Dari dulu, film tentang kloning ini cukup menarik perhatian. Nah, supaya ke depannya elo makin paham nonton film bertemakan kloning, elo perlu tahu dulu pengertian kloning itu sendiri. Cekidot!
Elo udah pernah nonton film berjudul Oxygen tahun 2021 belum? Film berbahasa Prancis dan disutradarai oleh Alexandre Aja ini cukup menarik perhatian para pencinta film genre sci-fi (termasuk gue), karena membahas tentang luar angkasa, virus yang mengancam kehidupan makhluk di Bumi, kloning organisme, dan kemampuan bertahan hidup dengan kadar oksigen yang sangat rendahーdi bawah 35% cuy, kebayang kan betapa nyeseknya napas.
Sebenarnya film ini punya plot twist yang agak membingungkan, karena yang awalnya gue mikir kalau film ini benar-benar membahas luar angkasa, ternyata di akhir ngebahas tentang kloningーagak pusing juga nih gue gimana nyeritainnya, mending elo tonton sendiri deh, intinya film ini ngebahas tentang kloningーyang nyambung sama bahasan kali ini. Tapi, elo tahu nggak pengertian dari kloning itu apa?
Pengertian Kloning
Apa itu kloning? Apa sih yang dimaksud dengan kloning? Kali ini, gue nggak akan bahas kloning DNA, melainkan tentang kloning organisme, seperti tumbuhan dan hewan. Yang akan dibahas adalah kloning dari sisi cabang ilmu biologi, khususnya bioteknologi.
“Kloning adalah membuat individu baru yang identik secara genetik”
Jadi, nggak hanya secara fisik aja suatu organisme itu sama, tetapi harus genetiknya juga. Kalau suatu organisme secara fisiknya sama, tetapi genetiknya beda, berarti organisme itu nggak bisa dikatakan kloning. Sebaliknya, ketika suatu organisme genetiknya sama, maka penampakannya akan mirip, itulah yang disebut dengan kloning.
Kalau elo nggak kebayang sama film Oxygen yang tadi gue sebutkan, mungkin elo akan kebayang sama jurus Naruto “kage bunshin no jutsu” yang membuat dirinya punya banyak salinan atau kloning. Kebayang nggak pengertian kloning sampai sini?
Nah, kloning merupakan bioteknologi modern. Kenapa dikatakan modern? Karena pengembangan teknologi ini baru ada sekitar abad ke-21. Kloning juga ada yang alami lho, tahu nggak contoh kloning alami itu seperti apa?
Baca Juga: Kupas Tuntas Materi Bioteknologi
Contoh Kloning Alami
Di kelas 10 kita udah belajar contoh kloning yang alami, pasti masih inget kan? Ada fragmentasi dan partenogenesis.
Fragmentasi
Cacing Platyhelminthes yang bentuknya pipih, yaitu Planaria sp., menggunakan konsep kloning secara alami. Ia akan melakukan regenerasi dengan cara membelah dirinya menjadi individu yang baru. Nah, karena individu yang baru itu berasal dari satu genetik, maka bentuknya juga akan sama semua seperti aslinya.
Partenogenesis
Harusnya ini udah dipelajari di bab reproduksi. Partenogenesis adalah suatu organisme yang tumbuh tanpa adanya pembuahan. Nah lho, kok bisa? Bisa dong, contohnya lebah. Jadi, telur-telur lebah itu bisa menetas tanpa dibuahi, mereka akan lahir menjadi individu baru dan menjadi lebah pekerja.
Contoh Teknik Kloning Buatan atau Artifisial
Kita semua tahu nih kalau para peneliti itu suka iseng nyobain banyak hal untuk memuaskan rasa keingintahuannya, iya kan? Nah, setelah peneliti mengetahui kalau ada kloning alami, maka mereka punya ide gimana caranya membuat kloning pada organisme yang secara alami nggak bisa melakukan kloning. Sehingga, dibuatkan kloning buatan atau artifisial di dalam laboratorium, yaitu kloning pada tumbuhan dan hewan.
Kloning pada Tumbuhan
Proses kloning pada tumbuhan, yaitu:
- Cutting atau Pemotongan
Contohnya tanaman singkong. Pernah nggak elo memotong batang tanaman singkong, kemudian menancapkan batang tersebut ke tanah? Itu juga bisa disebut dengan istilah “stek” tanaman. Nah, batang yang baru ditancapkan itu akan tumbuh. Karena berasal dari organisme yang sama, maka genetiknya juga sama. Bisa dibilang bahwa stek merupakan kloning.
Tahapan kloning cutting:
Batang tanaman dipotong → tanam batang tersebut ke dalam tanah → beri pupuk dan air → akan tumbuh akar dan daun pada individu baru.
- Kultur Jaringan
Elo ambil daun dari suatu tanaman, terus elo letakkan daun tersebut ke cawan petri. Nah, daun tersebut akan tumbuh menjadi organisme baru. Tahapan kloning pada kultur jaringan adalah sebagai berikut:
Buat eksplan (ambil bagian kecil dari tanaman, misalnya dari daun) → kultivasi, dengan cara diletakkan pada cawan petri atau tabung reaksi → tumbuhkan planlet atau inkubasi → setelah berkecambah, pindahkan pada media baru yang lebih luas menggunakan tanah.
Nah, kenapa sih kok kita bisa melakukan kloning pada tumbuhan dengan kedua cara di atas? Karena, tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan sel dewasa yang bisa berdiferensiasi atau pendewasaan ulang menjadi sel apapun.
