Mitos populer otak kanan dan kiri dibahas tuntas dimulai dari asal usulnya hingga bagaimana bisa menjadi mitos yang masih dipercaya banyak orang.
“Men.. Lu nggak cocok masuk IPA karena lu dominan otak kanan” “Anak IPS tuh cocok jadi businessman, dominannya otak kanan kata seminar-seminar bisnis” “Gw kayaknya kebanyakan make otak kiri nih, apa aja gw itung termasuk probilitas nembak cewe”Pernah nggak, denger kalimat-kalimat serupa di obrolan sehari-hari? Pengalaman gw sendiri, pernah denger bahasan otak kiri dan kanan mulai dari pengajar di ruang kuliah, pembicara di seminar bisnis sampe sesama penumpang angkot yang lagi ngetem. Kayaknya percakapan dan “fakta” tentang otak kiri dan kanan udah dapet status kebenaran. Layaknya fakta sains lainnya seperti hukum gravitasi dan teori evolusi.
Pada tau darimana perihal pembedaan otak ini berasal? Dan kenapa kayaknya diyakini banget kebenarannya? Ok, gw akan bahas di tulisan ini mulai dari:
- Asal usul mitos, yang berasal dari Pa De Paul Broca, ilmuwan dari Prancis. Yang kebetulan profesinya Neurosaintis yg hobinya bedah-bedah otak.
- Berkembangnya mitos Otak Kanan dan kiri dari istilahnya yg bener yakni Brain Lateralization.
- Dampak mitos pada pembagian jurusan, cara belajar dan bahkan sampe ke kuliah dan kerjaan.
Asal-usul Mitos
Ada musium di Paris yg namanya susah, Musee de l’Homme. Salah satu koleksinya adalah deretan toples-toples diisi cairan formalin dan benda mengambang dalamnya adalah otak manusia. Mulai dari otak orang-orang yang dianggap jenius sampe pembunuh dan psikopat diawetin di sana. Salah satu toples tersebut berisi otak seorang ahli bedah otak (Ironis ya? hehe..), dan pada labelnya tertulis Paul Broca.
Siapa sih Paul Broca? Dan kenapa ditaro di awal bagian tulisan ini? Dia termasuk yang pertama yang ‘ngeh’ kalo ada bagian di otak yg bertanggung jawab untuk kemampuan bicara kita. Ada daerah di sekitar depan sebelah kiri otak yang kalo rusak, bisa bikin orang tersebut kesulitan bicara, daerah ini dinamain Area Broca. Jadinya orang bakal menderita kesulitan bicara dan berkomunikasi ketika pembuluh daerah di Area Broca pecah dan menderita stroke ringan.
Broca juga saintis pertama yang bilang kalo orang yang menderita epilepsi, bisa berkurang kejang-kejangnya kalo ‘jembatan’ antara otak kiri dan kanan, yg namanya corpus colossum, diputus. Dan emang, hasil penelitiannya membantu banyak orang yg menderita epilepsi bisa hidup secara normal tanpa takut kejang-kejang dan tersedak kala gejala itu muncul. Jadi, maklum aja kalo pendapat Broca tentang dualitas fungsi di otak sangat dihormati dan diterima luas di masyarakat sains pada saat itu.
Berkembangnya Mitos
Pendapat Broca tentang adanya area spesial di otak untuk kemampuan bahasa. Dan ditambah bukti-bukti dari rekan dokternya tentang pasien yang mengalami kesulitan bicara ketika terjadi stroke di otak sebelah kiri. Kedua hal tersebut bikin orang-orang banyak mengasosiasikan otak kiri dengan kemampuan berbahasa dan kompleksitas sintaksis berbahasa. Nggak salah juga sih, ada percobaan sebagai berikut, coba baca kalimat di bawah:
The boogles are blundling the bludget The boogles is blundling the bludgetJangan khawatir kalo lu nggak ngerti artinya, itu kata-katanya asal aja kok, hehe.. Tapi, orang yang punya kerusakan di bagian kiri otak akan kesulitan bedainnya. Untuk yang ngerti grammar jelas yang benar adalah yang pertama. Boogles dengan akhiran ‘s’ menunjukan plural dan diikuti oleh ‘are’. Walau kata-katanya nggak ada arti, ada bagian di otak yang nentuin grammar.
Selain susah bedain grammar, kadang ada kondisi yang namanya Aphasia. Sering nggak lu, susah mau bilang suatu kata tapi tau artinya. Lu mau bilang ambilin pensil tapi tangan lu bikin gerakan nulis dan pala lu geleng-geleng sambil bilang “itu.. tuh.. ah apa sih.. ya pokoknya itu lah”. Nah, kalo kerusakannya di Area Broca, orang bahkan jadi bener-bener nggak bisa nyebutin nama barang-barang, tapi bisa deskripsiin bentuk, warna, dan guna barang-barang tersebut.
