Kegiatan apa aja sih yang biasa elo lakuin buat ngisi waktu luang? Memasak, main alat musik, nonton video Youtube, scrolling video Tiktok, atau malah baca novel? Buat yang suka baca novel di sela-sela waktunya, gue ada rekomendasi novel bertema sejarah yang bisa jadi teman elo mengisi waktu luang nih. Novel-novel yang gue masukin di sini udah pernah gue baca dan memang isinya oke punya.
Tapi, sebelum gue bahas satu per satu buku yang bakal gue rekomendasiin, gue mau ngasih tahu dulu nih apa sih novel sejarah itu. Jadi, novel sejarah adalah karya sastra yang mengangkat tokoh, peristiwa, serta latar belakang tempat dan waktu berdasarkan masa lampau (sejarah). Lah sama kayak teks sejarah dong?
Tentu saja beda bestie, singkatnya novel sejarah ditulis dengan melibatkan imajinasi si penulisnya, sedangkan teks sejarah harus berdasarkan fakta-fakta yang ada. Lebih jelasnya elo bisa tonton video di bawah ini untuk mempelajari lebih dalam mengenai perbedaan teks sejarah dan novel sejarah.
Perbedaan Novel Sejarah Dan Teks Sejarah
Kalau ngomongin novel sejarah, sebenarnya ada banyak banget judul menarik yang bisa dibaca. Tapi kali ini gue hanya akan memberikan 7 rekomendasi novel aja. Yuk, simak sampai selesai, ya!
Tetralogi Pulau Buru
sumber: goodreads.com
Bicara tentang novel bertemakan sejarah rasanya nggak pas kalau nggak bawa Tetralogi Pulau Buru yang melegenda. Novel yang kalau elo baca pas orba bisa bikin elo kena masalah. Duh, kenapa, ya?
Sesuai namanya, tetralogi. Serial yang menceritakan kehidupan seorang Minke ini terdiri dari empat novel yang diawali dengan Bumi Manusia yang dilanjutkan dengan Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan diakhiri dengan Rumah Kaca.
Gue suka banget dan kagum sama Pramoedya yang dengan lihainya menggambarkan Hindia Belanda di awal abad ke-20. Rasanya kayak elo benar-benar ada di sana dan menyaksikan dengan mata sendiri kehidupan seorang Minke, tokoh utama dari tetralogi ini, yang penuh dengan peristiwa mendebarkan. Melalui Minke, gue sebagai pembaca dapat merasakan seperti apa era awal pergerakan nasional, pertautan rasa, kegamangan jiwa, hingga percintaan di era kolonial Belanda.
Meskipun latar yang diceritakan adalah era kolonial Belanda, tapi Pramoedya berhasil mengkritik pemerintahan orde baru melalui karyanya ini yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1980. Bumi Manusia mengajak para pembacanya untuk kembali berpikir dan merenung tentang kebaikan dan keburukan manusia, diskriminasi, ketidakadilan pada hukum, mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan tertentu, pemerasan, penjajahan dan pembatasan kemerdekaan, dan sebagainya. Kalau dipikir-pikir, pantas aja ya buku ini dilarang pada zaman orba?
Menurut gue, poin-poin utama dari cerita buku ini juga masih relateable banget sih sampai sekarang. Oke, Spoiler yang bisa gue kasih cuma itu aja ah. Baca sendiri aja ya. Gue jamin elo nggak akan kecewa udah ngisi waktu luang dengan baca empat novel keren ini.
Babad Kopi Parahyangan
sumber: goodreads.com
Novel ini pertama kali terbit pada tahun 2020. Berangkat dari banyaknya ulasan positif, gue putusin buat ikutan baca dan jujur gue suka banget sama novel bertema sejarah yang satu ini. Buku ini nggak hanya mengisahkan sejarah kopi, tapi juga menceritakan sejarah kemanusiaan di Parahyangan pada masa Tanam Paksa, zaman saat kopi Jawa berhasil menembus pasar dunia. Seperti apa pahit getirnya perjuangan bangsa kita di bawah tindasan bangsa kolonial demi menyajikan secangkir kopi enak di belahan Eropa sana.
