Mengenal Hari Bumi Sedunia yang diperingati tanggal 22 April mulai dari sejarah, tema, keadaan bumi sekarang, cara menjaga bumi, hingga fakta-fakta menariknya.
Setiap hari kita terbangun dengan sambutan terang dari matahari, kicauan burung, suara daun yang terhembus angin, dan gemuruh kendaraan yang menandakan kalau bumi sudah siap untuk dijalani hari ini.
Di lingkungan rumah elo, masih ada nggak pohon-pohon rindang yang bikin suasana terlihat adem dan sejuk? Kalau iya, gue rasa elo beruntung, deh! Karena di kota-kota besar, sulit rasanya menemukan pohon rindang. Karena … kebanyakan lahan sudah dihuni oleh gedung-gedung tinggi.
Hal ini tentu punya efek tersendiri, sih, sama keadaan bumi tempat kita tinggal. Bumi saja rasanya semakin panas, kan? Bahkan, banyak es di kutub yang sudah mencair. Nah, masalah-masalah yang bisa berdampak buruk ke bumi inilah yang kemudian melahirkan Earth Day atau Hari Bumi Sedunia.
Sobat Zenius sudah familiar belum nih sama hari yang diperingati setiap tanggal 22 April ini? Kalau belum, sekarang gue bakal ngajak elo buat kenalan sama Hari Bumi Sedunia mulai dari sejarah sampai ke fakta-fakta menariknya.
Siapkan cemilan ringan dan minuman dingin sambil baca artikel ini sampai habis, yuk!
Apa itu Hari Bumi Sedunia?
Sebelum kita masuk lebih jauh, baiknya kita selaraskan pengertian Hari Bumi Sedunia dulu, ya.
Hari Bumi Sedunia adalah hari yang diperingati setiap tanggal 22 April. Untuk memperingati Hari Bumi, biasanya orang-orang di dunia melakukan kegiatan gotong royong buat merawat bumi kayak membersihkan sampah, mengurangi penggunaan kendaraan, hingga menanam pohon.
Aktivitas ini dilakukan supaya bumi tetap menjadi tempat tinggal yang baik dan sehat. Bukan cuma buat manusia, tapi juga buat semua makhluk hidup yang ada.
Sejarah Hari Bumi Sedunia
Setelah kita tahu pengertian Hari Bumi, kita kembali ke masa lalu sedikit yuk, buat cari tahu sejak kapan sih, ada Hari Bumi Sedunia?
Melansir informasi dari website Earth Day, ada cerita menarik nih yang terjadi dan mendorong lahirnya Hari Bumi Sedunia. Jadi, sebelum dunia merayakan Hari Bumi yang pertama, orang Amerika mengonsumsi banyak banget gas bertimbal yang dihasilkan dari mobil-mobil besar.
Buat elo yang belum tahu, timbal ini merupakan sebuah logam berat yang merupakan hasil dari pembakaran mesin kendaraan yang kurang sempurna. Nah, gas timbal ini kemudian menghasilkan zat yang dapat mencemari udara.
Di zaman itu, tepatnya sekitar tahun 1960-an, industri menyemburkan banyak asap dan lumpur tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya. Polusi udara pun diterima sebagai smell of prosperity atau ‘bau kemakmuran’. Hmm … ada-ada saja, ya.
Meskipun polusi udara sudah menyebar ke mana-mana, tapi kebanyakan orang Amerika masih belum sadar kalau polusi ini telah mencemari lingkungan yang mana akan mengancam kesehatan manusia juga.
Di dalam buku Silent Spring (1962), Rachel Carson juga mengajak orang-orang untuk lebih peduli terhadap organisme makhluk hidup lainnya. Karena dirinya sadar kalau kehidupan makhluk hidup nggak akan bisa dipisahkan dari lingkungan, polusi, dan kesehatan masyarakat.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada Januari 1969, terjadi kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak secara besar-besaran di Santa Barbara, California, Amerika Serikat.
Hal ini memberikan inspirasi kepada seorang senator junior dari Wisconsin bernama Gaylord Nelson untuk melakukan sebuah gerakan yang mirip dengan anti-war movement atau gerakan anti perang, tapi lebih menekankan pada kesadaran publik tentang polusi udara dan air.
