Konsep dan Rumus Mortalitas - Materi Geografi Kelas 11

Ngomongin tentang konsep dan rumus mortalitas, sebenarnya mortalitas ini telah menjadi topik yang sering diperbincangkan lho, beberapa tahun terakhir ini. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 jumlah angka kematian telah bertambah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, mortalitas sendiri merupakan salah satu faktor dari dinamika penduduk yang telah menjadi suatu komponen penting dalam melihat pertumbuhan suatu negara. Oleh karena itu, untuk mengetahui informasi yang akurat mengenai mortalitas tidak boleh asal, melainkan diperlukan rumus untuk menghitungnya.
Nah, kira-kira rumus apa saja ya yang diperlukan untuk menghitung mortalitas? Yuk, kita bahas bersama!
Pengertian Mortalitas
Pengertian mortalitas adalah ukuran jumlah kematian dari suatu populasi. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi mortalitas nih, yaitu promortalitas dan antimortalitas.
Faktor pendorong mortalitas (promortalitas) antara lain bencana alam, perang & konflik sosial, serta wabah penyakit. Parahnya lagi, ketiga faktor tersebut dapat diperparah oleh kondisi sanitasi yang buruk, pendidikan rendah, dan kemiskinan.
Selanjutnya ada faktor penghambat mortalitas (antimortalitas) yaitu sanitasi yang baik, inovasi teknologi kesehatan, dan pangan bernutrisi. Selain itu, ada juga nih, kondisi yang dapat mendukung ketiga faktor tersebut yaitu gaya hidup sehat, pendidikan berkualitas, serta pendapatan tinggi.
Untuk mendapatkan data mortalitas tidaklah mudah. Menurut elo, mengapa data mortalitas sulit didapatkan? Yap, data sulit didapatkan karena beberapa faktor, salah satunya karena administrasi yang rumit.
Mortalitas adalah bagian dari materi Dinamika Kependudukan. Untuk mengetahui materi lain yang ada di bab ini, kamu bisa baca di sini: Dinamika Kependudukan Indonesia – Materi Geografi Kelas 11
Rumus Mortalitas
Jika tadi kita sudah membahas pengertian mortalitas, sekarang waktunya kita masuk ke hitung-hitungan nih, guys. Tenang saja, rumus mortalitas mudah kok, jadi elo gak usah khawatir, ya!
1. Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)

Kategori angka kematian kasar:
Tinggi= > 20 jiwa
Sedang= 10-20 jiwa
Rendah= < 10 jiwa
2. Age Specific Death Rate (Angka Kematian Spesifik)

3. Infant Mortality Rate (Angka Kematian Bayi)

Kategori angka kematian bayi:
Tinggi= >75 jiwa
Sedang= 35-75 jiwa
Rendah= <35 jiwa
Materi Video Rumus Mortalitas
Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video lengkap tentang Cara Menghitung Angka Kematian dan kumpulan contoh soalnya di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!
Contoh Soal Mortalitas
Setelah membahas rumus mortalitas di atas, sekarang waktunya kita masuk ke contoh soal nih, guys! Nah, coba elo perhatikan contoh soal di bawah ini.
1. Contoh Soal Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
Pada tahun 2015, jumlah penduduk di suatu wilayah adalah 500.000 jiwa. Setelah setahun berlalu diketahui terdapat kematian sejumlah 1000 orang. Berapakah angka kematian kasarnya?
Diketahui:
Jumlah kematian = 1.000 orang
Jumlah penduduk = 500.000 orang
Jawab:
CDR = 1.000/500.000 X 1.000 = 2
2. Contoh Soal Infant Mortality Rate (Angka Kematian Bayi)
Dari jumlah kelahiran 4.500 kelahiran pada tahun 2017 terdapat 300 kematian bayi di Nusa Tenggara Timur. Berapa angka kematian bayi tahun 2017 di NTT?
Diketahui:
Jumlah kematian bayi = 300
Jumlah kelahiran bayi = 4500
Jawab:
IMR = 300 / 4500 x 1000 = 66
Memahami konsep mortalitas saja kurang lengkap, loh, tanpa belajar tentang natalitas. Baca materinya dengan klik link berikut: Rumus Natalitas Beserta Faktor Pendorong dan Penghambatnya.
Well, itu dia guys, pembahasan mengenai konsep dan rumus mortalitas. Setelah melihat pengertian dan contoh soal di atas, pastinya Sobat Zenius sudah paham, dong? Nah, bagi yang belum paham, tenang elo gak perlu khawatir. Sebab, elo masih bisa kok memperdalam materi mortalitas ini melalui video belajar yang ada di aplikasi Zenius.
Bahkan, elo juga bisa ikutan live class gratis yang ada di aplikasi Zenius, lho. Menarik banget, kan? Makanya, yuk, buat akun Zenius elo sekarang!