Pernah nggak sih elo nyoba baca Harry Potter tapi bukan versi terjemahannya? Iya, yang versi bahasa Inggris. Kalau pernah, itu artinya elo telah membaca teks story telling. Kenapa gitu? Kan yang dibaca cerita soal penyihir? Iya, ceritanya soal penyihir. Tapi, tulisan yang dibuat oleh J.K. Rowling itu merupakan teks cerita karena penulisnya menggunakan teknik story telling untuk mengisahkan kehidupan si Harry Potter.
Simpelnya, story telling adalah teks yang ditulis untuk menceritakan sebuah kisah, baik yang dialami sendiri ataupun orang lain, dan tentunya dalam bahasa Inggris, ya! Masih belum kebayang? Simak dulu yuk, gue bakal kasih tahu tentang gimana teknik story telling dan contoh teksnya buat menemani elo belajar!
Teknik Story Telling
Setelah tadi gue kasih tahu definisi story telling, mungkin elo bakal bertanya-tanya, kira-kira ngapain sih menulis teks story telling atau bahkan melakukannya secara verbal? Well, ini ada kaitannya dengan salah satu tujuan story telling, yaitu untuk membagikan informasi.
Dengan teknik story telling, informasi yang disampaikan akan lebih efektif karena elo nggak cuma menjelaskan dengan bahasa yang terlalu straight forward atau membosankan seperti orang lagi presentasi. Teks story telling juga berbeda dengan descriptive text yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu atau sebuah kejadian.
Kok bisa? Iya, soalnya teknik story telling tuh menggunakan struktur sebab-akibat. Gue akan kasih contoh teks story telling biar elo makin kebayang sama tekniknya.
There were only 20 seconds left before the match ended. Everyone, from the coach to cheerleaders were anxious with this last game. Tom Brady had to make the right call so the team could win the Super Bowl. The players on the defense line from their opponent looked really fierce, as if they were ready to tackle Brady and his runners whatever happens. When he shouted “Ready, set, hut!” the fate of the team would rest on his decision on the field.
Apakah elo sudah bisa melihat mana sebab dan akibat dari teks story telling di atas? Kalau belum, gue kasih tahu, deh!
Jadi, sebab dari teks cerita di atas adalah the last game. Soalnya, last game itu bikin Tom Brady harus membuat keputusan yang tepat di lapangan. Selain itu, last game ini juga mengakibatkan lawannya jadi lebih beringas untuk menghalangi Tom Brady dan timnya. Belum lagi kalau melihat pelatih dan cheerleaders yang ikutan deg-degan. Tadi pas baca teksnya, elo jadi tegang juga nggak?
Selain teks story telling, elo juga bisa belajar tentang cara bikin teks naratif dalam bahasa Inggris dengan baca artikel di bawah ini.
Baca Juga: Struktur Narrative Text dan Contohnya
Story Telling dan Dampaknya pada Manusia
Kalau elo tadi jadi deg-degan saat baca teks cerita yang gue kasih, itu karena story telling memang punya dampak ke otak manusia. Ada penjelasan ilmiahnya, guys. Singkat cerita, ada seorang peneliti bernama Paul Zak. Jadi, dia nemu kalau menggunakan teknik story telling saat menceritakan sesautu bisa mengaktifkan beberapa zat di dalam otak kita, termasuk zat yang bikin kita deg-degan saat baca atau dengar cerita yang menegangkan.
Kok bisa? Kalau elo penasaran, coba klik banner di bawah deh, ntar bakal ada penjelasan lengkapnya!
Terus kalau sudah berdampak gitu memangnya kenapa? Nah, berarti elo akan bisa menangkap berbagai informasi yang disajikan oleh teks tersebut secara lebih mudah.
Teks story telling itu kan bentuknya naratif. Jadi, lewat alur cerita yang menarik itu elo bisa menyisipkan informasi-informasi yang mau disampaikan termasuk pesan moral. Misal, elo punya pesan moral sebagai seorang penulis, bisa banget tuh dimasukkan sebagai elemen dalam cerita yang ditulis!
Nah, apakah teks story telling itu sama dengan narrative text? Jawabannya tidak, ya! Kalau elo pengen belajar soal narrative text, materinya bisa diakses di sini.
Lewat story telling elo juga bisa memengaruhi cara berpikir orang lain, lho. Nggak percaya? Coba deh ceritain soal kafe langganan elo ke salah satu teman yang juga suka ngopi. Elo bisa kasih tahu dia kopi apa yang enak di sana, nuansa tempatnya yang menurut elo asik, atau tentang baristanya yang ramah, pokoknya kasih tahu pengalaman menyenangkan elo aja. Terus lihat respon dia selanjutnya, kalau dia sampai tertarik buat mengunjungi kafe tersebut artinya elo udah bisa memengaruhi cara berpikir teman yang mendengar cerita elo.
Kalau waktu cerita sampai harus mendeskripsikan beberapa menu kopi di sana, berarti elo juga perlu mengenal teks deskriptif nih. Baca artikel di bawah ini deh biar kemampuan bahasa Inggris elo makin ciamik!
Baca Juga: Descriptive Text: Definisi, Tujuan, Struktur, dan Contoh
Contoh Teks Story Telling dan Soalnya
Biar makin mahir menggunakan teknik story telling, gue punya contoh soal yang bisa elo kerjakan. Gampang banget kok dan cuma satu soal.
The last time I met that guy was during the prom night held by my school. An analog camera with its strap hung around his neck. He walked around taking pictures of my school mates. Some were laughing, some were dancing, and few of them were enjoying the dishes. I took glances at him a few times, wondering what kind of moment would come out from a roll of film. Would they become frozen memories that we can look back on one day? How could he know which angle to take and how would the pictures developed? I think that was the moment when I realized I have a huge interest in analog photography.
Dari contoh teks story telling di atas, mana yang merupakan sebab dan akibatnya?
a. A photographer taking pictures makes I realize I have interest in photography
b. I have interest in photography because of my friends
c. Prom night held by my school makes me realize that I have interest in photography
d. I already have interest in photography before the prom night
e. A photographer taking pictures with the analog camera because of me
Apa elo sudah menentukan jawabannya? Kalau iya, yuk dibahas!
Dari teks story telling di atas, elo tahu dong kalau ada tokoh I di akhir paragraf yang bilang kalau dia punya ketertarikan dengan fotografi analog? Tapi kok bisa? Simpel, sebelumnya dia bilang kalau dia mengamati pergerakan si fotografer dengan bilang, “I took glances at him a few times.” Kemudian dia menceritakan apa yang dia pikirkan dari pengamatan tersebut dan tersadar akan ketertarikannya itu.
Jadi, jawaban yang tepat adalah yang a. Elo jawab apa nih? Kalau sama dengan pembahasan yang gue kasih, selamat karena artinya elo udah bisa lebih memahami teks story telling! Tapi, kalau masih penasaran dengan materi ini lebih lanjut, elo bisa langsung meluncur ke materi belajar bahasa Inggris di Zenius, ya!
Tapi kalau masih perlu diyakinkan kenapa elo harus menguasai bahasa Inggris, elo bisa tonton video ini.
Baca Juga: Recount Text: Definisi, Tujuan, Struktur, dan Contoh
Referensi:
Zenius. “Power of Story Telling”.
Mario Rinvolucri. British Council. “Story Telling: the language teacher’s oldest technique”.
Leave a Comment