Sobat Zenius, coba deh lihat logo-logo organisasi internasional di bawah ini. Elo mengenali logo-logo ini nggak sih?
Coba kita bahas bareng-bareng ya. Di baris pertama, dari kiri ke kanan itu ada ASEAN, PBB, WWF, dan OKI. Sedangkan di baris kedua, dari kiri ke kanan, itu ada WHO, ILO, Uni Eropa, dan OPEC.
Kalo dilihat-lihat nih, tiap organisasi di atas itu punya kepentingan atau tujuan masing-masing ya.
Contohnya, yang logonya merah sendiri, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), merupakan organisasi perhimpunan untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
Tujuan utamanya, untuk membangun kerja sama dan perdamaian di antara negara-negara Asia Tenggara.
Contoh lain, yang logonya panda, alias World Wide Fun (WWF). Organisasi internasional ini fokus dalam konservasi dan pelestarian Bumi.
Nah sekarang, gimana dengan organisasi yang logonya berbentuk bulat itu? Itu lho, yang warna hijau sendiri, di pojok kanan atas.
Udah ketemu, belom? Di dalam logo tersebut, elo bisa melihat tiga elemen utama, yaitu Kabah, globe, dan bulan sabit.
Logo tersebut merupakan logo dari sebuah organisasi internasional bernama Organisasi Kerja Sama Islam. Organisasi ini termasuk dalam materi organisasi internasional di pelajaran Sejarah kelas 12 lho. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Pengertian OKI
Menurut penjelasan pada situs resmi The Organisation of Islamic Cooperation (OIC), OKI adalah organisasi internasional terbesar ke-2 setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), yang merupakan suara kolektif dunia Muslim.
Berdasarkan informasi dari situs yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (2014), organisasi ini terbentuk pada 25 September 1969, setelah para pemimpin dari berbagai negara Islam mengadakan konferensi di Rabat, Moroko, pada 22-25 September, 1969.
Pada awalnya, organisasi ini bernama Organisasi Konferensi Islam (Organisation of the Islamic Conference), hingga akhirnya berubah nama menjadi Organisasi Kerja Sama Islam (Organisation of Islamic Cooperation) pada 28 Juni 2011.
Kira-kira gimana ya awalnya organisasi ini terbentuk dan apa tujuannya? Yuk, kita bahas serba-serbi mengenai organisasi internasional bercorak Islam ini secara lebih lanjut.
Latar Belakang OKI
Sobat Zenius, sebelumnya, gue udah sebutin, bahwa organisasi ini tuh berdiri pada tahun 1969. Pertanyaannya, apa sih hal yang melatar belakangi terbentuknya OKI?
Kalo kita kembali mengintip ke belakang, di tahun 1969, Perang Dingin sedang berlangsung, dan berbagai konflik terjadi. Hal ini tentu berdampak bagi masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk umat muslim.
Contohnya, saat itu, Palestina lagi berada dalam konflik panas dengan Israel, karena masalah wilayah kekuasaan. Hingga sekarang, isu ini belum menemukan titik terang lho, Sobat Zenius.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab dan dampak konflik yang sudah berjalan selama lebih dari 54 tahun ini, elo bisa baca artikel di bawah ini ya.
Baca Juga: Penyebab Konflik Israel dan Palestina – Materi Sejarah Kelas 12
Nah, singkat cerita, pada masa itu, ada berbagai masalah di dunia yang berkaitan dengan kelangsungan hidup umat muslim di dunia. Kemudian, pada tahun 1969, sebuah kejadian nggak terduga terjadi.
Pada hari Kamis, 21 Agustus 1969, Masjid Al-Aqsa, yang notabene seringkali disebut sebagai situs Islam tersuci ke-3 (setelah dua masjid di Mekkah dan Medina), dibakar!
Yup, elo nggak salah baca, masjid tersebut dibakar, bukan terbakar. Ada seseorang yang sengaja membawa kerosene (minyak tanah), untuk menyulut api, yang kemudian membakar habis mimbar masjid tersebut.
Sebagai catatan, mimbar masjid itu semacam panggung untuk imam yang memberikan khotbah.
Siapa, sih pelaku tindakan pembakaran ini? Pelakunya bernama Denis Michael Rohan, yang berasal dari Australia.
Saat itu, Denis masih berumur 28 tahun, ketika ia pergi ke Israel dengan visa turis. Setelah beberapa bulan menetap di sana, ia melangsungkan aksi pembakaran Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969.
Berdasarkan keterangan dari situs Center for Israel Education, Denis ditangkap oleh pihak berwenang dua hari setelah aksi vandalisme tersebut, dan dituntut atas tindakan kriminalnya.
Usut punya usut, Denis yang merupakan orang Kristen gratis keras, mengklaim bahwa ia mendengar “suara-suara” yang menyuruhnya membakar masjid tersebut, untuk mempersiapkan kedatangan Mesias (arti: wakil Tuhan).