Setelah itu, Senator Nelson berniat buat mewujudkan gerakannya dengan mengumumkan melalui media nasional kalau dirinya mau mengajar di kampus-kampus. Nggak bergerak sendirian, Senator Wilson membujuk salah satu anggota Kongres Partai Republik yaitu Pete McCloskey untuk jadi ketua bareng sama dia.
Mereka juga merekrut Denis Hayes, salah satu aktivis muda buat mengatur kunjungan pengajaran tentang polusi udara dan air ke kampus. Akhirnya, mereka memilih tanggal 22 April yang jatuh antara liburan musim semi dan ujian akhir. Pada masa-masa itu, biasanya mahasiswa penuh di kampus.
Pada saat itulah, gerakan Hari Bumi Sedunia pertama terjadi tanggal 22 April 1970.
Menyadari kalau gerakan Hari Bumi yang mereka lakukan berpotensi untuk menginspirasi lebih banyak orang di Amerika, Hayes membangun staf nasional yang berisikan 85 orang buat mempromosikan gerakan ini. Nama Earth Day kemudian menarik perhatian banyak media nasional dan menjadi topik hangat di negeri Paman Sam.
Menariknya, Hari Bumi Sedunia ini menginspirasi hingga 10% dari populasi penduduk Amerika, atau sekitar 20 juta orang untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. Mereka turun ke jalan, taman, hingga auditorium dan berdemonstrasi menentang dampak serius dari pembangunan industri yang terus berkembang.
Bahkan, Hari Bumi di tahun 1970 ini juga sampai ke ranah politik dengan mendapatkan dukungan dari Partai Republik dan Demokrat. Wow, keren banget, ya!
Pada akhir tahun 1970, Hari Bumi Sedunia pertama juga memberikan dampak positif terhadap pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat dan pengesahan undang-undang, seperti: Undang-undang Pendidikan Lingkungan Nasional, Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Undang-undang Lingkungan Hidup, dan Undang-undang Udara Bersih.
Setelah itu, beberapa tahun kemudian, Kongres Amerika Serikat juga mengesahkan Undang-undang Air Bersih, Undang-undang Spesies Terancam Punah dan Undang-undang Federal mengenai Insektisida, Fungisida, dan Rodentisida.
Undang-undang ini telah melindungi jutaan laki-laki, perempuan dan anak-anak dari penyakit serta kematian. Nggak cuma itu saja, undang-undang ini juga telah melindungi ratusan spesies dari kepunahan.
Berlanjut ke tahun 1990, Hari Bumi mulai diperingati secara global dengan memobilisasi 200 juta orang di 141 negara dan mengangkat isu lingkungan ke panggung dunia. Sejak saat itu sampai ke hari ini, Hari Bumi Sedunia telah menginspirasi lebih dari satu miliar orang setiap tahunnya untuk ikut serta dalam menjaga bumi agar tetap sehat.
Melansir dari Kompas, ada perayaan Hari Bumi yang seru, nih. Contohnya di London, mereka memperingati Hari Bumi dengan mengadakan festival musik dan mengumpulkan donasi yang bakal digunakan sebagai dana untuk mendukung gerakan-gerakan peduli lingkungan nantinya.
Di Indonesia sendiri masih belum ada kegiatan masif yang dilakukan buat memperingati Hari Bumi. Kalau elo dikasih kesempatan buat bikin acaranya, kira-kira elo mau ngadain acara kayak gimana, nih?
Baca Juga: Mengenal Sistem Tata Surya
Tema Hari Bumi Sedunia
Setelah kita menelusuri sejarahnya, ternyata Earth Day benar-benar keren banget, ya? Tentunya dengan terus membangun kesadaran publik akan pentingnya menjaga lingkungan, bumi kita bisa terus terjaga dengan baik.
Makanya, itu juga yang jadi salah satu alasan kenapa Hari Bumi Sedunia terus diperingati sampai hari ini. Nah, ada yang menarik lagi nih, setiap tahunnya, Hari Bumi mengangkat sebuah tema.
Temanya apa saja, tuh?
Ini dia yang bikin menarik! Tema untuk Hari Bumi setiap tahunnya selalu berbeda-beda, nih, Sobat Zenius. Contohnya, pada perayaan Hari Bumi tahun 2021 kemarin, temanya adalah “Restore Our Earth” atau “Kembalikan Bumi Kita”.
