model atom Dalton, kemudian disempurnakan oleh Thomson, masih kurang sempurna dan disempurnakan lagi oleh Rutherford.<\/span><\/p>\n\n\n\n<p>S<span style=\"font-weight: 400;\">elanjutnya Bohr, dan ternyata masih ada kelemahan hingga akhirnya berkembang lagi menjadi model atom Mekanika Kuantum hingga saat ini.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-dalton\"><b>Model Atom Dalton<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Dalton menyebutkan bahwa partikel terkecil dari suatu materi disebut atom. Jadi, ketika ada suatu benda kemudian dibagi dan dibagi terus menerus sampai kecil, hingga ditemukan benda tersebut sudah tidak bisa dibagi lagi, itu disebut atom.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-thomson\"><b>Model Atom Thomson<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Ternyata, Thomson menemukan bahwa bagian terkecil dari suatu materi bukanlah atom. Sehingga, teori Dalton menjadi runtuh. Ia menemukan partikel penyusun atom. Thomson menemukan partikel sub atomik yang bermuatan negatif, bernama elektron atau sinar katoda. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Teori Thomson menyatakan bahwa atom memiliki muatan yang bernilai positif, kemudian terdapat partikel-partikel negatif yang menyelimuti atom tersebut, sehingga bentuknya seperti roti kismis. Maka dari itu model atom Thomson dikenal dengan sebutan model bola kismis.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-rutherford\"><b>Model Atom Rutherford<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Selanjutnya Rutherford ingin membuktikan apakah teori Thomson benar atau tidak. Ternyata, ditemukan bahwa atom terdiri dari rongga-rongga kosong dan terdapat inti atom yang bermuatan positif. <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Nah<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, massa atom itu berpusat di inti, sehingga elektron tidak berpengaruh terhadap massa atom.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-bohr\"><b>Model Atom Bohr<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Ternyata, model atom Rutherford diketahui memiliki beberapa kelemahan teori <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">nih, guys<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. Sehingga, Niels Bohr dan Ernest Rutherford melakukan percobaan lagi, hingga akhirnya dicetuskan model atom Bohr. Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Jadi, si elektron ini berputar dalam orbitnya dengan tingkatan energi tertentu. Tingkat energi tertentu itulah yang dinamakan dengan orbit atau kulit atom (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">), yaitu K, L, M, N.<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Tapi, model atom Bohr ini ternyata ada kelemahannya. Ia hanya dapat menjelaskan spektrum dari atom atau ion yang berelektron tunggal.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"model-atom-mekanika-kuantum\"><b>Model Atom Mekanika Kuantum<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Model atom terakhir yang masih eksis hingga saat ini adalah mekanika kuantum. Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh awan-awan elektron. Dari teori inilah ditemukan empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f. Berikut gambaran modelnya:<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/mekanika-kuantum-model.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"400\" height=\"368\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/mekanika-kuantum-model.png\" alt=\"Model atom mekanika kuantum\" class=\"wp-image-25194\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/mekanika-kuantum-model.png 400w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/mekanika-kuantum-model-300x276.png 300w\" sizes=\"(max-width: 400px) 100vw, 400px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Model atom mekanika kuantum (sumber gambar: www.sutori.com)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p>Sebelum lanjut, yuk download dulu aplikasi Zenius. Elo bisa dapetin akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, dan fitur-fitur gratis Zenius. Tinggal klik aja gambar di bawah sesuai gadget elo, ya!<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-cover alignfull is-light coverctadownloadapps1\" style=\"min-height:300px\"><span aria-hidden=\"true\" class=\"wp-block-cover__background has-background-dim-100 has-background-dim has-background-gradient\" style=\"background:linear-gradient(135deg,rgb(196,106,211) 0%,rgb(89,15,184) 100%)\"><\/span><div class=\"wp-block-cover__inner-container\">\n<div class=\"wp-block-columns are-vertically-aligned-center columnsctadownloadapps1 is-layout-flex wp-container-3\">\n<div class=\"wp-block-column is-vertically-aligned-center is-layout-flow\" style=\"flex-basis:33.32%\"><div class=\"wp-block-image gambardownloadapps1\">\n<figure class=\"aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/cta-banner-donwload-apps.png\" alt=\"cta banner donwload apps zenius\" class=\"wp-image-59619\" width=\"257\" height=\"279\" title=\"\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/cta-banner-donwload-apps.png 1026w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/cta-banner-donwload-apps-276x300.png 276w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/cta-banner-donwload-apps-768x835.png 