Noam Chomsky (1928-sekarang) banyak memberikan pemikiran tentang linguistik hingga diberi label Bapak Linguistik Modern. Ketahui kisahnya, di sini!
Hi, guys! Sobat Zen asing atau justru familiar nih dengan nama yang tercantum dalam judul? Siapa sih Noam Chomsky? Bagi kalian yang sedang mendalami ilmu bahasa atau senang dengan politik, mungkin kalian familiar dengan tokoh tersebut. Tokoh tersebut juga malang melintang di media internasional dan teorinya sering dipakai pada kajian ilmiah.
Kita akan bahas selengkapnya sebentar lagi, ya. Sebelumnya, Sobat Zen tahu gak apa itu linguistik? Nah, biar lebih mudah memahami artikel ini, Sobat Zen perlu tahu apa itu linguistik. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Namun, apa arti sebenarnya, ya?
Jadi, begini, guys, Linguistik adalah studi tentang apa saja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa. Akibatnya, ranah atau pembahasan dari linguistik dibagi menjadi beberapa area yang berbeda. Misalnya (linguistik makro) adalah antropolinguistik, linguistik historis, sosiolinguistik, psikolinguistik, linguistik komputasi, dan neurolinguistik. Kita juga dapat membagi lebih lanjut linguistik yang berkaitan dengan struktur bahasa (linguistik mikro) sebagai berikut.
- Fonetik = studi tentang bunyi ujaran dalam aspek fisiknya.
- Fonologi = studi tentang bunyi ujaran dalam aspek kognitifnya.
- Morfologi = studi tentang pembentukan kata-kata.
- Sintaksis = studi tentang pembentukan kalimat.
- Semantik = studi tentang makna.
- Pragmatik = studi penggunaan bahasa.
Wah, ada sejumlah bidang yang berbeda dalam disiplin ilmu lingustik, guys. Namun, Linguistik memiliki tujuan utama, yaitu untuk memberikan teori umum yang menjelaskan mengapa bahasa dapat seperti itu.Lalu, apa kontribusi Noam Chomsky bagi linguistik, guys? Baca sampai habis, ya!
“Language is a process of free creation; its laws and principles are fixed, but the manner in which the principles of generation are used is free and infinitely varied. Even the interpretation and use of words involves a process of free creation.”
Noam Chomsky
Profil Noam Chomsky
Avram Noam Chomsky (lahir 7 Desember 1928, Philadelphia, Pennsylvania, AS) atau umumnya diketahui dengan nama Noam Chomsky adalah seorang ahli bahasa, filsuf, dan aktivis politik Amerika. Chomsky juga pernah menjadi profesor bidang linguistik di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sampai saat ini, ia telah menerbitkan lebih dari 100 buku dari berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, filsafat, dan politik.
Noam Chomsky telah membentuk wajah linguistik kontemporer dengan pemerolehan bahasa dan teori bawaannya. Beliau juga kerap disebut dan diakui sebagai “bapak linguistik modern”. Teorinya pada bidang linguistik memungkinkan studi ilmiah modern tentang linguistik. Karyanya dari tahun 1950-an merevolusi bidang linguistik dengan memperlakukan bahasa sebagai sesuatu yang unik, bahwa semua manusia dilahirkan dengan kemampuan bawaan, atau mekanisme untuk belajar bahasa terlepas dari negara asal mereka atau bahasa yang akan mereka gunakan.
Noam Chomsky adalah cendekiawan yang dikenal karena kontribusinya yang inovatif terhadap linguistik dan kritiknya yang tajam terhadap sistem politik. Selain karyanya di bidang linguistik, Chomsky diakui secara internasional sebagai salah satu cendekiawan yang paling kritis sampai saat ini. Chomsky adalah salah satu kritikus kebijakan luar negeri AS yang paling menonjol dan salah satu cendekiawan yang paling sering dikutip di dunia akademis.
Chomsky adalah salah satu pemimpin dalam kegiatan aktivis perdamaian dan oposisi terhadap kebijakan luar negeri AS. Chomsky mendapatkan pengikut di berbagai penjuru dunia sebagai aktivis politik untuk analisisnya tentang pengaruh jahat elit ekonomi terhadap politik domestik, kebijakan luar negeri, dan budaya intelektual AS.
