Artikel ini membahas tentang Ikan Cupang: sejarah, evolusi, jenis, penyakit, cara memelihara, dan tentunya, kenapa mereka berantem.
Halo, Sobat Zenius! Gimana kabar lo? Semoga sehat dan sejahtera ya. Kali ini gue akan membahas salah satu hewan yang sejak pandemi ini semakin digandrungi yaitu Ikan Cupang. Sebenarnya, sebelum pandemi pun hewan ini sudah banyak penggemarnya. Bahkan, di mal dekat rumah gue, dulu sering diadakan lomba dan pameran ikan yang memiliki ekor fenomenal ini. Ngomong-ngomong, kalian punya Ikan Cupang nggak sih di rumah?
Sejarah dan Evolusi Ikan Cupang
Sebelum kita bahas Ikan Cupang lebih dalam, lo tahu nggak sih dari mana asal ikan cantik ini?
Ikan Cupang merupakan hewan asli dari Siam (sekarang Thailand) dan juga negara lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam dan juga beberapa bagian dari Cina (Short, 2018). Namun, jenis Ikan Cupang yang paling terkenal, yaitu Siamese Fighting Fish, merupakan hewan endemik yang berasal dari Siam.
Pada tahun 1800an, orang Siam mulai mengumpulkan dan mengoleksi ikan ini. Namun, tahukah lo bahwa dulu Ikan Cupang bukanlah ikan yang dikenal dengan keelokan ekornya dan warna terangnya?
Awalnya, ikan ini banyak dikumpulkan orang Siam untuk diadu. Mereka menemukan dan menangkap banyak Ikan Cupang di daerah sawah dan rawa, di mana airnya keruh dan tingkat oksigennya juga rendah. Ikan Cupang bisa bertahan dengan baik di daerah ini, karena mereka adalah Ikan Labirin (atau Anabantoidei) yang memiliki organ berbentuk labirin di dalam tubuhnya. Sehingga, mereka bisa mengambil oksigen langsung dari udara di atas permukaan air.
Nah, Ikan Cupang liar yang hidup di lingkungan ini memiliki sirip maupun ekor yang pendek dan warna coklat kehijauan kusam, sangat berbeda deh dengan Ikan Cupang yang kita kenal sekarang.
Pertarungan atau kompetisi adu Cupang ini kemudian menjadi sangat populer untuk bertaruh di kalangan orang Siam. Bahkan, Raja Rama III yang merupakan raja di periode tersebut, mengakui kepopuleran ikan ini dan memutuskan untuk membuat peraturan serta mengenakan untuk kontes adu Cupang.
Pada tahun 1840, Raja Rama III memberikan beberapa Ikan Cupang berharga kepada seorang ilmuwan asal Denmark, yaitu Dr. Theodor Cantor, yang kemudian mengembang biakkan ikan ini hingga menjadi dikenal oleh orang di luar Siam (Sermwatanakul, 2019).
Sekarang, Ikan Cupang banyak dipelihara oleh orang-orang dari segala penjuru dunia. Biasanya, hewan ini dikoleksi karena dua alasan: sebagai ikan petarung atau sebagai ikan hias.
Nah pertanyaannya, kok bisa ikan yang dulunya kusam dan dekil itu glow up menjadi ikan berwarna cerah dan bersirip panjang dengan bermacam-macam bentuk unik?
Seperti yang bisa kita lihat sekarang, warna Ikan Cupang sangatlah bermacam-macam. Ada yang berwarna merah, biru, putih, kuning, dan masih banyak lagi. Sejatinya, warna Ikan Cupang itu dipengaruhi oleh berbagai faktor: genetik, lingkungan tempat tinggal, dan makanan.
Nah, dengan faktor-faktor tersebut para peternak Ikan Cupang berhasil mengembangkan berbagai macam warna, corak, dan bentuk Ikan Cupang. Bahkan, ada tambahan variasi Ikan Cupang yang khas dengan ukuran besarnya, yaitu Giant Betta.
Pada tahun 1999, Athapon dan anaknya, Natee, menemukan Ikan Cupang variasi Giant Betta ini. Panjang ikan ini mencapai 10 cm atau 4 inchi. Athapon yang merupakan pemilik Diamond Fish Farm di Thailand kemudian mulai mengembang biakkan ikan tersebut.
Kenapa Ikan Cupang Berantem?
