Hi Sobat Zenius, kali ini kita akan menyelam lebih dalam lagi mengenai konsep prinsip dan pendekatan geografi. Sebelumnya kita udah pernah membahas tentang ruang lingkup, aspek, dan objek studi geografi.
Dari situ elo tahu kalau ruang lingkup geografi ternyata gak hanya membahas peta dan batuan aja, melainkan juga mempelajari atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer. Luas banget kan?
Sebelum gue sharing peta konsep Geografi kelas 10, gue mau mengajak elo kenalan sama Silicon Valley terlebih dahulu. Apa sih yang elo tahu dari Silicon Valley? Suatu daerah di Amerika Serikat? Pusat teknologi dunia? Yap, Silicon Valley (Lembah Silikon) adalah suatu julukan bagi pusat teknologi dunia yang terletak di California, Amerika Serikat.
Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10
Lho, kenapa kok dijuluki seperti itu? Simpelnya, berbagai perusahaan di Silicon Valley menghasilkan komponen elektronik dan komputer dalam jumlah besar dengan bahan silikon.
Yap, di Silicon Valley terdapat ribuan perusahaan besar berbasis teknologi, termasuk Google, Microsoft, Yahoo, Intel, Apple, Netflix, dan Facebook. Hmm.. kenapa ya kok perusahaan besar teknologi dunia berkumpul di tempat yang sama dan produksinya sama-sama bisa mendunia? Sebenarnya ada apa sih di Silicon Valley?
Oke, coba analisis dari sisi geografi ya. Studi perkotaan menunjukkan bahwa kesuksesan Silicon Valley dikarenakan proses pengelompokan perusahaan besar dalam satu lokasi, yang disebut aglomerasi.
Ketika semua terpusat di satu tempat, maka akan berimbas juga kepada SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlatih, infrastruktur yang dibangun khusus untuk kebutuhan industri, hingga komunikasi yang lancar untuk pusat industri. Dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung itulah Silicon Valley bisa menjamin produknya semakin unggul baik secara riset dan pengembangan.
Selain Silicon Valley, ada daerah lain juga yang menggunakan sistem aglomerasi, lho. Ayo, coba tebak ya!
Konsep Geografi
Untuk menganalisis apa yang ada di balik kesuksesan Silicon Valley, kita menggunakan konsep geografi. Nah, kira-kira konsep geografi itu apa sih? Ada berapa konsep dalam geografi? Yap, di sini gue akan berikan 10 prinsip geografi dan contohnya, yaitu:
Lokasi
Gue akan coba menjelaskan prinsip-prinsip Geografi, dari yang paling awal, yaitu: lokasi. Di sini gue punya analogi sederhana begini:
“Gue mau ke rumah elo, cepet kirimin lokasinya!”
“Oke, ini gue shareloc (share location) ya.“
Ada dua jenis lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Sesuai namanya, lokasi absolut itu udah pasti banget, karena ada titik koordinatnya. Misalnya angka -6.233008,106.832384 muncul di titik lokasi elo saat ini.
Untuk angka yang depan (-6.233008) merupakan garis bujurーkalau di peta bisa dilihat dengan garis vertikalー dan angka setelahnya (106.832384) merupakan garis lintangーkalau di peta dilihat dengan garis horizontal.
Selain lokasi absolut, ada lagi nih yang namanya lokasi relatif. Lokasi ini menggunakan orientasi objek lain, bukan menggunakan titik koordinat. Contohnya pada percakapan berikut ini:
“Gue mau main ke rumah elo, di mana sih lokasinya?”
“Rumah gue yang ada di seberang masjid Al Hidayah.”
Atau
“Rumah gue samping jembatan merah, yang catnya warna biru, dan di sebelahnya ada pohon beringin.”
Selain itu, lokasi relatif juga bisa digunakan sebagai patokan harga lahan lho. Elo pasti udah gak asing lagi kan sama istilah, “Rumah di pinggir jalan apalagi di kota mah mahal-mahal” dan “Rumah itu sebelahan sama tempat pemakaman umum, serem pasti, dan harganya pasti lebih murah nih”.
Jarak
“Rumah gue ke tempat jualan boba kurang lebih 1 km.”