Kalo kiri kuat korelasinya dengan grammar dan sintaksis, gimana dengan otak belahan kanan? Dan dari mana mitos populer yang bilang kalo otak kanan tuh cocok untuk artist dan bisnisman yang nggak perlu kalkulasi rumit? Kalo kondisi susah nyebut nama barang adalah Aphasia, nah ada kembarannya di otak kanan namanya Agnosia. Kelainan yang diakibatkan kerusakan di bagian kanan akan nimbulin kesulitan mengenali pola yang biasa dengan mudah kita kenalin, yaitu muka manusia. Heh? Kok bisa? Bukannya secara evolusi kita akan kenal pola apa pun yang mirip muka manusia? Nah, coba kita masuk ke dunia orang Agnosia dengan mengenali gambar apakah di bawah ini?
Bisa liat jelas kan? Muka siapa hayo? Coba balik gambarnya. Yang pake hape atau laptop gampang, nah yang pake PC mohon bantuan orang lain untuk jungkir balikin monitornya :D. Sebelum lu balikin gambarnya, pasti otak lu berusaha keras ngenalin pola atau gambar apaan sih? Itulah Frustasinya orang yg kena Agnosia untuk mengenali pola-pola gambar dan gambar yang overlap.
Dari kedua kondisi tadi:
Aphasia, kesulitan berbahasa akibat kerusakan di otak bagian kiri dan.. Agnosia, kesulitan mengenali pola akibat kerusakan di otak bagian kanan, maka…Muncullah pendapat berlebihan di luar wilayah kedokteran, malah lebih ke arah psikologi praktis dan populer, kalo otak bagian kiri untuk hal-hal yang runut seperti linguistik atau kalkulasi. Dan, konsekuensinya, orang-orang yg kerjanya insinyur atau saintis dan ahli bahasa “kuat” di otak bagian kiri. Dan pasangannya, Otak bagian kanan untuk hal-hal seperti visual atau sensor spasial (ruang), maka orang yang suka gambar atau kerja di bidang visual “kuat” di bagian kanan.
“Trus ya gapapa lah ada pendapat gitu, toh ada benarnya dari sejarah neurosains zaman Broca. Lagian juga orang-orang nyaman dengan pembagian otak kiri dan kanan, dan akhirnya kita nggak bisa maksa org yg suka Seni untuk belajar Matematika, kan?”Tunggu dulu, seperti juga makan sate kambing, kalo kebablasan juga nggak sehat. Sama halnya pendapat di sains… #ApaSih
Dampak Mitos
Iya, memang ada area atau bagian di korteks otak kita yang bertanggung jawab untuk hal-hal tertentu, seperti bahasa dan visual. Tapi kenyataannya, dalam proses berpikir dan menerima input sinyal dari indera, otak kita bekerja secara bersamaan atau simultan. Pelukis memang make bagian kanan otak untuk nerima sinyal warna dan bentuk, tapi dia juga make otak bagian kiri untuk koordinasi gerakan halus nyapu kuas di kanvas. Saintis yang lagi ngitung kurva kecepatan maksimum enzyme emang make otak kiri untuk kalkulasi konsentrasi enzim, tapi otak kanan juga berperan untuk ekstrapolasi data di grafik. Bahkan orang yang lagi nyanyi sebenarnya gunain dua bagian otak secara simultan dengan bantuan bagian Amygdala untuk emosinya.
Kadang, fakta sains itu suka dibikin lebay sama kalangan yang nggak dalemin sains. Contoh kasus gampang deh, ada buku bisnis yang judulnya berbau-bau DNA (lu cari di toko buku juga pasti nemu – you know what I mean). Nah, buku itu analogiin orang-orang di perusahaan sebagai DNA yg bisa “termutasi” dan berubah jadi baik seperti di evolusi gen. Mungkin dari sinilah istilah mutasi pegawai negeri jadi populer. Huahaha…
Nah, dampak mitos yg kentara banget dan bikin kesalahpahaman makin melebar adalah :
- Dikotomi antara orang bidang seni atau sosial dan sains. Dibilang kalo dua bagian itu bertolak belakang. Banyak yang bilang “Sosial itu gak kayak sains yang dari A ke B” atau “Sains itu ilmu pasti gak kayak Sosial” dan bahkan “Seni tuh jangan pake logika”. SALAH BESAR MASBRO! Semua kesalah- pahaman itu muncul karena udah ada prasangka kalo kita ditakdirkan kuat di otak kanan atau di kiri.
