Hai, Sobat Zenius! Di kesempatan ini, gue mau ngenalin lo sama Guglielmo Marconi. Pernah denger namanya gak? Siapa sih, beliau ini?
Guglielmo Marconi adalah tokoh yang berjasa banget dalam dunia komunikasi. Di zaman sekarang, untuk berkomunikasi sama orang dimanapun dan kapanpun itu cepat dan gampang. Mau minta tolong abang lo buat beliin batagor pas dia pulang kerja? Tinggal chat di Whatsapp–gak nyampe sedetik, chatnya udah nyampe ke abang lo.
Dulu, pernah ada zaman dimana orang-orang kalo mau komunikasi jarak jauh harus nunggu berhari-hari biar informasinya terkirim. Gak praktis banget, kan? Sampe akhirnya, tepat di tanggal 12 Desember 1901, Guglielmo Marconi menghadirkan suatu terobosan besar yang life-changing banget. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, beliau berhasil mengirim pesan telegraf (pesan dalam bentuk kode morse yang dikirim dengan gelombang radio) melewati Samudra Atlantik. Keren kan? Yuk kita pelajari lebih jauh tentang awal kehidupan Marconi, apa yang mendasari penemuannya, serta perkembangan dan dampak dari penemuannya!
Awal Kehidupan Guglielmo Marconi
Guglielmo Marconi lahir di Bologna, Italia, pada tanggal 25 April 1874 dari ayahnya yang merupakan orang Italia dan ibunya yang orang Irlandia. Marconi awalnya dididik secara privat sebelum melanjutkan studinya di bidang fisika di Institut Teknik Leghorn dan Universitas Bologna.
Marconi jadi tertarik banget sama gelombang transmisi radio setelah mempelajari penemuan gelombang elektromagnetik oleh Heinrich Hertz, seorang fisikawan dari Jerman. Lo udah pernah liat eksperimen elektromagnetik Hertz, belum? Intinya, listrik dialirkan melalui kawat menuju dua bola kuningan. Di celah antara kedua bola ini nantinya akan muncul percikan karena adanya gelombang elektromagnetik. Nah, gelombang ini bergerak di udara menuju penerima berupa lingkaran kecil dari kawat yang diletakkan agak berjauhan dari sumber gelombangnya. Nanti di penerima ini akan muncul percikan juga, tanda gelombang elektromagnetik telah bergerak dari satu titik ke titik lain.
Zenius juga udah pernah bahas tentang gelombang elektromagnetik di sini.
Marconi percaya temuan ini bisa dikembangin lagi. Kalo beliau bisa buat gelombang elektromagnetiknya bergerak ke penerima yang jangkauannya lebih jauh, akan bisa diciptakan teknologi komunikasi yang memungkinkan pengiriman pesan telegraf jarak jauh tanpa kabel.
Makanya, pada tahun 1894 Marconi memulai eksperimen di rumah ayahnya di dekat Bologna. Beliau menggunakan peralatan yang sama dengan milik Hertz. Awalnya, Marconi mencoba mengirimkan gelombang radio dalam jarak dekat. Kemudian jaraknya terus ditingkatkan hingga akhirnya pada tahun 1896 berhasil mencapai sekitar 2,5 kilometer. Pencapaian itu membuatnya jadi makin yakin untuk tetap meneruskan eksperimennya hingga jadi sesuatu yang lebih besar.
Waktu itu, ada banyak ilmuwan lain yang melakukan penelitian untuk memahami sifat gelombang elektromagnetik, tapi Marconi tuh orang pertama yang mengaplikasikannya langsung ke dalam media komunikasi nirkabel. Dari situ aja udah keliatan ya, kalau beliau itu think outside the box banget!
Melanjutkan Eksperimen di London
Marconi gak dapet banyak dukungan dan apresiasi waktu menjalankan eksperimennya di Italia. Makanya di tahun 1896, beliau memutuskan untuk pergi ke London dalam rangka mematenkan dan mengembangkan temuannya. Bayangin deh, Marconi pindah negara bawa barang-barang untuk eksperimennya yang pastinya banyak banget. Waktu nyampe di London, beliau sempat dicurigai lho, waktu bawaannya diperiksa!