Antara satu tempat ke tempat lainnya terdapat jarak. Coba deh elo buka peta atau Google Maps, terus ketik dari Jakarta ke Bandung. Nah, di situ akan muncul jarak dengan satuan km, misalnya 165 km. Jarak tersebut dinamakan jarak absolut, karena tetap dan pasti.
Sedangkan, ketika elo menemukan ada pernyataan, “Jarak dari rumah gue ke tempat boba dekat kok, sekitar 10 menit”. Nah, pernyataan tersebut dinamakan jarak relatif, karena bisa jadi hari ini jarak tersebut ditempuh 10 menit saja, tapi besok jadi 30 menit karena macet. Dengan begitu, jarak merupakan ruang yang terdapat di antara dua objek.
Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah kemudahan untuk mengakses atau menjangkau suatu objek. Misalnya elo lagi merencanakan untuk pergi ke suatu tempat, “Hmm.. kira-kira untuk mencapai ke lokasi itu, gue harus naik apa ya?”, gitu kan? Kalau naik mobil susah, karena jalannya sempit. Jalan kaki terlalu jauh. Salah satu cara termudah dengan menggunakan motor.
Pola
Pola merupakan susunan atau persebaran fenomena di muka bumi. Misalnya suatu jalan yang terbentang dari A ke B, nah, kawasan penduduk di sekitar jalan itu tentu akan mengikuti pola jalanannya, seperti berjajar di pinggir jalan secara teratur. Atau bisa juga elo lihat pada kawasan sungai seperti pada sungai Ciliwung berikut ini.
Pada konsep pola, ada beberapa jenis, yaitu:
- Pola liner (memanjang): pola ini membentuk jaringan jalan, rel KA, sungai (contohnya pada pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung).
- Pola random (acak): pola ini bersifat acak, membentuk sumber air, kesuburan tanah, dan bahan baku industri.
- Pola konsentrik (memusat): pola ini berorientasi pada satu pusat, membentuk jarak dari pusat kota, daya tarik pusat, dan biaya transportasi.
Morfologi
Morfologi merupakan gambaran bentuk muka bumi akibat proses alam atau aktivitas manusia. Contohnya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, dari situ aja kita sudah tahu perbedaan bentuk muka dan lingkungannya, iya kan?
Aglomerasi
Sebelumnya, kita sudah bahas tentang aglomerasi pada pusat teknologi dunia di Silicon Valley. Nah, konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokkan fenomena dalam suatu wilayah. Contohnya kawasan rumah TNI yang ada di satu kompleks, kawasan industri di Karawang, pusat teknologi dunia di Silicon Valley.
Nilai Guna
Sesuai dengan namanya, berarti ada nilai guna dalam konsep geografi ini. Misalnya di daerah sekitar pantai. Ketika waktu liburan tiba, banyak orang dari berbagai daerah yang akan berkunjung ke pantai. Nah, momen tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk mendirikan warung-warung makanan dan menyediakan berbagai fasilitas seperti alat berselancar. Nah, jadi nilai guna bisa diartikan dengan manfaat suatu wilayah.
Interaksi atau Interdependensi
Setiap wilayah memiliki perbedaan karakteristik, misalnya wilayah A merupakan kawasan industri, dan wilayah B merupakan kawasan pertanian. Nah, antar kedua wilayah tersebut akan ada interaksi, wilayah B mengirimkan peralatan pertanian kepada wilayah A, dan wilayah A mengirimkan hasil pertanian kepada wilayah B. Bisa kita simpulkan bahwa interaksi atau interdependensi merupakan hubungan wilayah dengan wilayah lain karena saling membutuhkan.
Diferensiasi Area
Diferensiasi area merupakan karakter unik atau khas dari suatu wilayah. Jadi, karakter itu hanya ada di wilayah itu dan menjadi ciri khasnya. Misalnya puncak gunung Everest yang tertutup salju. Wilayah yang tertutup salju dengan keadaan jalan yang terjal itu akan menjadi ciri khas puncak Everest.
Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang merupakan suatu wilayah yang mempengaruhi wilayah lain. Misalnya ada kasus kebakaran di wilayah A. Nah, asap dari kebakaran ini ternyata berimbas juga ke wilayah lain di sekitarnya.