- Salah Penjurusan di Sekolah atau Kuliah. Kalo kita jago banget kalkulus ya masuknya jurusan eksakta (nama eksakta yang artinya “Pasti” aja udah salah). Terus, kalo kita nggak bisa kalkulus, kita masuk ke sosial atau bahasa gitu? Udah cukuplah kesalahpahaman orang2 zaman gw sekolah atau ortu kita yg ngebagi sembarangan pelajaran di sekolah dengan istilah Sosial dan Sains plus Bahasa. Jujur aja, anak Bahasa sering banget jadi kasta beda dari Sains, bener nggak? Kenyataannya, bagian otak yg tanggung jawab untuk ngitung Trigonometri dan mahamin grammar ada di satu area? Lah, gimana kalo jurusannya di sekolah dipisah?
- Otak kanan diperluin buat sukses bisnis. Ini beneran jadi jargon yg populer di seminar bisnis, baik di dalam atau luar negeri. Singkatnya, mereka bilang kalo lu mau jadi entrepreneur harus pake otak kanan. Alasannya? Otak kiri kan buat kalkulasi jadi malah bikin lambat aja. Kalo lu mau bisnis lu harus terjun langsung nggak pake mikir lama, nggak pake itungan rumit untung rugi, lu jalanin aja dulu, yang penting langsung jadi member, dan apakah lu punya mimpi?.. Eh, oops keterusan biasa denger diprospek sama yg nawarin MLM, hehe..
Dari tiga dampak mitos otak kiri dan kanan yg paling deket kena sama lu semua adalah nomor 1 dan 2. Jadi apa donk nasihat bijak mengenai dampak mitos ini?? Tulisan ini nggak berusaha ngasih lu saran untuk milih jurusan apa nanti di SMA atau di kuliah, untuk tema yang satu ini udah diwakilin sama tulisan Glenn yang keren banget tentang gimana cara milih jurusan yang tepat. Tulisan ini ngasih latar belakang berkembangnya dan fakta yg beneran di sains. Makanya, dari dulu Wisnu udah tekanin berkali-kali tentang pentingnya berpikir kritis! Dengan berpikir kritis, lu bisa bikin keputusan berdasarkan fakta yg bener. Selain itu, lu juga bisa ngasih “pencerahan” untuk orang-orang yang salah menghakimi orang-orang dengan membaginya berdasarkan kanan dan kirinya otak.
Brain lateralization atau pembagian otak bagian kanan dan kiri berikut spesialisasi bagian tertentu untuk fungsi tertentu emang betulan diteliti di sains. Tapi, apakah minat dan bakat lu udah Hardwired atau pasti dan nggak bisa diubah-ubah? Apakah bakat seni selalu bertolak belakang sama sains? Apakah kemampuan analisis sosial nggak merluin rigiditas dari sains? Apa pun yg kita kerjain akan gunain dan manfaatin dua bagian otak, kanan dan kiri secara simultan.
Jadi, otak dan bakat nggak sesimpel judul albumnya Bon Jovi, “This left feels right…”
Salam Berpikir Kritis!
========================================================================
[ Catatan Editor : Seperti biasa, kalo diantara lu ada yang mau komentar, ngobrol, atau curhat karena sering dicekokin soal mitos otak kanan/kiri di kelas atau di seminar motivasi. Nggak usah malu-malu langsung aja kasih comment di bawah artikel ini. Nanti Pras gua minta (baca: paksa) buat ngejawab pertanyaan kalian satu per satu. Oya, kalo lu ngerasa artikel ini mencerahkan pandangan lu, jangan lupa share di Twitter atau Facebook supaya bangsa ini kaga dibego-begoin terus sama pseudoscience, Okei? ]
itu gambar apa sih? masih ga paham @@
Nah lho… jgn2 agnosia luh :))
gambar cewe apa ya? sama gue juga kurang ngeh kaya’a sih cewe
Ah ceweeeek mulu nih pikirannya, huahaha…
Itu gambar Einstein woi !
wkwkwkw gue cenderung liat yang hitamnya bang lama” perhatiin teliti woah einstein ternyata ahaha
saya juga ndak ngerti itu einstein dari mananya, saya lebih suka rotate counterclockwisenya sih, lebih mirip orang bawa sesuatu, di sampingnya ada payung (atau apalah)
Nah lho… jgn2 agnosia luh :))
Astaga itu Albert Einstein kali!
einstain???!!! yahh kena penyakit dah gw-_-
lohh kirain gambar iwan fals :v
hampir 15 menitan akhirnya ngerti ane….
coba urutin polanya…
gambarnya di balik jadi Einsten. lol
keren banget dah!! tapi jujur aja gua gak pernah setuju sm mitos ini, soalnya ada juga temen gua yg jago di IPA tapi bahasanya juga jago. kalo kayak gini apa terus pake otak tengah gitu? hahaha
He he untuk menjernihkan metode-metode seperti “Aktivasi otak tengah”, bisa kita minta sama editor Blog ini. Bung Glenn? bagaimana?