Pendidikan dan Karier
Orang tua Noam Chomsky, Ze’ev “William” Chomsky dan Elsie Simonofsky, adalah imigran Yahudi Ashkenazi. William melarikan diri dari Rusia pada tahun 1913 untuk menghindari wajib militer menjadi tentara. Saat pertama datang ke Amerika, William bekerja di Sweatshop Baltimore dan sekolah dasar Ibrani sebelum masuk universitas. Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat universitas, William bergabung dengan fakultas Gratz College di Philadelphia. William adalah seorang profesor bahasa Ibrani yang disegani di Gratz College, sebuah lembaga pelatihan guru. Elsie, ibu dari Chomsky, lahir di Belarusia dan menjadi guru. Elsie telah aktif dalam politik radikal sejak tahun 1930-an.
Chomsky adalah anak yang cerdas, dan keingintahuan serta kecerdasannya sangat tersulut oleh pengalaman di masa mudanya. Pada usia sepuluh tahun, Chomsky menulis sebuah editorial untuk surat kabar sekolahnya yang meratapi jatuhnya Barcelona dalam Perang Saudara Spanyol dan bangkitnya fasisme di Eropa. Agak luar biasa, karena itu merupakan bahasan yang cukup berat bagi anak usia sepuluh tahun.
Pada usia tiga belas tahun, Chomsky melakukan perjalanan dari Philadelphia ke New York. Chomsky menghabiskan sebagian besar waktunya mendengarkan perspektif berbeda yang diungkapkan di antara komunitas intelektual Yahudi kelas pekerja yang berkembang pesat dan menemukan buku-buku untuk kebiasaan membaca yang meningkat.
Chomsky sangat mengagumi pamannya, Milton Kraus, yang memiliki kios koran di 72nd Street yang menjadi semacam sudut untuk percakapan radikal. Pandangan politik Chomsky muncul dari jenis sikap pengalaman hidup ini. Lewat diskusi, ia memperkaya dan menegaskan keyakinan yang menjadi dasar dari pandangan politiknya sepanjang hidupnya.
Chomsky berpendapat bahwa semua orang memiliki kemampuan untuk memahami masalah politik dan ekonomi serta membuat keputusan sendiri setelahnya. Ia juga berpendapat bahwa semua orang membutuhkan dan memperoleh kepuasan dari bertindak secara bebas dan kreatif dari bergaul dengan orang lain, serta otoritas —apakah politik, ekonomi, atau agama— yang tidak dapat memenuhi uji kuat pembenaran rasional adalah tidak sah.
Pada tahun 1945, saat Perang Dunia II akan segera berakhir, usia Chomsky mencapai 16 tahun dan memulai studinya di University of Pennsylvania. Di sana, dia bertemu dengan Zellig S. Harris yang dipuji karena memecah bahasa menjadi bagian atau level yang berbeda atau disebut linguistik struktural. Chomsky tergerak oleh apa yang dia rasa dapat diungkapkan oleh bahasa tentang masyarakat. Harris melihat potensi besar dalam diri Chomsky, sehingga dia berbuat banyak untuk memajukan studi pemuda (Chomsky) itu.
Pada tahun 1949, Chomsky menikahi wanita yang ia kenal sejak kecil, yakni Carol Schatz. Hubungan itu berlangsung selama 59 tahun hingga istrinya meninggal karena kanker pada 2008. Mereka dikaruniai tiga orang anak. Untuk waktu yang singkat, antara studi magister dan doktoral Chomsky, pasangan itu tinggal dengan komunitas Kibbutz di Israel.
Chomsky melanjutkan studinya di Universitas Pennsylvania ketika kembali ke AS. Ia juga melaksanakan beberapa penelitian dan penulisan di Universitas Harvard. Disertasinya mengeksplorasi beberapa gagasan yang akan segera ia tuangkan dalam salah satu bukunya yang paling terkenal tentang linguistik, Syntactic Structures (1957).
Chomsky menerima gelar B.A. dan M.A dalam mode studi nontradisional. Harris memperkenalkan Chomsky kepada tokoh matematikawan dan filsuf. Chomsky mengambil program pascasarjana dengan Harris, lalu atas rekomendasi Harris, ia belajar filsafat dengan Nelson Goodman dan Nathan Fine yang saat itu mengajar di Universitas Harvard.
