Sudah begitu lama matahari menemani hari-hari kita. Sebenarnya, kita benar-benar kenal nggak sih sama matahari? Yuk, kita cari tahu serba-serbi soal matahari.
Di siang hari yang cerah, bola panas raksasa terlihat begitu jelas jauh di atas langit sana. Ketika melihatnya secara langsung, cahaya putih kekuningan menyilaukan mata.
Selama ini, bola yang bersinar terang dan menghangatkan tubuh itu, kita kenal sebagai matahari.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa matahari sangatlah penting untuk kehidupan. Ingat nggak waktu orang tua atau orang di sekitar elo bilang elo harus keluar supaya terpapar matahari?
Nggak cuma manusia, hewan dan tumbuhan pun perlu matahari untuk hidup dan berkembang. Rasanya matahari begitu esensial bagi kehidupan ya. Pertanyaannya, apakah elo sebenarnya tahu dan kenal apa itu matahari?
Nah, kali ini kita akan bahas dan kenalan lebih lanjut sama benda langit yang konon katanya telah berumur lebih dari 4,6 miliar tahun. Apa saja yang akan kita bahas?
Kita akan membahas apa sebenarnya matahari itu. Lalu, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai lapisan dan cahaya matahari.
Selain itu, kita juga akan membicarakan soal matahari sebagai pusat tata surya kita dan mendiskusikan apa yang kira-kira bisa terjadi bila matahari tiba-tiba lenyap.
Wih, seru banget nih kayaknya. Langsung saja kita mulai.
Daftar Isi
Apa itu Matahari?
Sobat Zenius, ketika elo mendengar kata matahari, apa sih yang langsung ada dipikirkan elo?
Kalo menurut KBBI, Matahari dalam dunia astronomi memiliki definisi sebagai “…bintang yang merupakan pusat tata surya, memancarkan panas dan cahaya ke Bumi dan planet-planet lain yang berputar mengelilinginya, sebagian besar kandungannya berupa hidrogen dan helium”.
Dari definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa:
- Matahari merupakan sebuah bintang. Bintang di sini merujuk pada “…benda langit yang mampu memancarkan cahaya dan memproduksi energi sendiri”. Matahari mendapatkan energi tersebut dari reaksi fusi nuklir yang terjadi di dalam.
- Matahari memancarkan panas dan cahaya ke planet di sekitarnya, termasuk Bumi.
- Kandungan terbesar matahari adalah hidrogen yang kemudian diikuti dengan helium. Selain dua elemen tersebut, ada juga kandungan oksigen, karbon, neon, nitrogen, magnesium, besi, dan silikon di dalamnya,
Ngomong-ngomong, elo tahu nggak sih kalo di dalam matahari itu ada reaksi nuklir? Coba deh lo tonton video di bawah ini untuk mengetahui apa sih yang sebenarnya terjadi di dalam matahari.
VIDEO: CAHAYA YANG SANGAT TUA
Gimana, Sobat Zenius? Apakah elo sekarang sudah tahu apa yang terjadi di dalam matahari? Hayoo … berapa waktu yang dibutuhkan cahaya matahari dari dalam ke luar? Gue tunggu jawaban elo di kolom komentar ya.
BACA JUGA: Apa Fungsi Fusi Nuklir dari Matahari Buatan China?
Lapisan Matahari
Selanjutnya, kita bahas lapisan-lapisan matahari ya. Secara garis besar, biasanya lapisan matahari dibagi menjadi empat: inti, fotosfer, kromosfer, dan korona.
Namun, kita akan bahas lapisan-lapisan matahari dengan lebih detail dan membaginya menjadi delapan lapisan: inti, zona radiatif, tacholine, konvektif, fotosfer, kromosfer, kawasan transisi, dan korona.
Inti Matahari
Ini adalah bagian terdalam matahari dimana reaksi fusi terjadi. Reaksi ini merupakan sumber energi matahari yang suhunya bisa mencapai 15.000.000℃ lho. Panas banget, ya!
Zona Radiatif
Suhu zona radiasi jauh lebih dingin dibandingkan bagian inti, sekitar 7.000.000℃. Zona ini memancarkan energi melalui proses emisi photon dan kemudian ditangkap oleh ion hidrogen dan helium.
Tacholine
Lapisan ketiga ini dikenal sebagai lapisan tipis pembatas antara zona radiatif dan konvektif. Informasi mengenai suhu dan panjang lapisan ini belum banyak diteliti.
Peneliti menduga lapisan ini memiliki peran penting dalam menjaga aktivitas magnetik di dalam matahari.
Konvektif
Lapisan dengan suhu 2.000.000℃ ini berada di antara tacholine dan fotosfer. Proses konveksi yang terjadi di dalam lapisan konvektif mengalirkan energi ke segala arah,
Fotosfer
Fotosfer memiliki suhu mencapai kurang lebih 16.000℃ dengan ketebalan 300-500 km. Batas fotosfer dengan lapisan lainnya nggak begitu jelas.