boleh juga bang dishare aktivasi otak tengah biar lebih paham hehe
guru seni kelas gw hobi banget bilang “kalian ini kan anak bahasa, mestinya otak kanan kalian lebih dominan dong. mestinya kalian bisa lebih kreatif lagi. masa anak ipa hasil karyanya lebih bagus drpd bahasa.” tau sih kalo maksudnya dia nyemangatin, tp kalo kaya gitu kesannya anak bahasa harus bgt bagus dibidang seni dan menganggap sekelas gw pd salah jurusan ahahaha xD
mesti dishare nih 8D
Yg lebih “parah” malah ada orang yg setengah otaknya ngalamin pendarahan stroke dan ga berfungsi. Tapi dia pelan-pelan bisa jalanin fungsi sebelum stroke. Namanya Brain plasticity, kemampuan neuron untuk gantiin kerja neuron lain yg udah rusak di bagian otak lain. Kesimpulannya? Fungsi Seni atau Kalkulasi dijalankan dua belahan otak 😀
kalo mitos itu salah, mungkin perbedaannya adalah antara mampu dan tidak mampu..
jujur gw paling suka sama kalkulus sejak dari SD karena belajar tekun, tapi minusnya dalam seni jelek banget..
Dan itu gambar apa sih? g jelas sumpah
Coba balik monitornya eh.. rotasi gambarnya 180 derajat. Kata kuncinya? Relativitas.. 😀
cewe apa mas?
btw ada si Harem Katsuragi keima (padahal gue ga tau siapa orangnya)
einstein kah? 😀 hehe
betul, itu einstein. hehe
itu einstein dari mananya? saya malah bayangin hal nggak jelas (rotate 90 derajat counter clockwise)
masih blm ada gambaran -_-, relativitas itu sndiri apa ?_?
katanya gambar muka?
cewe apa mas?
btw ada si Harem Katsuragi keima (padahal gue ga tau siapa orangnya)
gw cowo bang..
nicknya d ambil dari tokoh anime TWGOK :p
yang playboy itu kan ahaha
y begitulahh..
udah2, ngapaen jadi bahas anime -_-
ahaha kurang tau juga situ yang bahas TWGOK :p
eksakta nama eksakta yg artinya “Pasti” gue kurang suka ama ini kata emangnya artinya apaan mas?
Exact klo liat di kamus, artinya sebenarnya lebih ke arah presisi tinggi.Tapi kenapa di Indonesia Ilmu eksakta diterjemahin oleh banyak orang jadi Ilmu pasti? Sains lebih mengarah pada probabilitas dengan presisi yang tinggi, bukan pasti. 🙂
gue mau cerita banyak ke lunya bang soal sekolah gue dan minta saran tapi ya elonya mau istirahat :p hehe
kalkulus aja mikirin peluang (ndak pasti tentunya), integral aja juga belum tentu pasti, ya udah mindsetnya begitu mas 😀
di matematik selalu 1 + 1 sama dengan 2 :v
ga seperti belajar limit :v (meskipun matematik tapi jawabannya aga meleset :v)
beda dengan sosial pada umumnya kalo 1 + 1 belom tentu 2
(kaya pribahasa tentang orang baik dimulut pasti ngiranya baik di hati
padahal kenyataannya belom tentu)
Berarti yang bego kalkulusnya itu berarti bego juga otaknya secara keseluruhan :-O
Klo gitu pernyataan berikut juga punya nilai yg sama “Berarti yang bego dalam menggambar itu berarti bego juga otaknya secara keseluruhan”. Dan kata yg dicetak miring bisa diisi skill atau keahlian apa aja, berenang, main catur, nyayi opera atau bahkan kemapuan ngangkat jemuran, dll :P. Ketika satu keahlian jadi patokan tingkat intelegensia umum, yg ada adalah kesalahan logika yg umum disebut Hasty Generalization 😀
sampe sekarang saya gk tau otak saya lebih dominan kemana entah kiri entah kanan makanya nyampe sekarang saya masih bingung mikih jurusan
situ baca artikelnya gak sih?
baca mas.. tapi say
Pada Rabu, 23 Oktober 2013 20:35, Disqus menulis:
Settings
A new comment was posted on blog zenius.net
gw sih ga percaya otak kanan otak kiri, karena toh gw liat tmen” yang tanda kutip dominan otak kanan, logikanya jalan banget, atau pokoknya yg katanya ga logika tp orgnya jago banget logika.