Dalam tesis masternya tahun 1951, Chomsky mengadopsi aspek-aspek dari pendekatan Harris untuk studi bahasa dan pandangan Goodman tentang sistem formal dan filsafat ilmu, lalu mengubahnya menjadi sesuatu yang baru.
Goodman percaya bahwa pikiran manusia adalah batu tulis kosong. Namun, Chomsky percaya bahwa konsep dasar bahasa adalah bawaan dalam pikiran setiap manusia yang hanya dipengaruhi oleh lingkungan sintaksis seseorang. Tahun 1951, tesis masternya berjudul The Morphophonemics of Modern Hebrew terbit.
Goodman berpendapat bahwa perilaku linguistik itu teratur dan ada penyebabnya (dalam arti menjadi respons spesifik terhadap rangsangan tertentu), Chomsky berpendapat bahwa itu dipicu oleh konteks sosial dan konteks wacana tetapi pada dasarnya tidak disebabkan atau diaktifkan oleh seperangkat prinsip bawaan yang berbeda, tetapi inovatif atau “kreatif”. Alasan ini membuat Chomsky percaya bahwa tidak mungkin ada ilmu perilaku yang menjelaskan linguistik dengan lengkap.
Chomsky menerima gelar Ph.D. dalam linguistik dari University of Pennsylvania pada tahun 1955 setelah menyerahkan satu bab dari Logical Structure of Linguistic Theory sebagai disertasi doktor (analisis transformasional). Noam Chomsky menjadi anggota fakultas Institut Teknologi Massachusetts dan melakukan pelayanannya di MIT sebagai profesor tamu. Dipengaruhi oleh ide-ide mentornya, Zellig Harris, Chomsky menerbitkan karyanya yang terkenal, Syntactic Structures, pada tahun 1957.
Dalam karya tersebut, ia membahas teori formal linguistik yang membedakan antara sintaksis, struktur bahasa, dan semantik makna. Kebanyakan ahli bahasa akademis menolak buku itu atau secara terbuka memusuhi itu. Kemudian, itu diakui sebagai karya yang merevolusi studi ilmiah linguistik. Universitas meminta Chomsky dan rekannya Morris Halle untuk mendirikan program pascasarjana baru dalam linguistik, karena terkesan dengan bukunya, Syntactic Structures (1957), yang telah direvisi dari serangkaian kuliah yang dia berikan kepada mahasiswa MIT.
Pada era itu, konsep tentang asal-usul bahasa diilhami oleh ide-ide behavioris, misalnya dari psikolog terkenal BF Skinner, yang menyatakan bahwa bayi yang baru lahir memiliki pikiran kosong (tabula rasa) dan bahwa anak-anak memperoleh bahasa melalui pembelajaran. Chomsky menolak kepercayaan itu dan berpendapat bahwa manusia sebenarnya dilahirkan dengan kemampuan bawaan untuk menyadari tata bahasa generatif yang menyusun setiap bahasa manusia.
Chomsky percaya berbagai aturan dan struktur yang diperlukan untuk menciptakan tata bahasa adalah bawaan dalam pikiran manusia. Tanpa kehadiran dasar-dasar itu, Chomsky menganggap kreativitas itu mustahil. Anak-anak memanfaatkan kemampuan bawaan ini untuk mempelajari bahasa yang mereka pelajari.
Chomsky mendirikan teori linguistiknya dengan diterbitkannya Aspects of the Theory of Syntax (1965), Cartesian Linguistics (1966), dan The Logical Structure of Linguistic Theory (1975). Karya-karya selanjutnya dalam ilmu kognitif mendukung klaimnya. Pendekatan Chomsky terhadap studi bahasa dan pikiran memperoleh penerimaan yang lebih luas dalam linguistik.
Pada tahun 1961, Chomsky diangkat sebagai profesor penuh di MIT. Ia juga menempati beberapa posisi sebagai Profesor Bahasa dan Linguistik Modern Ferrari P. Ward pada tahun 1966 serta Profesor Institut pada tahun 1976. Dia pensiun sebagai profesor emeritus pada tahun 2002. Chomsky juga menjadi profesor tamu atau memberi kuliah di berbagai universitas lain, termasuk Columbia, UCLA, Princeton dan Cambridge, dan memegang banyak gelar kehormatan dari seluruh dunia.
