Bagaimana Michelangelo dikenal sebagai ‘dewa’ seni pada zamannya, dan menjadi salah satu seniman terbesar sepanjang masa? Yuk, kepoin selengkapnya!
Apakah elo pencinta Spongebob Squarepants? Kalau iya, elo pasti familiar sama adegan ini.
Itu adalah cuplikan episode Spongebob Squarepants berjudul “Artist Unknown.” Ceritanya, Squidward mengajar kelas seni, di mana Spongebob jadi murid satu-satunya. Squidward terpaksa ngajarin Spongebob bikin karya seni, termasuk patung.
Waktu Squidward ngasih contoh cara bikin patung, yang ada hanyalah reruntuhan batu. Namun, waktu Spongebob yang bikin, hasilnya justru patung yang keren, kayak gif di atas.
Sebenarnya, patung yang dibikin Spongebob nggak hanya patung asal-asalan. Patung itu identik dengan David, patung karya seniman era Renaisans (Abad Pembaharuan), Michelangelo. Itu menunjukkan betapa legend-nya patung David Michelangelo.
So, kali ini, gue bakal nyeritain tentang Michelangelo. Dia terkenal genius melalui karyanya, dan bahkan disebut sebagai Il Divino, atau “Yang Ilahi.” Kok bisa sih? Here’s the story.
Perkenalan dengan Seni
Jiwa seni Michelangelo muncul ketika dia hidup sama pengasuh beserta suami pengasuhnya. Waktu itu, ibunya lagi sakit, sehingga ayahnya nitipin dia ke pengasuhnya. Kebetulan, suami pengasuhnya kerja di tambang marmer. Sejak saat itu, dia jatuh cinta sama marmer.
Selain itu, dibanding ikut sekolah formal, sang seniman muda lebih suka datang ke gereja. Dia membuat lukisan-lukisan di gereja dan makin passionate sama seni. Apalagi, waktu itu, dia tumbuh di era Renaisans.
Renaisans adalah era “kelahiran kembali” budaya, seni, politik, dan ekonomi di Eropa setelah mengalami kemunduran di Abad Pertengahan. Banyak ilmu baru yang digali kembali pada era ini, seperti filsafat Yunani kuno dan seni klasik. Oleh karena itu, banyak para pemikir, penulis, hingga seniman yang berkembang pesat pada masa Renaisans.
Renaisans dimulai salah satunya di kota Florence, Italia. Kota ini jadi pusat budaya dan seni, yang mana banyak orang kaya di sana yang mendukung para seniman pemula. Dari politisi sampai seniman senior, mereka mendukung dan melindungi para seniman pemula demi memajukan seni dari Abad Pertengahan.
So, karena tahu anaknya berjiwa seni, ayah Michelangelo mengirim dia ke Florence. Dia pun magang di studio Domenico Ghirlandaio, pelukis Renaisans ternama di kota tersebut.
Setahun kemudian, Lorenzo de’ Medici datang ke Ghirlandaio. Lorenzo merupakan keturunan keluarga Medici, penguasa Florence yang jadi salah satu pelindung seni Renaisans dan mendukung para seniman pemula. Lorenzo minta dua siswa terbaik Ghirlandaio buat dididik. Michelangelo jadi salah satu nama yang direkomendasikan Ghirlandaio.
Baca juga: Mengenal Apa itu Seni dan Fungsinya untuk Kesehatan Mental
Menjadi Pematung
Lorenzo mendaftarkan Michelangelo ke Humanist Academy, lembaga miliknya. Di akademi itu, dia belajar sama pematung terkenal, Bertoldo di Giovanni. Dia mulai mengenal patung-patung klasik besar yang khas Renaisans banget, tampak natural dan real. Hal itu bikin dia tertarik buat mendalami seni memahat dan bikin patung yang punya “nyawa”.
Dia kemudian ngide buat mempelajari anatomi tubuh manusia, biar bisa bikin patung kayak manusia beneran. Dia minta izin Gereja Katolik Santo buat ngizinin mempelajari mayat di rumah sakit gereja. Setelah diizinkan, hasil belajarnya membuatnya bisa bikin otot tubuh pada patung secara akurat dan real.
Suatu hari, pejabat senior Gereja Katolik Roma, Kardinal Riario, mengundang Michelangelo ke Roma buat bikin patung Bacchus (1496-1497). Bacchus nampilin dewa anggur Romawi dengan anggur dan cawan di tangannya. Elo bisa lihat, patung tersebut seolah berdaging dan berotot kayak manusia asli.
Namun, Kardinal Riario nggak puas sama hasilnya karena dianggap mengejek Dewa Romawi yang seolah mabuk. Sang seniman pun bete dan akhirnya Bacchus dibeli sama bankir kaya bernama Jacopo Galli. Bacchus menjadi karya awalnya yang ikonis.
Pietà
Michelangelo mulai terkenal di Italia. Kardinal Jean Bilhères de Lagraulas nugasin dia yang waktu itu berusia 23 tahun, buat bikin patung untuk makam. Patung yang dibikin adalah Pietà (1498-1499), yang artinya “belas kasih”.
