Kalau ngomongin soal air tanah, kemungkinan besar yang terlintas di pikiran elo adalah sumur. Yup, lubang yang dalamnya jauh ke bawah tanah dan berisi air tersebut menjadi salah satu pemenuh kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Elo pernah bertanya-tanya nggak sih, itu airnya berasal dari mana? Kok bisa ada di situ? Bagaimana perbedaan air tanah dengan air permukaan seperti di sungai? Tenang, semua itu gue bakal bahas dalam artikel ini.
Pengertian Air Tanah
Kalau elo perhatikan gambar penampang suatu wilayah di atas, elo bisa lihat ada lapisan atas dan lapisan bawah. Yang paling atas berwarna hijau itu tempat kita bisa menemukan air permukaan, bisa di sungai atau danau.
Nah, di bawah lapisan permukaan, kita bisa temukan yang namanya air bawah permukaan. Air bawah permukaan ini ada dua, yaitu air vados dan air tanah. Air vados itu yang jumlahnya sedikit banget dan biasanya diserap oleh tanaman. Sedangkan kalau air tanah, jumlahnya ada banyak, makanya bisa kita pakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Elo bisa nonton video tentang pentingnya air tanah dengan klik banner di bawah, ya!
Jadi, sebenarnya apa yang dimaksud dengan air tanah? Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah, tepatnya di zona saturasi.
Wah, apaan lagi tuh, zona saturasi? Emang ada zona yang lain? Terus, kenapa air vados jumlahnya bisa lebih sedikit dari air tanah? Kita bahas di bagian berikut, ya!
Proses Terjadinya Air Tanah
Nah, sambil gue jelasin tentang proses terjadinya, elo bisa sesekali lirik-lirik ke gambar di atas, ya!
Oke deh, jadi tadi kan gue ada sebut soal zona-zona, nih. Nah, zona yang gue maksud itu ada dua, yaitu Vadose Zone atau zona yang tidak tersaturasi dan Phreatic Zone atau zona tersaturasi.
Lapisan Vadose Zone terdiri atas struktur batuan yang sifatnya permeabel, alias mudah dilewati oleh fluida (bisa air, bisa minyak) dan punya porositas yang oke. Makanya elo bayangin nih kalau hujan, airnya kan jatuh ke tanah. Terus dari tanah itu ke mana? Diserap ya, kemudian masuk ke Vadose Zone. Dalam zona ini, air hujan yang telah diserap melalui lapisan batu hingga akhirnya tiba di Phreatic Zone.
Sekarang kalau kita lihat ke Phreatic Zone, di bagian bawah zona tersebut terdapat lapisan yang terdiri atas struktur batuan yang nggak begitu bagus permeabilitas dan porositasnya, sehingga air nggak mudah lolos dari lapisan tersebut.
Makanya, nggak banyak air terkandung di Vadose Zone karena udah bablas ke Phreatic Zone semua dan ditampung di sana.
Elo bisa banget nih baca-baca lebih jauh tentang siklus dan klasifikasi air ini.
Baca juga: Konsep dan Siklus Air Tanah – Materi Geografi Kelas 10
Perbedaan Air Tanah dan Air Permukaan
Elo mungkin bertanya-tanya, emangnya apa sih bedanya air tanah dengan air permukaan yang sering elo lihat di sungai-sungai gitu?
Pertama, air permukaan adalah air hujan yang udah jatuh ke bumi dan kemudian mengalami run off, yakni air mengalir di permukaan seperti di sungai atau danau. Sedangkan kalau air tanah adalah air hujan yang mengalami infiltrasi karena setelah jatuh ke tanah, airnya rembes lewat pori-pori tanah kemudian melewati struktur batuan.
Kedua, “ke mana perginya” si air ini juga menyebabkan perbedaan letak air tanah dan air permukaan. Air tanah berakhir di lapisan bawah permukaan seperti yang udah gue jelasin tadi, sedangkan air permukaan ya di permukaan. Kalau ngomongin air permukaan sih, yang lebih sering dipakai itu air sungai.
Baca Juga: Pola Aliran Sungai dan Klasifikasinya – Materi Geografi Kelas 10
Berikutnya, karena letaknya aja udah beda, maka dalam penggunaan sehari-hari, cara mendapatkan kedua air ini juga berbeda.
Kalau kita mau pakai air permukaan, ya udah kita tinggal ambil aja dari sungai misalnya untuk mengairi sawah atau bikin pembangkit listrik tenaga air di sungai. Dengan memanfaatkan air yang mengalir di permukaan, kita bisa memperoleh keuntungan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Tapi kalau mau pakai air tanah, kita harus cari cara tuh buat dapetin akses ke air yang letaknya bisa hingga 20 meter di bawah permukaan. Gimana caranya? Ada dua, yang pertama dengan mencari sumber mata air yang sebenarnya merupakan air tanah yang menyeruak keluar dari bawah ke permukaan.
Cara kedua adalah dengan membangun sumur. Elo tahu nggak sih kalau kebanyakan air yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk yang elo minum, asalnya dari bawah tanah? Mungkin elo awalnya mikir hiii airnya kan kotor, kecampur-campur sama tanah. Tapi nyatanya sebaliknya, ya!
Inget kan tadi gue bilang kalau air yang tertampung di bawah tanah itu air hujan yang udah mengalami infiltrasi terus tertampung dalam lapisan bawah permukaan? Nah, air yang udah disaring dan ditampung ini jumlahnya banyak, jadi bisa dimanfaatkan oleh manusia dengan cara bikin sumur. Elo bisa nonton video penjelasan bagaimana air ini berguna banget dalam kehidupan di video belajar Zenius dengan klik link ini!
Contoh Soal Air Tanah dan Air Permukaan
Oke deh, kira-kira sekian dulu bahasan mengenai apa itu air tanah. Gue juga udah jelasin ke elo apa yang membuatnya berbeda dengan air permukaan.
Alright, seperti biasa untuk cek pemahaman elo, gue udah siapin soal nih, coba dijawab kemudian cermati pembahasannya, ya!
Yang termasuk dalam air bawah permukaan adalah ….
a. Air tanah (untuk tumbuhan) dan air sungai (untuk kebutuhan manusia)
b. Air gantung (untuk tumbuhan) dan air vados (untuk kebutuhan manusia)
c. Air gantung (untuk kebutuhan manusia) dan air vados (untuk tumbuhan)
d. Air vados (untuk tumbuhan) dan air tanah (untuk kebutuhan manusia)
e. Air vados (untuk kebutuhan manusia) dan air tanah (untuk tumbuhan)
Jawaban: d. Air bawah permukaan ada dalam dua zona, yaitu zona tak tersaturasi dan zona tersaturasi. Secara fungsinya, air vados atau air gantung ditujukan untuk kebutuhan tumbuhan. Air tanah ditujukan untuk kebutuhan manusia sehari-hari seperti air untuk mandi dan mencuci.
Baca Juga: Dari Mana Asalnya Air Terjun?
Leave a Comment