Ada satu kutipan menarik yang mungkin bisa jadi pertimbangan elo untuk baca buku ini, kayak gini bunyinya:
“Bagi hamba yang jelata ini alangkah kurang masuk akal bila Raden mendapat penglihatan mata batin sebab buku Max Havelaar. Sepenangkapan hamba, Raden yang sehari-hari hidup di antara para petani, menjejak kaki di bumi Parahyangan sejak dilahirkan seharusnya mengenal rakyat sendiri tanpa perlu perantara. Keadilan yang dituliskan Multatuli semestinya datang dari dalam hati sendiri sebab hubungan antara Raden dan para petani.”
Baca Juga: Rekomendasi Sabda: Buku yang Mengubah Hidup Gue
Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa
Sumber: goodreads.com
Menjelang kemerdekaan Indonesia, banyak sekali peristiwa yang terjadi. Gue yakin kalau peristiwa-peristiwa tersebut dijadikan sebagai latar sebuah novel, cerita yang menarik bisa dilahirkan. Novel ini salah satu contohnya.
Remy Sylado menurut gue berhasil menuturkan sebuah cerita yang menarik banget sih tentang kehidupan peranakan Tionghoa pada era itu. Buat yang asing sama istilah ca-bau-kan, baca novel ini deh biar elo jadi tau. Oiya, novel ini juga sempat difilmkan loh pada tahun 2002. Filmnya diperankan oleh Lola Amaria, Ferry Salim dan aktor-aktris terkenal lainnya.
Pulang
sumber: goodreads.com
Rasanya tak pernah habis bahan untuk membicarakan peristiwa 65. Satu topik pun kadang sampai diulang-ulang dan kita seolah nggak pernah merasa bosan menyimaknya. Eh, ada yang udah bosan, ya?
Nah, kalau elo udah bosan bahas peristiwa 65 lewat sudut yang itu-itu saja, elo perlu baca novel ini deh. Novel ini tuh menyajikan peristiwa 65 lewat sudut pandang yang mungkin masih asing banget buat elo.
Bocoran dikit nih, novel ini mengisahkan orang-orang yang menjadi eksil di luar negeri sebagai efek dari meletusnya peristiwa 65. Ada kisah asmaranya juga loh yang bikin dag dig dug bacanya.
Kalau kebetulan elo emang ada ketertarikan sama sejarah 65, novel ini bisa jadi salah satu bacaan yang menarik banget di tengah rasa bosan elo terhadap kegiatan belajar.
Saman
sumber: goodreads.com
Kalau novel sebelumnya berlatar peristiwa 65, novel karya Ayu Utami yang satu ini latarnya adalah zaman orde baru sampai awal reformasi. Sebuah novel yang mengisahkan tentang suatu hubungan persahabatan dan suatu tindakan besar untuk mengatasi masalah kemanusiaan dan keadilan yang sering terjadi pada masa itu, khususnya di daerah-daerah yang masih terpelosok seperti Prabumulih.
Tokoh utama dalam novel ini, yaitu Saman atau Wisanggeni, seorang Pastor yang beralih menjadi aktivis hak asasi manusia. Kemudian dilengkapi sentuhan persahabatan yang terdiri dari empat perempuan muda, yaitu Yasmin Moningka, seorang pengacara sukses yang bekerja di Law Firm ayahnya. Laila, seorang penulis dan fotografer. Shakuntala, seorang penari yang sedang menempuh studi master di New York. Terakhir, Cok, seorang wanita pengusaha.
Fyi guys, Novel ini berhasil memenangi Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1998. Selain itu, novel ini mendapat penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri karena dianggap telah mendobrak hal yang tabu. Bahkan hingga saat ini Novel Saman masih banyak diminati dan diterjemahkan ke delapan bahasa asing, diantaranya, yaitu Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Czech, Italia, dan Korea. Wih! Elo wajib baca buku ini sih.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku Berkualitas, 100% PASTI Keren! (Part 1)
Ronggeng Dukuh Paruk
sumber: goodreads.com
Waktu gue lagi iseng-iseng menelusuri daftar buku Indonesia terbaik sepanjang masa yang ada di Goodreads, novel ini ada di bagian atas daftar. Gimana, nggak? Ronggeng Dukuh Paruk sudah diterjemahkan ke dalam empat bahasa, yaitu Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris. Selain itu, sudah ada lebih dari 50 skripsi dan tesis yang lahir karena novel ini. Keren banget, kan?