Dominansi bagian kanan atau kiri juga masih dipertanyakan akurasinya di neurosains. Studi pake fMRI nunjukin Org2 bisa switch dari kanan ke kiri atau sebaliknya ketika mikirin berbagai hal. Sebenarnya yg ada perbedaan adalah daerah depan & belakang otak. Tapi nanti jadinya yg berkembang “Mitos otak depan & belakang” he he
njjir nanti kalo dominasi otak belakang jadi keterbelakangan :v :v :v
Kalo saya boleh ambil kesimpulan (Correct Me If I’m Wrong) , Sebenarnya otak kita berfungsi secara bersamaan dan saling berketergantungan yah ? dari sdikit contoh diatas, pada saat melukis butuh visual, tapi dalam hal menggaris, atau mengukur, kita juga harus memiliki perhitungan yang matang, agar karya kita juga bagus untuk dilihat. Dan kayaknya untuk memilih peminatan, Jurusan, atau cita- cita A , B , serta C, sebenarnya juga tergantung dari minat kita kan ?, sama ke enjoyan hati kita dalam mengejar sesuatu yang kita inginkan, Thanks banget artikelnya sangat membantu gw untuk membuka pikiran, bahwa sekarang (kalau menurut gw pribadi) pikiran kita itu saling bersangkutan , mungkin … dalam kondisi yang sering kita alami, hanya proporsinya saja yang berbeda, Koreksi yaah kalau saya salah
Betul, ada kerancuan dalam sebab & akibat di penerapan hasil penemuan Broca. Adanya daerah tertentu di korteks yg bertanggung jawab untuk hal khusus, bukan lantas menjustifikasi bakat seorang. Interaksi antara faktor genetik, Nature (bentuk fisik otak) & faktor lingkungan, Nurture (pendidikan), berperan besar disini.
Betul, saya setuju komentar anda
Syukuri saja yang sudah ada. Diberikan otak utuh you free choice to use Right brain or left brain.
Lebih tepatnya, kita ga bebas mau make otak kita atau engga. Semua proses, bahkan bengong, pun pake tenaga dari otak he he. Dan ketika kita make bagian yg diperluin untuk fungsi mikir analitik & kognitif yaitu Neo Korteks, nah barulah kedua bagian otak,kiri dan kanan bekerja simultan. 😀
Mas siapa ? Tutor dari Zenius, kah ?
Kita gak akan pernah tau belajar bahasa, matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi memakai otak kanan atau kiri. Dan juga kita gak pernah tau saat melukis, memasak, mengatur tata letak barang dalam ruang memakai otak kanan atau kiri. Cerita pemakaian otak kanan dan otak kiri dari Zenius hanya Mitos.
Kalo dibuat soal SNMPTN
Sang pencipta memberikan kita otak utuh dan kamu bebas memilih untuk menggunakan otak kanan atau otak kiri disebabkan semua aktivitas hidup yang kita jalani menggunakan otak kanan dan kiri
SEBAB
kita masih menggunakan otak saat bengong atau tidak memikirkan apapun dan juga kita tidak bebas menggunakan otak kiri dan kanan.
Pernyataan benar alasan salah, jadi jawabannya C
Maaf ya mas kalo saya menyinggung. Mas tutor biologi dari UI. Do’akan saya untuk bisa ke UI ya mas :D. I love Biology so much.
iya, dia tutor bio klo ga salah
dalam koordiasi otk dgn contoh melukis apakah kerja otak kanan lebih dominan..? karena semua nya memang hasil koordinasi otak, tapi adakah yang bekerja lebih dominan?? jika ada, apakah itu bukan berarti memang ada istilah otak kanan an otak kiri?
Istilah Brain hemisphere memang ada ko. Dan pembagian otak kanan dan kiri memang dipake di Neuroanatomi. Dan perbedaan fungsi korteks di belahan otak kanan dan kiri juga sudah dikonformasi dengan scanning MRI, ada. Tapi yg jadi masalah adalah, banyak tulisan atau buku yg tiba-tiba melompat ke kesimpulan bahwa orang2 yg berbeda bakat, berbeda dalam perkembangan bagian otak. Yang seniman dominan otak kanan dan yg insinyur dominan otak kiri. Jelas hal ini adalah penyerdehanaan dari fakta neurosains.
Contoh kasus medis: Ada yg bagian area Brocanya baik-baik saja, tapi daerah sebelah kanan yg analog dengan Broca mengalami kerusakan. Yg terjadi? pasien bisa mengartikulasikan kata dengan tepat, tapi tanpa disertai emosi. Sebelum diperiksa dokter saraf, istri pasien tersebut mengajukan cerai karena suaminya tidak lagi mengucapkan kata-kata “I Love You” ke istrinya dengan intonasi yg sungguh2. Untunglah ga jadi setelah dijelaskan akibat kerusakan di daerah terterntu di pre frontal.
