Penyebab terjadinya gempa bumi ternyata bermacam-macam lho, guys. Penasaran nggak sih ada apa aja? Langsung meluncur ke uraian di bawah ini, yuk!

Halo, Sobat Zenius! Di artikel sebelumnya, gue udah membahas tentang seisme. Hayoo … ingat nggak seisme itu apa? Yap, seisme atau gempa bumi merupakan guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.

Ya elo bayangin aja deh, lagi enak-enak tidur, tiba-tiba elo kebangun gara-gara gempa—tapi nggak sedikit juga sih yang tetap lanjut tidur, bahkan nggak kerasa! Terus elo langsung cek Twitter buat cari tau di mana sumber gempa tersebut, tentu saja akun yang langsung dicari adalah BMKG. Iya nggak sih? Kalau gue sih gitu.

gempa bumi zenius education — Ilustrasi gempa bumi saat tidur (Dok. Giphy).

Nah, ternyata gempa bumi itu bisa disebabkan oleh berbagai hal, lho. Ketika elo lihat berita mengenai sumber gempa di laut, ada yang berpotensi tsunami dan ada yang nggak berpotensi tsunami. Kalau tentang tsunami ini udah gue bahas di artikel tentang pengertian seisme ya, guys. Nanti elo cek aja kalau penasaran.

Ada juga berita yang menginformasikan penyebab gempa bumi akibat erupsi gunung berapi. Nah, macam-macam kan penyebabnya? Untuk menjawab rasa penasaran elo, langsung meluncur ke poin-poin di bawah ini deh, yuk!

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi atau seisme bisa disebabkan oleh beberapa aktivitas, yaitu tenaga tektonik, aktivitas vulkanisme, runtuhan, dan seismisitas terinduksi.

Gempa Tektonik

Dilihat dari katanya, penyebab gempa yang satu ini disebabkan oleh tektonisme. Apa sih yang dimaksud dengan tektonisme? Tektonisme merupakan pergeseran lempeng tektonik atau penyebab perubahan bentuk muka bumi ketika antar lempeng mengalami tumbukan atau gesekan. Sehingga, tumbukan tersebut akan menyebabkan getaran ke permukaan bumi secara tiba-tiba.

Contohnya yaitu sesar atau patahan, ada yang patahannya secara vertikal dan ada juga yang horizontal. Selain itu, ada juga nih contoh lainnya dari patahan, yaitu divergen dan konvergen. Divergen terjadi ketika antar patahan bergerak saling menjauhi, sedangkan konvergen bergerak saling mendekati.

Elo pernah main ke Bandung nggak, atau jangan-jangan elo orang Bandung? Nah, di Bandung ada contoh patahan yang masih aktif bernama Sesar Lembang, tepatnya di Kecamatan Lembang, Bandung Barat.

contoh patahan tektonisme pada sesar lembang zenius (1) — Contoh peristiwa patahan penyebab gempa tektonik di Sesar Lembang, Bandung Barat (Dok. CNN Indonesia dan Tirto).

Menurut peneliti Geoteknologi LIPI, Mudrik R. Daryono, Sesar Lembang bukan berupa patahan lurus, tapi patahannya terpecah di beberapa titik. Jadi, kalau salah satu titiknya mengalami pergeseran, maka gempa yang dihasilkan hanya berskala kecil. Nah, yang bahaya adalah ketika semua titik bergeser bersamaan, maka tentu akan menghasilkan gempa yang besar mencapai 6,9 Mw (Magnitudo wave).

Aktivitas Vulkanik

Penyebab terjadinya gempa yang selanjutnya adalah aktivitas vulkanik atau pergerakan magma dan tekanan gas dari dalam bumi. Hal tersebut menyebabkan letusan gunung berapi, sehingga dihasilkan getaran secara tiba-tiba di permukaan bumi.