768w\" sizes=\"(max-width: 257px) 100vw, 257px\"><\/figure><\/div><\/div>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-column is-vertically-aligned-center is-layout-flow\" style=\"flex-basis:75%\">\n<p class=\"titledownloadaplikasizenius1 has-white-color has-text-color\" style=\"font-size:30px;font-style:normal;font-weight:700\">Download Aplikasi Zenius<\/p>\n\n\n\n<p class=\"copydownloadaplikasizenius2 has-white-color has-text-color\" style=\"font-size:19px;font-style:normal;font-weight:400\">Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image googleplay3\">\n<figure class=\"alignleft size-full is-resized\"><a href=\"https:\/\/zenius.onelink.me\/DyZx\/articleblog1\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/playstore_icon.png\" alt=\"icon download playstore\" class=\"wp-image-71520\" width=\"153\" height=\"45\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/playstore_icon.png 320w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/playstore_icon-300x88.png 300w\" sizes=\"(max-width: 153px) 100vw, 153px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n<div class=\"wp-block-image appstore3\">\n<figure class=\"alignleft size-full is-resized\"><a href=\"https:\/\/zenius.onelink.me\/DyZx\/articleblog1\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/appstore_icon.png\" alt=\"icon download appstore\" class=\"wp-image-71521\" width=\"153\" height=\"45\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n<div class=\"wp-block-image appgallery3\">\n<figure class=\"alignleft size-full is-resized\"><a href=\"https:\/\/zenius.onelink.me\/DyZx\/articlehuawei\" target=\"_blank\" rel=\"noopener nofollow\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp.webp\" alt=\"download aplikasi zenius app gallery\" class=\"wp-image-59922\" width=\"153\" height=\"45\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp.webp 2332w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp-300x90.webp 300w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp-768x231.webp 768w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp-1536x461.webp 1536w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp-2048x615.webp 2048w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/appgallery-webp-1250x375.webp 1250w\" sizes=\"(max-width: 153px) 100vw, 153px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div><\/div>\n<\/div>\n<\/div><\/div>\n\n\n\n<h1 class=\"wp-block-heading\" id=\"bilangan-kuantum\"><b>Bilangan Kuantum<\/b><\/h1>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Nah, sekarang kita mengenal macam-macam bilangan kuantum, <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">yuk<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">!<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"bilangan-kuantum-utama-n\"><b>Bilangan Kuantum Utama (<\/b><b><i>n<\/i><\/b><b>)<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama elektron yang dimiliki dari suatu atom. Bilangan ini dilambangkan dengan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> yang melambangkan kulit atom pada model atom Bohr. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kita review kembali bahwa pada model atom Bohr terdapat jenis kulit K (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">=1), L (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">=2), M (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">=3), N (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">=4), O (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">=5), dst. Semakin besar nilai n, maka akan semakin besar juga ukuran orbital dan tingkat energinya.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"bilangan-kuantum-azimut-l\"><b>Bilangan Kuantum Azimut (<\/b><b><i>l<\/i><\/b><b>)<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kalau tadi bilangan kuantum utama menyatakan kulit atom, <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">nah <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">kalau bilangan azimuth ini menyatakan suatu bentuk orbital atau sub-kulit atom. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Lalu, banyaknya sub kulit ini tergantung pada banyaknya tingkat energi utama (kulit). Maksudnya begini, kalau jumlah kulit (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">n<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">) adalah 1, maka sub kulit (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">l<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">) yang diperbolehkan hanya 1. Coba <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">deh<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> lihat di bawah ini:<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/azimuth.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"600\" height=\"203\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/azimuth.png\" alt=\"bilangan kuantum azimut\" class=\"wp-image-25197\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/azimuth.png 600w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/azimuth-300x102.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Bilangan kuantum azimuth (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Begitu seterusnya, tapi untuk saat ini belum ditemukan atom yang elektronnya mengisi sub kulit 5g, sehingga hanya dibahas sampai sub kulit s, p, d, dan f.