Halo Sobat Zenius, kali ini gue akan membahas mengenai materi konflik sosial kelas 11.
Sebelumnya kita udah pernah belajar bareng mengenai struktur sosial yang mengakibatkan timbulnya pengelompokan-pengelompokan dalam masyarakat.
Nah, di artikel ini akan fokus membahas mengenai pengertian hakikat konflik sosial.
Elo pernah kepikiran gak sih, kenapa konflik sosial bisa terjadi? Atau faktor penyebab apa saja yang bisa memicu konflik sosial itu?
Nah, jawaban rasa penasaran elo akan terjawab setelah kalian membaca artikel ini sampai habis. Yuk kita bahas satu per satu.
Pengertian Hakikat Konflik Sosial
Seperti biasa, sebelum menyelam lebih jauh ke pembahasan materi konflik sosial kelas 11 ada baiknya elo memahami dulu pengertian konflik sosial.
Sebenarnya, secara gak sadar hidup kita gak bisa jauh dari yang namanya konflik. Di sekolah mungkin elo udah familiar dengan pembahasan mengenai “konflik” yang telah ditemui pada kelas 10 pada BAB interaksi sosial.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata “konflik” memiliki banyak arti, antara lain percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Sedangkan kata “sosial” memberikan arti yang berkenaan dengan masyarakat.
Sementara itu, menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi: Suatu Pengantar (2006), konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
Nah, konflik ini pada umumnya terjadi di dalam suatu kelompok, maupun di luar kelompok. Istilahnya, konflik in-group adalah konflik yang terjadi di dalam kelompok itu sendiri, dan konflik out-group adalah konflik yang terjadi di luar kelompok.
Atau, dapat disimpulkan bahwa pengertian hakikat konflik sosial adalah suatu keadaan yang dapat berupa percekcokan, perselisihan, maupun pertentangan antara dua pihak atau lebih yang terjadi di masyarakat dan mempengaruhi kehidupan sosial kita untuk memenuhi tujuan tertentu.
Menurut Lewis A. Coser, ada 2 (dua) bentuk konflik. Sosiolog yang mengemukakan mengenai fungsi sosial setelah menyatukan konsep fungsional struktural dengan teori konflik pada bukunya “The Functions of Social Conflicts” ini memperkenalkan konflik realistis dan non-realistis.
- Konflik realistis, di mana adanya kontak dan juga ada emosi.
- Konflik non-realistis, tidak memiliki kontak, yang membuat hal tersebut tidak bisa disebut sebuah konflik.
Nah, setelah membaca mengenai pengertian hakikat konflik sosial kira-kira kalo elo diminta jelaskan pengertian hakikat konflik sosial, jawabannya apa?
Jadi, pengertian hakikat konflik sosial adalah suatu keadaan yang dapat berupa percekcokan, perselisihan, maupun pertentangan antara dua pihak atau lebih yang terjadi di masyarakat dan mempengaruhi kehidupan sosial kita untuk memenuhi tujuan tertentu.
Konflik sosial juga ada dua jenis yaitu konflik realistis yang mencakup kontak dan emosi serta konflik non realistis yaitu konflik hanya mencakup emosi saja.
Pelajari lebih lanjut
Apa saja macam-macam konflik sosial yang terjadi di Indonesia? Baca di sini ini, ya: Macam-Macam Konflik Sosial di Indonesia dan Contohnya.
Faktor Penyebab Konflik Sosial
Akibat adanya pengelompokan-pengelompokan dalam masyarakat, yang membedakan kita sebagai manusia berdasarkan kategori tertentu, mengakibatkan faktor penyebab terjadinya konflik dibedakan sebagai berikut:
Perbedaan Antarindividu
Perbedaan antar individu dapat menjadi penyebab konflik sosial yang pada umumnya diakibatkan dari perbedaan pendapat atau kepentingan, yang menyebabkan terjadinya konflik sosial bahkan baku hantam.
Perbedaan Antarkebudayaan
Dalam KBBI, kebudayaan didefinisikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat atau dapat diartikan pengertian kebudayaan merupakan warisan yang kita terima yang telah diwariskan oleh leluhur secara turun menurun.
Pada dasarnya, kita lahir dengan menganut kebudayaan masing-masing, seperti kebudayaan yang dimiliki oleh orang Indonesia dengan kebudayaan yang dimiliki orang India tentunya berbeda.
