Beberapa orang pasti beranggapan kalau siku kita tidak mempunya saraf perasa, makanya kalau dicubit tidak akan sakit. Tapi kalau begitu kenapa kita kesakitan saat siku kita terjedot tembok atau meja dengan sangat keras?
Halo semuanya! Kenalin namaku Jennifer tapi biasanya dipanggil Jenjo. Di kesempatan kali ini aku mau sharing dan diskusi bareng kalian yang selalu bertanya-tanya “kenapa ya kalau siku dicubit tidak sakit?”
Setelah mendapat pertanyaan seperti ini, aku coba deh mencubit siku sendiri dan beneran tidak sakit! Jadi dengan rasa penasaran yang menular dari kalian, aku akan menyediakan beberapa alasan sederhana berdasarkan research singkat yang telah aku lakukan.
Fungsi Kulit
Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita bahas dulu fungsi kulit manusia. Nah, pasti kalian sudah tahu kan kalau kulit merupakan organ terbesar di anatomi manusia, dan kulit juga merupakan organ perasa yang menutupi seluruh tubuh kita sehingga kita bisa merasakan dinginnya angin dan panasnya api dari kepala hingga kaki. Kulit bisa merasakan karena struktur kulit yang tersambung dengan saraf perasa super sensitif yang membentang luas di seluruh permukaan kulit manusia, oleh sebab itu kalau dipukul kita akan merasakan sakit dan kalau dicubit kita akan mencubit balik hahaha. Selain sebagai reseptor rasa, kulit juga merupakan organ yang melindungi organ dalam manusia, tempat penyimpanan lemak, tempat pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari, salah satu organ ekskresi, dan berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
Fungsi Saraf Pada Lengan dan Siku
Bagian siku kita tersambung dengan saraf bernama ulnar. Saraf ini tersambung dari leher menelusuri pundak, lengan, pergelangan tangan hingga jari kelingking dan manis kita. Saraf ulnar adalah saraf yang bertanggung jawab untuk membiarkan lengan dan jari-jari kita merasakan sensasi seperti kesemutan saat lengan kita terjedot meja atau kram saat kelamaan ditekuk. Saraf ini juga berfungsi sebagai stimulus penggerak otot lengan, jari kelingking dan jari manis yang membuat kita bisa bergerak bebas. Jadi intinya, tanpa saraf ulnar kita akan mati rasa dan tidak akan bisa menggerakkan lengan dan jari-jari kita. Nah, jadi kalau kalian (amit-amit) merasa mati rasa di lengan dan jari-jari kalian – tanpa alasan dan begitu terus untuk beberapa hari, pergilah ke dokter untuk segera diperiksa, karena mungkin saja kalian mengalami gejala suatu penyakit.
Kenapa Tidak Sakit?
Tapi mati rasa saat siku kita dicubit itu biasa ya guys! Jadi tidak usah panik dan ke dokter. Alasan kenapa tidak sakit sebenarnya simpel banget. Yaitu, karena saat mencubit kita hanya mencubit kulit dan lemak yang melindungi siku kita doang, jadi sarafnya tidak ikut tercubit juga. Plus, dibagian siku kita tidak ada ototnya, jadi hanya ada kulit + sedikit lemak + tulang saja, jadi kalo dicubit tidak akan sakit deh. “Tapi seharusnya tetap terasa sakit dong kalo dicubit, kan kulit ada saraf perasanya tersendiri” mungkin ada nih yang akan berpikir seperti itu, dan memang bisa banget nih diperdebatkan.
Karena kulit di bagian siku kita masih terstruktur seperti kulit di bagian tubuh lainnya, ia pastinya masih bisa merasakan dan berfungsi seperti kulit pada umumnya kok, coba aja kalian cubitnya menggunakan kuku pasti tetap sakit. “Jadi kenapa mati rasa?” Itu karena yang kita cubit dengan jari kita hanyalah kulit dan lemak dalam jumlah yang cukup banyak sehingga tidak akan melukai bagian ujung kulit dimana saraf perasanya terletak. Coba deh kalian cubit bagian lain dari tubuh kalian – dengan lembut ya – di permukaan kulit yang cukup luas, pasti tidak akan terasa sakit walaupun tetap akan merasakan cubitannya, dikarenakan kita juga ikut mencubit daging/otot kita. Tapi rasa cubitan itu gak akan sesakit kalau kalian mencubit kecil kulit kalian. Jadi semakin kecil area kalian mencubit pasti jadi lebih sakit.
Nah sekian dulu deh pembahasan hari ini, semoga pertanyaan kalian terjawab. Kalau kalian ada yang gak setuju atau ingin menambahkan, boleh banget tuh ditambahkan di kolom komentar ya! Main-main juga ke situs dan aplikasi Zenius untuk belajar lebih banyak.
Leave a Comment