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"bilangan-kuantum-magnetik-m\"><b>Bilangan Kuantum Magnetik (<\/b><b><i>m<\/i><\/b><b>)<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Selanjutnya adalah bilangan kuantum magnetik yang dilambangkan dengan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">m<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. Bilangan ini menyatakan orientasi dari orbital, bentuk khusus orbital, atau ukuran orbital. Dimana nilai <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">m <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang diperbolehkan yaitu m = \u2013<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">l <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> sampai +<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">l.<\/span><\/i><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/magnetik.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"600\" height=\"260\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/magnetik.png\" alt=\"bilangan kuantum magnetik\" class=\"wp-image-25198\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/magnetik.png 600w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/magnetik-300x130.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Bilangan kuantum azimuth (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Dari gambar di atas, kamu bisa mengetahui bahwa sub kulit s (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">l=0<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">) memiliki harga <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">m=0<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> yang artinya dia hanya punya 1 buah orbital. Kemudian, sub kulit p (<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">l=1<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">) memiliki harga <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">m=-1, 0, 1 <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang artinya dia memiliki 3 buah orbital. Begitu <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">deh<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> seterusnya.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"bilangan-kuantum-spin-s\"><b>Bilangan Kuantum Spin (s)<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bilangan kuantum yang terakhir adalah spin atau dilambangkan dengan huruf s. Tahukah kamu bahwa selain berevolusi mengelilingi inti, ternyata elektron juga berotasi <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">lho<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">guys<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. <\/span><\/p>\n\n\n\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">Nah<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, itulah yang akan dibahas pada bilangan kuantum spin, dimana bilangan ini akan <\/span><b>mendeskripsikan arah spin elektron di dalam orbital.<\/b><span style=\"font-weight: 400;\"> Harga s yang diperbolehkan adalah \u2013 \u00bd atau + \u00bd.<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/spin.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"200\" height=\"148\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/spin.png\" alt=\"bilangan kuantum spin\" class=\"wp-image-25199\" title=\"\"><\/a><figcaption>Bilangan kuantum spin, penulisan tanda panah ke atas didahulukan (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Harga s = + \u00bd dilambangkan dengan tanda panah mengarah ke atas, sedangkan untuk harga s = – \u00bd dilambangkan dengan tanda panah yang mengarah ke bawah. Dalam penulisannya, tanda panah mengarah ke atas harus diutamakan atau didahulukan.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h1 class=\"wp-block-heading\" id=\"konfigurasi-elektron\"><b>Konfigurasi Elektron<\/b><\/h1>\n\n\n\n<p>Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang konfigurasi elektron mekanika kuantum.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p><em>Wah <\/em>apa itu? Konfigurasi elektron merupakan gambaran distribusi elektron dalam orbital-orbital penyusun atom. <\/p>\n\n\n\n<p>Elo harus\u00a0<em>tau\u00a0<\/em>dulu\u00a0<em>nih\u00a0<\/em>prinsip-prinsip dalam menyusun atom, yaitu asas aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"asas-aufbau\"><b>Asas Aufbau<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Asas ini menyatakan bahwa <\/span>pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang memilAturan dari konfigurasi elektron mekanika kuantum yang pertama adalah aturan menurut asas Aufbau.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Asas ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah lebih dulu. Begini urutan dari tingkat energi yang terendah hingga yang tertinggi:<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aufbau.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"600\" height=\"199\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aufbau.png\" alt=\"konfigurasi elektron asas aufbau mekanika kuantum\" class=\"wp-image-25200\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aufbau.png 600w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/aufbau-300x100.