Halo Sobat Zenius, kali ini gue akan membahas mengenai perbedaan sistem ekonomi yang ada di dunia. Mulai dari sistem ekonomi sosialis, kapitalis dan campuran.
Sebenernya sistem ekonomi ini akan berpengaruh dalam jalannya roda perekonomian. Karena, setiap masyarakat atau negara memiliki caranya sendiri-sendiri.
Dalam tulisan kali ini, Zenius Blog akan membahas beberapa sistem ekonomi yang ada di dunia mulai dari definisi, kelebihan, serta kekurangan dari masing-masing sistem. So, simak artikel ini sampai selesai, ya!
Daftar Isi
Definisi Sistem Ekonomi Tradisional
Oke, gue akan mulai dari sistem ekonomi yang pertama dan tertua di dunia, yakni sistem ekonomi tradisional.
Ini merupakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada kebiasaan, sejarah, dan kepercayaan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Perekonomian dengan sistem ini biasanya bergantung kepada pertanian, perikanan, dan perburuan.
Beberapa pihak meyakini sistem ini adalah sistem yang mengawali perekonomian di banyak negara sebelum kemudian berevolusi menjadi sistem perekonomian lainnya.
Contoh masyarakat yang menganut sistem ini adalah masyarakat Amerika Serikat sebelum kedatangan imigran dari Eropa atau sekitar abad 16.
Selain mereka, sistem ini juga masih diterapkan oleh masyarakat-masyarakat yang hidup di pedalaman.
Berikut adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional:
- Sistem Berpusat Kepada Keluarga atau Suku Tertentu
Penerapan sistem ini mengacu kepada pengalaman para orang yang dituakan dengan cara menggunakan petuah atau nasihat mereka dalam menjalankan perekonomian.
- Sistem Diterapkan oleh Masyarakat Berburu-Meramu dan Nomaden
Masyarakat jenis ini selalu berpindah untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan mereka memproduksi sendiri apa yang mereka butuhkan, mereka tidak terlalu membutuhkan konsep perdagangan.
- Sistem Dianut oleh Masyarakat Konsumsi
Penganut sistem ini adalah masyarakat yang hanya memproduksi apa yang mereka butuhkan saja. Hal ini mengakibatkan jarang terjadi surplus produksi maupun defisit.
- Sistem Dianut oleh Masyarakat Barter
Sistem ini biasanya akan mulai berevolusi ketika masyarakat penganutnya mulai menetap dan tidak lagi hidup berpindah-pindah serta menggunakan sistem barter.
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
Sebagaimana sistem perekonomian pada umumnya, sistem ekonomi tradisional juga mempunyai keunggulannya sendiri.
- Sistem ekonomi ini cenderung jarang menimbulkan perselisihan. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat dalam sistem ini menggunakan adat istiadatnya untuk mengatur produksi, distribusi, hingga konsumsi. Karena mereka memahami adat tersebut, mereka cenderung menaatinya supaya terhindar dari pelanggaran adat.
- Dikarenakan masyarakat dalam sistem ini hanya memproduksi sesuai yang mereka butuhkan, keseimbangan alam pun cenderung lebih terjaga dan lebih berkelanjutan.
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
Selain memiliki kelebihan, sistem ini juga mempunyai kekurangan apabila disandingkan dengan sistem perekonomian lain.
- Masyarakat dalam sistem ini menggantungkan dirinya kepada kondisi alam. Hal ini menjadi hal yang merugikan ketika keadaan alam tidak menguntungkan mereka. Misalkan saat hasil panen buruk, cuaca tidak menentu, dan keadaan lain. Akibatnya adalah pertumbuhan menjadi terhambat.
- Masyarakat yang menganut sistem ini cenderung tidak bisa bersaing dengan masyarakat yang memiliki sistem perekonomian yang lebih bagus.
Definisi Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, pengelolaannya sendiri diatur oleh negara secara penuh.
Pemerintah berperan penuh dalam mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya oleh negara.
Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi sosialis secara penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal dan komunis.
Norwegia, Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang menerapkan sebagian dari sistem ekonomi sosialis. Negara-negara tersebut menyediakan layanan bagi masyarakatnya mulai dari kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun.
Selanjutnya ada Tiongkok dan Korea Utara sebagai negara yang menyatukan ekonomi sosialis dengan sistem komunisme.
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka upayakan.
Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan disediakan oleh negara.
Ketersediaan tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih. Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan lebih bijak.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah seperti berikut ini:
- Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk bekerjasama. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa terdapat persaingan yang bisa timbul antar manusia. Keadaan yang seperti inilah yang mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan secara penuh.
- Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang diatur oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis.
- Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya.
Definisi Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi. Keempat faktor produksi tersebut adalah pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja. Jika pada sistem sosialis pengelolaan faktor produksi ini dilakukan oleh negara, sistem kapitalis menyerahkan pengelolaan faktor-faktor ini kepada pihak swasta.
Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas, permintaan-penawaran, tarif, dan banyak lainnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk dapat terus berkembang.
Adanya pasar bebas, kebijakan bebas tarif, permintaan yang bagus akan membuat sistem ini semakin kuat. Salah satu semboyan yang digaungkan dalam sistem ini adalah “greed is good” karena ketamakan bisa membuat bisnis terus berkembang.
