Halo Bapak/Ibu guru, sudah pernah dengar ya pasti istilah rantai makanan. Apalagi Bapak/Ibu guru yang mengampu pelajaran IPA atau Biologi, tentunya familiar sama istilah ini.
Di artikel ini, kita akan membahas tentang rantai makanan atau disebut juga dengan peristiwa makan dan dimakan. Rantai makanan jadi salah satu materi IPA kelas 4 SD. Nah, seberapa sering sih Bapak/Ibu guru memperhatikan tumbuhan, hewan, dan atau makhluk hidup lainnya? Pernahkah memperhatikan bagaimana hewan makan atau tumbuhan berkembang?
Sebenarnya tujuan utama dari pembahasan rantai makanan adalah untuk mengenalkan hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Salah satu bentuk hubungan yang ada adalah rantai makanan. Dengan begitu, siswa dan juga kita semua bisa memahami kalau semua makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan dari sesama makhluk hidup.
Hubungan Antara Makhluk Hidup
Semua makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup yang lain. Sekarang kita ambil contohnya manusia. Kita sebagai manusia butuh tenaga untuk menjalankan berbagai aktivitas. Nah, sumber tenaga bisa kita dapatkan lewat makanan. Kalau kita melewatkan satu jam makan saja, pasti kita lemas dan tidak bertenaga ya Bapak/Ibu?
Selain makanan, kita juga membutuhkan yang namanya tempat tinggal dan pakaian. Makanan kita dapatkan dari tumbuhan dan hewan sementara tempat tinggal kita berasal dari lingkungan sekitar seperti pasir, batu, dan kayu dari pohon. Artinya, kita sebagai manusia membutuhkan makhluk lain dan juga lingkungan sekitar untuk bertahan hidup.
Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup mempunyai ketergantungan ke makhluk hidup yang lain dan juga lingkungannya. Dari ketergantungan itulah muncul yang namanya hubungan antara makhluk hidup.
Jenis Hubungan Antar Makhluk Hidup
Hubungan antara dua makhluk hidup yang sangat erat disebut dengan simbiosis. Simbiosis sendiri dibagi ke dalam tiga jenis yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
- Simbiosis Mutualisme: hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan kedua belah pihak. Contoh dari simbiosis mutualisme adalah kumbang dan bunga dimana kumbang mendapatkan makanan dari bunga, sementara bunga terbantu proses penyerbukan (bertemunya serbuk sari ke kepala putik).
- Simbiosis Komensalisme: hubungan antar makhluk hidup yang salah satu pihak diuntungkan, tetapi yang lainnya tidak dirugikan atau juga diuntungkan. Contoh simbiosis komensalisme adalah ikan badut dan anemon laut dimana ikan laut memanfaatkan anemon laut sebagai tempat persembunyian dari musuh atau mangsanya.
- Simbiosis Parasitisme: hubungan antar makhluk hidup dimana satu pihak diuntungkan sementara yang lainnya dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme adalah kutu dan anjing dimana kutu mendapatkan makanan dengan menghisap darah anjing, sementara anjing dirugikan karena darahnya diambil oleh kutu.
Makhluk Hidup dan Lingkungan Sekitar
Sebelum masuk ke pembahasan rantai makanan, kita perlu memahami dulu konsep hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup yang saling ketergantungan dalam suatu wilayah akan membentuk kelompok yang disebut komunitas. Bisa disimpulkan kalau komunitas adalah kelompok makhluk hidup berbeda jenis yang tinggal bersama dalam lingkungan tertentu.
Ada komunitas, ada juga yang namanya ekosistem. Ekosistem adalah tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam suatu wilayah tertentu, terdiri makhluk hidup dan benda-benda di sekitarnya yang tidak hidup. Suatu komunitas dengan benda yang tidak hidup akan membentuk ekosistem. Ekosistem sendiri ada dua jenis yaitu ekosistem alam seperti hutan, sungai, laut, padang pasir, dsb, serta ekosistem buatan yaitu sawah, kolam, kebun, dsb.
Dalam ekosistem itu, makhluk hidup melakukan proses makan dan dimakan untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Jadi, apa sebenarnya rantai makanan itu Bapak/Ibu guru?
Pengertian Rantai Makanan
Rantai makanan adalah proses perpindahan energi makanan dari makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, ke konsumen, dan berakhir di dekomposer. Tingkatan organisme yang ada dalam proses ini disebut juga tingkatan trofik.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tenaga makhluk hidup didapatkan dari makanan. Dalam memenuhi kebutuhan makanan itu, makhluk hidup akan bergantung pada makhluk hidup lain dan lingkungannya. Di sinilah terjadi peristiwa rantai makanan.
