Dulu Soekarno pernah berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”.
Setelah gue pikir-pikir lagi, perkataan dari Bung Karno itu ada benarnya juga, bahkan kata-katanya masih relevan sampai saat ini.
Buktinya, masyarakat Indonesia masih sering berselisih dengan saudara sebangsanya. Mulai dari yang remeh–temeh sampai ke masalah-masalah sensitif seperti pilpres beberapa tahun lalu.
Eits, bukan cuma kejadian-kejadian yang baru terjadi beberapa tahun lalu, beberapa tahun setelah Indonesia merdeka aja perkataan dari Bung Karno langsung terbukti benarnya. Bisa dilihat dari banyaknya peristiwa pemberontakan yang mengancam nilai persatuan.
Sebut saja Pemberontakan PKI Madiun dan Pemberontakan DI/TII yang terjadi pada tahun 1948. Kemudian ada pula 3 pemberontakan yang terjadi pada tahun 1950, salah satunya adalah Pemberontakan Andi Azis.
Nah, kira-kira kenapa ya Andi Azis ini bisa memberontak? Terus juga apa sih tujuan Pemberontakan Andi Azis ini, emang nggak bisa diomongin baik-baik?
Kalau elo mau tahu, kebetulan banget karena sekarang gue mau ceritain soal pemberontakan beliau.
Siapa itu Andi Azis?
Buat memahami latar belakang Pemberontakan Andi Azis, kita bisa telusuri dulu nih, riwayat hidup tokoh di balik peristiwa ini.
Dalam catatan yang diterbitkan Seminar Series in Humanities and Social Sciences (2019), Andi Azis disebut sebagai putera kelahiran Simpangbinanga, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 19 September 1924.
Sedari berusia 9 tahun, Andi Azis pindah ke Belanda bersama seorang pensiunan asisten residen berkebangsaan Belanda. Jadi memang sejak Andi Azis masih kecil, circle pergaulannya dikelilingi orang Belanda.
Di negeri itu, tumbuh keinginannya untuk bergabung dengan pasukan militer Belanda. Tapi hasratnya tersebut kandas setelah Perang Dunia II berkecamuk. Ia terpaksa mengungsi ke Inggris, daerah Sekutu yang saat itu dinilai paling aman dibandingkan negara sekutu lainnya di Eropa.
Saat berada di Inggris itulah, Andi Azis menjalani pendidikan di akademi militer dan lulus dengan pujian.
Ketika Indonesia udah merdeka, Andi Azis mendengar kabar tersebut dan langsung rindu akan kampung halamannya. Dia diberi pilihan untuk berdinas ke Jepang atau di gugus selatan (Indonesia). Andi Azis pun memilih bertugas di Indonesia karena berharap bisa sesekali berkunjung ke rumah orang tuanya di Makassar.
Andi Azis mendarat di Jawa pada tahun 1946 dan mendapat penugasan di daerah Cilincing. Nggak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1947, Andi Azis diminta bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL), angkatan perang Belanda, dan diberi pangkat letnan dua.
Masih pada tahun yang sama, Andi Azis diangkat menjadi ajudan dari Sukowati, presiden Negara Indonesia Timur (NIT).
Lah, terus apa alasan Andi Azis melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia? Padahal kan dia udah dapet jabatan segala macem.
Nah, selanjutnya gue bakal ceritain nih apa penyebab Pemberontakan Andi Azis bisa terjadi di tanah Makassar.
Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan APRA, Tujuan, dan Kronologinya
Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis
Sejarah Pemberontakan Andi Azis bermula dari berakhirnya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir tahun 1949. Pada konferensi itu, KNIL dibubarkan dan Negara Indonesia Timur (NIT) disahkan sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
Keputusan tersebut kemudian ditentang oleh Andi Azis yang nggak setuju kalau NIT bergabung dengan RIS. Sejak awal, Andi Azis menginginkan Indonesia menjadi negara federasi.
Yaps, usai kemerdekaan, rakyat Indonesia sempat terpecah karena sebagian menginginkan Indonesia menjadi negara republik, lainnya menginginkan negara federasi.