Nah, ini nih misteri yang sungguh membagongkan. Kenapa ya Ikan Cupang jantan suka berantem kalau dipersatukan? Langsung aja tonton video singkat di bawah ini. Dijamin lo bakal langsung paham betul kenapa para Ikan Cupang jantan nan ganteng indah menawan hampir selalu bertengkar bila dipertemukan.
Gimana, sobat Zenius? Apakah sekarang lo udah mengerti alasan di balik perseteruan mereka?
Jenis-jenis Ikan Cupang
Wah, jenis-jenis Cupang itu ternyata banyak banget lho. Menurut fishbase.org(2013), setidaknya terdapat 73 spesies Ikan Cupang yang telah diidentifikasi di tahun 2013. Oleh karena itu, gue akan menyebutkan beberapa jenis Ikan Cupang yang paling sering diperjual belikan di masyarakat umum untuk dikoleksi maupun diadu.
- Cupang Slayer merupakan salah satu jenis cupang paling umum di Indonesia. Cupang ini dapat ditemukan dan dibeli di pasar maupun di berbagai toko ikan bahkan yang di pinggir jalan sekalipun. Cupang ini merupakan hasil persilangan antara Cupang Halfmoon dan Cupang Crowntail. Cantik ya?
- Cupang Plakat memiliki ciri khas berupa ekor pendek yang bundar. Cupang yang berasal dari Thailand ini merupakan jenis cupang petarung.
- Cupang Double Tail terkadang terlihat mirip dengan Cupang Halfmoon. Namun, apabila diperhatikan dengan baik, ekor dari Cupang ini terlihat seperti terbelah dua, sehingga disebut double tail yang berarti ekor ganda.
- Cupang Halfmoon juga merupakan jenis Ikan Cupang yang mudah ditemui di Indonesia. Ciri khas utama dari Cupang ini adalah ekornya yang anggun berbentuk setengah lingkaran bak setengah bulan purnama.
- Cupang Crowntail mempunyai ekor yang sangat unik. Ekornya terlihat begitu megah dan tajam layaknya mahkota raja. Sobat Zenius, lo lebih suka Cupang dengan ekor yang lebar dan bulat atau yang tajam dan megah seperti di bawah ini nih?
Nah, kira-kira itulah beberapa jenis Ikan Cupang yang cukup umum di Indonesia. Namun sebenarnya masih banyak banget lho jenis Ikan Cupang lain seperti Cupang Avatar, Fancy, Nemo, Koi, dan lain sebagainya. Menurut lo, perlu nggak gue bahas lebih banyak jenis-jenis cupang di artikel lain?
Aku pernah punya Ikan Cupang, tapi dia mati.. Kenapa ya?
Dulu gue pernah punya satu ekor Ikan Cupang. Warnanya unik cantik banget: putih, merah, dan biru. Kira-kira warna mirip seperti ini nih.
Sayangnya setelah beberapa lama hidup bersama gue, dia tiba-tiba tewas. Gue sedih banget, apalagi itu hadiah dari Ibu gue. Nah, supaya lo tidak merasakan apa yang gue sudah lalui, gue akan meringkas apa saja masalah kesehatan dan penyakit yang bisa mengancam nyawa Ikan Cupang lo.
- Fin rot dan tail rot adalah masalah kesehatan ketika Ikan Cupang mengalami pembusukkan di bagian sirip dan ekor sehingga bagian tersebut terlihat seperti sobek dan berkurang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur. Untuk mengatasinya, kamu perlu memberikan antibiotik.
- Popeye merupakan masalah kesehatan yang menyerang bagian mata Cupang. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Selain karena penyebab tersebut, Cupang juga bisa mengalami Popeye apabila mengalami cedera fisik akibat bersinggungan dengan ikan lainnya. Untuk mengatasi Popeye yang disebabkan oleh cedera fisik, lo bisa memberikan garam Epsom kepada Cupang lo. Sedangkan, untuk Popeye yang disebabkan oleh infeksi, lo perlu memberikan antibiotik seperti Ampisilin.
- Dropsy atau sisik nanas disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit yang menyebabkan ikan tidak bisa buang air dengan baik. Gejala yang dapat terlihat dari penyakit ini adalah perut ikan yang bengkak serta ikan menjadi lemas dan tidak mau makan. Untuk menyelesaikan masalah ini, lo perlu memberikan antibiotik pada Cupang lo.
- Mouth Fungus atau jamur mulut dapat diidentifikasi ketika terlihat gumpalan putih di area mulut cupang dikarenakan infeksi jamur dan dapat diatasi dengan pemberian antibiotik seperti Amoksisilin.
