Wah, liburan sekolah sebentar lagi tiba, nih! Elo sudah punya rencana liburan plus healing, belom? Kalo elo minta rekomendasi gue, kayaknya berlibur di Kawah Putih bakal seru, deh. Menikmati pemandangan kawah dan tanah yang berwarna putih rasanya bak di dunia lain, ya.
Tapi, elo tahu nggak kalau ternyata Kawah Putih terbentuk dari letusan Gunung Patuha dan mengandung sulfur? Hah? Sulfur itu bukannya berbahaya, ya? Eits, masa iya, sih? Coba kita simak penjelasan gue tentang sulfur dan manfaatnya berikut ini, yuk!
Apa Itu Sulfur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sulfur adalah unsur kimia dengan massa getas berwarna kuning, tetapi juga dapat berbentuk lain, misalnya seperti kristal bening. Kalau elo masih merasa asing dengan sulfur, mungkin elo bakal langsung kenal dengan nama lainnya, yaitu belerang.
Kalau mengingat belerang langsung ingat gunung berapi nggak, sih? Hal ini wajar banget kok, karena sulfur atau belerang memang umumnya banyak ditemukan di daerah vulkanik. Hayo, ada yang tau nggak kira-kira kenapa?
Jawabannya adalah karena di daerah vulkanik banyak terdapat zat SO₂ + H₂S yang dapat berubah menjadi zat H₂O dan zat belerang (S8).
Selain banyak ditemukan di kawasan vulkanik, sulfur juga banyak ditemukan di bawah lapisan kulit bumi dalam bentuk unsur dan senyawa. Apa sih bedanya unsur dan senyawa? Perbedaan keduanya bisa elo lihat dari jumlah zat penyusunnya. Unsur terdiri dari satu zat yang tidak bisa diuraikan lagi, sedangkan senyawa terdiri dari gabungan dua atau lebih unsur berbeda.
Rumus Kimia Sulfur
Masih ingat dengan tabel satu ini? Sepertinya hampir sebagian besar Sobat Zenius udah familiar, atau bahkan hafal, dengan tabel di atas, ya. Yup, tabel di atas adalah tabel periodik. Tabel ini berfungsi untuk mencari rumus kimia dari unsur tertentu, salah satunya sulfur.
Cara baca tabel periodik unsur itu gimana, sih? Tenang, Sobat Zenius, cara bacanya cukup mudah, kok. Huruf dalam kotak tersebut adalah lambang unsur. Lalu, angka di atas hurufnya menunjukkan jumlah atom yang dimilikinya. Kemudian, warna pada tabel menunjukan kategori unsurnya, misalnya logam untuk kuning, nonlogam untuk hijau, dan sebagainya.
Pembahasan lengkap tentang sistem periodik unsur dan sifat keperiodikan unsur kimia ini bisa elo cek di artikel Zenius sebelumnya, ya!
Nah, berdasarkan tabel periodik unsur, terlihat bahwa rumus kimia sulfur adalah sebagai berikut:
- Lambang unsur belerang atau sulfur: S
- Nomor atom sulfur: 16
- Kategori unsur belerang: nonlogam
- Bobot unsur belerang: 32,07
Baca Juga: Mengenal Senyawa Hidrokarbon – Materi Kimia Kelas 11
Ciri-Ciri Belerang (Sulfur)
Sama seperti manusia yang punya sifat tertentu, sulfur atau belerang pun juga punya sifat atau ciri-cirinya sendiri, lho. Kira-kira apa ciri-ciri belerang, ya? Dikutip dari PubChem, database yang dibawahi oleh National Center for Biotechnology Information, sulfur memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Berdasarkan bentuknya, sulfur atau belerang awalnya berbentuk padatan berwarna kuning.
- Berdasarkan aromanya, memiliki aroma samar seperti telur busuk sehingga jelas aromanya kurang enak, ya.
- Berdasarkan suhunya, sulfur bersuhu panas hingga dapat melelehkan plastik atau karet. Makanya, elo nggak bisa asal pegang karena bisa bikin luka bakar kalau menyentuh kulit kita.
- Berdasarkan tingkat kelarutannya, sulfur nggak larut dalam air, ya.
- Berdasarkan tingkat korosifnya, bisa dikatakan kalau sulfur tidak korosif terhadap bahan konstruksi biasa, tetapi kalau sulfur terkontaminasi dengan zat asam tertentu, sulfur dapat menjadi korosif.