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Tingkatan energi menurut asas aufbau (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"kaidah-hund\"><b>Kaidah Hund<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kaidah selanjutnya adalah kaidah hund, yang menyatakan bahwa <\/span>elektron di dalam suatu orbital tidak boleh berpasangan sebelum masing-masing orbital dalam sub kulit terisi masing-masing 1 elektron<span style=\"font-weight: 400;\">. Agar lebih jelas, coba lihat pada gambar di bawah ini:<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund1.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"300\" height=\"185\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund1.png\" alt=\"Konfigurasi elektron kaidah hund\" class=\"wp-image-25202\" title=\"\"><\/a><figcaption>Penulisan orbital sesuai kaidah hund (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Pada kaidah hund ini juga terdapat penyimpangan konfigurasi pada sub kulit d. Ternyata, sub kulit d menyukai keadaan stabil, yaitu ketika \u00bd penuh dan penuh. Contohnya bisa dilihat pada kasus Cr dan Cu berikut ini:<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"350\" height=\"337\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund.png\" alt=\"kaidah hund mekanika kuantum\" class=\"wp-image-25203\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund.png 350w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/hund-300x289.png 300w\" sizes=\"(max-width: 350px) 100vw, 350px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Contoh penyimpangan konfigurasi sub kulit d (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bisa dilihat bahwa pada orbital d sebenarnya tidak stabil karena kosong. Agar sub kulit d stabil, maka 1 elektron dari sub kulit s diberikan kepada d, sehingga d menjadi stabil.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\" id=\"asas-larangan-pauli\"><b>Asas Larangan Pauli<\/b><\/h4>\n\n\n\n<p>Terakhir, aturan konfigurasi elektron mekanika kuantum adalah berdasarkan asas larangan Pauli.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Asas ini menyebutkan bahwa elektron-elektron dalam menyusun atom memiliki masing-masing empat bilangan kuantum yang berbeda. Jadi, <em>gak <\/em>bisa <em>tuh <\/em>ada yang sama bilangan kuantumnya di dalam satu atom.<\/p>\n\n\n\n<p>Hal ini karena keempat bilangan kuantum menyatakan alamat dari suatu elektron. Coba elo lihat dari contoh di bawah ini:<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image\">\n<figure class=\"aligncenter\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pauli.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"600\" height=\"352\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pauli.png\" alt=\"Larangan pauli mekanika kuantum\" class=\"wp-image-25196\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pauli.png 600w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pauli-300x176.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" title=\"\"><\/a><figcaption>Asas larangan pauli menggunakan bilangan kuantum yang berbeda pada setiap atom (sumber gambar: video materi Zenius)<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Dari contoh di atas, kita bisa <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">tau <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">kalau tidak ada bilangan kuantum yang sama di dalam atom S tersebut. Kalau <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">m-<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">nya sama, maka <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">s-<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">nya berbeda.<\/span><\/p>\n\n\n\n<h1 class=\"wp-block-heading\" id=\"contoh-soal-bilangan-kuantum\"><b>Contoh Soal Bilangan Kuantum<\/b><\/h1>\n\n\n\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">Gimana nih guys<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, masih bingung <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">gak<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">? <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Udah <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">paham <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">dong <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">pastinya. Biar makin paham lagi, <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">yuk<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> lihat contoh soal dan pembahasan di bawah ini!<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Soal 1:<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Tentukan konfigurasi elektron dari H, He, Li, O, Na, Ca, Fe, dan Br berdasarkan prinsip aufbau!<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Pembahasan soal 1:<\/span><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-konfigurasi-elektron.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"600\" height=\"252\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-konfigurasi-elektron.png\" alt=\"contoh soal dan pembahasan mekanika kuantum\" class=\"wp-image-25201\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-konfigurasi-elektron.png 600w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/contoh-soal-konfigurasi-elektron-300x126.