Setelah mendengarkan berbagai pernyataan dari Denis, para hakim memutuskan bahwa Denis menderita penyakit jiwa dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Melihat pengrusakan situs suci Islam tersebut, serta begitu banyaknya masalah lainnya terkait dunia muslim, Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hussein dari Maroko menginisiasi sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Rabat, Maroko.
Sebanyak 30 pemimpin dari berbagai negara Islam atau yang mayoritas penduduknya muslim, termasuk Indonesia, diundang untuk mengikuti pertemuan yang berlangsung dari 22 sampai 25 September 1969 tersebut.
Hasil dari konferensi tersebut, sebuah organisasi dengan nama Organisasi Konferensi Islam dibentuk. KTT yang terjadi di Maroko itu pun dicatat sebagai KTT pertama OKI.
Jadi, kalo kita simpulkan, sebenarnya latar belakang inisiasi pembentukan organisasi ini itu ada banyak.
Sebelum-sebelumnya pun, ide membuat wadah untuk kekuatan Islam pun udah ada. Konflik dan masalah terkait umat Muslim juga telah menjadi keprihatinan bagi para pemimpin.
Insiden pembakaran situs suci Masjid Al-Aqsa oleh Denis Michael Rohan bisa dibilang menjadi penyebab langsung yang membuat para pemimpin negara tergerak untuk membentuk organisasi tersebut.
Next, kita bahas tujuan dari organisasi ini ya.
Sebelum itu, kalo Sobat Zenius ingin belajar materi ini dengan tutor Zenius yang kece banget, gue saranin elo tonton video materi di bawah ini. Dengan catatan, elo harus login akun Zenius supaya bisa akses videonya ya.
Video Materi: OKI
Tujuan OKI
Pada dasarnya, organisasi ini dibentuk untuk membentuk solidaritas dan kooperasi antar negara anggota (OIC, n.d.). Tujuan-tujuannya bisa kita bedah sebagai berikut.
- Meningkatkan solidaritas Islam, dengan mengadakan aktivitas sosial, ekonomi, saintifik, dan budaya (Britannica, 2022).
- Mengkoordinasi kerja sama.
- Mendukung perdamaian dan keamanan internasional.
- Melindungi tempat suci umat Islam.
- Membantu perjuangan Palestina.
Dalam mencapai tujuan-tujuan di atas, ada beberapa prinsip OKI yang menjadi pegangan dasar organisasi. Apa saja?
- Anggota OKI memiliki kedudukan, hak, serta kewajiban yang setara.
- Tidak ikut campur tangan dalam isu domestik negara anggota.
- Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah setiap negara anggota.
- Menggunakan cara damai (negoisasi, mediasi, rekonsiliasi, dan arbitrase) untuk menyelesaikan konflik.
- Tidak mengancam atau menggunakan kekerasan terhadap integritas wilayah, persatuan nasional atau kemerdekaan politik negara anggota.
Oke, itulah tujuan serta prinsip OKI. Sekarang, kita lanjut membahas siapa saja anggota organisasi ini serta bagaimana peran Indonesia, yuk!
Baca Juga: Sejarah Peradaban Islam di Dunia dan Penyebab Kemajuannya – Materi Sejarah Kelas 10
Anggota OKI
Ini gambar peta persebaran negara anggota organisasi tersebut.
Elo bisa lihat di situ, ada negara yang berwarna hijau, biru, dan merah.
Warna hijau merepresentasikan negara yang aktif menjadi anggota OKI. Saat ini, OKI memiliki 57 negara anggota dari berbagai belahan dunia.
Warna biru menandakan negara yang menjadi pengamat OKI, yaitu Bosnia dan Herzegovina, Rusia, Thailand, Republik Afrika Selatan, Republik Turki Siprus Utara.
Warna merah berarti negara yang keanggotaanya dibekukan. Seperti yang tertera pada peta, ada satu negara yang berwarna merah, yaitu Suriah.
Berdasarkan informasi dari situs Deutsche Welle (DW), hal tersebut dilakukan karena keprihatinan OKI akan masalah humanisme yang terjadi di Suriah, termasuk pembantaian dan kekerasan yang dirasakan warga Suriah.
Berikut ini daftar negara anggota OKI beserta tahun masuknya, berdasarkan data dari situs World Data.