Sehingga, adanya perbedaan antar kebudayaan ini juga seringkali memicu terjadinya konflik.
Perbedaan Etnis
Sama halnya dengan kebudayaan, kita juga lahir dengan memiliki etnis atau suku yang beragam, adanya perbedaan etnis atau suku ini juga dapat memicu terjadinya konflik, salah satu konflik yang mungkin pernah kita dengar adalah pembantaian etnis tertentu.
Perbedaan Ras
Dalam KBBI, ras didefinisikan sebagai golongan bangsa sebagai ciri-ciri fisik. Oleh karena itu, biasanya ras tertentu memiliki ciri-ciri fisik yang serupa
Ras yang ada di Indonesia sendiri sebenarnya cukup beragam. Misalnya, asiatic mongoloid yang pada umumnya memiliki kulit putih atau kuning dan memiliki mata yang sipit yang biasanya berasal dari keturunan Cina-Jepang atau Korea.
Ada juga ras Malayan-Mongoloid, yang umum ditemukan di Indonesia dengan ciri-ciri kulit kuning langsat dan mata besar.
Sama halnya dengan etnis dan budaya, adanya perbedaan ras ini juga dapat memicu terjadinya konflik.
Perbedaan Agama
Dalam KBBI, agama diartikan sebagai ajaran, sistem yang tata keimanan (kepercayaan) dan keperibadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Di Indonesia sendiri, ada 6 agama yang diakui oleh negara yaitu Islam, Buddha, Kristen, Katolik, Hindu, dan Konghucu.
Perbedaan agama dan kepercayaan ini juga tidak jarang menyebabkan terjadinya konflik, contohnya seperti timbulnya hal-hal yang membuat kelompok dari agama satu sama lain tersinggung.
Pelajari lebih lanjut
Untuk pembahasan selengkapnya tentang faktor penyebab dan dampak konflik sosial, baca kedua artikel berikut: 6 Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial.
Barusan tadi elo melihat macam-macam faktor penyebab konflik sosial sebagai bagian dari materi konflik sosial kelas 11. Oh iya, materi ini kadang muncul dalam materi Sosiologi UTBK SBMPTN lho.
Buat elo para pejuang UTBK tahun ini, cuss download aplikasi Zenius buat dapetin berbagai fitur belajar yang seru. Langsung klik button di bawah ini sesuai gadget yang lo gunakan, ya!
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!
Teori Kekerasan
Konflik dalam sosiologi erat kaitannya dengan kekerasan. Bisa dibilang kalau dengan adanya konflik maka seringkali menyebabkan adanya kekerasan, yaitu adanya atau terjadinya kontak fisik.
Oleh karena itu, terdapat beberapa teori yang membahas mengenai penyebab adanya kekerasan, yaitu:
Individu
Sesuai dengan namanya, disebabkan dari faktor kepribadian individu itu sendiri sendiri dari tingkah laku agresifnya yang menyebabkan kekerasan. Karena pada dasarnya, seseorang berhadapan dengan konflik dan melakukan kekerasan didasari oleh kepribadian, karakter, dan juga kondisi orang itu sendiri.
Kelompok
Kalian pasti nebak kalo teori kekerasan kelompok, maka berkelompok? Jawabannya salah.
Inti dari teori ini tetap mengedepankan sisi individu, namun lebih spesifiknya individu yang membawa identitas kelompok atau mewakili suatu kelompok.
Dinamika Kelompok
Menurut teori kekerasan dinamika kelompok, adanya perubahan norma secara cepat membuat anggota atau individu di dalamnya tidak mampu meresponnya beriringan dengan kecepatan perubahan norma dalam masyarakat, sehingga merasa kehilangan rasa saling memiliki dan menimbulkan konflik.
Pelajari lebih lanjut
Pembahasan konflik sosial Zenius gak cuma sampai di sini, loh! Kamu bisa baca juga tentang resolusi konflik dan upaya penyelesaian konflik sosial di link berikut: Mengenal Resolusi Konflik & Upaya Penyelesaian Konflik Sosial.
Nah kurang lebih itulah pembahasan gue mengenai materi konflik sosial kelas 11, mudah dipahami bukan?
Oh iya, kalo elo ingin liat pembahasan Sosiologi kelas 10, 11, 12 termasuk materi konflik sosial dalam bentuk video singkat dan dijelaskan oleh tutor Zenius, elo bisa langsung klik banner di bawah ini ya!
Leave a Comment