Nggak ada setahun, Pietà udah jadi. Pietà nampilin tubuh Yesus di pangkuan Bunda Maria setelah Penyaliban. Hanya dengan menggunakan satu balok marmer, dia berhasil mengukir kedua figur tersebut dengan persendian, lengan, kaki, sampai urat nadi yang seolah nyata.
Setelah dibuat, Pietà udah lima kali dipindahkan sampai berakhir di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Para seniman maupun peziarah di situ terpesona sama keindahan Pietà.
Suatu hari, Michelangelo nyimak sekelompok orang yang lagi terkagum-kagum sama Pietà. Namun, mereka mengira Pietà adalah karya pematung lain. Michelangelo ingin negasin kalau Pietà adalah buatannya.
So, pada larut malam, dia menyelinap buat mengukir namanya di selempang Maria, meskipun pada akhirnya dia nyesel udah melakukan itu. Pietà merupakan satu-satunya karya yang dikasih namanya dan jadi karya terindah di Roma pada waktu itu.
David
Keberhasilan Pieta bikin Michelangelo makin hits. Dia dipercaya buat menyelesaikan patung David (tokoh Alkitab) untuk Katedral Florence. Inilah patung yang identik dengan patung di Spongebob tadi.
Patung setinggi 17 kaki itu menggambarkan David yang lagi merhatiin musuhnya, Goliath (raksasa terkenal dalam Alkitab), yang mendekat. David menggenggam batu dan ketapel di atas bahunya, dengan ototnya yang tegang dan pose waspada.
Setelah selesai dibuat pada tahun 1504, patung David dianggap sebagai salah satu mahakarya terbaik yang pernah dibuat manusia. Namanya jadi trending topic di kalangan seniman dunia.
“Tidak dapat disangkal bahwa karya ini menjadi pemenang dari semua patung lain, modern atau kuno, Yunani atau Latin; tidak ada karya seni lain yang setara dengannya dalam hal apa pun, dengan proporsi, keindahan, dan keunggulan yang adil, seperti itulah Michelangelo menyelesaikannya.”
Giorgio Vasari, seniman Italia, tentang patung David.
Baca juga: Vincent van Gogh, Pelukis yang Baru Diakui pasca-Kematiannya
Lukisan Michelangelo
Karir sang seniman makin melejit sebagai pematung. Paus Julius II minta dia bikin 40 patung buat makam. Namun, karena kehabisan dana, Paus Julius II ngalihin dia buat ngelukis langit-langit Kapel Sistina di Vatikan.
Pelukis Italia bernama Bramante disebut ngusulin nama Michelangelo ke Paus Julius II. Bramante dikenal suka jealous karena lukisannya kalah hits. So, Bramante mikir kalau Michelangelo ngelukis, hasilnya nggak lebih bagus daripada lukisannya dan namanya bakal naik lagi.
Awalnya, Michelangelo ragu buat nerima proyek ini. Dia ngerasa, dia adalah pematung, bukan pelukis. Paus Julius II tetap meyakinkannya sampai dia akhirnya mau.
Selama pengerjaannya, kesabaran Michelangelo duji. Dia memecat seluruh anggota timnya (kecuali seorang tukang pencampur cat) karena dianggap nggak kompeten. Jadinya, dia ngerjain semuanya sendiri. Gue nggak bisa bayangin seencok apa ngecat langit-langit sendirian selama bertahun-tahun.
Lukisan yang dibikin menggambarkan kisah-kisah dari Perjanjian Lama Alkitab. Michelangelo menyelesaikannya setelah empat tahun. Hasilnya…..lukisannya menjadi mahakarya terbesar dalam Seni Barat. Bramante “ketipu” sama idenya sendiri.
Karyanya di Kapel Sistina ditutup dengan lukisan di seluruh dinding altar bernama “Penghakiman Terakhir”. Lukisan itu menggambarkan kedatangan Kristus dan Hari Akhir.
Karya Lainnya
Separuh hidup terakhir sang seniman dihabiskan di dunia arsitektur. Karya arsitekturnya yang terkenal adalah Kapel Medici di Gereja San Lorenzo Florence dan Perpustakaan Laurentian. Tangga aula perpustakaan ini dianggap jadi pelopor puncak perkembangan seni arsitektur Renaisans.
Selama hidupnya, Michelangelo menghasilkan banyak patung, lukisan dinding, desain arsitektur, dan 300 puisi. Dia dikenang sebagai salah satu seniman visual terbaik sepanjang masa, yang disetarakan sama William Shakespeare dalam sastra dan Beethoven dalam Musik. Btw, elo juga bisa baca tentang kegeniusan Beethoven di sini ya.
So, penguasaannya dalam seni visual bikin orang-orang di eranya memberinya gelar Il Divino, “Yang Ilahi”.
Gimana pendapat elo tentang Michelangelo? Apakah ada karyanya yang elo kagumi? Kasih tahu gue di kolom komentar ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
Biografi Johann Winckelmann – Bapak Sejarah Seni dan Arkeologi Modern
Salvador Dali, Seniman Surealisme yang Nyentrik
Seni Grafiti untuk Kembangkan Potensi Diri, Memang Bisa?
Referensi
Leave a Comment