Kalau ngomongin era orde baru, salah satu yang paling dikenal mungkin tuh pas Indonesia lagi mengalami krisis ekonomi di tahun 1998.
Elo pernah dengar cerita krisis moneter, atau bahkan nonton film Di Balik 98 (2015) yang diperankan sama Chelsea Islan? Kurang lebih suasananya kayak gitu, mencekam banget dan ada penjarahan dimana-mana. Seram, ya?
Kok bisa sih, sampai ada krisis di era ode baru? Sebelum kita bahas lebih jauh tentang kejadian tersebut, gue mau coba tarik mundur dulu nih alurnya dari latar belakang munculnya orde baru sampai era orde baru supaya elo bisa tahu dari awal dulu jalan ceritanya.
Simak semuanya di sini, ya!
Faktor Penyebab Terjadinya G30S PKI
Sebelum bahas era Orde Baru, gue bahas Peristiwa G30S PKI dulu ya. Kenapa? Soalnya, ini jadi salah satu alasan lahirnya era Orde Baru. Dengan banyaknya pemberontakan di mana-mana, apa sih faktor penyebab terjadinya Peristiwa G30S PKI ini?
Secara umum, alasannya itu karena adanya perkembangan politik era demokrasi terpimpin di zaman Soekarno. Jadi, pada zaman itu ideologi komunis cukup banyak diamini oleh masyarakat, sehingga terbentuklah partainya, PKI (Partai Komunis Indonesia). Mereka juga berhubungan baik sama Soekarno dan rakyat.
Bahkan, PKI mempunyai sayap organisasi (onderbouw) seperti Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), dan menaungi jenis organisasi lainnya.
Makanya, nggak heran kalau mereka bisa berhubungan baik dengan rakyat. Bahkan dilansir dari The Conversation, ada tiga juta anggota partai yang masuk ke organisasi PKI. Wow! Menarik ya, bisa sebanyak itu?
Nah, masalah awalnya itu terjadi pada saat PKI memberi usul untuk dibuatnya angkatan kelima, yaitu buruh dan petani yang dilengkapi senjata untuk membantu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada saat itu.
Akhirnya, pemerintah menyetujui usulan dari PKI untuk membuat angkatan kelima guna membantu militer Indonesia.
Tapi, ternyata nggak semua pihak setuju dengan keputusan itu. Salah satunya yaitu tentara angkatan darat karena menurut mereka cukup keempat angkatan saja yang ibaratnya “mengurus” militer Indonesia.
Nah, mulai saat itulah, hubungan antara PKI dan tentara angkatan darat di Indonesia bisa dibilang “kurang baik”. Ini dia salah satu penyebab lahirnya era Orde Baru. Tapi sebelum jauh kesana, gue bahas dulu penyebab lainnya.
Baca Juga: Mengenal GNB (Gerakan Non-Blok) – Materi Sejarah Kelas 12
Peristiwa G30S PKI
Elo udah tahu kan faktor penyebab terjadinya Peristiwa G30S PKI. Tapi sebenarnya, apa sih tujuan dari gerakan ini?
Jadi, Peristiwa G30S PKI ini terjadi di tanggal 30 September 1965 dengan inti yaitu perebutan kekuasaan atau kudeta terhadap Soekarno.
Secara singkat, tanggal 30 September menjadi hari di mana adanya peristiwa penculikan sekitar enam sampai tujuh jenderal TNI AD yang akhirnya diketahui tewas. Selain itu, tewasnya setengah juta orang dalam sayap organisasi PKI selama enam bulan juga menjadi dampak dari Peristiwa Gerakan 30 September.
Siapa pelakunya? Nah, ini masih banyak asumsi-asumsi mengenai pelaku pemberontakan tersebut. Gue coba bahas beberapa asumsi terkenal yang mungkin pernah elo dengar juga ya.
Pertama, ada asumsi bahwa Soekarno ikut terlibat karena peristiwa tersebut dipimpin oleh Letkol Untung yang mana menjadi pengawal Presiden Soekarno pada saat itu.
Selain itu, ada juga yang berprasangka bahwa PKI memiliki keterlibatan dengan peristiwa tersebut. Ini jadi asumsi sebagian orang karena pada saat itu kebetulan PKI dan TNI AD lagi nggak berhubungan baik, dan pasalnya, D.N Aidit yang mana menjadi pemimpin PKI juga dikenal dekat dengan Letkol Untung.
Bahkan, ada juga asumsi yang mengatakan kalau Soeharto punya keterlibatan di peristiwa tersebut karena ia sempat berhubungan dengan Kolonel Abdul Latief, yang mana menjadi salah satu pemimpin Peristiwa G30S.
Dari waktu ke waktu, semakin banyak nih asumsi-asumsi baru mengenai “dalang” dari peristiwa di tanggal 30 September tersebut. Tapi sayangnya, sampai saat ini pelaku masih belum diketahui karena banyak beredarnya informasi yang entah “benar atau tidak”.
Ayo…. kalau menurut elo pribadi, gimana nih?
