Di materi Sejarah Kelas 10 ini, kita akan membahas Kerajaan Banten. Nah, apakah kalian tahu Kerajaan Banten didirikan oleh siapa? Selain itu, apa peninggalan Kerajaan Banten? Ayo simak pembahasan selengkapnya!
Halo, Sobat Zenius! Kali ini, pembahasan kita adalah perihal salah satu kerajaan Islam di sejarah Indonesia.
Sebelumnya, gue tahu, kalo di sejarah Indonesia, ada banyak banget kerajaan-kerajaan, entah itu bercorak Hindu, Buddha, ataupun Islam. Hal ini mungkin membuat elo kerepotan untuk mempelajari kerajaan-kerajaan tersebut satu per satu.
Nah, hal ini bisa elo siasati dengan cara mengaitkan peristiwa apa saja yang terjadi di dunia saat itu, dengan peristiwa yang sedang elo pelajari.
Misalnya, raja pertama di Kerajaan Banten adalah Sultan Maulana Hasanuddin yang berkuasa dari tahun 1552-1570. Nah, menurut elo, pada abad segitu, apa peristiwa besar yang sedang terjadi di belahan bumi lainnya?
Salah satu peristiwa yang penting adalah awal mula revolusi ilmiah, hal ini setidaknya terjadi pada tahun 1543. Nah, coba elo bandingin, di Banten saat itu, sebuah kerajaan Islam dibentuk, sementara di Eropa, gagasan-gagasan ilmu pengetahuan secara masif mulai disebarkan. Gimana, seru, kan, kalau garis waktu sejarah ini saling kita hubungkan?
Oke, kalau begitu, ayo kita masuk ke pembahasan selengkapnya!
Mengenal Kerajaan Banten
Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan dalam peradaban Islam di Indonesia. Kerajaan ini bertempat di wilayah barat Pulau Jawa sampai dengan Lampung, Sumatera, dan berlangsung dari tahun 1526 sampai 1813.
Silsilah Kerajaan Banten dapat kita lacak dari tokoh terkenal kerajaan ini, yaitu raja pertamanya, Maulana Hasanuddin (bertakhta 1552-1570) dan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692). Masa kejayaannya terjadi di masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada awalnya, Kerajaan Banten didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau biasa kita sebut Sunan Gunung Jati. Namun, kerajaan yang didirikan pada abad ke-16 ini bukan dipimpin oleh Syarif Hidayatullah sebagai raja pertama, melainkan Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570).
Nah, Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692). Namun, masa kejayaan ini harus disudahi ketika kerajaan ini dipimpin oleh Sultan Haji (1671-1686), yaitu putra dari Sultan Ageng Tirtayasa.
Baca Juga: Peran Peradaban Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Puncak kejayaan ini terjadi pada era Sultan Ageng Tirtayasa. Puncak kejayaan tersebut dapat terlihat dari meluasnya wilayah perdagangan Banten, yaitu sampai ke wilayah selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Pada masa itu, Kerajaan Banten adalah kerajaan Islam terbesar di Indonesia dan Sultan Ageng Tirtayasa menjadi tokoh yang gencar melawan dominasi dan pengaruh VOC, yaitu kongsi dagang Belanda.
Selain itu, era pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa menjadikan Banten sebagai wilayah perdagangan internasional, yaitu bertemunya pedagang lokal dan pedagang Eropa. Tidak hanya itu, masa kejayaan ini mencakup berdirinya armada laut yang tujuannya melindungi aktivitas perdagangan dari ancaman kerajaan-kerajaan lainnya, termasuk kerajaan di Eropa.
Singkatnya, masa kejayaan ini mencakup majunya kekuatan politik dan angkatan perang Kerajaan Banten.
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!
Masa Kemunduran Kerajaan Banten
Kerajaan Banten mengalami kemunduran setelah Sultan Ageng Tirtayasa turun takhta dan digantikan dengan putranya, Sultan Haji (1671-1686). Berbeda dengan ayahnya yang anti VOC, Sultan Haji cenderung ingin menjalin hubungan baik dengan VOC.
Hal ini menyebabkan perselisihan di antara keduanya. VOC memanfaatkan situasi ini dengan memberi dukungan terhadap Sultan Haji dan pada akhirnya berhasil meraih kemenangan atas konflik terhadap Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada tahun 1813, Kerajaan Banten menyerahkan kekuasaannya kepada pasukan Inggris, di bawah kepemimpinan Sir Thomas Stamford Raffles.
Peninggalan Kerajaan Banten
Kerajaan Banten, yang merupakan kerajaan Islam, memberikan jejak peninggalan berupa bangunan keagamaan, contohnya Masjid Agung Banten. Selain itu, beberapa peninggalan lainnya, yaitu Istana Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Benteng Speelwijk, dan lain sebagainya.
Oke, setelah kita selesai membahas topik ini, berikut adalah contoh soal yang bisa elo sikat. Selamat mengerjakan!
Baca Juga: Pendiri dan Silsilah Kerajaan Mataram Islam – Materi Sejarah Kelas 10
Contoh Soal
Nama Sultan yang lebih memilih untuk bekerjasama dengan VOC dibanding melawan adalah ….
a. Sultan Ageng Tirtayasa
b. Sultan Haji
c. Pangeran Sedangran
d. Pangeran Ratu
e. Sultan Aliyuddin I
Pembahasan:
Sultan Haji merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Tidak seperti ayahnya yang melawan Belanda, dia lebih memilih untuk bekerjasama dengan VOC.
Jawaban: b.
Baca Juga: Kehidupan Kerajaan Aceh dan Silsilahnya – Materi Sejarah Kelas 10
***
Semoga pembahasan tentang Kerajaan Banten ini membuat elo semakin bertambah wawasannya tentang sejarah Indonesia. Oh, ya, di Zenius ada berbagai mata pelajaran selain Sejarah yang bisa elo akses, yaitu Ekonomi, Matematika, Fisika, Biologi, dan masih banyak lagi. Silakan diakses melalui website Zenius atau lewat aplikasinya. Selamat belajar!
Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!
Leave a Comment