Tema ini bertujuan untuk memulihkan dan mengisi kembali planet ini dengan pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem dunia. Karena bumi yang sehat bisa membantu kita untuk punya kehidupan yang lebih baik.
Untuk tema Hari Bumi Sedunia tahun 2022 adalah “Invest In Our Planet” atau “Berinvestasi di Planet Kita”. Tema kali ini berdekatan sama climate change atau perubahan iklim yang lagi kita rasakan sekarang. Kalau elo mau tahu kenapa sih perubahan iklim bisa terjadi, elo bisa baca selengkapnya di Dampak dan Penyebab Perubahan Iklim – Materi Geografi Kelas 10, ya!
Lanjut ke tema Hari Bumi 2022, jadi tema ini bertujuan untuk mengajak orang-orang, pemerintah, dan perusahaan untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung lebih banyak bisnis yang dalam sistem produksinya menggunakan cara yang ramah lingkungan. Jadi, mulailah untuk membeli produk dari perusahaan yang ramah lingkungan, ya!
Baca Juga: Peran Teknologi untuk Membersihkan Sampah Plastik dari Laut
Apa yang Terjadi sama Bumi Kita Sekarang?
Pernah nggak terlintas di pikiran elo, kenapa kita perlu menjaga bumi dan memperingati Hari Bumi? Memangnya, ada apa sama bumi yang jadi tempat tinggal kita sekarang?
Nah … gue mau ajak elo buat melihat kondisi bumi di zaman sekarang, nih.
Jadi, bumi kita sekarang ini lagi mengalami yang namanya perubahan iklim. Kalau elo pernah mendengar bagaimana es di kutub mulai mencair, naiknya air ke permukaan laut, hingga bumi yang terasa semakin panas, itu merupakan dampak dari adanya perubahan iklim ini.
Iklim sendiri ada beberapa tipenya, lho. Buat elo yang belum tahu tipe-tipe iklim, elo bisa kepoin di 5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim – Materi Geografi Kelas 10!
Seperti informasi yang dilansir dari website National Aeronautics and Space Administration (NASA), para ilmuwan yakin kalau suhu global bakalan terus meningkat untuk beberapa dekade mendatang. Sebagian besar yang menyebabkan kenaikan suhu ini yaitu efek gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan suhu panas ini akan terus naik dari 2,5 hingga 10 derajat Fahrenheit pada abad-abad mendatang. Jika hal ini terus berlanjut, maka dampaknya nggak main-main, lho.
Dari grafik di atas, bisa dilihat kalau volume air laut sekarang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya. Bahkan, menurut data dari NASA pada November 2021, volume air laut telah naik hingga 101 (± 4.0) mm.
Nggak cuma itu saja, bertambahnya air laut juga disebabkan oleh es di Antartika yang terus mencair. Ibaratnya nih, kalau elo minum es teh terus esnya mulai mencair, volume air di dalam es teh elo bakalan bertambah sedikit, kan? Nah, ini juga yang terjadi sama bumi sekarang.
Masih merujuk data dari NASA, luas es di lautan Antartika terus menurun dari tahun ke tahun.
Pencairan es ini juga ada penyebabnya, lho. Yup, in terjadi karena adanya pemanasan global di mana suhu bumi terus meningkat. Elo pasti malas keluar rumah pas siang hari karena panasnya yang terik dan rasanya kayak menembus ke dalam kulit, kan? Tapi, elo tahu nggak seberapa panas suhu bumi kita sekarang?
Meskipun suhu global rata-rata untuk sementara didinginkan oleh La Niña effect pada 2020-2022, 2021 masih merupakan salah satu dari tujuh tahun terpanas dalam catatan World Meteorological Organization (WMO).
Buat elo yang belum tahu, selama berada di tahun La Niña, suhu musim dingin di bagian Selatan bumi bakal jadi lebih hangat dari biasanya. Sedangkan di bagian Utara bumi bakal terasa lebih dingin dari biasanya.
Nah, di tahun 2021 kemarin, WMO mencatat suhu global rata-rata meningkat hingga 1,11°C (± 0,13). Ini merupakan tahun ke-7 sejak tahun 2015 di mana suhu bumi berada di atas angka 1°C.
