Artikel ini membahas sejarah asal usul Taliban dan kebangkitan Taliban sebelum runtuh pada tahun 2001.
Haiii sobat Zenius!
Pada 2021 ini, nama Taliban banyak terpampang nyata di berita maupun sosial media setelah mereka mulai bangkit dan menguasai Afghanistan kembali.
Bahkan, mereka berhasil mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul. Penasaran nggak sih lo dari mana asal kelompok atau gerakan ini?
Nah, makanya gue ingin membahas asal usul Taliban bersama lo. Sebelum itu gue punya pertanyaan nih buat lo:
“Apa sih pendapat lo tentang Taliban?”
Tolong jawab di kolom komentar ya. Mungkin lo jadi ingat soal hak-hak perempuan yang katanya sangat dibatasi, dalam arti wanita harus menggunakan cadar, tidak boleh keluar rumah tanpa ditemani pria, tidak boleh bersekolah, dan tidak boleh bekerja.
Namun, apakah lo sudah mendengar apa yang dikatakan juru bicara Taliban soal hak wanita ini? Katanya sih mau ada perubahan, namun hal itu belum jelas.
Selain itu, mungkin juga lo jadi ingat lautan manusia yang berkumpul di Bandara Kabul yang berlomba-lomba mengungsi ke negara lain menggunakan pesawat Amerika.
Duh..bagaimana ya nasib para pengungsi di tempat asing? Semoga mereka baik-baik saja. Entahlah, gue nggak bisa baca pikiran lo.
Tapi gue ingin tau apa pendapat lo atau mungkin kalau ada sesuatu yang ingin lo share, baik itu berita atau video yang bermanfaat, ya share aja di kolom komentar.
Baca juga: Usai Tragedi 9/11, Mengapa AS Menyerbu Afghanistan?
Apa itu Taliban
Coba kita cari kata “taliban” di Google Image bareng-bareng deh. Tadaa..ini hasilnya.
Itulah gambaran yang disuguhkan media tentang Taliban. Sebelum mencari tahu asal usul Taliban, kita harus tahu dulu dong apa itu Taliban.
Singkatnya, Taliban adalah faksi politik dan agama ultrakonservatif (ekstrim) yang muncul di Afghanistan pada pertengahan 1990-an. Kelompok ini didirikan oleh Mullah Mohammad Omar pada tahun 1994.
Siapa itu Taliban
Sebenarnya siapa sih anggota Taliban? Ketika dibentuk pada tahun 1996, anggota taliban merupakan sebagian pejuang Afghanistan yang disebut mujahidin (atau dalam bahasa Inggris, mujahedeen), yang ikut berperang melawan Soviet di Perang Soviet-Afghanistan sejak 1979.
Sebagai catatan, mujahidin berasal dari kata mujahid. Menurut KBBI, mujahid memiliki arti “..orang yang berjuang demi membela agama (Islam)”.
Apa tujuan Taliban di Afghanistan
Taliban memiliki impian untuk menerapkan kaidah Islam sesuai kebijakan mereka dan membangun Afghanistan sebagai negara Emirat Islam Afghanistan (atau Islamic Emirate of Afghanistan).
Dulu pada tahun 1996 sampai 2001, kelompok ini telah berhasil menguasai Afghanistan dan mengumumkan terbentuknya negara Emirat Islam Afghanistan walau belum resmi diakui oleh dunia.
Nah tahun ini, pada 18 Agustus 2021, secara resmi Taliban kembali mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan setelah berhasil menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan.
Walaupun saat ini belum ada negara yang mengakui pembentukan tersebut secara resmi, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina, Pakistan, dan Rusia menyatakan bahwa mereka mungkin akan mengakui terbentuknya Emirat Islam Afghanistan.
Dengan catatan, kelompok ini dapat membentuk negara yang menghormati hak manusia dasar.
Lalu bagaimana dengan tujuan Taliban pada tahun 2021 ini? Masih sama dengan tujuan sebelumnya sih, tapi mereka telah mengumumkan bahwa mereka berjanji akan membangun rezim yang ‘berbeda’ dari masa kepemimpinan Taliban pada 1996-2001.