Noam Chomsky dan Linguistik
Chomsky memperkenalkan tata bahasa transformasional dalam bidang linguistik saat berkarier sebagai profesor. Teorinya menegaskan bahwa bahasa adalah bawaan dan bahwa perbedaan yang kita lihat hanya karena parameter yang dikembangkan dari waktu ke waktu di otak kita. Hal ini membantu menjelaskan mengapa anak-anak dapat belajar bahasa yang berbeda lebih mudah daripada orang dewasa.
Tata bahasa transformasional adalah teori luas yang digunakan untuk memodelkan, mengkodekan, dan menyimpulkan kemampuan linguistik penutur asli. Model ini, atau “tata bahasa formal” menunjukkan struktur abstrak dari bahasa tertentu karena mungkin berhubungan dengan struktur dalam bahasa lain.
Chomsky mengembangkan tata bahasa transformasional pada pertengahan 1950-an. Chomsky menjadikan teori sintaksis dominan dalam linguistik selama dua dekade. “Transformasi” mengacu pada hubungan sintaksis dalam bahasa, misalnya mampu menyimpulkan bahwa subjek antara dua kalimat adalah orang yang sama.
Teori Chomsky menyatakan bahwa bahasa terdiri dari struktur dalam dan struktur permukaan: struktur permukaan yang menghadap ke luar menghubungkan aturan fonetik ke dalam suara, sedangkan struktur dalam yang menghadap ke dalam menghubungkan kata-kata dan makna konseptual.
Tata bahasa transformasional menggunakan notasi matematika untuk mengekspresikan aturan yang mengatur hubungan antara makna dan suara (struktur dalam dan permukaan, masing-masing). Dengan teori ini, prinsip-prinsip linguistik dapat secara matematis menghasilkan struktur kalimat potensial dalam suatu bahasa.
Dalam linguistik, salah satu kontribusi Chomsky yang paling terkenal adalah Hierarki Chomsky (sebutan zaman itu). Itu adalah sebuah pembagian tata bahasa ke dalam kelompok-kelompok dan bergerak naik atau turun dalam kemampuan ekspresifnya. Ide-ide ini memiliki konsekuensi besar di bidang-bidang seperti psikologi dan filsafat modern, baik menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang sifat manusia dan bagaimana kita memproses informasi.
Chomsky menggunakan teorinya dalam sintaksis untuk sampai pada idenya yang paling inovatif dan revolusioner, bahwa semua manusia dilahirkan dengan kemampuan bawaan, atau mekanisme untuk belajar bahasa terlepas dari negara asal mereka atau bahasa yang akan mereka gunakan (universal grammar). Ide ini, bahwa bahasa adalah kapasitas mental bawaan. Ini adalah ide yang sangat inovatif dan revolusioner pada masa itu.
Noam Chomsky terus memperluas dan memperbarui teorinya tentang bahasa dan tata bahasa pada 1970-an dan 1980-an. Dia memperkenalkan kerangka kerja dari apa yang disebut “prinsip dan parameter.”
Prinsip-prinsipnya adalah fitur struktural dasar yang secara universal ada dalam semua bahasa alami. Mereka adalah materi yang secara alami ada dalam pikiran seorang anak. Kehadiran prinsip-prinsip ini membantu menjelaskan perolehan fasilitas bahasa yang cepat pada anak kecil.
Parameter merupakan bahan pilihan yang dapat memberikan variasi dalam struktur kebahasaan. Parameter dapat memengaruhi urutan kata dalam kalimat, bunyi bahasa, dan banyak elemen lain yang membuat bahasa berbeda satu sama lain.
Pergeseran Chomsky dalam paradigma studi bahasa merevolusi lapangan. Ini berdampak pada bidang studi lain seperti riak yang dihasilkan oleh batu yang dijatuhkan di kolam. Teori Chomsky berperan dalam studi perkembangan kognitif dan pengembangan pemrograman komputer.
