Sobat Zenius, elo tahu nggak kalau sekarang lagi ada tren namanya NFT (Non-Fungible Token)? Iya, NFT ini heboh banget dibicarakan, karena bisa bikin karya seniman terjual dengan harga sungguh fantastis.
Terheboh sih, NFT karya dari Bored Ape yang melukiskan monyet berwarna abu-abu. Elo tebak deh, berapa harganya? Bukan cuma Rp10 juta, lho. Satu lukisan bisa mencapai 75 Ethereum (eth) atau sekitar yaitu 284,495 dolar Amerika yang kalau di-convert ke rupiah jadi Rp4 miliar! Wah, gokil!
Uang semua tuh?
Tapi nih, itu baru salah satu contoh NFT di bidang seni atau disebut NFT Art. NFT sebetulnya punya beragam bentuk lagi, nih. Soalnya, kalau menurut prediksi Yosuke Matsuda, Bos Square Enix, NFT bakalan jadi tren aset digital masa depan kita. Jadi enggak cuma aset digital seni aja, nanti bakalan ada di game juga! Lebih kerennya lagi, Mark Zuckerberg bahkan lagi nyiapin real estate digital buat mewadahi si NFT ini.
Memang apa sih NFT itu? Terus gimana cara kerjanya? Nah, biar elo jadi semakin gaul, gue mau jelasin nih, soal si NFT. Jadi, baca artikel ini sampai habis ya!
Baca Juga: Fenomena Melambungnya Bea Cukai dan Kontribusi Tembakau di Indonesia
Apa Itu NFT?
Ketika baca istilah Non-Fungible Token, mungkin elo jadi bertanya-tanya, apa sih maksudnya? Sederhananya, NFT merupakan sebuah token atau aset digital yang kemudian bisa terhubung atau ditautkan ke sistem blockchain.
Oh iya, ini penting untuk diingat nih. NFT hanya bisa terhubung di sistem blockchain saja lho, enggak bisa di sistem lain kecuali web 3.0 yang emang dibangun dengan prinsip desentralisasi blockchain.
Masih bingung enggak? Gampangnya gini, deh. Elo tahu kan mata uang digital kayak Bitcoin, ya, NFT mirip sama si mata uang digital ini. Cuma, si NFT ini enggak bisa digunakan untuk pertukaran, hanya bisa digunakan untuk proses jual beli saja, atau sebagai bukti kepemilikan seseorang terhadap sebuah karya.
Contoh jual belinya begini. Misalnya, elo mau beli salah satu karya dari Bored Ape. Nah, kalau berhasil membelinya, elo bakalan dapat sertifikat sebagai bukti elo pemilik sah lukisan tersebut. Sertifikat ini jadi aset digital elo yang bisa dijual lagi.
Nah, uniknya, si NFT ini rupanya sudah ada sejak 10 tahun lalu, lho! Tepatnya, pada 2012 lalu, tapi dulu konsepnya disebut Colored Coins.
Istilah ini muncul dari tulisan Meni Rosenfeld dan diterbitkan di platform blockchain Bitcoin. Sayangnya konsep ini tuh nggak pernah direalisasikan, tapi sudah cukup buat jadi acuan untuk ngembangin si NFT.
Selang dua tahun kemudian, Kevin McCoy seniman digital mencetak NFT Art bernama Quantum. Gilanya, karya ini terjual lebih dari 1,4 juta dolar Amerika atau Rp20 triliun. Ini angka yang sangat fantastis untuk karya seniman.
Lantaran bisa menjadi ladang uang, si NFT baru tuh melebarkan sayapnya. NFT mulai diperjualbelikan di platform blockchain Bitcoin bernama Counterparty. Di sini, para seniman bisa membuat aset digital berupa gambar. Salah satu karya terkenalnya bernama meme Pepe the Frog, kodok warna hijau dengan bibir merah yang lebar.
Sayangnya, NFT ini sempat ditolak oleh pengguna Bitcoin, karena cuma jual beli kepemilikan gambar. Jadilah, NFT ini pun mengalami pergeseran hingga muncul di blockchain Ethereum seperti yang kita kenal sekarang.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bumi Berhenti Berotasi?
Deretan NFT Termahal Sedunia
10 tahun berlalu, NFT ternyata semakin diminati lho, Sobat Zenius. NFT sekarang dianggap sebagai ‘guardian angel’ para seniman digital. Soalnya, inilah yang membuat karya seniman tetap eksis. Nggak cuma eksis, tapi ladang menjanjikan banget.
Ya, buktinya, sudah ada beberapa seniman yang berhasil jual karyanya dengan sangat mahal. Di antaranya ada Mike Winkelmann atau Beeple yang hingga saat ini karyanya masih menempati urutan nomor 1 di daftar NFT Art dengan harga termahal, yaitu 69.3 juta dolar Amerika.
Ngomongin harga yang fantastis nih, kita kembali lagi sedikit yuk ke awal dan ngebahas fakta menarik NFT termahal di dunia yang dijamin bakal bikin elo mijit kepala karena liat harganya!
Siap-siap ya, ini beberapa NFT termahal di dunia yang bikin geleng-geleng kepala.
Lalu, Apa hubungannya NFT dan Metaverse?
Ada, hubungannya. Kalau nggak ada si Metaverse, kita pasti masih asing sama si NFT.
Jadi, mulanya begini, sekitar Desember 2021 lalu, Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook ke Meta. Sebagai bentuk rebranding Facebook. Kemudian, Mark membuat semacam medium atau ruang virtual dalam bentuk 3 Dimensi yang dinamakan sebagai Metaverse.
Mark menggambarkan Metaverse ini sebagai “lingkungan virtual” di mana elo bisa pergi ke mana saja tanpa harus beranjak dari tempat elo duduk sekarang.
Kurang lebih sama persis kayak film Netflix Ready Player One (2018). Film dengan genre sci-fi dan fantasi ini bercerita tentang masa depan. Semua orang di dalam ini bisa masuk ke dunia virtual bernama Oasis. Biar semakin merasakan dunia nyata, para pemain menggunakan VR untuk interaksi. Di sana, mereka bisa berinteraksi, bermain, belanja, menjual barang, sampai ketemu pujaan hati (ini beneran, lho!).
Terus, hubungannya apa sama NFT?
NFT ini ibarat sebuah produk yang ada di dalam Metaverse. Contohnya, misal elo punya NFT Art, nantinya NFT yang elo punya itu bisa banget buat dipamerkan atau dipajang di Metaverse. Dengan begini, tentu saja aset digital yang elo punya itu jadi lebih berguna lagi! Itu dia juga salah satu alasan yang bikin Metaverse bisa ningkatin kegunaan si NFT sebagai token digital. Menarik, kan?
Nah, gimana nih Sobat Zenius, kira-kira elo tertarik nggak sama konsep dunia virtual kayak gini?
Referensi
‘Bored Ape’ NFT worth $284,495 accidentally sells for just $2,844 – CNN Style
Rock on 🤘 A history of NFTs | Where do NFTs come from? | Alternative Press (altpress.com)
Apa Itu NFT? Kok Ramai Dipakai buat Beli Karya Seni? (detik.com)
Apa Itu Metaverse dan Bagaimana Cara Kerjanya? – Teknologi Bisnis.com
Metaverse Berperan Besar Terhadap NFT dan Dunia Kripto pada 2022 | Republika Online
What is NFT? Non-fungible tokens explained – CNN
14 of the Most Expensive NFTs Ever Sold (influencermarketinghub.com)
Leave a Comment