{"id":22801,"date":"2019-10-10T16:36:30","date_gmt":"2019-10-10T09:36:30","guid":{"rendered":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/?p=22801"},"modified":"2021-10-26T15:40:57","modified_gmt":"2021-10-26T08:40:57","slug":"dampak-bullying-yang-membahayakan-bagi-korban","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/dampak-bullying-yang-membahayakan-bagi-korban","title":{"rendered":"Kenapa Bullying Bahaya dan Seharusnya Tidak Perlu Kamu Lakukan"},"content":{"rendered":"<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/shutterstock_685475920.jpg\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" class=\"size-full wp-image-22803 aligncenter\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/shutterstock_685475920.jpg\" alt=\"\" width=\"1000\" height=\"644\" title=\"\"><\/a><\/p>\n<p style=\"border-width: 0px 0px 1px; border-style: none none solid; border-color: transparent transparent #dedede; padding: 1em; font-size: 15px; background-color: #b9dae9;\"><span style=\"font-weight: 400;\">Dalam artikel kali ini, Zenius blog mengupas apa itu <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, bentuknya, penyebabnya, dan dampak yang diderita korban. Stop <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">karena apapun bentuknya, perilaku ini<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">tidak pernah dapat dibenarkan.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kalau di kelas kamu ada temanmu yang gemar menghina atau bahkan menyakiti teman sekelasmu yang lain, berarti di kelas kamu telah terjadi yang namanya <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying.\u00a0<\/span><\/i><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Menurut National Centre Against Bullying (<\/span><a title=\"https:\/\/www.ncab.org.au\/bullying-advice\/bullying-for-parents\/definition-of-bullying\/\" href=\"https:\/\/www.ncab.org.au\/bullying-advice\/bullying-for-parents\/definition-of-bullying\/\" target=\"_blank\" rel=\"noopener nofollow\" data-schema-attribute=\"\"><span style=\"font-weight: 400;\">NCAB<\/span><\/a><span style=\"font-weight: 400;\">), <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> atau yang dalam Bahasa Indonesianya disebut perundungan terjadi ketika terdapat individu atau kelompok dengan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">power <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang lebih kuat secara terus menerus dan berulang-ulang melukai serta membahayakan orang lain yang lebih lemah dari mereka sehingga tidak mampu melawan. <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">bisa terjadi dalam waktu yang berkepanjangan dan akan terus berlarut-larut jika tidak ada respon yang diambil.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bentuk <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> sendiri bisa berupa ejekan, cemoohan, sampai dengan penyiksaan (dipukul, ditendang, dijewer, dan sebagainya). Secara garis besar, <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> bisa dikategorikan ke dalam empat bentuk. Bentuknya apa saja, sih?\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Fisik<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bentuk <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> fisik tentunya melibatkan kontak fisik. Contohnya bisa berupa menendang, memukul, mendorong, dan merusakkan barang.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kalau kamu melihat teman kamu sedang memukul atau mendorong teman kamu yang lain, di saat itu kamu sedang menyaksikan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> secara fisik. Kegiatan tersebut bukanlah kegiatan yang baik. Cobalah untuk menghentikannya. Dengan demikian, kamu telah berkontribusi dalam menghentikan perilaku <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> yang ada di sekitarmu.\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Verbal<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bentuk <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang satu ini mungkin merupakan salah satu bentuk <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang paling sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya bisa berupa menghina, mengejek, mencemooh, atau apapun kalimat yang ditujukan untuk mengintimidasi atau menindas orang lain.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Apa sih yang biasanya dijadikan bahan buat nge-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> secara verbal?<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Seringkali yang dijadikan bahan adalah suku, bahasa, agama, ras, status ekonomi, sampai orientasi seksual.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">Bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">secara verbal mungkin tidak memperlihatkan luka fisik seperti halnya <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">secara fisik. Akan tetapi <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">verbal tetaplah menyakiti hati orang lain. Kalau kata peribahasa\u00a0<\/span><\/p>\n<h4 style=\"text-align: center;\"><b>\u201cTajam lidah daripada pedang\u201d<\/b><\/h4>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Ucapan yang terlontar dari mulut seseorang baik sengaja maupun tidak sengaja seringkali dapat menyakiti hati orang lain. Bahkan rasa sakitnya bisa melebihi rasa sakit tertusuk benda tajam. Hayo, jaga ucapan kalian ya.\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Sosial<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kamu suka bergosip? Suka menggunjingkan orang lain?\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Kalau iya, sebaiknya kamu mulai menghentikan kebiasaan kamu itu. Dengan menyebarkan berita buruk tentang orang lain, kamu secara tidak langsung telah melakukan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">secara sosial. Dengan menyebarkan berita buruk soal seseorang, kamu berkontribusi dalam menurunkan citra orang tersebut di hadapan publik. Efeknya apa? Orang tersebut bisa dijauhi dan dikucilkan.