Baca Juga: Siklus Fosfor: Unsur yang Tidak Terdapat di Atmosfer
Macam-Macam Sulfur
Nah, sekarang gue mau ngasih tau elo tentang macam-macam sulfur, nih. Sulfur atau belerang memiliki 3 bentuk alotropi, yaitu rombik, monoklinik, dan amorf.
1. Rombik
Rombik merupakan bentuk sulfur yang paling umum ditemukan dan bersifat stabil. Rombik sendiri berbentuk gumpalan berwarna kuning dan bersifat stabil pada suhu di bawah 96°C.
2. Monoklinik
Bentuk alotropi dari sulfur selanjutnya adalah monoklinik. Monoklinik merupakan bentuk sulfur rombik yang mengalami peningkatan suhu di atas 96°C. Nah, sulfur monoklinik ini berada di antara suhu 96°C sampai 119°C dan berbentuk cair. Nantinya, sulfur ini akan kembali menjadi rombik saat didinginkan.
3. Amorf
Terakhir, terdapat sulfur amorf yaitu belerang yang berbentuk lunak dan elastis. Bentuk tersebut dihasilkan dari sulfur cair yang didinginkan dengan cepat. Walaupun berbentuk elastis, pada akhirnya amorf akan kembali menjadi bentuk amorf.
Manfaat Sulfur
Setelah kita sama-sama memahami apa itu sulfur, jadi penasaran, ya, apa kegunaan dari belerang itu?
Seperti yang gue sebutkan sebelumnya, sulfur atau belerang banyak ditemukan di bawah lapisan kulit bumi. Di bawah lapisan kulit bumi tersebut, terdapat 3 bentuk senyawa dari sulfur yang ditemukan, yaitu senyawa sulfida, senyawa sulfat, dan senyawa organik.
Nah, ketiga senyawa tersebutlah yang banyak dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi bahan baku yang digunakan dalam keseharian kita. Berikut adalah beberapa manfaat dan kegunaan sulfur.
1. Manfaat Sulfur dalam Bidang Kesehatan
Elo pernah punya penyakit kulit seperti koreng atau jerawat? Tak perlu khawatir! Ternyata sulfur atau belerang dapat mengobati penyakit tersebut, lho. Hal ini dikarenakan belerang memiliki kandungan anti-jamur, anti-bakteri, dan keratolitik yang dapat mengatasi masalah-masalah penyakit kulit.
Makanya, pengobatan seperti berendam air belerang, sabun belerang, sampai skin care belerang banyak dipilih untuk mengobati penyakit kulit. Selain permasalahan kulit, sulfur atau belerang juga memiliki senyawa atau kandungan yang bermanfaat untuk mengatasi hipertensi, radang sendi, dan lain-lain. Keren banget, ya!
2. Manfaat Sulfur dalam Bidang Energi
Nggak cuma dalam bidang kesehatan, sulfur juga bermanfaat dalam bidang energi, lho. Salah satunya bisa elo lihat dalam pemanfaatan senyawa organik sulfur yang ada dalam minyak bumi dan batu bara. Dengan begitu, elo jadi bisa bepergian dengan nyaman menggunakan mobil dan juga menggunakan listrik, deh.
3. Manfaat Sulfur dalam Produksi Barang Kebutuhan
Manfaat lain dari sulfur atau belerang adalah kandungannya dapat diolah dan dimanfaatkan untuk produksi bahan baku atau barang kebutuhan harian. Beberapa di antaranya seperti besi dan baja, ban, pupuk, aki, sampai deterjen.
Proses Pengambilan Belerang
Penasaran nggak, sih, gimana caranya belerang yang ada di bawah lapisan kulit bumi dan bersuhu panas diambil dan diolah menjadi hasil tambang? Coba perhatikan gambar di bawah ini, yuk!
Gambar di atas ini merupakan alur proses pengambilan belerang yang disebut dengan proses frasch. Jadi, proses ini dimulai dengan memasukkan air panas bersuhu 160°C melalui pipa ke dalam tanah untuk mencairkan belerang.
Setelah belerang mencair, akan dimasukkan pompa udara panas untuk menarik cairan belerang tersebut keluar dari bawah lapisan kulit bumi. Nah, kalau cairan belerangnya sudah keluar, cairan tersebut akan didinginkan dengan suhu ruangan agar berubah menjadi padatan kembali.