Lapisan ini mengeluarkan cahaya yang paling kuat dan terang, yang kita lihat sebagai cahaya matahari di Bumi untuk penerangan sehari-hari.
Kromosfer
Dengan ketebalan 16.000 km, lapisan kromosfer yang berada di luar fotosfer ini bertindak sebagai atmosfer matahari. Suhu lapisan ini kurang lebih mencapai 7.700-9.800℃.
Ketika gerhana matahari total, kromosfer terlihat seperti gelang merah di sekitar bulan.
Kawasan Transisi
Lapisan transisi memiliki ketebalan sekitar 100 km saja. Kawasan ini memisahkan lapisan korona yang sangat panas (500.000-1.000.000℃) dan lapisan kromosfer yang lebih dingin(7.700-9.800℃).
Korona
Lapisan luar atmosfer matahari ini memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari proses ionisasi atom-atom. Suhu lapisan ini kurang lebih 500.000-1.000.000℃.
Ketika gerhana matahari total, korona tampak lebih jelas seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari sebenarnya merupakan radiasi elektromagnetik. Cahaya ini biasanya ada yang infrared, ultraviolet, dan yang terlihat secara langsung.
Bila dilihat dengan mata telanjang manusia di Bumi, cahaya matahari yang bisa dilihat (bukan infrared dan ultraviolet) cenderung berwarna putih kekuningan.
Namun, sebenarnya cahaya matahari memiliki berbagai spektrum warna bak pelangi. Gue pernah membahas bagaimana spektrum warna tersebut tersebar dan membuat langit terlihat berwarna biru. Coba deh lihat pembahasannya melalui artikel di bawah ini.
BACA JUGA: Kenapa Langit Berwarna Biru – Teori Rayleigh
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Menurut NASA, matahari merupakan satu-satunya bintang di tata surya kita.
Berbagai benda angkasa seperti planet, asteroid, komet, dan puing-puing angkasa lainnya mengitari matahari dengan bentuk laju revolusi oval.
Hal tersebut dikarenakan matahari memiliki massa dan gaya gravitasi terbesar dibanding bintang-bintang di sekitarnya.
BACA JUGA: Gimana Caranya Mengukur Jarak Matahari dari Bumi?
Dunia Tanpa Matahari
Sobat Zenius, pernah nggak sih terbesit di pikiran elo sampai kapan matahari akan terus bersinar?
Seperti yang sudah gue sebutkan di awal, matahari ini sudah berumur lebih dari 4.6 milyar tahun, tua banget!
Menurut para ilmuwan dan ahli astronomi, matahari ternyata bisa berhenti bersinar lho. Hal ini diprediksi bisa terjadi sekitar 5 sampai 10 milyar tahun lagi ketika matahari kehabisan hidrogen.
Berdasarkan tulisan astrofisikawan Jillian Schudder, tanpa adanya sisa hidrogen untuk fusi inti matahari, inti matahari akan hanya terisi helium. Sehingga, nggak banyak energi dihasilkan.
Gaya gravitasi kemudian menekan inti dan matahari akan membesar secara keseluruhan. Matahari yang kemudian berubah menjadi raksasa merah, akan terus membesar dan melahap planet dalam, seperti Merkuri dan Venus. Mungkin, Bumi juga.
Wah, kalo matahari mati dan nggak lagi bersinar, pasti dunia gelap banget ya. Jangankan Bumi, seluruh tata surya bisa-bisa jadi gelap dan lebih dingin.
Menurut Marko Krco, Bumi kita punya kemampuan untuk menahan panas sih. Jadi, kemungkinan temperatur permukaan bumi akan menurun dari waktu ke waktu.
Suhu atmosfer Bumi saat ini mencapai 300 Kelvin. Menurut perkiraan Krco, tiap dua bulan suhu akan turun dua kali lipat.
Jadi, setelah dua bulan, suhu akan turun ke 150K, dan dua bulan kemudian menjadi 75K. Padahal titik beku air itu 273K lho. Wah, serem banget ya.
Berarti dalam beberapa minggu saja, Bumi sudah terlalu dingin untuk ditinggali tanpa matahari.
Elo masih ingat nggak apa yang terjadi pada suhu 0K? Kalo elo lupa atau belum tahu, bisa baca artikel di bawah ini ya.
BACA JUGA: Sejarah Skala Kelvin – Temuan Lord Kelvin
Melihat dari perkiraan di atas, berarti kehidupan Bumi akan mati. Dengan adanya panas dari perut Bumi, ada indikasi bakteri yang masih bisa bertahan walau di dalam kondisi yang ekstrim.
Kalo menurut elo, kira-kira apa yang terjadi kalo matahari menghilang atau mati? Coba share hipotesis elo di kolom komentar ya. Gue penasaran banget nih.
BACA JUGA: Apa Jadinya Ketika Bumi Mendekat dan Menjauh dari Matahari?
Penutup
Bagaimana Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya?
Kalo elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!
Referensi
Leave a Comment