Hai, Sobat Zenius! Elo pernah nggak sih jalan-jalan ke daerah pegunungan? Jika elo amati pasti di daerah pegunungan banyak sekali ditemukan perkebunan. Nah, kenapa ya, banyak orang yang memilih pegunungan sebagai lahan pertanian?
Ternyata, hal ini berkaitan dengan kondisi tanah di daerah tersebut, guys!
Kondisi tanah di daerah pegunungan diketahui sangat subur sehingga cocok untuk ditanami tumbuhan. Eitts, tapi tidak semua jenis tanah itu subur, lho!
Jenis tanah yang mendominasi kawasan Asia Tenggara adalah tanah vulkanik dan aluvial. So, bagaimana dengan jenis tanah yang ada di Indonesia? Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, maka tak heran apabila di setiap wilayah memiliki jenis tanah yang berbeda.
Nah, kira-kira jenis tanah apa saja ya, yang ada di Indonesia? Mengapa jenis-jenis tanah di setiap wilayah bisa berbeda? Lalu, apa sih yang membedakannya satu sama lain? Untuk menjawabnya, yuk simak artikel ini sampai habis!
1. Tanah Regosol
Tanah regosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik, yakni tanah yang berasal dari hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair dari gunung api. Ciri-ciri tanah regosol antara lain memiliki warna kelabu, teksturnya kasar seperti pasir, dan memiliki konsistensi lepas. Konsistensi lepas artinya ketika elo menggenggam tanah regosol maka tidak akan lengket di tangan.
Selain itu, tanah jenis ini cocok sekali ditanami tumbuhan karena memiliki pH netral. Lalu, di mana elo bisa menemukan jenis tanah regosol? Umumnya, tanah regosol dapat ditemukan di daerah pegunungan, dekat dengan lereng vulkanik seperti di daerah Bengkulu, Jawa, dan Bali.
2. Tanah Andosol
Mirip dengan tanah regosol, tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik nih, Sobat Zenius! Ciri-ciri tanah regosol yakni berwarna coklat-hitam, teksturnya halus, dan konsistensinya gembur.
Selain itu, tanah ini memiliki permeabilitas sedang sehingga dapat menyerap banyak air. Maka, tak heran apabila tanah andosol memiliki kelembapan yang tinggi. Persebaran tanah andosol berada di wilayah vulkanik tetapi jauh dari lerengnya. Tanah andosol banyak ditemukan di Pegunungan Ijen, Gunung Salak, dan Gunung Rinjani.
3. Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik. Tanah organosol memiliki warna yang beragam, mulai dari coklat hingga hitam.
Tapi kenapa ya, tanahnya bisa berwarna hitam?
Jadi, sisa-sisa tanaman yang mengalami proses pelapukan akan menghasilkan karbon. Nah, seperti yang elo ketahui bahwa karbon memiliki warna hitam. So, udah nggak heran kan, kenapa tanah argosol warnanya hitam?
Selain itu, ciri-ciri tanah argosol yakni teksturnya halus, tidak terstruktur, dan konsistensinya tidak lekat. Jenis tanah ini memiliki tingkat pH <4 (asam) sehingga kemampuan untuk mengikat unsur haranya rendah. Dengan demikian, jenis tanah ini tidak cocok untuk ditanami berbagai tanaman. Persebaran tanah argosol berada di wilayah dengan curah hujan tinggi dan di wilayah rawa, misalnya di Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Pengertian dan Jenis Sedimentasi – Materi Geografi Kelas 10
4. Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah sedimen yang terbentuk dari batuan sedimen. Ciri-ciri utama dari tanah aluvial yakni berwarna coklat, konsistensi lekat, belum ada struktur, dan tekstur tanahnya yang beragam mulai dari tekstur kasar (pasir) hingga halus (liat).
Selain itu, tingkat pH tanah aluvial pun bervariasi sehingga tingkat kesuburannya pun bervariasi juga mulai dari sedang hingga tinggi. Persebaran tanah aluvial berada di wilayah hilir sungai, misalnya di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan Sungai Mahakam.