Contoh negara-negara yang menerapkan sistem ini adalah Hongkong, Singapura, Swiss, Estonia, Kanada, dan banyak lainnya. Negara-negara ini memberlakukan kebebasan tarif dalam rangka menghilangkan halangan yang bisa mengganggu perdagangan bebas.
Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem ekonomi yang satu ini adalah:
- Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan dihargai dengan harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan barang-barang dengan kualitas terbaik.
- Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang terjadi terus menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis
Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sistem ini masihlah memiliki kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini:
- Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan. Para produsen cenderung menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-orang yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka yang lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya pengangguran.
- Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme menihilkan beberapa akibat dari kegiatan produksinya. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan.
Oke, sekarang elo udah paham kan mengenai pengertian sistem ekonomi sosialis dan kapitalis.
Kalo punya pertanyaan, seperti ini: jelaskan perbedaan sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi sosialis!
Kira-kira jawabannya apa guys?
Nah, jawaban dari pertanyaan ini sebenernya cukup gampang.
Pertama kita lihat dari perbedaan definisi masing-masing sistem ekonomi ini dulu. Kalau kapitalis, ini adalah sistem ekonomi yang bergantung pada badan swasta sedangkan sosialis adalah kepada negara.
- Dari Segi Kesetaraan
Kapitalisme – tidak peduli tentang kesetaraan. Dalam sistem kapitalisme, ketidaksetaraan sangat penting untuk mendorong inovasi dan pembangunan ekonomi.
Sosialisme – berkaitan dengan redistribusi sumber daya dari si kaya ke si miskin. Ini untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan dalam beberapa bentuk sosialisme – hasil yang sama.
- Dari Segi Kepemilikan
Kapitalisme – Bisnis swasta akan dimiliki oleh individu/perusahaan swasta.
Sosialisme – Negara akan memiliki dan mengontrol alat-alat produksi utama. Dalam beberapa model sosialisme, kepemilikan tidak akan dilakukan oleh pemerintah tetapi oleh koperasi pekerja.
- Dari Segi Cara Mengatasi Pengangguran
Kapitalis – negara tidak secara langsung menyediakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu pada masa resesi, pengangguran dalam sistem ekonomi kapitalis dapat meningkat ke tingkat yang sangat tinggi.
Sosialis – Pekerjaan sering diarahkan dan disediakan oleh negara. Oleh karena itu, negara dapat menyediakan pekerjaan penuh bahkan jika pekerja tidak melakukan sesuatu yang sangat penting.
- Dari Segi Cara Mengontrol harga
Kapitalis – Harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat mengeksploitasi posisi mereka dan membebankan harga yang jauh lebih tinggi kepada konsumen.
Sosialis – Dalam sistem ekonomi yang dikelola negara, harga biasanya ditetapkan oleh pemerintah hal ini dapat menyebabkan kekurangan dan surplus.
Definisi Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah perpaduan dari sistem ekonomi tradisional, sosialis, dan kapitalis. Setiap kelebihan yang dimiliki masing-masing sistem digabungkan ke dalam satu sistem.
Sistem ini memiliki tiga karakteristik yaitu:
- Pertama, sistem ini melindungi kepemilikan individu atas asetnya. Setiap individu berhak memiliki apa yang diusahakannya.
- Kedua, sistem ini mengizinkan hukum permintaan dan penawaran untuk menentukan harga suatu komoditas.
- Ketiga, sistem ini digerakkan oleh kepentingan milik individu. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki peran dalam mengatur beberapa area seperti militer, perdagangan internasional, dan transportasi.
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah berikut ini:
- Barang dan jasa dapat tersalurkan ke tempat mereka paling dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena pemerintah memiliki kewenangan untuk ikut campur. Walau demikian harga barang dan jasa tetap diatur oleh mekanisme pasar.
- Sistem ini mengizinkan inovasi untuk terus terjadi karena konsumen tetap cenderung untuk memilih komoditas yang paling murah, kreatif, dan efisien.
Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Walaupun sistem ini adalah perpaduan dari setiap kelebihan yang dimiliki sistem lain, sistem ini tetaplah tidak luput dari yang namanya kekurangan.
Kekurangan yang ditimbulkan dari penerapan sistem ini bergantung kepada sistem mana yang cenderung lebih berkuasa. Bisa sosialis, tradisional, maupun kapitalis.
Oke, segini dulu penjelasan gue mengenai perbedaan sistem ekonomi di Indonesia dan dunia. Oh iya, selain materi Ekonomi, Zenius juga punya kumpulan materi pelajaran lainnya bahkan hingga materi UTBK SBMPTN, yuk langganan paket belajar Zenius.
Elo juga bisa dapetin ribuan materi belajar dan ikut live class bareng para tutor berpengalaman. Klik gambar di bawah ini buat info selanjutnya, ya!
Kalau misalnya ada yang pertanyaan tentang perbedaan sistem ekonomi dan isu ekonomi langsung kasih komentar aja ya di bawah. Gue akan dengan sangat senang hati membaca semua pertanyaan kalian.
Elo juga bisa tonton video-video materi lainnyanya dengan klik banner di bawah ini ya! Klik dan langsung belajar! Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Originally Published: October 17, 2019
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty
Bagaimana cara seorang pengusaha yang berada di negara sistem ekonomi komando knggi berpindah pada sistem ekonomi pasar?
dlam sistem ekonomi ini teori apa yang dipakai