Hmmm…berbedanya seperti apa ya? Tentu kita butuh waktu untuk melihat perbedaannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memantau berita serta kesaksian rakyat Afghanistan di era sekarang. Biarlah waktu yang menjawab.
Asal usul Taliban dan hubungannya dengan Perang Dingin
Taliban sebenarnya lahir setelah perang dingin selesai. Namun, untuk memahami bagaimana asal usul taliban, kita harus menjelajahi kisah Perang Dingin yang terjadi di Afghanistan.
Kepemimpinan Raja Zahir Shah
Sebelum Perang Dingin, Afghanistan yang dipimpin oleh Raja Zahir Shah merupakan sebuah negara monarki yang cukup stabil dan damai terlepas dari banyaknya perang antarsuku.
Sepupu raja, Daud Khan, menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 1953 sampai 1963. Pada masa kepemimpinan Daud, Afghanistan dibawa ke dunia yang lebih modern dan liberal.
Contohnya, kaum feminis diperbolehkan untuk bersuara mengenai hak perempuan. Selain itu Afghanistan juga berkembang secara ekonomi maupun militer berkat bantuan AS (Amerika Serikat) dan US (Uni Soviet).
Namun bagaimanapun juga, tak ada gading yang tak retak. Tak mungkin bisa memuaskan semua kalangan. Daud disebut tidak segan-segan memberlakukan penahanan pemuka agama maupun ketua suku yang tidak setuju dengan kebijakan liberalnya.
Daud kemudian diturunkan pada tahun 1963, setelah kebijakannya menimbulkan permasalahan terhadap Pakistan. Setelah ia turun dari jabatannya, perdana menteri Afghanistan berganti sebanyak lima kali dalam 7 tahun, dan kondisi Afghanistan mulai tidak stabil.
Sulit sekali menyelesaikan berbagai masalah seperti kekeringan dan kelaparan massal pada tahun 1970 maupun konflik sosial yang melibatkan kelompok liberal dan fundamentalis.
Kepemimpinan Daud Khan
Pada tahun 1967, Daud mengkudeta dan mengambil alih pemerintahan Afghanistan karena raja tidak setuju untuk mengubah bentuk pemerintahan Afghanistan.
Setelah Daud Khan berhasil mengkudeta Raja Zahir Shah dan menjabat sebagai presiden Afghanistan pertama, bentuk pemerintahan Afghanistan diubah menjadi republik.
Daud didukung oleh People’s Democratic Party of Afghanistan (PDAP), sebuah faksi komunis yang memiliki hubungan baik dengan Soviet. Wah udah mulai nih bau-bau hubungan dengan perang dinginnya.
Tapi ingat ya, Daud sendiri bukan anggota PDAP, tapi ia memang punya hubungan yang cukup baik dengan kelompok tersebut.
Setelah beberapa waktu, Daud khawatir pengaruh komunis makin kuat, sehingga ia memerintahkan pembubaran PDAP dan penangkapan anggota seniornya.
PDAP Mengambil Alih
Kemudian pada 27 April 1978, terjadi kudeta oleh PDAP. Daud Khan, keluarga dekatnya, dan para penjaganya terbunuh. Sebagai catatan, massa atau rakyat Afghanistan sebenarnya banyak yang tidak mendukung komunis.
Selanjutnya Afghanistan dipimpin oleh Nur Muhammad Taraki, salah satu pendiri PDAP, yang berhubungan baik dengan Soviet.
Namun, Taraki kemudian dibunuh oleh kawannya sendiri, Hafizullah Amin, karena masalah internal.
Nah, sejak pembunuhan tersebut, hubungan Soviet dengan Afghanistan merenggang. Soalnya sebenarnya yang punya hubungan baik dengan Soviet itu Taraki, bukan Amin. Bisa dibilang, setelah pergantian pemimpin, Afghanistan dan USSR tidak banyak berhubungan.
Amin sendiri di Afghanistan dikenal sebagai pemimpin yang kejam, dianggap sebagai dalang dibalik pembunuhan, penghilangan, dan eksekusi banyak orang Afghanistan. Kepemimpinan ini juga dianggap gagal dalam menyelesaikan masalah negara.