Menurut gue, novel yang satu ini emang novel Ahmad Tohari banget, sih. Buat yang belum tahu, Ahmad Tohari memiliki ciri khas dalam tiap bukunya. Hampir seluruh karyanya selalu berlatarkan pedesaan. Ia memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang kehidupan di pedesaan. Seperti novel ini yang menceritakan Dukuh (dusun) Paruk. Meskipun dukuh ini merupakan fiksi ya, tapi Ahmad Tohari berhasil membuat gue sebagai pembaca bisa merasakan bahwa Dukuh Paruk benar-benar ada.
Menurut gue yang paling menarik dari novel ini adalah setting waktu Indonesia era 65-an. Lagi-lagi ya, era 65 ini emang gak ada habisnya kalau diangkat jadi sebuah cerita, hehe. Jadi, di novel ini diceritakan sebuah malapetaka politik tahun 1965 yang membuat Dukuh Paruk hancur, baik secara fisik maupun mental.
Kebodohan dan kemiskinan yang dialami penduduk Dukuh Paruk membuat mereka terbawa arus dan divonis sebagai manusia-manusia yang telah mengguncangkan Indonesia. Pedukuhan itu dibakar. Penari Ronggeng yang menjadi tokoh utama novel ini beserta para penabuh calung pun ikut ditahan. Selanjutnya, elo bisa baca sendiri bukunya, ya!
Oh iya, novel ini juga sudah diangkat menjadi film loh. Judulnya Sang Penari, dibintangi oleh Prisia Nasution, Oka Antara, dan aktris-aktor keren lainnya.
Orang-Orang Proyek
Last but not least, Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari. Buku ini baru aja selesai gue baca dan ya Ahmad Tohari lagi-lagi berhasil mengkritik suatu pemerintahan dengan kesederhanaan latar dan jalan cerita dari bukunya. Kali ini setting waktu yang dipilih adalah pemerintahan orde baru tahun 80-an.
Seperti yang gue bilang sebelumnya, Ahmad Tohari selalu menceritakan suasana pedesaan dengan baik di setiap karyanya. Pada novelnya kali ini, bercerita tentang seorang insinyur yang juga mantan seorang aktivis, memimpin proyek pembangunan jembatan di sebuah desa pada tahun 80-an. Ia memiliki idealisme yang tinggi dan merasa pekerjaannya ini menjadi suatu pekerjaan yang sangat berat, baik secara fisik dan mental.
Ia tahu kalau proyek pembangunan yang sedang ia pimpin ini hanya dijadikan alat oleh golongan partai yang memimpin pemerintahan pada saat itu. Ia juga tahu proyek jembatan ini banyak berisi orang-orang pragmatis yang sebenarnya nggak peduli sama sekali dengan mutu dari jembatan yang akan dibangun, yang penting jadi dan “terlihat sukses” agar rakyat senang. Perihal nggak bertahan lama, siapa peduli? Toh, bisa direnovasi. Ujung-ujungnya, apa? Uang rakyat lagi yang digilas habis.
Menurut gue buku ini sangat menarik untuk dibaca karena cerita pergulatan hati antara idealisme sang insinyur dan juga pekerjaannya diceritakan dengan baik dan menghasilkan banyak pelajaran yang mungkin bisa saja suatu saat kita berada di posisi itu. Memilih antara idealisme atau pekerjaan. Jadi, jangan lupa buat jadikan novel ini sebagai salah satu reading-list elo, ya!
Itu tadi tujuh rekomendasi novel bertemakan sejarah dari gue. Mau mulai baca dari yang mana nih kalian? Atau ada yang punya 7 rekomendasi lain nih? Tulis di kolom komentar aja yaaa. Selamat membaca!
Baca Juga: Buku Klasik Dunia yang Gua Jamin PASTI Keren! – Part 02
Terakhir, sebelum menutup tulisan ini, gue akan memberikan link video yang bisa elo tonton tentang bagaimana elo bisa membangun mood belajar dengan baik. Semoga bermanfaat, ya!
Diperbarui oleh: Atha Hira Dewisman
nice, dari semua itu memang sudah selayaknya masuk dalam rekomendasi buat orang orang, terutama yang suka dengan tema zaman dahulu
Thank u 😬