Penemuan itu membuktikan jelas ada perbedaan fungsi kanan dan kiri. karena interaksi antar neuron dengan neuron lainnya belum bisa dipahami oleh sains secara menyeluruh. Dan lagi-lagi bukan justifikasi kalau bakat dan sifat timbul dari dominansi salah satu belahan otak. Karena sains bukan ilmu pasti tapi ada di ranah probabilitas. Salam.. 🙂
Sumber Jurnal Neurosains yg gw pake buat bikin tulisan. Silahkan untuk yg mau berdetil-detil dan cek akurasi tulisannya atau untuk yg belum puas dengan jawaban-jawaban yg ada di forum 😀
http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0071275
om pras, ralat itu yg nemuin atau yg menyebarkan mitos (membiaskan mitos) ialah roger sperry, bukan paul broca. http://www.pbs.org/wgbh/aso/databank/entries/bhsper.html
Gan, ijin share ya…
pas liat gamabar saya nangkepnya 2 kemungkinan
1 mirip embrio dan yang satu mirip orang yang mengenakan topi dan berjenggot tebal
tapi setelah diputar 180 derajat saya liat gambar wajah, cuma ngga tahu itu siapa. ,mikirnya sih seniman bethoven eh ternyata pas liat comentar dibawah ternyata itu einstein. wkwkwkwkwk
oh,, kenapa yak ? kalau ngeliat gambar reflesknya cepet, tapi pas kalkulasi, busyyeet, udah kaya orang dibius. Hadohhh….
tapi kalau lagi ngerjain sesuatu yang rumit bisa nyelesaiinnya ?
Ha…h ada apa dengan diriku !!!!! apa yang salah dengan otak saya !!!!!
Yurusai (menyebalkan)
waduh berarti gw kena 22nya, aphasia n agnosia :((
itu einstein yaa ? aku bisa sih liat itu wajah manusia. 😀 kyk einstein gtu rambutnya
wah saya berasa dapat pencerahan nih
untung ada teman yang share d facebook
tapi gimana dong dengan orang yang nulis buku tentang otak kanan itu?
Suruh dia baca artikel ini, terus debat sama Pras. LOL
mungkin maksudnya yang lebih tepat dominan di kiri kah, atau dominan di kanan kah seseorang dalam menggunakan otaknya ….
Setuju mas, kita nggak perlu mempermasalahkan otak kiri/kanan….
yang perlu dipermasalahkan adalah orang yang nggak pake otak kayak orang2 yang buang sampah sembarangan atau yang nyolong uang negara bwt foya2 dll.
Tapi disatu sisi pembagian otak kiri kanan ini mendatangkan rejeki bagi org yang pake otak membuka kursus utk memaksimalkan otak kanan (konon)… wkwkwk
Mau nanya nih bang, kalo yang latihan2 menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri (senam otak) itu katanya ada efek ke konsentrasi dll. Itu bener atau mitos doang?
Anu kak… cara nyembuhin penyakit Agnosia dan Aphasia gimana ya???
Itu gambar apa ?
Setuju, dokter bisa menjadi musisi (Arthur Schweitzer) tanpa metode aktivasi “otak tengah”.
Mantebb banget lah ini artikel. Saya setuju… Orang teknik juga boleh kok nulis sastra, orang sastra juga bolehh kok belajar kalkulus. Seharusnya gak ada pemisah jurusan otak kanan atau kiri karena semua tergantung individunya 🙂
akhirnya ada juga yang ngejawab kebingungan gue belakangan ini xD
pengalaman ye kak *curcol dikit sih hihi*
jadi gini, dari dulu sd gue sama sekali ga bisa gambar. bahkan make penggaris, motong rapi aja susah ._. SMP gue paling boros buku gambar soalnya gue ga pernah lolos dari remidi. seni musik pun gue bolotnya ampun ampunan. gue ga pernah kesaring seleksi paduan suara hihihi. seni kriya apalagi. gue ga ngerti pahat pahatan lah, cara bikin maket yang rapi, gue cuma bisa bantu kerjaan kasar kek motong ati ati*dengan waktu paling ngeri juga. lama banget* , ngambilin ini itu, gituan doang hehe
tapi semua berubah saat negara api menyerang
selama ini gue mendiagnosa (?) gue otak kiri tulen meskipun gue juga sering lambat ngitung juga. bukan niat sombong ye, tapi gue rasa otak bagian linguistik gue jalan lancar jaya gak kek otak seni gue.
tiba tiba pas gue mulai awal SMA, gue baru kenal tuh sama yg namanya doodle art lo tau kan kak abis gitu gue iseng nyoba, siapa tau jodoh (?)
eh beneran ternyata setelah gue coba, hasilnya ga jelek jelek amat. temen gue juga bingung kok gue jadi bisa gambar gitu. terus pas uts kemaren iseng gue pernah gambar muka pengawas gue. temen gue ngakak, dia bilang lumayan mirip. ini mah keajaiban kak namanya *0*
sejak baca tulisan ini plus liat kilas balik napak tilas perjalanan otak seni gue tercuyung (?) gue jadi makin sadar satu hal.