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Terlepas dari benar atau tidaknya kabar buruk yang kamu sebarkan, mengajak orang untuk membenci orang lain adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Cyberbullying<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Nah, kalau bentuk bullying yang satu ini sepertinya sering banget kamu temui di medsos. Ternyata perkembangan informasi dan teknologi tidak sepenuhnya berdampak baik bagi kehidupan kita. Contohnya ya keberadaan cyberbullying. Cyberbullying baru muncul saat internet mulai akrab digunakan oleh masyarakat luas. Kalau kamu suka menjelek-jelekkan postingan instagram teman kamu, berarti kamu adalah salah satu pelaku cyberbullying.\u00a0<\/span><\/p>\n<h4><b>Sebenarnya, kenapa sih orang nge-<\/b><b><i>bully<\/i><\/b><b>?<\/b><\/h4>\n<ul>\n<li>\n<h4>Memiliki masalah pribadi<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Salah satu yang menjadi alasan seseorang dalam mem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">adalah kepemilikan masalah pribadi. Pelaku <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">ini memiliki masalah pribadi dan tidak dapat menyelesaikannya dengan baik sehingga dirinya merasa tak berdaya. Hal ini akhirnya menjadi pemicu yang membuatnya melakukan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. Tujuannya adalah untuk menampilkan bahwa dia memiliki kekuatan sehingga rasa ketidakberdayaannya dapat ditutupi.\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Balas Dendam<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Alasan lain yang menyebabkan seseorang merundung orang lain adalah dulunya ia merupakan korban.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Misalkan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">nih <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">teman kamu ada yang suka mem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">teman sekelas karena di rumah dia dirundung oleh kakak-kakaknya.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Nah, sebelum kamu nge-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">orang lain, pikirkan dulu deh dampak dari perbuatanmu nantinya. Bisa jadi orang yang kamu hina, pukul, atau intimidasi itu akan membalaskan dendamnya ke orang lain di masa depan. Dengan begitu, kamu turut menciptakan pelaku <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying.\u00a0<\/span><\/i><\/p>\n<p><a href=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/shutterstock_1159139878.jpg\"><img decoding=\"async\" loading=\"lazy\" class=\"aligncenter wp-image-22804 size-full\" src=\"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/shutterstock_1159139878.jpg\" alt=\"Bullying\" width=\"1000\" height=\"667\" title=\"\"><\/a><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Iri<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Rasa iri juga bisa menjadi pemicu perilaku <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">. Misalkan ada murid paling pandai di kelasmu dan ada temanmu yang merasa iri karena tidak bisa sepandai murid tersebut. Akhirnya murid pandai ini diejek sebagai kutu buku, anti sosial, atau kurang pergaulan.<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Mencari perhatian<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Ada juga orang yang melakukan <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">supaya dia mendapat perhatian dari orang di sekitarnya. Terkadang pelaku <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang seperti ini bahkan tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya masuk dalam kategori perundungan. Padahal dia hanya menginginkan dirinya mendapat perhatian saja. Kalau sudah begitu, kamu bisa memberinya perhatian supaya dia tidak lagi merundung orang lain.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Langkah lain yang bisa kamu ambil saat bertemu pem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">jenis ini, cukup diamkan saja. Mereka ini mem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">karena ingin diperhatikan. Biasanya kalau kamu diamkan, mereka malah bingung dan akhirnya meninggalkan kamu.\u00a0<\/span><\/p>\n<h4><b>Sebenarnya, seberapa bahaya sih dampak <\/b><b><i>bullying<\/i><\/b><b>?<\/b><\/h4>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Mungkin di antara kamu ada yang suka iseng-iseng nge-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">teman sekelas. Kalau memang iya, sebaiknya kamu mulai menghentikan perbuatan tidak terpujimu itu. <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">yang kamu lakukan bisa merugikan korban tak hanya secara fisik dan mental, masa depannya pun bisa terancam. Karena apa-apa yang kita lakukan terhadap orang lain dapat memberikan efek positif ataupun negatif. Kalau aku sih pengennya apa yang aku lakuin bisa berdampak positif. Kalau kamu juga begitu, kamu harus baca tulisan ini sampai selesai supaya kamu jadi tahu seberapa bahayanya <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying.\u00a0<\/span><\/i><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Berikut adalah beberapa contoh dampak yang dialami korban <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying.\u00a0<\/span><\/i><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Dampak kesehatan<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><i><span style=\"font-weight: 400;\">Bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">dapat merusak kesehatan baik fisik maupun mental korbannya. Dampaknya pun tidak hanya terjadi dalam jangka pendek saja melainkan juga jangka panjang. Korban <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">bisa mengalami cedera fisik, gangguan emosi, bahkan bisa berujung kematian. Korban <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">berpotensi rentan terhadap gangguan kesehatan mental, sakit kepala, dan dalam jangka panjang dapat merusak kepercayaan diri korbannya.