Pemberontakan dari rakyat Afghanistan pun mulai terasa, dan akhirnya Uni Soviet memutuskan untuk intervensi. Tujuannya untuk mendukung pengaruh komunis di Afghanistan serta menyingkirkan Amin Hafizullah, karena Soviet mulai tidak percaya dengan kepemimpinan Amin.
Tentara Soviet Sampai di Afghanistan
Pada 24 Desember 1979, tentara Soviet sampai di Afghanistan. Lalu, pada tanggal 27 Desember 1979, Soviet pun akhirnya menyingkirkan Amin dan mempercayakan Babrak Karmal sebagai pemimpin selanjutnya.
Perang Soviet–Afghanistan (1979–1989)
Selanjutnya, Soviet harus menghadapi kelompok-kelompok yang berseberangan dengan pemerintahan PDPA. Terjadilah Perang Soviet–Afghanistan (1979–1989), dimana tentara Soviet dan PDPA melawan pemberontakan skala besar yang sebagian besar dikenal sebagai “mujahidin Afghanistan”.
Mujahidin saat itu bisa didefinisikan sebagai kelompok orang Afghanistan yang menentang komunisme dan Soviet. Jadi, sebenarnya ada bermacam-macam suku dan kelompok orang Afghanistan yang bersatu untuk memperjuangkan keyakinan mereka yaitu Islam.
Mujahidin didukung oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Cina, Pakistan, Arab Saudi, Israel, Iran, Mesir dan Jerman Barat.
Kenapa ada negara-negara yang mendukung Mujahidin melawan Soviet? Ingat, kembali lagi ke agenda perang dingin, ini adalah perang pengaruh komunis versus non-komunis.
Terus kalo lo bertanya-tanya lah itu ada Cina bukannya komunis, kok dukung Mujahidin? Jawabannya, ada perpecahan hubungan antara Tiongkok dan Soviet (dalam bahasa Inggris: Sino-Soviet split) pada akhir tahun 1950-an.
Apa saja bentuk bantuan yang didapatkan Mujahidin Afghanistan dari negara-negara yang mendukungnya?
Para Mujahidin mendapatkan bantuan dalam bentuk alat kesehatan, pendanaan, pelatihan taktik perang gerilya, dan juga pasokan senjata.
Selain itu, negara-negara yang berseberangan dengan Uni Soviet juga banyak melakukan embargo dan kebijakan ekonomi lainnya kepada Soviet.
Jadi sebenarnya Soviet cukup tertekan ya, sudah harus keluar uang buat perang, susah berdagang secara internasional juga.
Hasil Perang Soviet–Afghanistan
Terus gimana hasil perangnya? Yah singkatnya, setelah perang berkepanjangan selama sekitar 10 tahun, perang berakhir dengan penarikan Soviet dari Afghanistan pada tahun 1989.
Perang berkepanjangan tersebut melahap korban jiwa sekitar 562.000 sampai 2.000.000 orang Afghanistan, dan masih jutaan lagi yang kabur ke negara lain sebagai pengungsi.
Selanjutnya, Afghanistan kemudian dipimpin oleh Presiden Mohammad Najibullah, yang dipilih pada tahun 1987. Lalu gimana keadaan Afghanistan selanjutnya, apakah bisa sejahtera dan damai tentram? Sayangnya nggak begitu. Setelah bersatu melawan Soviet,pada tahun 1992 sampai 1996, terjadi Perang Sipil Afghanistan. Wah, inikah definisi habis satu perang, tumbuhlah seribu perang lainnya?
Perang sipil di sini itu sama artinya dengan perang saudara ya. Jadi memang sebelumnya sudah disebutkan bahwa di Afghanistan itu memang ada banyak suku-suku dan kelompok.
Nah, di Perang Dingin, para suku mengesampingkan perbedaan dan bersatu sebagai mujahidin melawan Soviet kan.
Berhubung kemudian Soviet sudah ditendang keluar, perang saudara untuk berebut kekuasaan jadi berlanjut.