5. Podsol
Tanah podsol merupakan salah satu jenis tanah kuarsa yakni jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa. Ciri-ciri tanah podsol antara lain berwarna kuning keabuan, konsistensinya lekat, dan strukturnya gumpal.
Tanah podsol memiliki tingkat pH rendah sehingga tingkat kesuburannya pun rendah. Sementara itu, untuk persebarannya sendiri berada di wilayah iklim basah dengan curah hujan > 2500 mm/tahun. Tanah podsol banyak ditemukan di daerah Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, dan Sumatera Utara.
6. Podsolik Merah Kuning
Selain tanah podsol, tanah podsolik merah kuning juga termasuk jenis tanah kuarsa. Ciri-ciri tanah podsolik antara lain strukturnya gumpal, kandungan kuarsa tinggi, dan konsistensinya lekat. Sesuai dengan namanya, jenis tanah ini pun memiliki ciri berwarna kuning dan merah.
Selain itu, podsolik memiliki tekstur yang beragam mulai dari kasar hingga halus. Tingkat pH-nya pun rendah sehingga tingkat kesuburannya rendah. Wilayah persebarannya berada di iklim basah dengan curah hujan > 2500 mm/tahun. Tanah podsolik merah kuning banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa Barat dan Sumatera.
Baca Juga: Proses Siklus Batuan, Pengertian Batuan Beku dan Contohnya! – Materi Geografi Kelas 10
7. Grumosol
Grumosol merupakan jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-ciri tanah grumosol antara lain memiliki warna coklat hingga kehitaman, teksturnya halus, konsistensinya lekat pada saat basah dan retak pada saat kering.
Oh iya, elo tahu nggak sih, kalau tanah grumosol ternyata memiliki dua lapisan, lho! Lapisan atas memiliki struktur granular sedangkan lapisan bawah memiliki struktur gumpal.
Lalu, di mana bisa menemukan tanah grumosol?
Elo bisa menemukan tanah grumosol di wilayah dengan curah hujan rendah, vulkanik dan karst seperti di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
8. Mediteran Merah Kuning
Selain grumosol, tanah merah kuning juga berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik, lho. Ciri-ciri tanah ini antara lain berwarna coklat atau putih, mempunyai horizon B argilik, teksturnya halus, dan struktur gumpal.
Sementara itu, untuk tingkat konsistensinya lekat dan memiliki pH basa. Persebaran tanah mediteran merah kuning berada di daerah vulkanik atau karst yang mempunyai ketinggian < 400 m.
9. Litosol
Litosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya rendah. Ciri-ciri tanah litosol antara lain warnanya coklat, struktur remah, solumnya dangkal, dan teksturnya yang beragam. Persebaran tanah litosol berada di wilayah pegunungan dengan lereng miring. Tanah litosol banyak ditemui di daerah Jawa Timur, Maluku Selatan, dan Papua.
10. Latosol
Latosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya tinggi. Ciri-ciri tanah latosol antara lain berwarna coklat-merah, memiliki horizon, solumnya dalam, dan teksturnya lempung.
Selain itu, tanah latosol memiliki konsistensi gembur dan struktur remah. Persebaran tanah latosol berada di wilayah vulkanik dengan curah hujan > 2500 mm. Tanah latosol banyak ditemukan di daerah Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Contoh Soal Jenis-Jenis Tanah
- Tanah aluvial paling sering ditemukan di ….
A. Hilir sungai
B. Hulu sungai
C. Tengah sungai
D. Bantaran sungai
E. Tebing sungai
Jawaban dan Pembahasan:
Tanah aluvial merupakan jenis tanah sedimen sehingga sering ditemukan di hilir sungai. Maka, jawaban yang tepat adalah A. Hilir sungai.
Baca Juga: Pengertian Tektonisme, Proses, dan Dampaknya – Materi Geografi Kelas 10
Yeay, selesai juga nih, materi tentang jenis-jenis tanah. Gimana nih guys, masih ada yang bingung nggak? Atau malah ingin bertanya? Nah, bagi yang ingin bertanya bisa langsung komen di bawah, ya!
Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!
Leave a Comment