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Soal 2:<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Tentukan keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom Na, Fe, dan Co!<\/span><\/p>\n\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Pembahasan 2:<\/span><\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pembahasan2.png\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"510\" height=\"352\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pembahasan2.png\" alt=\"contoh soal dan pembahasan bilangan kuantum\" class=\"wp-image-25195\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pembahasan2.png 510w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2021\/01\/pembahasan2-300x207.png 300w\" sizes=\"(max-width: 510px) 100vw, 510px\" title=\"\"><\/a><\/figure>\n\n\n\n<p>Oke, itu dia penjelasan dari materi teori mekanika kuantum yang akan elo temui di mata pelajaran Kimia kelas 10 ini.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Sekarang\u00a0udah\u00a0paham\u00a0\u2018kan\u00a0tentang mekanika kuantum? Jadi, elo\u00a0udah\u00a0gak\u00a0perlu lagi ketakutan kalau bertemu dengan contoh-contoh soal di atas. Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat ya buat elo.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p>Oh iya, selain materi Kimia, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Matematika, dll.\u00a0Kalau elo berlangganan Zenius sekarang, elo akan mendapatkan potongan harga hingga 80% lho. <\/p>\n\n\n\n<p>Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!<\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image is-style-default\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/paket-belajar\/?page=bundle_category&bundleId=ZBUN42&androidMinVersion=%5B2722%5D&utm_source=Blog&utm_medium=Aktiva_Sekolah_Lite&utm_campaign=Web_From_Blog&utm_id=Blog\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"540\" height=\"159\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-73367\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1.webp 540w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/04\/SKU-BELI-PAKET-BLJR-1-300x88.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 540px) 100vw, 540px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Oh\u00a0iya, elo juga boleh banget langsung cek<a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/lp\/cg1307\/kimia-sma-kelas-10-kurikulum-2013-revisi\/\">\u00a0di sini<\/a>\u00a0buat tonton video materi dari kakak tutor kimia yang super duper keren, tentunya bakal bikin elo bersahabat dengan kimia. Jangan lelah untuk belajar ya,\u00a0guys!\u00a0Have a nice day!<\/span><\/p>\n\n\n<div class=\"wp-block-image is-style-default\">\n<figure class=\"aligncenter size-full\"><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/materi-belajar\/kimia-lp11105\/mekanika-kuantum-lp25640\/hipotesis-de-broglie-lu207904\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" width=\"540\" height=\"159\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/KIMIA-2.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-67264\" srcset=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/KIMIA-2.webp 540w, https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2022\/06\/KIMIA-2-300x88.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 540px) 100vw, 540px\" title=\"\"><\/a><\/figure><\/div>\n\n\n<p id=\"baca-juga-artikel-lainnya\" style=\"font-size:24px\"><b>Baca Juga Artikel Lainnya<\/b><\/p>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/materi-kimia-struktur-atom\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\"><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Struktur Atom<\/strong><\/span><\/a><\/p>\n\n\n\n<p><strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/materi-kimia-sifat-periodik-unsur\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Sifat Periodik Unsur<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p><strong><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/materi-larutan-elektrolit-non-elektrolit\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Originally Published:\u00a0<strong><em>January 13, 2021<\/em><\/strong><br>Updated by:\u00a0<strong><em> Sabrina Mulia Rhamadanty<\/em><\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Halo Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue bakalan membahas mengenai teori mekanika kuantum. Tapi sebelum itu gue pengen nanya, sebelumnya elo sudah mempelajari tentang\u00a0teori Bohr, bukan?\u00a0Nah, ternyata teori Bohr…<\/p>\n","protected":false},"author":94,"featured_media":73400,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[139],"tags":[147,1699,1734],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25193"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/94"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=25193"}],"version-history":[{"count":6,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25193\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":73401,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/25193\/revisions\/73401"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/73400"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=25193"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=25193"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=25193"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}