Eh, Sobat Zenius, bentar ya, gue lagi dengerin lagu “Sempurna” nih.
Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku, akan s’lalu memujamu
Di setiap langkahku, ku ‘kan s’lalu memikirkan, dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Tak ‘kan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku, lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
Wah, lagu ini bikin gue baper banget, deh. Selain alunan melodinya lembut dan enak banget di telinga, liriknya juga ngena banget di hati.
Tiap penyanyinya bilang “Kau adalah …”, gue merasa kayak dipanggil euy. Kapan ya gue ketemu orang yang menganggap gue sepenting darah, jantung, dan hidupnya? Wkwkwk.
Anyway, kalau dilihat-lihat, liriknya ini banyak pengulangan ya. Nih coba lo perhatikan lagi, kata-kata yang gue bold pakai warna ungu.
Dalam satu bait, frasa “kau adalah” diulang sampai tiga kali, Sobat Zenius. Beneran deh, gara-gara diulang gitu, feel-nya jadi dapet banget.
Berasa ditekankan, kalau si dia tuh ini, si dia tuh itu, si dia itu penting banget bagi hidupnya. Kalau cuma sekali, mungkin feel-nya bisa beda.
Nah, Sobat Zenius, pengulangan tersebut sebenarnya merupakan majas atau gaya bahasa dalam bahasa Indonesia, lho!
Biasanya gaya bahasa seperti itu disebut sebagai majas repetisi. Majas ini elo temui di pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10. Di UTBK, materi ini termasuk bahan yang diujikan untuk bagian penalaran verbal.
Oleh karena itu, kita bahas yuk, apa sih sebenarnya majas repetisi itu?
📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam majas dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis majas yang lain, baca artikel berikut: Apa itu Majas? Jenis, Fungsi, dan Contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Majas Repetisi
Kalau kita lihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kunci yang terdapat di awal kalimat untuk mencapai efek tertentu dalam penyampaian makna ulangan (sandiwara dan sebagainya).
Sedangkan, menurut pembahasan dari video materi oleh Zenius, majas repetisi merupakan majas pengulangan pada kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Dari situ bisa kebayang ya, bahwa ciri-ciri majas repetisi itu identik dengan pengulangan. Biasanya, elo bisa menemukan gaya bahasa ini di dalam karya sastra seperti novel, puisi, dan lagu.
Kira-kira buat apa sih pengarang, penulis, atau pembicara tuh pake majas repetisi? Sejatinya, majas repetisi itu termasuk dalam kategori majas penegasan, Sobat Zenius.
Jadi, bisa dibilang bahwa fungsi majas repetisi itu utamanya untuk menegaskan sesuatu. Contohnya di lagu Sempurna yang gue tunjukkan tadi, penyanyinya tuh menegaskan bahwa si “dia” adalah sesuatu yang penting.
Keberadaan majas ini, terutama dalam karya sastra, penting banget. Dengan menggunakan pengulangan, penulis bisa membangun suatu perasaan atau makna yang lebih dalam.
Selain itu, seperti gaya bahasa pada umumnya, majas ini juga digunakan untuk memperindah suatu karya sastra. Ya, biar bahasanya lebih cakep gitu, lho.
Jadi, bisa kita simpulkan ya, majas repetisi itu majas penekanan dengan ciri-ciri berupa pengulangan, yang digunakan untuk tujuan penekanan dan keindahan.
Nah, jika elo mau belajar lebih lanjut soal majas serta contoh-contohnya, termasuk majas repetisi, gue saranin elo tonton video materi Zenius deh.
Video Materi Repetisi
Tonton gratis materi tentang Majas Repetisi di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.
Next, kita bahas macam-macam majas repetisi, ya.
Jenis dan Contoh Majas Repetisi
Jenis majas repetisi itu sebenarnya banyak banget lho, Sobat Zenius. Setidaknya, ada delapan jenis repetisi yang cukup umum digunakan yaitu anafora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, anadiplosis, epizeukis, dan tautotes.
Mari kita bahas setiap jenis majas repetisi sambil ngebahas contoh majas repetisi. Seperti apa?
1. Anafora
Majas anafora adalah pengulangan kata, frasa, atau klausa pada bagian awal suatu kalimat, atau bisa juga setelah tanda koma pada satu kalimat.
Salah satu contoh yang menarik bisa kita lihat pada ikrar sumpah pemuda. Nih, coba deh lihat teks sumpah pemuda yang gue ambil dari artikel Sumpah Pemuda: Mengapa Bahasa Indonesia yang Dipilih Sebagai Bahasa Persatuan? (2017) di bawah ini.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Bisa elo lihat di situ, di bagian awal tiga kalimat tersebut, ada klausa nominal yang sama persis, berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia”.
Ngomong-ngomong, kalau elo mulai lupa tentang apa itu klausa bisa baca artikel di bawah ini, ya.
2. Epistrofa atau Epifora
Sebelumnya kita udah bahas bahwa majas anafora itu memiliki pengulangan di awal kalimat. Nah, kalo majas epistrofa (yang juga disebut epifora), pengulangan kata, frasa, atau klausanya terjadi pada bagian akhir kalimat.
