5 Cara Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Biaya pendidikan anak dalam 10 tahun ke depan diprediksi akan mencapai angka Rp1,2 miliar. Angka ini adalah biaya total mulai dari TK hingga perguruan tinggi, seperti yang dilansir dari laman Republika. Tabungan pendidikan anak harus Ibu dan Ayah pertimbangkan mengingat hal ini.
Dengan tingkat inflasi yang mencapai 3,8 persen, rata-rata uang pangkal sekolah mengalami kenaikan antara sepuluh hingga lima belas persen per tahun. Rata-rata biaya pendidikan untuk sekolah negeri juga mengalami peningkatan sebesar dua puluh persen per tahun dan empat puluh persen per tahun untuk biaya pendidikan di sekolah swasta.
Wah, biaya pendidikan anak setiap tahun semakin mahal ya, Ibu dan Ayah. Supaya Ibu dan Ayah tidak kewalahan membayarnya, tabungan pendidikan anak bisa jadi solusi, lho.
Tabungan yang dikhususkan untuk menyimpan dana tabungan anak dapat memudahkan Ibu dan Ayah ketika nanti anak mulai membutuhkan biaya untuk kebutuhan sekolahnya.
Lalu, bagaimana cara menyiapkan tabungan pendidikan anak dengan tepat? Yuk, ikuti langkah-langkah yang sudah Zenius rangkum berikut!
Baca Juga: Pengertian Tabungan Beserta Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Cara Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak
1. Lakukan Survei Mengenai Biaya Pendidikan Anak

Sebelum mulai menyiapkan tabungan pendidikan anak, hal pertama yang perlu Ibu dan Ayah lakukan adalah mencari tahu berapa biaya yang akan dibutuhkan untuk pendidikan anak.
Untuk itu, Ibu dan Ayah juga harus mempertimbangkan sejauh apa pendidikan yang akan diberikan kepada anak. Apakah Ibu dan Ayah ingin anak menempuh pendidikan formal hingga jenjang sarjana? Atau, apakah Ibu dan Ayah juga ingin anak mendapatkan pendidikan nonformal seperti les Bahasa Inggris atau untuk menunjang skills-nya di masa depan?
Jangan lupa pertimbangkan aspek-aspek tersebut ketika Ibu dan Ayah melakukan survei, ya.
Selain itu, Ibu dan Ayah juga bisa mempertimbangkan di mana Ibu dan Ayah ingin anak menempuh pendidikan. Jika Ibu dan Ayah ingin menyekolahkan anak di luar negeri, tentu ada biaya tambahan lain yang perlu dipertimbangkan. Misalnya biaya tempat tinggal dan biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Hitung Dana Pendidikan yang Dibutuhkan