Kali ini perang saudara kali ini tidak diganggu Uni Soviet, benar-benar pure perang memperebutkan kekuasaan dan meruntuhkan pemerintah saat itu yang berbentuk demokrasi.
Ada salah satu kelompok mujahidin, Hezb-e Islami Gulbuddin yang dipimpin Gulbuddin Hekmatyar, ingin mengambil alih pemerintahan Afghanistan.
Sebenarnya Presiden Najibullah berhasil disingkirkan dari kursinya dengan cukup mudah. Yang menjadi keributan berkepanjangan adalah, kelompok mujahidin Hezb-e Islami Gulbuddin tersebut memutuskan mereka mau mengontrol pemerintahan Afghanistan sendiri, tanpa berkoalisi dengan mujahidin lainnya. Terjadilah gejolak antara mujahidin dari berbagai kelompok di Afghanistan.
Oke sampai sini berarti sekarang kita udah tau bahwa ada peperangan antara komunis dan non-komunis di Afghanistan.
Kelompok non-komunis ini sebagian besar secara kolektif disebut mujahidin, dan mereka membela Islam kan.
Lalu lo juga tahu bahwa mujahidin itu sebenarnya adalah gabungan dari berbagai kelompok suku di Afghanistan. Setidaknya ada 14 grup etnis yang dikenali yaitu Pashtuns 40-50%, Tajiks 25%, Hazaras dan Uzbeks masing-masing 9%, dan sisanya kelompok etnis lainnya.
Pertanyaannya: bagaimana ada kelompok mujahidin yang menjadi Taliban?
Lahirnya Taliban
Pada tahun 1995, ada empat kelompok besar mujahidin yang saling berperang, salah satu pihak tersebut adalah Taliban yang dibentuk oleh Mohammed Omar pada September 1994. Lalu siapakah sebenarnya Mohammed Omar dan kenapa ia membentuk Taliban?
Mohammed Omar sebenarnya merupakan salah satu pejuang veteran mujahidin yang ikut berpartisipasi dalam perjuangan melawan Uni Soviet.
Ia sendiri tidak senang dengan keadaan Afghanistan saat itu karena tidak mengimplementasikan hukum Islam syariah sesuai dengan pemahamannya.
Awalnya ia membentuk sebuah kelompok bersama 50 pelajar dari madrasah, dan kelompok inilah cikal bakal dari Taliban di Kandahar.
Taliban sendiri memiliki arti “kaum santri” atau “murid”. Kelompok ini ingin menggulingkan pemerintahan Afghanistan saat itu agar bisa memperjuangkan kebijakan dan hukum Islam sesuai dengan impian mereka.
Hanya dengan beberapa bulan kelompok ini bertumbuh anggotanya menjadi lebih dari 15.000 murid.
Muridnya terdiri dari sebagian besar orang Pashtun, dengan catatan ada orang Tajiks dan Uzbeks juga, sehingga dapat mempersatukan perbedaan etnis.
Sejak awal, kelompok ini didukung oleh Amerika Serikat dan Pakistan. Kenapa AS dan Pakistan mendukung kelompok ini? Yuk kita bahas satu-satu dari AS dulu ya.
Dari sisi AS, sebenarnya bisa dibilang lanjutan dari Perang Dingin sih. Walau sebenarnya Perang Dingin udah berakhir, AS tetap mau mastiin kekuatan anti-Soviet itu tetap ada. Bahkan, AS sampai bela-belain menyediakan buku teks pelajaran sekolah tentang ajaran militan Islam.
Selain AS, Pakistan juga diduga membantu pendirian Taliban melalui lembaga Intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI).
Kabarnya, Pakistan ikut membantu pembiayaan, penyediaan logistik, dan pelatihan militer Taliban.
Alasannya, Pakistan menginginkan pemerintah Afghanistan yang memihak kepada Pakistan dan bisa membantu Pakistan kedepannya.
Apalagi selama ini Pakistan harus waswas akan kemungkinan berperang dengan India, tentu mereka butuh dukungan atau backup negara terdekat kan. Selain itu, Pakistan juga khawatir soal beberapa daerah-daerah mereka yang mayoritas ditinggali oleh orang Pashtun yang hidup berdekatan sama Afghanistan.