Terus, apa yang kira-kira bakalan terjadi kalau bumi kita semakin panas lagi? Oke … gue bakal ajak elo berandai-andai merujuk dari informasi yang gue dapet dari website NASA, ya.
Menurut NASA, kalau pemanasan global ini sudah mencapai angka 2°C, maka bakal ada lebih dari 70% garis pantai yang mengalami kenaikan ke permukaan laut setinggi 0,66 kaki (0,2 meter).
Kalau sampai hal ini terjadi, banjir bakal mulai menyelimuti bumi di mana-mana. Selain banjir, bakal terjadi erosi pantai, salinisasi pasokan air, serta dampak lain pada manusia dan sistem ekologi.
Buat elo yang penasaran dan ingin belajar tentang topik Perubahan Lingkungan yang terjadi di sekitar kita, kamu bisa nonton materi belajarnya dengan klik banner di bawah ini, ya!
NASA juga memperkirakan kalau sekitar 10,4 juta lebih orang akan paling merasakan dampaknya di tahun 2100 ketika bumi berada di ambang panas 1,5°C, yang menyebabkan manusia sulit untuk beradaptasi. Risiko tertingginya diproyeksikan bakal terjadi di Asia Selatan dan Tenggara.
Bukan cuma berdampak pada manusia saja, tetapi terumbu karang di lautan diperkirakan akan akan berkurang sekitar 70% hingga 90% pada panas 1,5°C dan punah ketika panas bumi mencapai 2°C.
Melihat keadaan bumi yang seperti ini, rasanya jadi terpacu buat semakin menyayangi bumi, kan? Gimana ya caranya supaya kita bisa menjadi bumi agar tetap bisa dihuni sampai ratusan hingga jutaan tahun mendatang?
Cara Menjaga Bumi
Ternyata ada beberapa cara yang bisa kita lakukan buat menjaga bumi, lho. Nggak perlu pusing memikirkan cara yang bisa langsung membawa dampak besar. Elo bisa mulai dari langkah-langkah kecil dulu, kok!
Jadi, gimana cara menjaga bumi?
- Mulailah untuk menghemat penggunaan air
Setiap hal kecil yang kita lakukan bisa pasti membawa perubahaan secara perlahan. Contohnya nih, setiap kali elo mematikan keran air setelah selesai sikat gigi juga sudah melakukan hal yang baik. Itu artinya, elo nggak membuang-buang air!
Menurut U.S. Environmental Protection Agency (USEPA/EPA), setiap orang mungkin meneteskan air sebanyak 90 galon atau sekitar 340 liter ke saluran pembuangan setiap harinya. Banyak banget, kan?
Makanya itu, perlu buat kita mulai menghemat penggunaan air bersih dan nggak lupa buat mulai mengurangi konsumsi air dalam kemasan. Ini penting karena elo bisa mengurangi mengurangi satu ton sampah plastik dalam prosesnya.
- Kurangi menggunakan kendaraan pribadi
Menurut data dari EPA, elo bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dengan rata-rata 1.590 pon atau sekitar 721 kilogram per tahun dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi selama dua hari (atau lebih) dalam seminggu.
Jadi, elo bisa pergi beraktivitas dengan menggunakan kendaraan umum yang telah tersedia. Selain mengurangi polusi udara, elo juga bisa berhemat, lho! Atau elo bisa coba berjalan kaki juga, nih. Lumayan kan … bisa curi-curi bakar kalori sambil beraktivitas.
- Reduce, Reuse, Recycle (Kurangi, Gunakan Kembali, Daur Ulang)
Elo tahu nggak kalau mendaur ulang sampah bisa membantu mengurangi polusi? Ibaratnya, jika sebuah perusahaan dengan 7.000 karyawan mendaur ulang semua limbah kertasnya selama satu tahun, itu sama saja kayak menghilangkan hampir 400 mobil di jalan.
Wah, keren!
Makanya penting banget buat kita lakukan gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ini, Sobat Zenius. Selain itu, hindari juga penggunaan alat makan sekali pakai, ya. Karena alat-alat makan sekali pakai ini menghasilkan limbah dalam jumlah besar.
- Konsumsi sustainable foods (makanan berkelanjutan)
Saat ini, produksi pangan dalam skala besar diperkirakan telah menyumbang sebanyak 25% dari emisi rumah kaca. Bagaimana untuk menguranginya? Elo bisa coba mulai untuk mengonsumsi sustainable foods, nih.