Kloning pada Hewan
Jangan berpikir bahwa kloning pada hewan itu seperti tumbuhanーdipotong dulu, terus akan menjadi individu baru, konsepnya beda cuy. Proses kloning pada hewan agak sedikit berbeda dari tumbuhan, kita mainannya di tahapan embrional.
- Transplantasi Embrio
Sesuai dengan namanya, kita akan mentransplantasi embrio dari suatu hewan. Artinya, kita harus membuat hewan betina memiliki embrio terlebih dahuluーsi hewan harus dikawinkan dan bunting. Nah, proses transplantasi embrio dilakukan secara in vitro (di laboratorium, bukan di dalam rahim hewan betina). Siapa sih yang ngide kloning dengan cara ini? Ia adalah Hans Driesch, seorang ahli Biologi asal Jerman yang menggunakan hewan percobaan bulu babi.
Tahapan kloning hewan pada transplantasi embrio adalah sebagai berikut:
Embrio dikeluarkan dari rahim hewan (in vitro) → embrio dibiarkan membelah dan dipisahkan → letakkan pada cawan petri dan tunggu sampai fase blastula → masukkan embrio baru ke dalam rahim hewan betina sampai lahir.
Sifat yang dihasilkan dari transplantasi embrio yaitu menghasilkan genetik anakan yang identik, tapi gak identik dengan induknya, karena embrio itu kan berasal dari pencampuran dua genetik (antara hewan jantan dan betina).
- Transfer (Fusi) Nukleus
Teknik kloning sebelumnya berlangsung pada tahapan embrio, bisa dikatakan berlangsung sejak kecil. Nah, seorang embriolog asal Jerman bernama Hans Spemann merasa kurang puas kalau kloning berlangsung sejak embrio. Ia berpikir gimana kalau organisme yang udah dewasa dibuat kloningnya. Hmm… Gimana ya, kira-kira?
Berikut adalah tahapan transfer nukleus:
Ovum pada hewan pendonor ovum dihilangkan inti selnya, jadi disisakan sitoplasmanya aja → inti sel ovum pada donor dewasa (yang usia hewannya udah dewasa, misal 3 tahun) diambil dan diletakkan pada sitoplasma pendonor ovum sebelumnya → kembalikan ovum (sitoplasma dan inti sel yang udah disatukan) ke dalam rahim donor ovum → biarkan bunting dan menghasilkan individu baru.
Sifat yang dihasilkan dari transplantasi nukleus yaitu menghasilkan karakteristik yang sama persis dengan donor dewasa. Transfer nukleus dikatakan sebagai kloning yang sesungguhnya, karena walaupun hasil kloning tersebut baru lahir, ternyata ia seperti hewan yang umurnya udah dewasa, persis seperti donor dewasa (yang menyumbangkan inti selnya). Jadi, bisa dikatakan kloning ini menggandakan hewan B atau pendonor dewasa. Contoh hasil kloning ini adalah domba Dolly.
Sebelumnya elo udah tahu pengertian kloning dan teknik klonik pada organisme. Nah, sekarang gue punya pertanyaan menarik:
“Bisa nggak sih kita menyelamatkan hewan yang terancam punah dengan cara kloning?”
Nah, bisa menjawab pertanyaan gue? Yuk, sampaikan pendapat elo di kolom komentar!
Buat elo yang masih ragu menjawab, tenang aja, karena gue udah menyiapkan bahan yang bisa elo jadikan referensi dalam menjawab pertanyaan gue dengan klik gambar di bawah ini.
Baca Juga: Produk Skincare Aman Gak Sih Tanpa Diuji ke Hewan?
Manfaat Kloning
Sebelumnya kita udah bahas tentang kloning pada tumbuhan dan hewan. Kok cuma kedua organisme itu sih yang dikloning? Emang yang lainnya nggak bisa? Mungkin bisa, tapi alasan kenapa para ahli mencoba untuk mengkloning kedua organisme tersebut karena manfaatnya yang tinggi, yaitu berkaitan dengan pangan.
Selain itu, ada juga beberapa manfaat kloning sebagai berikut:
- Pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang bioteknologi modern dan reproduksi.
- Memperbanyak dan mengembangkan bibit unggul suatu organisme.
- Mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan suatu organisme.
- Mengobati penyakit dengan transplantasi sel yang diubah secara genetik, seperti Parkinson dan Alzheimer.
Intinya, akan ada banyak sekali manfaat yang diperoleh jika kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan bijak.
Baca Juga: Evolusi Divergen dan Konvergen – Materi Biologi Kelas 12
Contoh Soal dan Pembahasan Kloning
Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi pengertian kloning, tahapan, dan manfaatnya, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!
Contoh Soal 1
Embrio yang didapatkan dari sel telur donor dan nukleus donor dapat berkembang di dalam ….
a. Uterus betina
b. Uterus jantan
c. Medium kultur
d. Fermentor
e. Tabung khusus
Jawab: a. uterus betina.
Pembahasan: Coba elo perhatikan poin transplantasi embrio yang udah gue uraikan di atas! Setelah embrio yang dilakukan secara in vitro berada dalam fase blastula, selanjutnya adalah masukkan embrio baru ke dalam rahim hewan betina sampai lahir.
Contoh Soal 2
Bentuk bioteknologi yang bisa digunakan untuk memperbanyak suatu makhluk hidup dikenal dengan nama ….
a. Transfer DNA
b. Kloning
c. Hibridasi
d. PCR
e. Elektroforesis
Jawab: b. Kloning.
Pembahasan: Ingat pengertian kloning, kloning adalah membuat individu baru yang identik secara genetik. Jelas ya bahwa kloning merupakan salah satu cara untuk memperbanyak suatu makhluk hidup dalam bioteknologi modern.
*****
Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian kloning? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius di sini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!
Leave a Comment