Chomsky menghancurkan behaviorisme dan membuka jalan bagi pendekatan nativisnya terhadap bahasa. Pendekatan nativis berpendapat bahwa teori kapasitas bawaan untuk bahasa menyumbang aspek penting dari bahasa yang tidak dapat dijelaskan oleh behaviorisme.
Sebagai contoh, hal ini menjelaskan kecepatan luar biasa manusia untuk memiliki bahasa, untuk kreativitas linguistik, dan untuk fakta bahwa anak-anak membuat banyak kesalahan ketika mereka belajar bahasa (jika tidak belajar meniru langsung dari orang tuanya).
Oleh karena itu, teori Chomsky yang paling penting masih harus diselesaikan, pengaruhnya di lapangan tidak tertandingi. Chomsky memiliki dampak yang unik, dan dapat dikatakan bahwa ide-ide dan karyanya telah membentuk perkembangan linguistik lebih jauh.
Bahkan, kita mungkin bisa mengatakan bahwa dia mendefinisikan ulang studi bahasa, menetapkan tugas ahli bahasa untuk menemukan cara yang tepat di mana kemampuan linguistik unik kita bekerja. Dia telah menyerahkan tugas ini kepada orang-orang sezamannya, sementara dia berusaha untuk berbicara menentang ketidakadilan dunia.
Kehidupan Aktivis dan Politik
Pandangan politik Chomsky tampaknya didukung sampai batas tertentu oleh pendekatannya terhadap studi bahasa dan pikiran, yang menyiratkan bahwa kapasitas kreativitas merupakan elemen penting dari sifat manusia. Chomsky mencatat bahwa hanya ada hubungan “abstrak” antara teorinya tentang bahasa dan politik.
Sebagai anggota kelas intelektual yang bertanggung jawab, Chomsky percaya bahwa ini adalah kewajibannya untuk memberikan warga biasa informasi yang mereka butuhkan. Informasi itu dibutuhkan untuk menarik kesimpulan mereka sendiri dan untuk membuat keputusan mereka sendiri tentang isu-isu politik dan ekonomi yang vital.
Seperti yang ia tulis dalam Powers and Prospects (1996), Tanggung jawab penulis sebagai agen moral adalah untuk mencoba membawa kebenaran tentang hal-hal penting manusia kepada audiens yang dapat melakukan sesuatu tentang mereka.
Chomsky mendapatkan reputasi karena pandangan politiknya yang sering radikal, yang ia gambarkan sebagai “sosialis libertarian”, beberapa di antaranya dianggap kontroversial dan sangat terbuka untuk diperdebatkan.
Pada tahun 1964, Chomsky terlibat secara publik di dalam politik dalam menyuarakan protesnya terhadap peran AS dalam Perang Vietnam. Dia berpendapat bahwa Perang Vietnam hanyalah satu dari serangkaian kasus Amerika Serikat menggunakan kekuatan militernya untuk mendapatkan atau mengkonsolidasikan kontrol ekonomi atas wilayah yang semakin luas di negara berkembang. Ia juga menganggap panggung politik domestik Amerika Serikat dan negara-negara kapitalis besar lainnya sebagai teater bagi perusahaan-perusahaan besar dan manajer elit berusaha untuk melindungi dan meningkatkan hak istimewa ekonomi dan kekuatan politik mereka.
Pada tahun 1967, salah satu esainya yang berjudul The Responsibility of Intellectuals diterbitkan oleh The New York Review of Books. Chomsky menentang dengan tegas Perang Vietnam. Ia membahas apa yang ia lihat sebagai komunitas intelektual yang mengundurkan diri secara memalukan dengan harapan memicu rekan-rekannya ke dalam pemikiran dan tindakan yang lebih dalam.
Dalam artikel The Nation 1977, Chomsky mempertanyakan kredibilitas pelaporan kekejaman di bawah rezim Khmer Merah di Kamboja. Ia juga mengatakan bahwa beberapa laporan adalah propaganda untuk “menempatkan peran Amerika Serikat dalam cahaya yang lebih menguntungkan.” Puluhan tahun kemudian, Chomsky mengakui dalam dokumenter Manufacturing Consent 1993 “tindakan genosida terbesar di periode modern adalah Pol Pot, 1975 hingga 1978 ….”