Baca Juga: Mengenang Pertempuran Surabaya dan Peristiwa Sepuluh Nopember
Supersemar
Itu dia rincian Peristiwa G30S PKI yang nggak pernah dilupakan sampai sekarang. Karena peristiwa itu juga, Indonesia mulai gempar dengan adanya kerusuhan di mana-mana.
Masyarakat juga jadinya “parno” dengan keberadaan PKI dan minta dibubarkan. Kenapa? Soalnya mereka menjadi salah satu pihak yang dituduh mempunyai keterlibatan dengan gerakan tersebut.
Makanya, muncullah Supersemar yang berupa surat dengan dasar hukum pasca kerusuhan G30S PKI dari Soekarno untuk Soeharto.
Isinya apa? Isi Supersemar adalah mandat untuk Soeharto supaya cepat mengambil tindakan dan memberhentikan kerusuhan dengan cara membubarkan PKI serta sayap organisasinya. Simpelnya, Soekarno mau keadaan yang kalang-kabut ini bisa tertib kembali.
Karena Supersemar memiliki dasar hukum yang kuat, orang yang menerima Supersemar tersebut dianggap punya “kuasa penuh” atas tindakan yang mau diambil. Jadi, Soeharto langsung punya kekuasaan banget di sini.
Oh iya, salinan isi Supersemar di gambar atas tersebut sampai saat ini masih disimpan lho, di Arsip Nasional Republik Indonesia.
Era Orde Baru
Oke, udah paham belum nih? Sekarang elo udah tahu penyebab terjadinya era Orde Baru itu dikarenakan adanya G30S PKI dan Supersemar.
Semenjak ada Supersemar itu, Soeharto jadi punya kuasa tertinggi nih (tapi belum jadi Presiden, ya) dan dimulai deh era Orde Baru. Apa saja yang ia lakukan?
Pertama, yang pasti mengganti seluruh orang atau kabinet pemerintahan dari Soekarno dengan orang-orang kepercayaan Soeharto.
Nah, saat era Orde Baru beroperasi, salah satu perubahan yang terlihat adalah sentralistik dan otoriter alias semua tindakan dipusatkan atas perintah Soeharto.
Selain itu, pemerintahan pada saat itu juga dikenal sangat terencana dari segi pembangunan dengan adanya swasembada beras, pemerintahan, struktur ekonomi sosial, sampai di sektor masyarakat.
Era Orde Baru juga memiliki stabilitas politik dari masa ke masa saat pemilu dan peristiwa politik lainnya.
Dari berbagai hal yang sudah ia lakukan sejak dimulainya era Orde Baru, puncaknya berada saat pengangkatannya sebagai Presiden ke-2 Indonesia di Sidang Istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967. Sejak pengangkatan tersebut, Soeharto kemudian memimpin Indonesia hingga 32 tahun lamanya.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila vs Hari Lahir Pancasila, Apa Bedanya?
Contoh Soal dan Pembahasannya
Itu dia era dimulainya era Orde Baru. Menarik banget ya, ceritanya? Supaya elo semakin paham sama materi di atas, coba dijawab yuk contoh soal di bawah ini!
Contoh Soal 1
Dengan meningkatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia, pihak nasionalis-militer dan agamis merasa khawatir. Mereka, pihak nasionalis dan agamis, merasa khawatir karena ….
a. PKI mungkin untuk menggerakkan massa secara masif
b. Komunisme adalah ideologi yang anti agama
c. Ada indikasi usaha kudeta dari PKI
d. Pengaruh militer dan agamis akan terkikis
Jawaban:
Sudah sejak awal berdiri pada era Pergerakan Nasional, PKI dapat menghimpun banyak massa melalui upaya propagandanya. Bahkan PKI adalah Partai Komunis terbesar ketiga di dunia. Banyaknya massa yang dimiliki PKI, dikhawatirkan oleh pihak militer dan Islam akan mengancam kestabilan politik dalam negeri.
Jika ada yang mengatakan bahwa komunisme adalah ideologi anti-agama, tokoh-tokoh PKI di Indonesia justru adalah tokoh-tokoh yang menganut agama tertentu, contohnya Aidit yang beragama Islam. Jadi, jawaban yang tepat adalah a.
Contoh Soal 2
Supersemar merupakan surat yang berisikan perintah untuk….
a. Menjadikan Soeharto sebagai presiden pengganti Soekarno
b. Melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku usaha kudeta
c. Melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengamankan negara
d. Mengakhiri masa demokrasi terpimpin
Jawaban:
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) adalah mandat yang diberikan Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto untuk mengamankan situasi negara yang kacau pasca peristiwa G30S/PKI. Surat ini dikeluarkan pada tanggal 11 Maret 1966. Jadi, jawaban yang tepat adalah c.
—
Kalau elo mau belajar lebih lanjut tentang materi sejarah lainnya, bisa nih ditonton video Youtube dari tutor Zenius yang kece-kece. Ini salah satunya:
Oh iya, materi tentang Supersemar dan Orde Baru di atas juga bisa elo tonton lewat video, lho, kalau mau lebih jelasnya. Langsung aja nih, klik banner di bawah buat nonton videonya.
Referensi:
“The Conversation”. “Behind the coup that backfired: the demise of Indonesia’s Communist Party”. 2015.
Leave a Comment