Hola Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue akan membahas mengenai prinsip sosiologi. By the way, khususnya buat elo anak jurusan IPS, elo pernah gak sih kepikiran, kenapa kita nih harus belajar ilmu sosiologi?
Oke, tapi sebelum membahas mengenai ilmu sosiologi adalah apa. Gue mau membahas dulu suatu hal yang masih sering disalahartikan oleh banyak orang, yaitu perbedaan antropologi, psikologi, dan sosiologi. Elo sendiri tahu gak perbedaan dari ketiga ilmu tersebut?
Ketiga ilmu tersebut memang memiliki persamaan, yaitu mempelajari tentang manusia. Tapi, ketiganya memiliki fokus yang berbeda-beda. Kalau psikologi membahas tentang manusia, tapi berfokus pada individu.
Selain itu, psikologi juga membahas yang berkaitan dengan perilaku dan kondisi mental. Sedangkan, antropologi dan sosiologi membahas kelompok manusia atau masyarakat. Bedanya, antropologi itu membahas tentang bahasa (linguistik), arkeologi, fisik (biologi), dan sosial budaya.
Misalnya, bagaimana sih adat pernikahan di suatu daerah itu dilaksanakan atau kalau ada kematian apa sih yang biasa dilakukan oleh masyarakat di suatu daerah. Lalu, bagaimana dengan ilmu sosiologi?
Ilmu sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang struktural, seperti bagaimana kehidupan sosial bermasyarakat dan perubahan sosial dari zaman ke zaman.
Jadi, udah jelas ya kalau psikologi, antropologi, dan sosiologi itu memiliki perbedaan fokus tentang manusia. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ilmu sosiologi. Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Kupas Tuntas Jurusan Ilmu Psikologi
Apa Itu Sosiologi?
Ilmu yang satu ini terbilang baru bagi elo yang baru masuk SMA, betul gak? Karena, di SMP gak ada mata pelajaran ini.
Ya meskipun beberapa dari elo udah ada yang mendengar istilah “sosiologi” sebelumnya, tapi tahu gak sih arti dari sosiologi itu apa? Kita coba telusuri asal usul istilah ini, yuk!
Istilah sosiologi pertama kali diciptakan pada tahun 1838 oleh seorang filsuf asal Perancis bernama Auguste Comte. Anak sosiologi pasti udah gak asing nih sama nama tersebut, karena ia dijuluki sebagai Bapak Sosiologi.
Comte merasa bahwa sains itu gak hanya mempelajari alam, melainkan juga dunia sosial. Ia berpikir bahwa analisis ilmiah juga bisa lho menemukan hukum yang mengatur kehidupan sosial kita.
Dari sini lah, Comte memperkenalkan konsep positivisme kepada sosiologi, yaitu cara yang digunakan dalam memahami dunia sosial berdasarkan fakta ilmiah. Dengan begitu, Comte berharap masa depan bisa dibangun menjadi lebih baik lagi.
Comte menjelaskan bahwa istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang berarti kawan atau sesama dan logos dari bahasa Yunani yang berarti pengetahuan atau ilmu.
Dengan begitu, secara bahasa sosiologi adalah ilmu kawan. Lalu, gimana pengertian sosiologi menurut para ahli? Kita ambil pendapatnya Max Weber yang mengatakan bahwa:
“Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial”
Dari dalam negeri, ada pendapat Selo Soemardjan dan Soemardi yang mengatakan bahwa:
“Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur dan proses sosial, termasuk perubahan sosial”
Jadi, kalau kita coba simpulkan, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat secara struktural. Masyarakat yang gimana nih? Masyarakat yang dimaksud merupakan sekelompok orang yang memiliki kehidupan sosial atau kebudayaan bersama dalam wilayah tertentu.
Kita ambil contoh ilmu Sosiologi diterapkan saat Hari Raya Idul Fitri ada budaya mudik di Indonesia. Nah, budaya itu hanya ada di negara-negara tertentu aja, gak semua negara ada budaya mudik.
Contoh ilmu sosiologi lainnya adalah menggunakan batik atau kebaya kalau datang ke undangan pernikahan, kenapa sih kok gak pakai jas seperti orang-orang barat.
Nah, itu merupakan contoh kajian sosiologi, yang mana sosiologi itu mempertanyakan dan mencoba mencari penjelasan tentang fenomena-fenomena yang ada di masyarakat.
Baca Juga: Belajar Sosiologi Buat Apa?
Fungsi Ilmu Sosiologi
Setelah elo tahu pengertian dari dan contoh ilmu sosiologi yang diterapkan sehari-hari, selanjutnya yang gak kalah penting yaitu elo harus tahu fungsi dari belajar ilmu sosiologi.
Kenapa sih harus belajar sosiologi? Kenapa gak belajar ilmu alam aja? Apa sih ngaruhnya ke kehidupan gue?
- Sosiologi sebagai pembangunan
Fungsi ilmu sosiologi yang pertama akan kita bahas yaitu pembangunan. Dalam bermasyarakat, pasti akan ada perubahan yang terjadi.
Nah, fungsi sosiologi dalam pembangunan yaitu membantu supaya perubahan tersebut dapat berjalan dengan baik, mulai dari membuat perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.
Tujuannya supaya perubahan tersebut bisa memberikan dampak positif yang lebih besar kepada masyarakat.