Ada usaha-usaha Belanda di balik perpecahan itu. Ide negara federasi dicetuskan Van Mook yang menjadi pemimpin Belanda saat itu. Yah, sebenarnya pembentukan negara federasi merupakan bagian dari strategi politik pecah belah ala Belanda, devide et impera.
Karena itu, hasil KMB mendapat penolakan dari golongan pro-federasi. Sebab, keputusan dari konferensi tersebut menyatakan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya kepada RIS.
Dengan begitu, seluruh negara bagian menjadi bagian dari RIS. Hal ini yang ditentang Andi Azis. Apalagi, sisa tentara KNIL diminta bergabung dengan TNI di bawah Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Menurut Andi Azis, APRIS merupakan biang kerok dari permasalahan gejolak politik yang sedang terjadi di NIT. Bahkan dia menganggap kalau pemerintah pusat RIS adalah dalang di balik semua itu.
Hal tersebut juga lalu mengakibatkan ribut-ribut dan membagi rakyat NIT ke dalam dua golongan, yaitu golongan unitaris (pro-Republik Indonesia) dan golongan federalis (pro-NIT).
Bagi golongan unitaris, pembentukan negara federal merupakan hal yang nggak perlu. Mereka beranggapan kalau rakyat Indonesia itu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sehingga nggak perlulah terpecah-pecah menjadi beberapa negara bagian.
Lain halnya dengan golongan federalis yang mengalami trust issue dengan Soekarno dan kawan-kawan yang berasal dari Jawa. Mereka berpikiran kalau orang-orang Sulawesi nggak akan dipikirkan oleh Soekarno c.s.
Perselisihan kedua golongan tersebut menjadi semakin memanas, sampai-sampai sisa tentara KNIL yang bertugas di NIT harus turun tangan untuk mengamankan persoalan ini.
Situasi di NIT kian nggak stabil. Menurut catatan Historia, pemerintah RIS kemudian mengirimkan sekitar 900 tentara APRIS yang berasal dari TNI di bawah pimpinan Mayor H. V. Worang.
Setibanya APRIS di Makassar, KNIL langsung menolak seakan berkata, “Lho, ini permasalahan NIT, kenapa kalian repot-repot ke sini?”. Nggak mau kalah, APRIS juga berargumen kalau mereka punya wewenang untuk mengamankan perselisihan di NIT.
Gara-gara kejadian tersebut, pemberontakan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis pun dimulai.
Jadi, sekarang udah tahu ya kalau latar belakang terjadinya Pemberontakan Andi Azis adalah karena Andi Azis nggak setuju dengan bergabungnya NIT ke dalam RIS serta ikut campurnya APRIS ke dalam masalah NIT.
Nah, terus kapan Pemberontakan Andi Azis itu dimulai?
Baca Juga: Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)
Kronologi Pemberontakan Andi Azis
Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi. Saat itu, pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu markas APRIS yang berada di Makassar. Pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis ini diberi nama Pasukan Bebas.
Beberapa tentara APRIS pun menjadi korban dalam penyerangan ini, bahkan beberapa perwira dari APRIS seperti Letkol A. J. Mokoginta pun turut menjadi tawanan Pasukan Bebas.
Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.
Melihat Makassar udah dikuasai Andi Azis, upaya pemerintah dalam menghadapi Pemberontakan Andi Azis yaitu mengirim 12.000 tentara yang dipimpin oleh Letkol A. E. Kawilarang pada 7 April 1950.
Dikarenakan Makassar menjadi kacau balau, pada tanggal 8 April 1950, pemerintah RIS memberikan ultimatum kepada Andi Azis agar melapor ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu yang udah ditentukan.
Selain itu, Andi Azis juga diminta untuk mengembalikan senjata rampasan, menghentikan pasukan, hingga membebaskan semua tawanan.
Akan tetapi, Andi Azis malah ngeyel dan enggan berangkat ke Jakarta sesuai waktu yang udah ditentukan. Hal itu membuat Bung Karno secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis adalah seorang pemberontak dan memerintahkan pasukan ekspedisi untuk segera menumpasnya.