Nah, ada fakta menarik nih Bapak/Ibu guru. Rantai makanan pertama kali diteliti pada abad ke-9 oleh seorang ilmuwan bernama Al-Jahiz yang berasal dari Arab. Tapi saat itu, penelitian dari Al-Jahiz belum banyak diketahui dan dipublikasi. Sampai di akhir tahun 1927, Charles Sutherland Elton mempopulerkan tentang rantai makanan ini.
Tingkatan Rantai Makanan
Tumbuhan bisa membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari dan juga air. Hal ini dikarenakan tumbuhan mempunyai zat hijau daun. Hewan herbivora kemudian bergantung pada tumbuhan untuk mendapatkan makanannya. Karena hewan herbivora tidak bisa membuat makanan sendiri, maka ia akan memakan tumbuhan. Dengan kata lain, tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan herbivora berperan sebagai konsumen tingkat I dalam rantai makanan.
Tidak berhenti sampai di konsumen tingkat I ya Bapak/Ibu guru, hewan herbivora akan menjadi makanan selanjutnya seperti hewan karnivora. Dalam hal ini, hewan karnivora akan disebut sebagai konsumen tingkat II. Hewan karnivora ini kemudian dimakan oleh hewan karnivora lainnya yang menjadi konsumen tingkat III. Begitulah seterusnya rantai makanan terjadi hingga sampai pada konsumen puncak. Semakin banyak anggota dalam suatu ekosistem, maka rantai makanannya semakin panjang.
Sekarang, yuk kita bahas contoh rantai makanan berikut ini Bapak/Ibu guru!
Contoh Rantai Makanan
Di bawah ini adalah contoh rantai makanan ekosistem kebun. Sebelum melihat ke pembahasannya, coba tuliskan jawaban Bapak/Ibu guru di kolom komentar ya! Pemberian contoh dengan gambar seperti ini juga bisa Bapak/Ibu guru lakukan di kelas dan minta siswa untuk berdiskusi dan menjawabnya.
Dari gambar di atas, tumbuhan rumput adalah produsen. Kemudian, rumput dimakan oleh belalang yang menjadi konsumen tingkat I. Tikus sebagai konsumen tingkat II lalu memakan belalang. Dan di rantai makanan terakhir, ada elang yang memakan ular dan menjadi konsumen tingkat III.
Contoh rantai makanan lainnya bisa Bapak/Ibu guru lihat di gambar berikut ini.
Contoh Soal Rantai Makanan
Selain memberikan pertanyaan dengan gambar, berikut ini beberapa contoh soal yang bisa Bapak/Ibu guru berikan ke siswa tentang rantai makanan.
Contoh soal 1
Dalam sebuah ekosistem, terdapat tanaman wortel, singa, kelinci, dan rubah. Jika dilihat dari anggota ekosistem yang ada, manakah makhluk hidup yang menjadi konsumen tingkat II?
Pembahasan
Dilihat dari makhluk hidup yang ada dari ekosistem di atas, tanaman wortel berperan sebagai produsen karena bisa membuat makanannya sendiri. Setelah itu, rantai makanan yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Tanaman wortel | Kelinci | Rubah | Singa |
Produsen | Konsumen tingkat I | Konsumen tingkat II | Konsumen tingkat III |
Contoh soal 2
Mengapa manusia tidak bisa menjadi produsen dalam rantai makanan?
Pembahasan
Produsen haru membuat makanan dalam tubuh sendiri, seperti halnya tumbuhan. Tumbuhan bisa menjadi produsen karena memiliki zat hijau daun, sementara manusia tidak memilikinya. Sehingga manusia tidak bisa berperan sebagai produsen dalam rantai makanan karena tidak membuat makanan dalam tubuhnya sendiri, dan butuh makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
Demikian pembahasan kita tentang rantai makanan serta hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya. Semoga bisa membantu Bapak/Ibu guru dalam menyampaikan materi ini ke siswa. Selain itu, Bapak/Ibu guru juga bisa membagikan video materi dan soal-soal yang ada melalui kelas Zenius untuk Guru. Dengan begitu, proses belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Cek info selengkapnya di sini >> Zenius untuk Guru
Baca Juga Artikel Lainnya
Leave a Comment