Pengertian erosi dan tanah longsor masing sering disama-artikan, padahal keduanya punya perbedaan lho, guys. Simak perbedaan dan uraian jenis, proses, dan contoh soal erosi di sini, yuk!
Coba elo perhatikan berita tentang bencana di Jawa Barat berikut ini, khususnya mengenai tanah longsor.
Ada bencana tanah longsor di Jawa Barat yang kemungkinan besar penyebabnya adalah kerusakan lingkungan. Elo lihat kalimat yang gue highlight di berita di atas deh, menurut Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan, penyebab bencana alam sebagian besar terjadi karena faktor kerusakan lingkungan. Utamanya perubahan fungsi hutan lindung menjadi hutan budidaya.
Lho, sama-sama ditumbuhi tanaman, memang nggak bisa mencegah tanah longsor ya? Ternyata ada alasannya, guys. Oh iya, sebelum lanjut, pastikan elo tahu perbedaan erosi dan tanah longsor terlebih dahulu ya, supaya lebih mudah lagi dalam memahami materi dengan klik banner di bawah ini.
Pengertian Erosi
Apa itu erosi? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kita bisa cek artinya sebagai berikut:
Oh, ternyata ada kata pengikisan, yaitu pengikisan permukaan bumi oleh suatu tenaga yang melibatkan terangkatnya benda-benda. Kalau berbicara mengenai batu, bisa diartikan juga sebagai lubang dan penipisan akibat geseran air.
Berarti kita juga bisa nih memberikan pengertian erosi seperti berikut ini:
“Erosi merupakan proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh suatu zat pengangkut.”
Kata kunci dari definisi di atas yaitu adanya pemindahan oleh zat pengangkut.
Gimana proses terjadinya erosi? Kita punya kata kunci erosi, yaitu “pelepasan”. Sehingga, proses terjadinya erosi adalah terjadi pelepasan (detachment), pengangkutan (transportasi), pengendapan (sedimentasi).
Faktor Terjadinya Erosi
Erosi dapat terjadi karena beberapa hal, seperti iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan penggunaan lahan. Berikut adalah uraiannya.
Iklim
Ketika hujan turun deras dan berlangsung lama, maka lama-kelamaan air tersebut akan menipis lapisan tanah. Hal itu akan mempercepat proses terjadinya erosi.
Tanah
Tanah akan menentukan bagaimana lahan tersebut dapat menyerap air. Contohnya ketika suatu lahan gundul, maka erosi akan terjadi jauh lebih cepat, karena nggak ada yang menahan air sebagai zat pengangkut.
Topografi
Topografi atau kemiringan lahan. Semakin miring suatu lahan, maka tingkat erosi juga akan semakin tinggi, terlebih jika lahan tersebut nggak ditanami pepohonan.
Vegetasi
Vegetasi merupakan suatu kumpulan tumbuhan yang menempati ekosistem. Contohnya hutan. Nah, hal itu bisa menahan terjadinya erosi karena air akan diserap oleh tumbuhan.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan juga berpengaruh nih, guys. Ketika suatu lahan digunakan untuk pemukiman dan pertanian, maka lahan tersebut akan lebih cepat terkena erosi.
Baca Juga: Mengenal Sifat Tanah dan Manfaatnya
Jenis Jenis Erosi
Oke, kita udah paham nih tentang pengertian erosi, selanjutnya kita masuk ke jenis jenis erosi.
1. Erosi Permukaan Air (Ablasi)
Erosi ini disebabkan oleh air yang mengalir. Kadar dan kecepatan air yang mengalir tersebut akan mempengaruhi tingkat terjadinya erosi, karena air yang mengalir dapat mengikis permukaan tanah. Nah, ablasi ini dipengaruhi oleh daya kikis air, yang juga dipengaruhi oleh jumlah air dan kecepatan air.
Contohnya pada lembah, jurang, air terjun, Meader, dan Oxbow Lake.
Nah, berdasarkan tingkatannya, berikut adalah tahapan ablasi.
Erosi Percikan (Splash Erosion)
Penyebab erosi ini dari percikan air hujan yang jatuh ke tanah. Hal ini sulit diamati oleh mata telanjang.
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi ini berlangsung pada lapisan tanah bagian atas. Jadi, tanah bagian atas akan ikut terbawa aliran air sehingga kesuburan tanah akan berkurang. Jenis ini ditandai dengan tanah pucat dan air keruh.
Erosi Alur (Riil Erosion)
Erosi ini akan menghasilkan alur-alur relatif yang lurus di daerah berlereng dan berkelok. Terjadinya pada saat air larian masuk ke cekungan permukaan tanah.