Ketika Soekawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai pemberontak, beliau menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke pemerintah RIS di Jakarta.
Merasa nggak punya pilihan lain, Andi Azis pun akhirnya menyerahkan diri dengan berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 April 1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai pemberontak dan divonis 14 tahun penjara.
Penyerahan diri tersebut menandakan titik akhir Pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi, tongkat estafet pemberontakan di NIT dilanjutkan oleh salah satu pengikut Andi Azis, yaitu Dr. Soumokil.
Bisa dibilang salah satu dampak Pemberontakan Andi Azis adalah munculnya pemberontakan baru di NIT. Karena kelak, Dr. Soumokil akan memicu pemberontakan baru tersebut yang dikenal sebagai Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Baca Juga: 7 Pemberontakan yang Pernah Terjadi di Indonesia
Tokoh Pemberontakan Andi Azis
- Andi Azis
Udah jelas banget pasti namanya bakal muncul, lah wong peristiwanya aja pake nama dia. Karena seperti yang kita tahu bahwa Pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh Andi Azis sendiri, atau bisa dibilang dia merupakan tokoh utama dari peristiwa ini.
- Presiden Soekawati
Merupakan pemimpin dari Negara Indonesia Timur yang juga sangat dihormati oleh Andi Azis. Beliau jugalah yang menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke Jakarta.
- Mayor H. V. Worang
Pemimpin pasukan APRIS yang diutus oleh pemerintah RIS untuk menangani konflik internal di NIT antara golongan unitaris dan golongan federalis.
- Letkol A. E. Kawilarang
Pasukan ekspedisi yang menumpas Pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh beliau. Nggak tanggung-tanggung, Letkol Kawilarang memimpin sebanyak 12.000 pasukan!
- Presiden Soekarno
Soekarno menjabat sebagai Presiden RIS pada waktu itu. Dalam peristiwa pemberontakan ini beliau yang menyatakan bahwa Andi Azis adalah pengkhianat dan harus ditumpas.
Baca Juga: Sukarno: Kehidupan & Perjuangan Sang Pendiri Bangsa
Contoh Soal dan Pembahasan
Gimana tadi materinya, udah ngerti? Kalau udah, boleh kali pemahamannya diuji dengan soal di bawah ini!
1. Pemberontakan Andi Azis yang muncul di Sulawesi Selatan disebabkan oleh …
a. keinginan untuk mendirikan negara baru
b. konflik antara KNIL dan TNI
c. keinginan untuk mengkudeta pemerintah pusat
d. pengaruh yang besar dari komunisme
e. menolak hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)
Jawaban:
Pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Aziz terjadi pada April 1950. Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh konflik militer ketika Andi Aziz menolak adanya peleburan antara KNIL dan TNI ke dalam APRIS. Selain itu, pemberontakan ini juga dilatarbelakangi oleh tindakan Andi Aziz yang ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur.
Jadi, jawaban yang tepat adalah b. konflik antara KNIL dan TNI
*****
Nah, itu dia latar belakang, kronologi, hingga tokoh-tokoh dari Pemberontakan Andi Azis yang bisa gue kasih tahu.
Kalau elo masih kepo dan pengen tau lebih dalam nih terkait Pemberontakan Andi Azis, Zenius punya materi videonya biar elo bisa lebih gampang buat memahaminya.
Caranya gimana? Gampang banget! Elo cukup klik aja banner di bawah ini, dengan begitu elo bisa belajar tentang Pemberontakan Andi Azis di mana pun dan kapan pun!
Nggak cuma sosiologi elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya dengan berlangganan paket belajar Zenius! Klik banner di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih asik!
Sekian dari gue, semoga ada pelajaran berharga dari peristiwa yang udah gue ceritain di atas. See you!
Referensi
Bahtiar, Ansaar, dan Sritimuryati. Peristiwa Andi Azis di Sulawesi Selatan 5 April 1950. 2019. Seminar Series in Humanities and Social Sciences No. 1.
Agar Sulawesi Tetap Indonesia – Historia (2015)
Leave a Comment