- Sosiologi dalam perencanaan sosial
Maksud dari fungsi yang kedua ini yaitu sosiologi berusaha untuk mempersiapkan individu di dalam masyarakat supaya meminimalisir kemungkinan-kemungkinan timbulnya masalah sosial di kalangan masyarakat.
Yap, kita semua tahu nih kalau di dalam masyarakat itu akan ada banyak perubahan, seperti perubahan pola perilaku, norma, dan nilai. Nah, perubahan sosial itu gak hanya membawa dampak positif, pasti ada aja dampak negatifnya. Maka dari itu, sosiologi berusaha untuk melakukan perencanaan sosial atau antisipasi.
- Sosiologi dalam penelitian
Dalam setiap masalah sosial, kita pasti ingin tahu kan faktor penyebabnya apa? Kita perlu data-data pendukung mengenai permasalahan tersebut, supaya kita bisa menemukan solusi yang paling cocok.
Maka dari itu, dibutuhkan penelitian seperti mengumpulkan data atau wawancara untuk mengumpulkan informasi yang kredibel.
- Sosiologi dalam pemecahan masalah sosial
Dalam kehidupan masyarakat ada banyak sekali masalah, seperti tawuran antar pelajar, kemiskinan, dan pengangguran. Untuk menangani masalah tersebut, kita harus tahu faktor penyebabnya apa dan bagaimana solusinya.
Nah, sosiologi berusaha menjawab faktor-faktor penyebab, dampak, dan solusi dari permasalahan sosial tersebut.
Cara Berpikir Sosiologi atau Imajinasi Sosiologi
Untuk memudahkan kita dalam memahami ilmu sosiologi, kita perlu adanya imajinasi sosiologi. Tapi sebelum itu, elo pernah gak sih memikirkan hal-hal seperti:
“Kenapa ya kok orang-orang lebih banyak yang ingin masuk IPA daripada IPS?” atau “Kenapa sih kita harus upacara bendera setiap hari Senin atau tiap ada momen penting?”.
Kalau elo pernah dan sering mempertanyakan hal-hal seperti itu, berarti elo udah memegang prinsip imajinasi sosiologi yang pertama. Wah apa itu?
Prinsip 1: Seeing the strange in familiar
Konsep seeing the strange in familiar adalah ketika elo melihat hal-hal aneh yang udah familiar atau umum terjadi di masyarakat. Contohnya tadi, kenapa mayoritas orang ingin masuk IPA daripada IPS.
Hal itu gak hanya berlaku di sekolah elo atau daerah elo aja, melainkan di sekolah dan daerah lain.
Prinsip 2: Seeing the general in particular
Setelah elo melihat hal-hal aneh yang ternyata umum, elo akan melihat pola dari fenomena tersebut.
Misalnya dari contoh tadi, elo tahu polanya kalau ternyata banyak sekolah yang lebih banyak kelas IPA daripada IPS-nya. Kemudian, banyak lowongan kerja yang berasal dari jurusan IPA atau saintek.
Prinsip 3: Seeing personal choices in social contexts
Prinsip yang kedua sebelumnya hanya membahas pola yang udah elo temukan secara individu, dengan arti pola tersebut belum mengacu pada konteks sosialnya.
Belum ada alasan atau penjelasan dari lingkup sosial atau masyarakatnya. Nah, ketika elo udah masuk ke prinsip ketiga, elo akan tahu nih kalau ternyata orang-orang lebih memilih IPA karena faktor dorongan keluarga.
Selain itu, ada juga yang beralasan bahwa banyak lowongan kerja berasal dari jurusan IPA atau saintek.
Memang untuk mendapatkan data pasti kenapa suatu fenomena terjadi itu dibutuhkan penelitian mendalam. Tapi, ketika elo udah memiliki imajinasi sosial dengan ketiga prinsip di atas, setidaknya cara berpikir elo udah sosiologi banget deh.
Hal itu akan memudahkan elo dalam melihat fenomena-fenomena yang ada di sekitar elo.
Oke, itu tadi penjelasan gue mengenai pengertian, prinsip dan contoh ilmu Sosiologi di kehidupan nyata.
Oke deh, uraian di atas menjadi pengantar ilmu sosiologi untuk elo supaya lebih mudah dalam memahami sosiologi ke depannya. Karena memang luas banget bahasa Sosiologi, walaupun luas, tapi seru banget.
Kita jadi tahu alasan-alasan dari fenomena yang terjadi di masyarakat, seperti kenapa kita mengadakan upacara bendera setiap hari Senin, gimana perbedaan kehidupan di Jakarta dan Papua, kenapa ibu-ibu lebih suka nonton sinetron atau drama, dan lain sebagainya.
Dan buat elo yang lebih suka belajar menggunakan video daripada tulisan, elo bisa langsung meluncur ke video materi belajar Zenius >> Pengantar Ilmu Sosiologi.
Selain Sosiologi, elo juga bisa akses semua mata pelajaran, ikut live class bareng Zen Tutor, terus ngerjain latihan soal kalo berlangganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah.Buat daftar, elo langsung aja klik banner di bawah ini ya.
Baca Juga Artikel Lainnya
Materi Sosiologi Kelas 10: Sosialisasi
Materi Sosiologi Kelas 11: Stratifikasi Sosial
Materi Sosiologi Kelas 11: Multikulturalisme
Originally published: December 7, 2021
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty
Leave a Comment