Kita pada dasarnya emang bisa menguasai suatu hal yg tadinya kita liat aja udah males karena yakin ga bisa. Kita cuma perlu nyoba dulu, cari model yang paling sreg mantep cucok sama kita, and go for it.
Ambil kata lo tau Fatin kan kak? yang penyanyi eksfaktor ituu. Nah ibarat lo ga bisa menuntut Fatin buat punya tipe suara macem mariah carey atau ariana grande atau taeyeon snsd. karena tiap manusia diciptakan untuk jadi spesial dan dazzling dengan jalannya sendiri.
Contoh lebih simpel lagi, ibarat lo pengen bgt keliatan lbh tinggi jadi lo pengen beli high heels. sampe di toko lo coba semua model high heels. lo ogah pake stiletto yg runcing, takut jatuh. lo ogah pake yang bahannya ini, lo ogah yang bikin jalan jadi kek orang pincang, lo ogah yang warnanya atau motifnya begini begitu. sampai akhirnya lo nemu sepatu paling pas, nyaman, sesuai budget, model oke, warna sip, pokoknya cucoks bengets dah.
Jadi dari komen macem karya ilmiah remaja ini gue pengen nambahin suatu kesimpulan yg gue tarik sendiri.
We can master everything at anything, tapi ga perlu ngoyo memaksa diri atau ga perlu menyerah terlalu cepat sebelum nyobain dulu. 🙂
xoxo
Kak, boleh minta referensinya?
mantap.. informasinya memang luarbiassa gan DAYA INGAT OTAK
salam otak kanan. mantaf sekali inforamssinya. semoga semakin banyak yang mendapatkan manfaat dari artikel ini. salam otak kanan
o iya.. ini jika memerlukan informasi tambahan mengenai otak kanan dan otak kiri atau teknik meningkatkan daya ingat dengan otak kanan klik saja ini daya ingat otak
Ane beneran belum bisa dapetin sendiri kalo itu gambarnya einstein.., -___-
Oh jadi gitu ya :v sekarang gw udah “agak” ngeh tentang ini.
Kalo kepribadian golongan darah gimana? Apa mitos juga? Memang gak semua benar, tapi dominan benar
artikel tentang golongan darah udah pernah dibahas di artikel ini >> https://www.zenius.net/blog/sifat-karakter-golongan-darah
itu Albert Einstein -telat- hahaha.. diliat dari rambutnya saja sdh keliatan.
Oyyah kak, saya kan kidal. Katanya kalau kidal dominan otak kanan. Karena yang mengontrol tubuh bagian kiri itu otak kanan. Pertamanya sih sempet percaya kalau orang yg dominan otak kanan itu jago seni, bahasa khususnya dalam berbicara, dan kurang dalam matematika. Tapi agak aneh, kemampuan saya dalam hal2 itu malah kurang. Malah ke matematika. Tapi setelah baca postingan ini akhirnya pertanyaan dan keanehan itu terjawab..
Tapi emang bener atau cuman mitos juga, kalo kidal itu dominan otak kanan?
gw juga ga percaya dengan mitos otak kanan dan otak kiri. soalnya banyak liat anak matematik yang termasuk pandai bermusik (yang di mitos dipercaya bahwa irama dan kalkulasi terletak pada daerah yang berbeda). cuman gw lebih condong percaya pada ‘bakat’. karena gw liat ada banyak orang yang kesulitan memahami / peka terhadap irama (atau mungkin mereka butuh cara belajar khusus agar mudah mereka mengerti). gw sendiri sangat mudah peka terhadap irama, tapi sangat kesulitan belajar matematika (punya cara belajar matematika yang berbeda agar mudah mengerti)
tapi ga ada alasan bahwa orang yang kurang bagus bermusik tidak dianjurkan untuk belajar bermusik.
gan ane mau nanya
ane suka tuh suka susah ngomongin nama sesuatu, tapi kalo di suruh deskripsiin bisa :v
nah itu berarti ane kena aphasia ?
masalahnya ane gk pernah ada hal yang aneh2 dah
Klw gambarnya di balik kaya helm para tentara yunani
That is Einstein!!! I guess :D. Saya bukan yang terkena agnosia.
yang dibahas cuma mitos, faktanya gimana?
sayangnya udh tlnjur melekat bgt d dunia persilatan
ada riset dan bantahan ilmiahnya tidak tentang mitos otak ini?