Tips Merawat Ikan Cupang
Sebelumnya, gue sudah membahas masalah-masalah yang dapat dihadapi oleh Ikan Cupang. Tentu lebih baik apabila kita bisa mencegah penyakit-penyakit itu terjadi. Oleh sebab itu, gue sudah merekap beberapa tips merawat Ikan Cupang dari berbagai situs dan pecinta Cupang (petco, 2016; bettafish.org, n.d; peta, n.d.). Semoga dengan mengetahui tips ini, lo bisa mencegah masalah dan penyakit yang berpotensial menyerang Ikan Cupang.
Sediakan akuarium yang layak, ketika kamu membeli Cupang, mungkin penjual hanya meletakkan Cupang-cupang mereka di akuarium kecil atau bahkan gelas plastik yang sangat kecil seperti ini.
” Ini contoh BIG NO-NO ya, Sobat Zenius”
Hal tersebut sebenarnya tidak direkomendasikan karena Cupang membutuhkan lebih dari itu. Cupang memiliki habitat asli di rawa di mana terdapat berbagai tumbuhan serta bebatuan. Sebaiknya, kita juga memberikan tumbuhan dan tempat untuk bersembunyi bagi Cupang agar Cupang tidak stres dan lebih bahagia. Sejatinya, Cupang tetap membutuhkan lebih banyak ruang untuk berenang dengan lebih leluasa walau ia dapat bertahan hidup di tempat yang relatif sempit.
- Berikan makanan yang bervariasi, Cupang memiliki diet yang cukup bervariasi mulai dari jentik nyamuk, udang, cacing darah, lalat buah, ikan yang sangat kecil, dan tentunya pelet ikan.
- Perhatikan kondisi cupang, apabila Cupang lo lemas dan tidak banyak bergerak, kemungkinan ia sedang sakit atau lemas. Untuk mencegah hal ini, pastikan lo rajin membersihkan akuarium Cupang tersebut dan memastikan suhu serta tingkat keasamannya sesuai dengan kebutuhannya. Suhu air yang tepat untuk menunjang kehidupan Cupand adalah 21-26°C. Sedangkan untuk pH air yang dianjurkan bagi Cupang adalah 6,5 walau ia juga bisa bertahan di air dengan pH netral yaitu 7. Oh ya, lo bisa menggunakan daun ketapang untuk menurunkan pH air.
*****
Nah, untuk menutup artikel tentang Ikan Cupang kali ini, gue akan menunjukkan foto Ikan Cupang termahal di dunia yang bernama Trai rong. Cupang ini berhasil terjual dengan harga USD 1,530. Wah, berapa rupiah tuh? Ikan ini sempat viral karena warnanya yang menyerupai bendera Thailand. Kalau kalian gimana, sobat Zenius? Punya pengalaman pelihara Cupang nggak? Share pengalaman lo di bagian komen ya.
Baca juga
Bagaimana Ekor Cicak Bisa Tumbuh Lagi Setelah Terputus?
Referensi
Bettafish.org. (n.d). Betta Fish Care. Diambil dari https://bettafish.org/care/
Fishbase.org. (2013). Fish Identification: Find Species. Diambil dari fishbase.org/identification/SpeciesList.php?genus=Betta
Peta. (n.d). Betta Fish Q&A: Why These Animals Aren’t ‘Starter Pets’. Diambil dari https://www.peta.org/features/never-buy-betta-fish-as-pets-how-siamese-fighting-fish-suffer/
Petco. (2016). Betta care sheet. Diambil dari https://assets.petco.com/petco/image/upload/caresheet-betta-2016.pdf
Sermwatanakul, Amonrat. (2019). “Capacitating the local farmers to enhance global marketing of Thailand’s national aquatic animal, the Siamese fighting fish” (PDF). Diambil dari http://repository.seafdec.org/handle/20.500.12066/5516
Short, Adam. (2018). Betta Origins. Diambil dari https://bettafishcenter.com/betta-origins.shtml
Ajarin cara piaranya dong
Hai Cindy, seperti informasi di atas, kamu perlu mengetahui apa saja penyakit Ikan Cupang yang mungkin bisa menyerang mereka supaya mereka tidak mati terkulai lemas. Selain itu, kamu harus rajin membersihkan akuarium mereka ketika sudah waktunya. Dan tentunya, kamu tidak boleh menyatukan para cupang jantan kecuali mereka sudah hidup bersama sejak kecil. Happy collecting bettas!
Pencinta cupang jd tambah tau nih info2nya
semoga bermanfaat 😬