Kalau pemerintah Afghanistan tidak pro Pakistan, bisa-bisa daerah Pakistan dicaplok apalagi selama ini Afghanistan tidak ingin mengakui perbatasan Pakistan-Afghanistan yang disebut sebagai “Durand Line”.
Terlepas dari dugaan dan tuduhan ini, secara resmi kabar ini ditepis oleh pihak Pakistan. Menurut lo gimana?
Kebangkitan Taliban
Serangan Taliban berawal dengan serangan kejutan pada 3 November 1994 dimana mereka berhasil menguasai Kota Kandahar.
Selanjutnya mereka mulai menyerang daerah lainnya dan berhasil menguasai 12 provinsi di Afghanistan sebelum 4 Januari 1995.
Ada daerah-daerah yang langsung menyerah kepada Afghanistan tanpa perlawanan. Bisa jadi ini karena Taliban memang populer saat itu, mereka bisa membasmi korupsi, memberantas pelanggaran hukum, dan membuat jalan dan daerah aman.
Untuk menguasai Afghanistan seluruhnya, Taliban juga mulai melancarkan gerakan ke daerah-daerah lainnya, termasuk Kabul pada tahun 1995.
Namun, mereka kalah ketika melawan militer pemerintah Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Shah Massoud. Parahnya setelah kekalahan itu, Taliban kabur dan mulai menembaki Kota Kabul sehingga korban jiwa banyak berjatuhan.
Saat itulah Taliban mulai kehilangan kehormatan mereka dan dianggap sebagai militan haus kekuasaan oleh rakyat Afghanistan.
Kelanjutan dari penyerangan tadi, Taliban tetap terus bergerak dan menyerang berbagai daerah lalu berhasil menguasai Herat pada 5 September 1995.
Lalu pada tanggal 26 September 1996, Taliban udah siap-siap nih untuk melancarkan serangan besar-besaran ke Kabul.
Massoud, komando militer yang tadi sudah disebutkan, memerintahkan mundur dan kemudian menjadi pemimpin gerakan anti-Taliban, Northern Alliance, yang akan kita bahas nanti ya.
Lalu dengan kaburnya Massoud dan kawan-kawan, gimana kelanjutan Taliban? Mereka berhasil memasuki Kabul pada 27 September 1996, dan kemudian mendirikan Islamic Emirate of Afghanistan.
Walau sudah berhasil menguasai Kabul dan mengumumkan pembentukan Islamic Emirate of Afghanistan, hanya tiga negara yang bersedia mengakui pembentukan negara tersebut yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Pakistan.
Keadaan Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban
Berbicara soal keadaan Afghanistan pada tahun 1996 sampai 2001, itu rasanya tidak ada habisnya ya. Banyak sekali perang yang terjadi.
Selain itu, Taliban juga mengimplementasikan hukum Islam syariah yang dipandang dunia sebagai gerakan radikal.
Sekarang mari kita lanjutkan kisah Taliban dan bagaimana situasi kehidupan orang Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban.
Sebelumnya kita sudah sampai di titik ketika Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan yaitu Kabul. Ketika Taliban awalnya mulai mengambil alih kekuasaan pada 1996, peperangan ada di mana-mana, dan ini sangat mempengaruhi infrastruktur dan kesehatan ekonomi Afghanistan.
Bayangkan aja, saat itu air nggak jalan, listrik juga terbatas banget, telepon yang berfungsi juga terbatas, jalanan juga terbatas.
Rakyat di Afghanistan harus merasakan penderitaan akan kurangnya kebutuhan primer seperti air, pangan, dan tempat tinggal.
Anak-anak juga sangat menderita, banyak yang sudah meninggal sebelum mencapai umur lima tahun.
Taliban berhasil menguasai 90% area Afghanistan pada tahun 1998. Ini bisa dibilang puncak kekuasaan Taliban.
Namun, situasi di Afghanistan tidak membaik, banyak sekali peperangan dan penderitaan yang harus dihadapi rakyat Afghanistan. Bom, penembakan, dan roket, itu sudah menjadi makanan sehari-hari.