Mau materi dan video pembelajaran tentang Geografi yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!
Prinsip Geografi
Sebelum masuk ke pendekatan geografi, kita perlu membahas dulu nih tentang prinsip geografi. Dengan adanya prinsip geografi, maka geografi bisa konsisten dan memiliki pegangan dalam melihat fenomena. Tujuan dari adanya prinsip ini tentu saja sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena fisik dan sosial. Selain itu, bisa juga digunakan untuk memahami karakteristik dan keterkaitan fenomena dengan fenomena lain.
Prinsip geografi ada 4, yaitu:
Prinsip Persebaran
Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, prinsip ini dibutuhkan untuk menentukan wilayah mana sih yang kira-kira memiliki kesamaan dan mana saja yang berbeda. Ini bisa digunakan untuk mencocokkan suatu wilayah dengan kegiatannya. Berikut adalah prinsipnya:
- Persebaran geografi dan fakta yang gak merata di permukaan bumi.
- Geografi menganalisis mengapa bisa berbeda dan sama di setiap wilayah.
Contohnya, persebaran kawasan industri dan fauna endemik.
Prinsip Interelasi
Prinsip ini merupakan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain. Contohnya wilayah pertanian banyak di sekitar gunung api di daerah Magelang. Hal itu dikarenakan tephra (istilah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer yang mempunyai unsur hara tinggi.
Selain itu, tephra juga punya kemampuan untuk menyerap karbon dari atmosfer dalam jumlah besar, kemudian karbon tersebut akan disimpan di dalam tanah. Hal itu akan membuat tanah di sekitar gunung berapi menjadi subur. Ya meskipun proses pelapukan abu vulkanis dalam memperbaharui tanah butuh waktu yang cukup lama.
Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi menjelaskan atau menguraikan dalam bentuk peta, grafik, dan kalimat analisis. Contohnya jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang meningkat dan persebarannya tidak merata. Jadi, prinsip ini berhubungan sama data-data.
Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Contohnya persebaran hujan menggunakan peta prinsip persebaran, kemudian kita tahu kalau hujan yang intensitasnya tinggi akan menyebabkan banjir dengan prinsip interelasi, terakhir kita buat data-data analisisnya fasilitas publik apa saja yang terdampak banjir menggunakan prinsip deskripsi.
Jadi, jika ada pertanyaan mengapa prinsip korologi menjadi prinsip geografi yang paling lengkap, jawabannya karena meliputi semua prinsip geografi. Oke, paham ya, Sobat Zenius?
Apa Itu Pendekatan Geografi?
Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini kan memiliki perbedaan karakteristik. Nah, dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita bisa menganalisis karakteristik suatu wilayah.
Tanpa berlama-lama, langsung aja deh kita bahas macam-macam pendekatan geografi dan contohnya sebagai berikut:
Pendekatan Keruangan Geografi
Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu, dalam memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran ruang. Pendekatan ini bisa ditunjukkan dengan peta.
Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.
Pendekatan Geografi Kelingkungan
Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami lingkungan secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya. Pendekatan ini dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.
Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya, kemiringan, kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.
Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah
Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan dan teori. Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki keunikan (saling tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).
Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.
*****
Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang konsep pendekatan prinsip dan aspek geografi? Elo tentunya juga sudah bisa nih menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan keruangan serta macam-macam pendekatan geografi lainnya.
Kemudian, kalau elo mau pelajari materi Geografi lainnya bisa langsung klik banner di bawah ini, lho!
Terus kalo mau belajar elo lebih efektif, cobain deh langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Elo akan dapet akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, try out, sampai live class bareng Zen Tutor yang asik-asik. Klik gambar di bawah ini buat info lengkapnya, yah!
Baca Juga Artikel Lainnya
Materi Geografi: Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
Skala Peta, Rumus, dan Macamnya – Materi Geografi Kelas 10
Dinamika Kependudukan Indonesia: Geografi Kelas 11
Wilayah dan Tata Ruang Indonesia – Materi Geografi Kelas 12
Originally Published: December 6, 2021
Updated By: Arum Kusuma Dewi & Arieni Mayesha
Leave a Comment