Contoh:
- Aku yakin besok aku akan pergi. Jangan hubungi aku ketika aku pergi. Aku yakin bahwa aku ingin pergi.
- Apel kau makan. Jeruk kau makan. Semangka kau makan. Apa yang tidak kau makan?
Mudah dipahami, kan? Kita lanjut ke jenis repetisi lainnya ya.
3. Simploke
Majas simploke merupakan repetisi dengan pengulangan di bagian awal dan bagian akhir suatu kalimat.
Untuk contohnya, bayangkan gue bikin contoh puisi majas repetisi jenis simploke ya. Berikut ini potongan bait puisinya.
Aku beli baju baru, kamu marah
Aku beli tas baru, kamu marah
Aku beli sepatu baru, kamu marah
Wah, siapa tuh yang suka belanja? Nah, kalimat-kalimat di atas adalah contoh penggunaan majas simploke.
Pada awal kalimat, terjadi pengulangan klausa verbal yaitu “aku beli”. Sedangkan pada akhir kalimat, ada pengulangan klausa adjektival yaitu “kamu marah”.
4. Mesodiplosis
Majas mesodiplosis adalah repetisi berupa pengulangan kata, frasa, atau klausa terjadi di bagian tengah kalimat.
Contoh:
Kalau begitu kamu boleh pergi, adik boleh pergi, kakak boleh pergi, asal izin dulu.
Di kalimat tersebut ada repetisi frasa “boleh pergi” di bagian tengah kalimat.
5. Epanalepsis
Majas epanalepsis adalah gaya bahasa repetisi di mana ada pengulangan kata di bagian awal dan akhir kalimat.
Contoh:
- Keluarga itu pergi ke Lampung untuk acara keluarga.
- Kita harus belajar untuk mengembangkan diri kita.
- Saya bangga dengan diri saya.
Pada kalimat-kalimat di atas, kata pertama dan terakhir mengalami pengulangan.
6. Anadiplosis
Majas anadiplosis adalah repetisi yang memuat pengulangan di mana bagian terakhir kalimat menjadi kata, frasa, atau klausa pertama pada kalimat berikutnya.
Contoh:
Di dalam kamarku ada sebuah kotak, kotak itu kubuat sendiri dari kayu, kayu tersebut kudapatkan dari pamanku.
7. Epizeukis
Majas epizeukis merupakan gaya bahasa repetisi yang mengandung pengulangan kata secara berturut-turut.
Contoh:
- Begitu aku bangun langsung merasa lapar, lapar karena tidak makan malamnya.
- Tadi pagi aku bertemu dia, dia yang sudah kusukai sejak lima tahun yang lalu.
- Kita pergi jalan-jalan besok, besok tanggal merah.
8. Tautotes
Majas tautotes ini pengulangan kata yang berulang-ulang dalam sebuah struktur kalimat.
Contoh:
- Aku sayang kamu, kamu sayang aku, aku dan kamu saling menyayangi.
- Pangeran Kudro menyerang Sultan Handa, Sultan Handa menyerang Pangeran Kudro, Pangeran Kudro dan Sultan Handa terluka parah.
Mantap, sekarang elo udah tahu berbagai jenis dan contoh majas repetisi nih. Waktunya kita aplikasikan pengetahuan kita ke contoh soal dan latihan tentang repetisi, kuy!
Latihan Soal Majas Repetisi
Biasanya, untuk latihan elo akan diminta menganalisis atau membuat majas repetisi, alih-alih menjawab sebuah soal.
Oleh karena itu, gue hanya akan memberikan satu contoh soal untuk menguji pemahaman elo. Gue sediakan juga pembahasannya.
Majas repetisi mengalami pengulangan pada satuan bahasa berikut kecuali ….
- kata
- paragraf
- klausa
- frasa
- kalimat
Apa nih jawabannya? Kita bahas ya. Jawaban yang benar adalah B. Ingat, yang namanya repetisi itu, merupakan majas pengulangan kata, klausa, frasa, dan kalimat saja.
Selanjutnya, untuk latihan lebih lanjut, buatlah contoh kalimat yg mengandung majas repetisi. Elo bisa bikin beberapa kalimat dan share di kolom komentar ya.
Ketika membuat kalimat dengan repetisi, ada beberapa hal yang sebaiknya elo perhatikan.
Pertama, pilihlah kata, frasa, atau klausa yang penting dan perlu ditekankan. Selanjutnya, ulangilah satuan bahasa tersebut agar karya menjadi penuh makna.
Namun, perlu diingat juga, pengulangan yang terlalu berlebihan, dapat merusak makna dan terkesan monoton.
Nah, itulah sedikit tips dalam membuat kalimat repetisi. Sekarang elo bisa coba membuat kalimat repetisi untuk menekankan suatu ide dengan cara yang menarik.
Selamat mencoba!
Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai repetisi. Sekarang elo udah ngerti kan, apa itu majas repetisi? Majas ini adalah gaya bahasa yang sederhana dan cukup mudah digunakan secara tertulis. Sobat Zenius bisa menggunakan majas ini saat membuat syair, puisi, lagu, bahkan cerita.
Kalau elo ingin mempelajari majas dan materi bahasa Indonesia lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video persiapan UTBK Zenius dan akses soal-soalnya.
Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Leave a Comment