Gue selalu bingung ya, ini sebenernya udah jadi mitos sains tapi masih ada aja sampe sekararang yang menjadikan pembagian otak kanan dan otak kiri di jadiin judul penelitian khususnya dalam konteks pendidikan
Saya pengguna baru bang,
Saya tertarik dengan pembahasan otak kanan-kiri, jadi saya memutuskan untuk berbagi cerita.
Saya punya hobi menggambar sejak kecil, saya sering dibilang jago menggambar sama orang-orang yang ada disekitar saya.
Tapi sebagian besar coretan-coretan saya tersebut bertema hampir sama, yang paling sering itu bikin wajah.
Dari SD, SMP, bahkan sampai SMA masih aja bikin wajah. Terkadang bikin wajahnya temen, kadang bikin wajah tokoh, kadang bikin wajah gak jelas.
Kenapa aku selalu bikin gambar-gambar wajah?
jawabnya karena aku merasa NYAMAN dan PUAS ketika aku menggambarkan wajah-wajah itu.
Hingga akhir-akhir ini aku mulai menyadari, bahwa caraku menggambar hanya bermodalkan perasaanku saja, bermodalkan apa yang aku ungkapkan, dan aku jarang sekali mendapatkan hasil yang maksimal dari gambar-gambarku tadi, meskipun orang-orang bilang kalo gambarku bagus.
Aku mencoba mengikuti beberapa seniman-seniman yang aktif di instagram untuk sekedar melihat-lihat karyanya. Dan dari sekian banyak karya yang telah aku lihat, aku menemukan sebuah fakta bahwa seniman tidak hanya menggunakan ‘perasaan’ mereka dalam membuat karya tetapi mereka juga menggunakan ‘perhitungan-perhitungan’ dan ‘konsep’ dalam menciptakan karyanya.
Contoh aja pembuatan patung-patung monumen, pembuatan monumen itu tidak akan terlepas dari perhitungan dan konsep, mulai dari struktur besi yang ada didalamnya, bahkan bahan-bahan penyusun lainnya.
Kesimpulannya, bahkan seorang seniman yang sering disebut-sebut menggunakan sebagian besar otak kanannya tetap mendasari karya seninya dengan konsep dan perhitungan matematis. Jadi kerja otak kanan dan otak kiri ini bukan hanya cenderung disatu sisi saja, tapi keduanya ini bekerja sama dalam menciptakan sesuatu yang mana otak kiri menciptakan ‘kerangka’ dan otak kanan memoles kerangka tersebut menjadi lebih ‘cantik’ untuk dipandang.
Sejak saya memahami hal ini, saya mulai menggambar hal-hal lain seperti suasana sekitar, tokoh tokoh komik, benda-benda sekitar dan lain lain.
Saya malah takut itu gambar hantu.. ternyata Einstein
Kalo yg saya dengar sih menggunakan kata “dominan” bukan berarti otak kiri atau kanan nya ga dipake kan? #justmyopinion
bang mau nanya kemarin saya liat talkshow di tv tentang senam otak yg bisa meningkatkan aktivitas otak kanan dan kiri supaya indra lebih tajam misal bisa tau gmbar apa hanya meraba jalan tanpa menabrak dll kok bisa bang padahal itukan mitos?
Kalo misalnya pinter banget matematika dll, tapi juga master di seni… Itu notmal gak sih?
Kayaknya hanya gue disini yang ngira gambar itu mbah Beethoven ngahaha…
Masuk akal. Saya passionnya di musik. Membaca notasi, menganalisis sebuah karya musik, menemukan interpretasi dalam musik, mencerna bacaan tentang ilmu musik, apresiasi terhadap karya musik maupun karya cabang seni lainnya, proses berkreasi dalam seni, juga membutuhkan beberapa kemampuan yang ada di otak kiri.
Jadi, yang dimaksud “dominan” dalam mitos yang berkembang itu apa? Soalnya saya pikir belum dibahas di artikel. Apakah yang dimaksud dominan otak kiri berarti area otak kiri lebih luas dr otak kanan dan sebaliknya itu benar atau tidak?
bagaimana pendapat psikolog mengenai ini?
Setelahh gua baca berkali kali, gua masih belum bisa nyimpulin dengan kata kata gua sendiri, dan gua masih belum bisa sharing pengetahuan ini lewat kata kata ketemen temen gua…. Bang ada refrensi lainn?? heuhehehehe
Sangat mencerahkan. Gw orangnya matematis banget, tp bbrp kali ikut tes cenderung kanan apa kiri di internet dll, hampir selalu hasilnya otak kanan. Barokallahu fiik
Apakah anak ipa pakai otak kiri atau kanan
Apakah anak ips menggunKan otak kanan atau kiri
Apakah anak ipa dominan otak kiri atau kanan
Apakah anak ips dominan otak kanan atau kiri