Artikel ini membahas alasan kenapa air laut asin.
Kalau kamu ingin ditemani audio pas lagi baca, silahkan play video di bawah ini:
Hai sobat Zenius, kembali lagi bersama gue, Grace! Di tengah PPKM ini, lo kangen nggak sih pergi ke pantai dan menikmati ‘vitamin sea’? Atau jangan-jangan lo belum pernah pergi ke pantai? Coba dong jawab melalui poll di bawah ini.
Ketika lo lagi kecipak- kecipuk atau mungkin main air di laut, pasti ada aja kan momen di mana air laut tuh nggak sengaja masuk mulut lo. Dan ketika air laut itu bergejolak di atas lidah lo, pernah nggak sih lo bertanya-tanya: kenapa air laut asin ya? Nah, mantep banget nih kita hari ini bakal bahas air laut bareng-bareng. Yuk langsung aja kita jelajahi misteri air laut!
Kenapa air laut asin?
Air laut asin pasti karena mengandung ion garam atau juga disebut Natrium Klorida (NaCl) kan? Ya nggak salah sih, tapi memangnya lo yakin mata air lain kayak sungai, danau, rawa, dan lain-lain itu nggak mengandung NaCl? Dan kalaupun benar karena kandungan garam di dalam air laut, bisa timbul lagi pertanyaan baru, “kok bisa ada kandungan garam di laut?”. Mari kita bahas kandungan garam di mata air yang berbeda dan asal usul kandungan garam di laut setelah ini ya.
Catatan: Natrium Klorida maupun Sodium Klorida itu sama ya, sama-sama mengacu pada garam dan dituliskan dengan lambang NaCl. |
Untuk ngebahas soal kandungan garam di berbagai mata air, kita harus tahu dulu apa itu salinitas atau tingkat keasinan. Salinitas dapat didefinisikan sebagai tingkat kandungan garam yang larut di dalam air. Nah, sebenarnya mata air dengan air tawar pun juga punya kandungan garam di dalamnya, tapi dikit banget makanya nggak terasa asin. Nih coba deh liat ilustrasi perbandingan salinitas di bawah ini.
Dari ilustrasi di atas, lo bisa lihat bahwa air laut itu masuk kategori saline water dimana kandungan garamnya mencapai 3-5% (30-50 ppt), sedangkan air yang kita minum itu normalnya 0.01% (0.1 ppt). Bisa terbayang ya perbedaannya. Supaya lebih jelas ada juga nih tabel persentase garam dan jenis airnya.
Keasinan air berdasarkan persentase (semua) garam yang terlarut | |||
Air tawar | Air payau | Air asin atau air laut | Air garam |
< 0.05 % | 0.05 – 3 % | 3 – 5 % | > 5 % |
Oke berarti sampai titik ini udah jelas ya, alasan kenapa air laut asin itu karena kandungan garam terlarutnya itu cukup tinggi yaitu 3-5% sehingga terasa asinnya. Berhubung di sini ditulis 3-5%, bisa disimpulkan juga bahwa kadar keasinan air laut itu bisa bervariasi di area yang berbeda. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Eh tapi ingat ya, gambar ini itu gambaran pada tahun 2001, sekarang kadar garam laut bisa jadi sudah semakin tinggi.
Tadi kita udah ngebahas tentang kadar garam atau salinitas laut dan jadi tahu kenapa air laut asin. Sekarang kita lanjut ke bahasan selanjutnya, kandungan garam di laut asalnya dari mana?
Asal Kandungan Garam di Laut
Ada dua sumber kandungan garam pada air laut yaitu ion mineral dari batuan di darat dan bukaan di dasar laut, dengan catatan sumber kandungan garam terbesar di laut justru berasal dari darat. Gimana prosesnya? Coba lihat gambar di bawah ini.
Kita bahas sumber pertama ya, yaitu daratan. Kalau dilihat dari gambar di atas, siklus air berperan besar dalam distribusi garam dari darat ke laut. Awalnya air berevaporasi dan membentuk awan. Zat karbon dioksida yang ikut terbawa ketika membentuk awan membuat air hujan sedikit asam. Air hujan jatuh ke daratan dan mengenai berbagai batuan mineral. Kemudian, terjadilah erosi oleh air hujan yang menghantam batuan-batuan sehingga garam dan mineral di dalam bantuan tersebut terbawa mengalir ke sungai. Selanjutnya, air sungai mengalir ke laut sambil membawa ion-ion garam mineral tersebut.
Sesampainya di laut, airnya berkumpul dan sudah nggak mengalir lagi, jadi kandungan garam tadi mengendap di laut. Kemudian siklus air kembali berputar, air di laut berevaporasi lagi, tapi kandungan ion mineral garam nggak ikut terangkat. Nah setelah itu, air yang berevaporasi tadi kan membentuk awan dan kembali turun ke tanah melalui hujan. Begitulah siklusnya, kebayang kan gimana tingkat keasinan laut terus bertambah seiring terulangnya siklus ini selama ratusan juta tahun lamanya?
Selain dari darat, sumber kandungan garam lainnya berasal dari dalam dasar laut. Gimana siklusnya? Di dasar laut, ada semacam retakan atau ventilasi hidrotermal sehingga air laut merembes ke dasar laut dan kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi. Nah, dari proses pemanasan vulkanis ini, terjadilah reaksi kimia dimana air melepaskan oksigen, magnesium, sulfat, dan mineral lainnya. Reaksi ini kemudian menambah ion atau kandungan garam pada air laut.
Sekarang sudah terjawab ya dari mana asal kandungan garam di laut. Sebagai catatan tambahan, keasinan laut ini 90% berasal dari natrium/sodium dan klorida. Sementara 10%-nya lagi berasal dari mineral lainnya seperti magnesium dan sulfat.
Baca juga: Kok Bisa Laut Bertumbuh?
Penutup
Bagaimana sobat zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya? Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!
Referensi
BBC. (n.d.). Why is the sea so salty?. Diakses pada 22 September 2021 pada laman https://www.bbc.com/future/article/20140411-why-is-the-sea-so-salty
NOA. (n.d.). Why is the ocean salty, but rivers flowing into it are not?.Diakses 22 September 2021 pada laman https://oceanservice.noaa.gov/facts/riversnotsalty.html
Water Technology. (2015). Understanding salinity in drinking water. Diakses pada 22 September 2021 pada laman https://www.watertechonline.com/directory/article/15547159/understanding-salinity-in-drinking-water
Artikel ini membuat saya cerdas, cerah, asik
Penyebab terjadinya danau air asin seperti danau satonda di Bima, NTB adalah…
mengapa saat evaporasi kandungan garamnya tidak ikut terangkat?
Haiii terima kasih Alisya untuk pertanyaannya. Itu karena garam terdiri dari ion seperti Na+ dan Cl- yang bisa saling menempel seperti kristal, jadi terlalu “berat” untuk ikut terevaporasi.
Kalau ngomongin danau air asin seperti laut mati, laut kaspia, dll, itu kasusnya bermacam-macam ya. Nah, kalau kasus Danau Satonda itu menurut penelitian ada kaitannya dengan letusan gunung purba Satonda lebih dari 10.000 tahun lalu. Lebih tepatnya karena Gunung Tambora. Letusan gunung itu begitu dasyat hingga menyebabkan air laut meluap seperti tsunami sehingga air laut (yang tentu saja memiliki kandungan garam) pun tercampur dengan air tawar yang ada di Danau Satonda. Nah, berhubung danau tidak mengalir ke manapun, airnya terjebak dan terdiam di danau itu sehingga sampai sekarang air Danau Satonda asin.