Pada tahun 1979, Chomsky turut membubuhkan tanda tangan dalam petisi yang mendukung hak kebebasan berbicara Robert Faurisson. Faurisson adalah seorang dosen Prancis yang menyangkal keberadaan kamar gas yang digunakan di kamp konsentrasi Nazi. Akibatnya, Chomsky mendapati dirinya berada di tengah kontroversi yang memanas. Lalu, sebagai tanggapan, ia menegaskan bahwa pandangannya “berlawanan secara diametris” dengan kesimpulan Faurisson dan tujuannya adalah untuk mendukung kebebasan sipil Faurisson, bukan penolakan holocaust-nya. Namun, insiden itu menghantui Chomsky selama beberapa dekade. Kemudian, reputasinya di Prancis rusak selama beberapa waktu sesudahnya.
“If we don’t believe in freedom of expression for people we despise, we don’t believe in it at all.”
Noam Chomsky
Pada tahun 2002, Chomsky juga memantik kontroversi akibat kumpulan esainya yang analisisnya tentang serangan 11 September di Amerika Serikat, dampak kebijakan luar negeri AS, dan kontrol media dalam kumpulan esainya yang berjudul 9-11: Was There an Alternative? Dalam buku tersebut, Chomsky mengecam “kekejaman yang mengerikan” dari serangan-serangan tersebut, tetapi mengkritik penggunaan kekuatan Amerika Serikat, menyebutnya “negara teroris terkemuka.” Buku itu menjadi buku terlaris, dikecam oleh para kritikus konservatif sebagai distorsi sejarah Amerika. Sementara itu, buku itu juga dipuji oleh para pendukungnya karena menawarkan analisis yang jujur tentang peristiwa yang mengarah ke 9-11 yang tidak dilaporkan oleh media utama.
Pada tahun 1983, dalam buku The Fateful Triangle, Chomsky berpendapat bahwa pemerintah AS menggunakan konflik Israel-Palestina untuk tujuannya sendiri. Pada tahun 1988, ia mengunjungi wilayah Palestina untuk menyaksikan sendiri dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Chomsky memberi perhatian pada masalah politik lain seperti perjuangan kemerdekaan Timor Timur pada 1990-an dan gerakan Occupy di AS. Ia juga turut berupaya dalam penghapusan senjata nuklir. Chomsky pun menerapkan teori-teori linguistiknya untuk menjelaskan dampak media dan propaganda dalam politik.
Kehidupan Setelah Pensiun
Noam Chomsky resmi pensiun dari MIT pada tahun 2002, tetapi ia tidak berhenti melakukan penelitian dan mengadakan seminar. Ia terus memberikan kuliah di seluruh dunia. Pada tahun 2017, Chomsky mengajar politik di University of Arizona, Tucson, dan menjadi profesor paruh waktu di departemen linguistik.
Terlepas dari sudut pandangnya yang kerap mengundang kontroversi, Chomsky tetap menjadi cendekiawan yang sangat dihormati dan terus menulis buku-buku baru serta berkontribusi pada berbagai jurnal dan tetap aktif di sirkuit kuliah.
Selama karirnya, Chomsky juga telah mengumpulkan banyak penghargaan akademis dan kemanusiaan, termasuk Penghargaan Kontribusi Ilmiah Terhormat dari American Psychological Association, Hadiah Kyoto dalam Ilmu Dasar dan masih banyak lainnya.
Chomsky menerima gelar doktor kehormatan dari berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia, di antaranya Universitas London, Universitas Chicago, dan Universitas Delhi. Ia merupakan salah satu intelektual yang berpengaruh pada akhir abad ke-20. Dia mendapatkan Hadiah Perdamaian Sean MacBride 2017 dari Biro Perdamaian Internasional.
Sekian informasi yang dapat gue kumpulkan dan gue sampaikan dalam artikel ini, guys. Jadi, makin tahu kan dengan sosok Noam Chomsky? Pasti, dong!
Pantengin terus blog Zenius untuk mengetahui biografi dari tokoh-tokoh lainnya, ya, guys. Jangan lupa juga untuk terus ikuti keseruan lainnya dari Zenius di YouTube! Sampai jumpa!
Baca Artikel Lainnya
Leave a Comment