Maksudnya seperti apa? Jadi, memilih makanan dari petani yang bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam dan memberikan dampak sesedikit mungkin pada lahan. Bisa dimulai dengan banyak makan makanan seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan. Serta mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan juga.
- Say no to plastic!
Menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP), orang-orang di seluruh dunia membeli 1 juta botol minum plastik setiap menit, dan menggunakan hingga 5 triliun kantong plastik sekali pakai setiap tahun. Wow … banyak banget!
Data ini juga menunjukkan kalau hanya sekitar 9% dari sampah plastik yang didaur ulang. Sisanya? Menjadi limbah plastik yang mengancam kehidupan makhluk di bumi. Apalagi dengan fakta sekitar 8 juta ton sampah plastik berakhir di laut setiap tahunnya.
Dampak sampah plastik di laut ini bisa berbahaya banget, lho. Elo bisa baca penjelasannya di Dampak Sampah Plastik di Laut, Berbahaya Banget.
Melihat dampaknya yang nggak main-main, yuk mulai kurangi penggunaan plastik! Sesimpel membawa tas belanja sendiri atau pakai sedotan stainless steel juga sudah bisa membantu menguranginya, kok.
Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui
Fakta-fakta Menarik Hari Bumi Sedunia
Selain cara menjaga bumi, ada fakta menarik tentang Hari Bumi Sedunia yang mungkin bikin kamu semakin semangat buat memperingatinya setiap tahun, nih.
Apa saja ya fakta-fakta menariknya? Sini, kita bahas bareng-bareng!
- Tanggal 22 April dipilih untuk menarik minat mahasiswa
Seperti yang tadi sudah sempat dibahas sebelumnya di bagian sejarah Hari Bumi Sedunia, pemilihan tanggal 22 April dipilih karena tanggal tersebut jatuh di antara liburan musim semi perguruan tinggi dan ujian akhir. Jadi, banyak deh mahasiswa yang berada di kampus.
Selain itu, mahasiswa juga merupakan kelompok yang sangat aktif mengikuti gerakan-gerakan yang menginspirasi pada masa itu, seperti anti-war movement. Maka dari itu, mahasiswa umumnya yang paling termotivasi untuk terlibat dalam aktivisme lingkungan juga. Jadilah Hari Bumi Sedunia jatuh pada tanggal 22 April.
- Beberapa negara menyebutnya “International Mother Earth Day”
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 22 April sebagai International Mother Earth Day melalui resolusi tahun 2009. Tetapi Amerika masih menjadi salah satu dari sedikit negara yang belum mengadopsi nama baru tersebut.
- Hari Bumi Sedunia baru diperingati secara global pada tahun 1990.
Meskipun konsepnya telah diciptakan sejak tahun 1970, namun kampanye Hari Bumi Sedunia baru benar-benar dilaksanakan secara global pada tahun 1990 yang diikuti oleh sekitar 200 juta orang dari 141 negara.
- Sekitar satu miliar orang berpartisipasi dalam Hari Bumi Sedunia
Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar satu miliar orang atau sekitar 15% dari populasi orang di dunia berpartisipasi dalam Hari Bumi. Hal ini menjadikan Hari Bumi sebagai perayaan sekuler terbesar di dunia.
- Hari Bumi menginspirasi negara-negara lain
Pada Hari Bumi tahun 2021, lebih dari 100 ribu orang di China mengendarai sepeda buat mengurangi emisi CO2 (karbon dioksida) dan menghemat bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan, baik itu motor maupun mobil.
Nah, setelah membaca penjelasan tentang Hari Bumi Sedunia, kira-kira apa saja yang bakal elo lakuin buat menjaga bumi supaya terus sehat, nih?
Tentunya kita harus terus saling mengingatkan satu sama lain juga untuk menjaga bumi, karena bumi yang sehat bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih sehat juga!
Coba bagikan pendapat elo tentang apa saja yang pengen elo lakuin buat memperingati Hari Bumi, ya! Oh iya, kalau elo punya ide menarik tentang pembahasan lain yang bisa kita bahas bareng-bareng di artikel berikutnya, boleh banget juga dibagi di kolom komentar.
Selamat Hari Bumi Sedunia, semuanya!
Leave a Comment