Bisa dibayangkan dengan adanya peperangan yang berkepanjangan, jutaan korban jiwa berjatuhan. Bahkan, keluarga yang dipimpin oleh janda karena sebagian besar kehilangan suaminya dalam perang mencapai 98.000 keluarga.
Organisasi non-pemerintah dan non-profit di dunia mulai memberi perhatian lebih dan bantuan penyaluran kebutuhan penting, namun Taliban terlalu curiga untuk menerima bantuan-bantuan tersebut.
Selain masalah perang dan ekonomi, ada juga isu sosial yang dihadapi. Berhubung Taliban menerapkan aturan Islam yang ketat ada beberapa kebijakan sebagai berikut:
- Perempuan tidak boleh bersekolah dan bekerja, bila melanggar bisa dieksekusi
- Wanita harus memakai cadar dan burka, tidak boleh menggunakan make-up
- Wanita harus berada di rumah, bila keluar harus ditemani pria (yang merupakan keluarga)
- Bentuk jenggot pria harus sesuai aturan
- Penerapan hukum ekstrim (contoh: pencambukan, hukum gantung) bagi individu yang dianggap melanggar ketentuan syariah Taliban
- Peninggalan budaya agama lain dihancurkan
- Tidak boleh dengar musik selain musik Islami
- Tidak boleh nonton bioskop, dan masih banyak lagi
Perempuan di Afghanistan memang mendapatkan banyak tekanan. Pernah suatu kali, menurut laporan Bureau of Democracy, seorang ibu muda di Afghanistan kebingungan karena anaknya demam untuk beberapa waktu dan perlu pergi ke dokter.
Masalahnya, ibu muda tersebut sedang sendirian, tidak ada saudara atau anggota keluarga laki-laki di sekitarnya yang bisa mengantarnya. Jika ia meminta pria lain yang bukan keluarganya, ia bisa dihukum. Kalau pergi sendiri pun bisa dicambuk. Wah, dilema ya.
Akhirnya ia memutuskan untuk menggendong anaknya dan pergi keluar sambil menggunakan burqa untuk menemui dokter. Saat ia mencapai pasar, ia bertemu dengan seorang penjaga muda dari kelompok Taliban.
Ibu itu menghiraukan penjaga muda yang berusaha menghentikannya, sehingga ia pun ditembak beberapa kali. Ibu dan anaknya jatuh ke tanah, namun akhirnya selamat berkat intervensi orang-orang di sekitarnya.
Kisah ini adalah salah satu contoh dari banyaknya kisah lainnya yang berkenaan dengan terkekangnya wanita di Afghanistan.
Itulah gambaran singkat Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban. Kekuatan Taliban memang terus berkembang dan pengikutnya semakin banyak.
Bisa dilihat dari peta di bawah ini, daerah kekuasaan Taliban yang berwarna hijau muda terus meluas hingga 2001. Tapi kemudian kekuasaan ini berakhir pada tahun 2001.
Kalo lo lihat peta tersebut, ada tulisan Northern Alliance kan? Jadi memang ada kelompok-kelompok mujahidin yang tidak setuju dengan prinsip serta kebijakan ekstrim yang diimplementasikan oleh Taliban.
Mereka membentuk aliansi yang disebut Aliansi Utara atau Northern Alliance. Selanjutnya kita akan bahas gerakan ini secara singkat ya.
Gerakan Anti-Taliban
Sebelumnya gue udah sempet singgung nama Massoud sebagai pemimpin militer pemerintahan Afghanistan.
Massoud sendiri sebenarnya dulu juga salah satu pemimpin pejuang Mujahidin yang ikut melawan Soviet dan diberi sebutan “Singa Panjshir” karena berhasil mempertahankan Lembah Panjshir dari serangan Soviet.
Nah, pejuang Mujahidin yang bernama lengkap Ahmad Shah Massoud ini nggak setuju dengan prinsip dan kebijakan Taliban yang dianggapnya ekstrim.
Oleh karena itu, ia membentuk Aliansi Utara (Northern Alliance) yang secara resmi disebut United Islamic National Front for the Salvation of Afghanistan.