Negara | Tahun Masuk |
Afghanistan | 1969 |
Albania | 1992 |
Algeria | 1969 |
Azerbaijan | 1992 |
Bahrain | 1972 |
Bangladesh | 1974 |
Benin | 1983 |
Brunei | 1984 |
Burkina Faso | 1974 |
Cameroon | 1974 |
Chad | 1969 |
Comoros | 1976 |
Djibouti | 1978 |
Egypt | 1969 |
Gabon | 1974 |
Gambia | 1974 |
Guinea | 1969 |
Guinea-Bissau | 1974 |
Guyana | 1998 |
Indonesia | 1969 |
Iran | 1969 |
Iraq | 1975 |
Ivory Coast | 2001 |
Jordan | 1969 |
Kazakhstan | 1995 |
Kuwait | 1969 |
Kyrgyzstan | 1992 |
Lebanon | 1969 |
Libya | 1969 |
Malaysia | 1969 |
Maldives | 1976 |
Mali | 1969 |
Mauritania | 1969 |
Morocco | 1969 |
Mozambique | 1994 |
Niger | 1969 |
Nigeria | 1986 |
Oman | 1972 |
Pakistan | 1969 |
Qatar | 1972 |
Saudi Arabia | 1969 |
Senegal | 1969 |
Sierra Leone | 1972 |
Somalia | 1969 |
Sudan | 1969 |
Suriname | 1996 |
Tajikistan | 1969 |
Togo | 1997 |
Tunisia | 1969 |
Turkey | 1969 |
Turkmenistan | 1992 |
Uganda | 1974 |
United Arab Emirates | 1972 |
Uzbekistan | 1996 |
West Bank | 1969 |
Yemen | 1969 |
Di dalam struktur organisasi OKI, ada pertemuan yang disebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), di mana para pemimpin atau perwakilan negara mendiskusikan berbagai isu di dunia dan membuat keputusan.
Sejauh ini, sejak 1969 hingga 2021, OKI telah melangsungkan 14 KTT dan 6 KTT Luar Biasa. Selanjutnya, kita bahas bagaimana peran Indonesia di dalam organisasi ini ya.
Peran Indonesia dalam OKI
Menariknya, peran aktif Indonesia dalam OKI tergolong unik karena walau mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, Indonesia sendiri bukanlah negara Islam.
Selama menjadi anggota aktif, Indonesia ikut berperan dalam konferensi serta keputusan yang telah dicapai. Apa saja sih peran Indonesia?
Berhubung peran Indonesia sebenarnya banyak banget, gue akan sebutkan contoh-contohnya aja ya, Sobat Zenius. Berikut ini contoh peran Indonesia dalam OKI.
- Menjadi Ketua Committee of Six, dan memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina pada tahun 1993.
- Menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 pada 6-7 Maret 2016, untuk membahas penyelesaian konflik Palestina.
- Menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24 pada 4-6 Desember 2016, untuk membahas beberapa isu internasional seperti konflik Palestina-Israel, agresi Amerika Serikat terhadap Libya, dan lain sebagainya.
- Mengikuti pertemuan-pertemuan OKI lainnya dan ikut mendukung keputusan.
Oke, Sobat Zenius itulah beberapa contoh peran Indonesia dalam OKI. Wah, nggak terasa ya, elo udah membaca berbagai informasi tentang OKI. Sekarang, coba deh elo jawab contoh-contoh soal di bagian selanjutnya.
Contoh Soal OKI
Waktunya review ulang soal materi kali ini, nih. Berikut ini beberapa contoh soal mengenai OKI yang sering muncul di ujian.
Semua jawabannya ada di artikel ini, kok. Oleh karena itu, baca artikel di atas dengan teliti ya, hehehe. Elo bisa jawab pertanyaannya di kolom komentar.
- Apa yang dimaksud dengan OKI?
- Apa tujuan didirikannya OKI?
- Peran aktif Indonesia dalam OKI tergolong unik karena apa?
- indonesia mulai masuk menjadi anggota OKI pada tahun berapa?
- KTT OKI pertama dilaksanakan di kota apa?
- Siapa tokoh pendiri OKI?
- Berikut ini yang merupakan penyebab langsung lahirnya OKI adalah …
- Berlangsungnya Perang Dingin.
- Konflik Israel-Palestina.
- Pembakaran Masjid Al-Aqsa.
- Berakhirnya Perang Dunia II.
Kalo ada pertanyaan yang masih membuat elo bingung atau nggak yakin, boleh banget elo tanyakan di kolom komentar ya.
Baca Juga: Pengertian Sejarah Kontemporer Dunia dan Contoh Peristiwanya – Materi Sejarah Kelas 12
*********
Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai OKI. Kalo elo ingin mempelajari organisasi internasional dan materi sejarah lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video persiapan UTBK Zenius dan akses soal-soalnya.
Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Referensi
Al-Aqsa Is Burned – Center for Israel Education (n.d.)
Member States – OIC (n.d.)
OKI Bekukan Keanggotaan Suriah – DW (2012)
Organization of Islamic Cooperation (OIC) – Ministry of Foreign Affairs Republic of Indonesia (2014)
Organization of the Islamic Cooperation – Britannica (Updated 2022)
Video Materi OKI – Zenius (n.d.)
Leave a Comment