Erosi Parit (Gully Erosion)
Erosi ini merupakan kelanjutan dari erosi alur. Terjadi di daerah kemiringan lereng yang tinggi, sehingga pada lereng dan akan terbentuk parit berbentuk V atau U.
2. Erosi Air Laut (Abrasi)
Tenaga pengikis air laut adalah gelombang air laut. Gelombang air laut lama kelamaan akan mengikis pantai dan batuan di sekitar pantai. Nah, setelah ini kita akan melihat fenomena alam yang terjadi akibat abrasi.
Dataran Abrasi
Gelombang air laut saat pasang itu kan tinggi ya, guys. Nah, gelombang itu bisa mengenai dataran atau jalanan, sehingga dataran akan mengalami pengikisan.
Cliff
Fenomena ini terjadi di jurang pinggir laut. Batuan dan lahan di jurang pinggir laut lama kelamaan akan terkikis oleh gelombang air laut, sehingga pinggirannya mengalami keruntuhan.
Cave – Arch – Stack – Stump
Gelombang air laut yang menerjang terus menerus dapat menyebabkan retakan (crack) pada tebing di pinggir laut. Kemudian, lama-kelamaan akan menyebabkan lubang (cave dan arch), semakin retak akan menyebabkan stack hingga akhirnya stump atau bagian kecilnya. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!
3. Erosi Angin (Deflasi dan Korosi)
Deflasi merupakan erosi oleh tenaga angin yang menerbangkan butiran pasir dan mengendap di suatu tempat. Contohnya gumuk pasir Parangkusumo, Yogyakarta.
Korosi merupakan erosi oleh tenaga angin yang menabrak batuan atau tebing, sehingga menghasilkan suatu bentukan. Contohnya batu jamur di Rock State, Kansas.
4. Erosi Es (Eksharasi)
Kalau deflasi dan korosi tenaga pengikisnya adalah angin, erosi es berarti timbul dari tenaga es. Contohnya Moraine. Ketika es di puncak udah penuh atau berat, maka es akan bergerak ke lereng dan mengikis tanah di bawahnya.
Baca juga: Tekanan Udara dan Dilema Para Pendaki Gunung
Contoh Soal dan Pembahasan Erosi
Untuk menguji sejauh mana pemahaman mengenai pengertian erosi, faktor, penyebab, dan jenis-jenisnya, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa elo jadikan sebagai referensi. Cekidot!
Contoh Soal 1
Upaya pelestarian pantai dari ancaman abrasi laut adalah ….
a. Pembuatan tanggul
b. Pelestarian eceng gondok
c. Mendirikan perkampungan pantai
d. Pelestarian hutan bakau di pesisir
e. Melarang nelayan menangkap ikan
Jawab: d. Pelestarian hutan bakau di pesisir.
Pembahasan: Oke, elo udah tahu kalau salah faktor terjadinya erosi adalah tanah. Ketika tanah gundul atau nggak ada pepohonan sama sekali, terlebih di daerah pesisir yang tingkat airnya tinggi, maka abrasi akan cepat terjadi. Untuk menanganinya, kita perlu menanam pohon bakau di pesisir pantai.
Baca Juga: Pengertian Tektonisme, Proses, dan Dampaknya – Materi Geografi Kelas 10
Contoh Soal 2
Lahan pertanian sayuran banyak ditanam di daerah pegunungan yang memiliki kemiringan curam. Dampak dari penanaman sayuran di pegunungan adalah ….
a. Menurunkan potensi erosi tanah
b. Meningkatkan kesuburan tanah
c. Meningkatkan infiltrasi tanah
d. Meningkatkan potensi longsor
e. Menurunkan laju aliran permukaan
Jawab: d. Meningkatkan potensi longsor.
Pembahasan: Penanaman tanaman sayur pada lahan miring pegunungan berpotensi meningkatkan terjadinya erosi, karena tingkat kemiringan lereng, curah hujan yang tinggi, dan kondisi tanah yang nggak stabil. Jadi, saat hujan melanda pada lahan miring, tanah berpotensi tergerus aliran air hujan. Sehingga, bagian atas tanah dapat bergerak karena limpasan air tersebut. Kalau tingkat pergerakannya rendah, maka akan terjadi erosi. Kalau tingkat pergerakannya tinggi bisa terjadi longsor. Itulah mengapa kehadiran pohon di lereng pegunungan bukan tanpa alasan.
Selengkapnya mengenai penjelasan menanam sayuran bisa berbahaya pada lahan pegunungan yang miring bisa disimak di sini ya.
*****
Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian erosi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius di sini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!
Leave a Comment