Tentunya Massoud tidak sendiri karena banyak juga kelompok dan tokoh yang menjadi bagian dari Mujahidin melawan Soviet menentang Taliban.
Mereka menganggap interpretasi agama Taliban sangat radikal. Kelompok ini nantinya didukung oleh Amerika Serikat, India, Iran, Russia, Tajikistan, Israel, Turkmenistan, and Uzbekistan.
Hingga pada tahun 2001, kelompok ini hanya menguasai 10% area Afghanistan. Begitu Amerika Serikat datang dan melancarkan invasi, daerah Northern Alliance langsung meluas seperti yang ditunjukan di peta yang tadi.
Penutup
Oke, sampai di situ dulu ya sejarah singkat asal usul Taliban. Sebenarnya satu artikel ini aja nggak cukup buat bahas sejarah Taliban yang begitu banyak lika-likunya.
Tapi kalau lo tertarik dan ingin bahas bareng di kolom komentar secara lebih detail, welcome banget silahkan diskusi di kolom komentar.
Bagaimana Sobat Zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!
Referensi
Yg begini bikin nama islam jelek dimata dunia
Nah, tapi seperti yang sudah disebutkan di atas, juru bicara kelompok Taliban yang sekarang (2021) menyebutkan bahwa mereka mau membuat perubahan kebijakan pada rezim mereka sekarang. Ini jadi buah pemikiran baru: kira-kira pandangan dunia terhadap Taliban akan berubah nggak ya kedepannya?
Akhirnya ada yang bahas ini. Terimakasih kak
Sama-sama, semoga bermanfaat 😀
Heum, betul.
Tulisan ini blepotan banget, sulit di mengerti.
Halo Abe, wah terima kasih banyak untuk masukannya. Pastinya kedepannya akan lebih baik lagi yaa 😀
Kak, spill sourcenya darimana dong
Hai untuk melihat sourcenya, kamu bisa tekan tombol “Show More” di bawah tulisan referensi ya. 😀
Makasih ka penjelasannya, jadi faham kalau konflik di Afganistan bukan semata-mata agama, tapi politik perebutan kekuasaan. Btw, aku bingung itu Amerika di satu sisi dukung taliban bareng sama Pakistan, tapi di sisi lain Amerika juga dukung northern alliance kan? Hmm bisa dibilang bermuka dua nggak sih?
Halo Fitria. Terima kasih pertanyaannya. Sebenarnya ini lebih ke arah kepentingannya. Awalnya, Amerika memang mendukung pihak Afghanistan (para mujahidin) yang bersebrangan dengan pihak Uni Soviet ketika Perang Soviet–Afghanistan (1979–1989). Kenapa Amerika mendukung Afghanistan? Kembali lagi, Amerika dan Soviet itu sedang dalam Perang Dingin.
Nah, lalu barulah tahun 1994, Taliban terbentuk, di dalamnya keanggotannya ada pula mujahidin yang dulu ikut berperang. Lalu ada gerakan anti-Taliban, yang Northern Alliance, anggotanya juga ada mujahidin yang dulu ikut perang.
Nah, Taliban ini kemudian dianggap radikal, sehingga dunia mulai nggak setuju. Selain itu, kalau Fitiria masih ingat kejadian 7/11 yang menimpa Amerika, ada Osama bin Laden yang dituduh sebagai dalang dari kejadian teroris yang mengerikan tersebut. Nah, Amerika Serikat jadi gencar melawan Taliban, karena Taliban memberikan suaka bagi Osama bin Laden. Apalagi, Taliban bilang nggak mau menyerahkan Osama bin Laden, tanpa bukti kuat yang menunjukkan Osama sebagai dalang.
Kelanjutannya, kamu bisa baca di artikel tentang Kejadian 7/11 di link ini ya: https://www.zenius.net/blog/tragedi-9-11-terorisme
Kesimpulannya, Amerika Serikat nggak bisa dibilang mendukung Taliban, lebih ke arah, dulu mendukung mujahidin yang dulu berperang melawan Uni Soviet. Lalu, mendukung Northern Alliance, karena Taliban radikal dan menyembunyikan Osama bin Laden.