Contohnya bentuk gunung api strato dan maar, elo tau nggak sama kedua istilah ini? Gunung api strato bentuknya kerucut yang terbentuk karena materi letusan gunung berapi campuran hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Indonesia punya contoh gunung seperti ini lho, yaitu gunung Kerinci, Semeru, dan Sinabung. Kemudian, gunung api maar terbentuk karena adanya letusan eksplosif dari dapur magma yang relatif dangkal. Contohnya gunung Bromo dan Tangkuban Perahu.

gunung berapi strato dan maar zenius education (1) — Bentuk gunung berapi strato atau stratovolcano dan maar (Dok. Prolog materi Zenius).

Gempa Runtuhan

Selanjutnya, ada juga nih gempa yang disebabkan oleh adanya runtuhan bagian lempeng berupa tanah atau batuan. Gempa runtuhan ini ada beberapa kondisi, bisa terjadi ketika bagian litosfer berongga atau nggak kompak/padat, kemiringan lereng yang terlalu curam, adanya beban berat sehingga lempeng tersebut nggak kuat lagi menahan beban tersebut, dan komposisi tanah atau batuan yang rapuh.

Contoh gempa runtuhan ini terjadi di kawasan pertambangan. Aktivitas pertambangan bisa menyebabkan lempeng menjadi semakin rapuh. Gempa runtuhan ini bisa terjadi juga di kawasan karst, goa, dan pantai curam.

Seismisitas Terinduksi

Waduh, istilah apa lagi nih? Tenang, kalau elo tau arti dari istilah ini pasti nggak akan kebingungan lagi. Jadi, seismisitas terinduksi merupakan nama lain dari penyebab terjadinya gempa bumi akibat aktivitas manusia atau faktor non alam.

Contohnya saat uji coba bahan peledak dengan daya ledak berkekuatan tinggi seperti uji coba bom atom di gurun Nevada yang dilakukan oleh Uni Soviet.

uji coba bom atom di nevada zenius education (1) — Uji coba bom nuklir di gurun Nevada oleh Uni Soviet (Dok. BATAN).

Uji coba tersebut bisa memicu getaran. Ya meskipun jangkauan gempanya hanya dirasakan di sekitar kejadian, tapi ini termasuk dalam gempa ya, guys.

Untuk lebih lengkapnya, gue punya rekomendasi video belajar supaya elo makin paham sama materi ini. Yuk, langsung klik banner di bawah ini!

belajar materi pelajaran geografi di zenius

Contoh Soal Penyebab Terjadinya Gempa Bumi dan Pembahasannya

Kurang lengkap rasanya kalau nggak menguji sejauh mana sih pemahaman elo mengenai penyebab terjadinya gempa bumi. Nah, untuk menjawab itu, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa elo kerjakan sekaligus sebagai bahan referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Manakah di bawah ini yang merupakan faktor penyebab terjadinya gempa bumi, kecuali ….

a. Pergeseran lempeng bumi.

b. Letusan gunung berapi.

c. Runtuhan lereng tambang.

d. Kebakaran hutan.

e. Patahan di lapisan bumi.

Jawab: d. Kebakaran hutan.

Pembahasan: Gempa bumi bisa disebabkan oleh tenaga tektonik, aktivitas vulkanik, runtuhan, dan uji coba bom atom.

Contoh Soal 2

Salah satu dampak dari adanya pergeseran lempeng yang nggak menyebabkan gempa bumi adalah ….

a. Sesar.

b. Subduksi.

c. Konvergen.

d. Transform.

e. Lipatan.

Jawab: e. Lipatan.

Pembahasan: Jenis pergeseran lempeng bumi berdasarkan arah geraknya yaitu konvergen (saling menabrak), transform (saling bergeser berlawanan arah), dan divergen (saling menjauhi). Sedangkan, lipatan nggak menghasilkan energi berupa getaran, sehingga nggak menyebabkan gempa bumi.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang penyebab terjadinya gempa bumi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!