Setelah melakukan survei, Ibu dan Ayah tentu sudah bisa memperkirakan apa saja yang membutuhkan biaya untuk pendidikan anak mulai dari uang pangkal, iuran bulanan atau semester, hingga iuran-iuran lain yang mungkin diperlukan.
Di luar berbagai iuran yang harus Ibu dan Ayah bayar saat anak mulai berkuliah, Ibu dan Ayah juga perlu mempertimbangkan biaya-biaya tambahan lainnya, lho. Biaya tambahan ini termasuk biaya untuk membeli seragam, buku pelajaran, berbagai perlengkapan sekolah yang akan dibutuhkan anak, hingga biaya transportasi anak pulang-pergi sekolah.
Jadi, pertimbangkan berbagai aspek yang mungkin akan membutuhkan biaya saat Ibu dan Ayah menghitung dana yang harus disiapkan untuk tabungan pendidikan anak, ya!
Baca Juga: Belajar Financial Planning Sejak Dini
3. Pilih Instrumen Tabungan Pendidikan Anak yang Sesuai
Saat ini, ada banyak instrumen tabungan atau investasi yang bisa Ibu dan Ayah pilih sebagai tabungan pendidikan anak.
Nah, tabungan ini bentuknya ada macam-macam lho, Ibu dan Ayah, di antaranya:
- tabungan berjangka, yaitu tabungan yang hanya dapat dicairkan setelah mencapai masa waktu tertentu.
- asuransi pendidikan yang saat ini banyak ditawarkan berbagai penyedia asuransi.
- reksadana, yaitu investasi yang dananya dikelola oleh manajer investasi dalam berbagai instrumen investasi seperti saham dan pasar uang.
- emas.
Di antara berbagai pilihan instrumen tabungan atau investasi untuk tabungan pendidikan anak ini, Ibu dan Ayah perlu memilih instrumen tabungan atau investasi yang paling sesuai dengan kondisi serta rencana finansial Ibu dan Ayah.
Jika Ibu dan Ayah ingin memiliki tabungan untuk jangka panjang, investasi dalam bentuk reksadana bisa jadi pilihan yang tepat. Reksadana memungkinkan Ibu dan Ayah untuk mendapatkan dana tambahan dari keuntungan investasi. Hanya saja, investasi ini memiliki risiko kerugian dalam berinvestasi. Jadi, pilih reksadana yang sesuai dengan profil risiko investasi Ibu dan Ayah, ya!
Sementara, jika Ibu dan Ayah sudah memiliki target pendidikan anak dalam waktu dekat, memiliki tabungan berjangka mungkin pilihan yang tepat. Ibu dan Ayah bisa langsung memilih kapan tempo pencairan dana tabungan tersebut.
4. Mulailah Menabung Sedini Mungkin

Pepatah “sedia payung sebelum hujan” juga berlaku dalam mempersiapkan tabungan pendidikan anak lho, Ibu dan Ayah.
Jika memungkinkan, Ibu dan Ayah sebaiknya mulai menyiapkan tabungan ini sedini mungkin. Namun, pastikan berbagai kewajiban finansial lain seperti cicilan KPR atau kendaraan setidaknya dapat teratasi ketika Ibu dan Ayah mulai menabung untuk pendidikan anak.
Jangan sampai Ibu dan Ayah kewalahan memenuhi berbagai kewajiban finansial ketika mulai menabung untuk biaya pendidikan anak, ya!
5. Mulailah Berhemat

Langkah terakhir yang bisa Ibu dan Ayah ambil ketika mulai menyiapkan tabungan pendidikan anak adalah mulai membiasakan gaya hidup yang hemat.
Terkesan sepele ya, Ibu dan Ayah? Padahal sebenarnya, gaya hidup hemat adalah salah satu kunci penting saat menabung, lho. Termasuk menabung untuk pendidikan anak.
Ibu dan Ayah bisa memulai gaya hidup hemat ini dengan mulai memangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, alih-alih membeli minuman kopi di gerai kopi ternama, Ibu dan Ayah bisa membuat sendiri minuman kopi di rumah. Atau, mempertimbangkan untuk membeli barang-barang yang Ibu dan Ayah butuhkan, jangan sekadar inginkan saja.
Dengan melakukan gaya hidup hemat secara konsisten, Ibu dan Ayah akan memiliki lebih banyak dana yang bisa dialihkan untuk tabungan pendidikan anak.
Baca Juga: Ingga-Anggi, si Kembar yang Melek Finansial Sejak Dini
Kesimpulan
Biaya untuk pendidikan anak akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Ibu dan Ayah sebaiknya mulai mempersiapkan tabungan pendidikan anak sedini mungkin. Kalau memungkinkan, siapkan tabungan ini sebelum anak mulai masuk TK atau SD.
Selain menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak, Ibu dan Ayah juga harus mendampingi anak saat belajar, lho!
Ibu dan Ayah bisa memanfaatkan aplikasi yang edukatif seperti ZeniusLand untuk membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan. Dalam aplikasi ini, ada berbagai cerita dan permainan interaktif yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis anak.
Aplikasi ini dapat Ibu dan Ayah download melalui PlayStore ataupun AppStore.
Download ZeniusLand
Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