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Saat kamu mem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> temanmu, entah memukulnya atau mengejeknya, mungkin kamu tidak sadar bahwa apa yang kamu lakukan akan berdampak pada masa depan korbanmu. Secara fisik korbanmu bisa menderita memar sampai patah tulang. Sedangkan secara mental, efeknya tidak bisa diukur dengan mudah. Memangnya kamu mau bertanggung jawab kalau masa depan temanmu sampai jadi suram gara-gara keisengan kamu?\u00a0<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Penurunan prestasi akademik.<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Siswa yang mengalami perundungan secara teratur cenderung menampilkan performa akademik yang lebih buruk dibanding yang tidak mengalaminya. Hal ini ditegaskan dalam studi yang dilakukan oleh <\/span><a title=\"http:\/\/newsroom.ucla.edu\/releases\/victims-of-bullying-suffer-academically-168220\" href=\"http:\/\/newsroom.ucla.edu\/releases\/victims-of-bullying-suffer-academically-168220\" target=\"_blank\" rel=\"noopener nofollow\" data-schema-attribute=\"\"><span style=\"font-weight: 400;\">psikolog University of California<\/span><\/a><span style=\"font-weight: 400;\"> (UCLA) dalam Journal of Early Adolescence.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Penelitian ini melibatkan 2.300 siswa yang berasal dari 11 sekolah berbeda di Los Angeles. Hasilnya memperlihatkan bahwa siswa-siswa yang paling sering mengalami <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">memperoleh nilai akademik lebih buruk dibandingkan siswa-siswa lainnya.\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Buat kamu yang masih suka nge-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> teman-temanmu, pikir-pikir lagi deh. Perbuatan yang kamu lakukan itu bisa berdampak ke masa depan teman-temanmu. Gini deh. Untuk bisa masuk PTN lewat jalur undangan kan perlu nilai rapor yang bagus tuh. Kalau ternyata teman yang kamu <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">nilai rapotnya jelek gara-gara kamu sampai akhirnya ga lolos seleksi kan berarti kamu telah melakukan hal yang buruk banget. Jadi gimana? Masih mau jadi tukang <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">?<\/span><\/p>\n<ul>\n<li>\n<h4>Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam.<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sebelumnya telah kita bahas bahwa salah satu penyebab orang mem-<\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">adalah karena pada masa lalu orang tersebut menjadi korban. Bisa dibilang <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">adalah rantai panjang yang diawali dari satu pelaku yang kemudian melahirkan pelaku lainnya. Di sini aku mau mengajak kamu untuk tidak ikut-ikutan menjadi pelaku supaya rantai ini bisa terputus dan tidak lagi terlahir tukang <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully-<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">tukang <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bully <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">baru lagi.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Wadaw, ternyata <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">bullying<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> bisa berdampak semengerikan itu, guys. Nah, mulai sekarang, aku mau ngajak kalian supaya benar-benar memikirkan dampak dari setiap tindakan yang hendak kalian lakukan. Kalau dampaknya positif sih bagus. Kalau negatif?\u00a0<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Bahan bacaan:<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">https:\/\/hellosehat.com<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">https:\/\/doktersehat.com<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">https:\/\/kumparan.com<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">https:\/\/www.alodokter.com<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">https:\/\/www.ncab.org.au<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">http:\/\/newsroom.ucla.edu<\/span><\/p>\n<h4 style=\"text-align: center;\"><strong>==========CATATAN EDITOR===========<\/strong><\/h4>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Jika kalian memiliki pengalaman terkait <em>bullying, <\/em>coba ceritakan ke aku ya. Perilaku tak terpuji ini harus kita hentikan. Dengan membagi kisahmu, mudah-mudahan para pelaku <em>bullying <\/em>bisa sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu jahat. <\/span><span style=\"font-weight: 400;\">Aku pun akan dengan sangat senang hati membaca semua kisah kalian. Jadi, sampai jumpa di kolom komentar, yaa. <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">Ciao.<\/span><\/i><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Dalam artikel kali ini, Zenius blog mengupas apa itu bullying, bentuknya, penyebabnya, dan dampak yang diderita korban. Stop bullying karena apapun bentuknya, perilaku ini tidak pernah dapat dibenarkan. Kalau di…<\/p>\n","protected":false},"author":75,"featured_media":27095,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[138],"tags":[1465,1462,1463,1470,1468,1466,1467,1469],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22801"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/users\/75"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=22801"}],"version-history":[{"count":7,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22801\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":28091,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22801\/revisions\/28091"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media\/27095"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=22801"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=22801"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.zenius.net\/blog\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=22801"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}