Jika sudah, baru deh belerang dapat diolah sesuai dengan manfaatnya. Keren banget, ya!
Apakah Belerang Berbahaya?
“Tapi, bukannya belerang itu kalo dicium bisa bikin orang keracunan, ya?”
Eits, perlu elo ketahui nih, kalau yang beracun bukanlah sulfur atau belerangnya, melainkan kandungan dioksida dalam sulfur yang mengandung racun.
Kandungan dioksida tersebut dapat muncul jika unsur sulfur bercampur dengan unsur zat tertentu. Oleh karena itu, pemanfaatan sulfur ini tidak bisa dilakukan sembarangan, ya.
Beberapa bentuk dioksida sulfur yang berbahaya adalah belerang dioksida dan belerang trioksida. Belerang dioksida (SO₂) merupakan senyawa kimia yang membentuk gas beracun dan tentunya berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Senyawa kimia tersebut dapat muncul akibat letusan gunung berapi, pembakaran bahan bakar fosil, ataupun pembakaran bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi lainnya.
Selain belerang dioksida, terdapat juga belerang trioksida yang sama berbahaya. Belerang satu ini bisa dibilang ada di level paling berbahaya deh, karena mulai dari kandungan sampai uapnya saja berbahaya banget jika terkontaminasi dengan tubuh kita.
Belerang trioksida (SO₃) berbentuk kristal dan tak berwarna. Belerang ini bakal mengeluarkan uap jika di udara yang jika elo hirup bakal merusak saluran pernapasan elo. Tingkat korosif belerang ini pun cukup tinggi karena bisa membakar mata dan kulit.
Bahkan, jika tertelan pun bisa menyebabkan luka bakar yang parah pada mulut kerongkongan dan perut. Serem, ya? Makanya, untuk menghindari hal tersebut, belerang trioksida sering dikirim dengan inhibitor untuk mencegah polimerisasi.
Baca Juga: Siklus Nitrogen: Unsur Terbesar di Atmosfer dan Peranannya Bagi Kehidupan
Oke, sebelum masuk ke contoh soal. Gue ingin ngingetin nih kalau Zenius punya paket belajar yang siap nemenin perjuangan elo! Klik gambar di bawah ini biar elo bisa rasain langsung serunya belajar bareng Zenius!
Contoh Soal Sulfur dan Manfaatnya
Setelah kita sama-sama memahami apa itu sulfur dan apa manfaat belerang serta ciri-cirinya, sekarang gue mau coba menguji pemahaman elo, nih. Coba simak contoh soal di bawah ini, ya!
Perhatikan 4 pernyataan berikut
a. Sulfur memiliki bentuk cair
b. Berdasarkan aromanya, sulfur memiliki aroma seperti telur busuk
c. Berdasarkan tingkat korosifnya, sulfur selalu bersifat korosif
d. Belerang tidak larut dalam air
Berdasarkan keempat pernyataan tersebut, manakah ciri-ciri sulfur yang benar?
A. a dan b
B. b dan c
C. c dan d
D. b dan d
E. a dan c
Pembahasan: Sulfur atau belerang memiliki 5 ciri; berbentuk padat dan berwarna kuning, memiliki aroma seperti telur busuk, bersuhu panas, tidak larut dalam air, dan tidak bersifat korosif terhadap bahan konstruksi biasa, hanya jika terkontaminasi dengan zat tertentu saja.
Oleh karena itu, pernyataan yang benar adalah b dan d.
Jawaban: D
Gimana? Sudah benar belum ngejawab contoh soal di atas? Atau justru elo masih kurang paham dan pengen tahu lebih banyak tentang sulfur? Tenang saja, elo bisa coba akses materi tentang sulfur dan berbagai unsur kimia lainnya dengan klik banner di bawah ini!
Referensi
Sulfur Trioxide – PubChem National Library of Medicine
Sulfur Dioxide Basics – EPA (Environmental Protection Agency) (2022)
Sulfur – PubChem National Library of Medicine
The Element Sulfur – JLab Science Education
Medical Management Guidelines for Sulfur Dioxide – Agency for Toxic Substances and Disease Registry (2014)
Elements, Compounds & Mixtures – Purdue University Department of Chemistry
Pengolahan dan Penggunaan Sulfur – Zenius
The use of sulfur in dermatology – PubMed.gov (2004)
Sulfate, nitrate and blood pressure – An EPIC interaction between sulfur and nitrogen – PubMed.gov (2017).
Leave a Comment