Untungnya, Marconi diizinkan lewat dan akhirnya ketemu sama William Preece, yang saat itu merupakan kepala insinyur di kantor pos Inggris. Dari sinilah terjalin kerjasama antara Marconi dengan kantor pos yang menangani semua telegraf di kerajaan Inggris. Kerjasama ini yang membuat Marconi jadi punya nama di antara para ilmuwan dan pihak keuangan.
Namun, kerjasama tersebut berakhir di tahun 1897 ketika Marconi menolak tawaran kantor pos untuk membeli hak paten penemuannya. Untuk hak paten penemuan sehebat itu, lo bayangin deh berapa banyak duit yang ditawari ke Marconi. Tapi, Marconi dengan mantap mempertahankannya karena dengan begitu, beliau sepenuhnya memegang kendali atas penemuannya.
Perkembangan Penemuan Marconi
Selama di London, masih pada tahun 1897, Marconi mendirikan Wireless and Telegraph Signal Company (menjadi Marconi’s Wireless Telegraph Company di 1899). Marconi terus-menerus menunjukkan sistem buatannya melalui berbagai demonstrasi untuk menarik perhatian publik, di hadapan tokoh-tokoh penting.
Contohnya, pada tahun 1898 di Osborne, Marconi memasang perangkat sistem nirkabelnya di rumah Ratu Victoria. Perangkat yang sama juga dipasang di kapal pesiar kerajaan yang sedang ditumpangi oleh Pangeran Wales. Sang Pangeran sedang dalam proses penyembuhan kakinya yang terluka. Berkat perangkat Marconi, Ratu Victoria jadi bisa berkomunikasi dengan putranya dalam jarak jauh.
Kemudian pada tahun 1899, Angkatan Laut Kerajaan Inggris menunjukkan minat mereka terhadap temuan Marconi dan mendanai penelitiannya. Mereka menyadari kalo Marconi ini punya solusi untuk menciptakan komunikasi di lautan. Proyek-proyek seperti ini mengundang lebih banyak dukungan dana dan membuat Marconi semakin dikenal banyak orang, makanya kesempatan itu langsung diambil oleh beliau.
Marconi gak cuma bergerak di London. Di tahun 1899, beliau diundang ke Amerika oleh koran New York Herald untuk memfasilitasi transmisi dari atas kapal USS Ponce, Marconi diminta menggunakan sistem nirkabelnya untuk melaporkan hasil perlombaan kapal pesiar. Tawaran ini bisa jadi ajang untuk menunjukkan temuannya ke lebih banyak orang, makanya Marconi gas aja tuh. Lagian bayangin deh kalo belum ada sistem nirkabel ini, hasil lombanya mau dilaporkan kayak gimana ya? Mungkin harus nunggu kapalnya balik dulu ke pelabuhan.
Transmisi Radio Trans Atlantik Pertama di Dunia
Marconi terus menyempurnakan sistemnya hingga akhirnya di tahun 1900, Marconi mulai menantang diri untuk menembus jangkauan baru, trans atlantik. Yup, melintasi Samudra Atlantik! Kalo di tahun segitu, itu gebrakan yang besar banget, lho. Hal ini perlu persiapan yang tentunya lebih rumit lagi. Marconi memulai dengan membangun sebuah stasiun nirkabel di Poldhu, Cornwall.
Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba. Pada tanggal 12 Desember 1901, meskipun telah terjadi badai besar yang cukup menyulitkan proses transmisi, Marconi dan asistennya, George Kemp, berhasil menerima kode morse huruf “S” yang dikirimkan dengan gelombang radio dari Poldhu ke Newfoundland melewati Samudra Atlantik yang membentang sejauh 2100 mil, atau sekitar 3380 km. Inget gak sih tadi di awal-awal, jarak yang beliau capai baru 2,5 km, sekarang udah ribuan!
Marconi gak berhenti dan terus berusaha membangun sistem antena yang lebih besar demi mencapai kemampuan transmisi dengan jangkauan lebih jauh dan sinyal yang lebih bagus. Pada tahun 1909, beliau menerima penghargaan Nobel untuk bidang fisika bersama dengan salah seorang rekannya. Kayaknya beliau memang sosok yang gak gampang puas, ya, jadi meskipun udah dapet pencapaian se-wah ini, beliau tetap lanjut berkarya!
Seberapa Besar Dampak Penemuan Marconi?
Kita ambil contoh dari tragedi kapal Titanic, yuk. Kalian pasti gak asing kan dengan nama ini? Pada April 1912, kapal Titanic yang membawa hampir 2500 penumpang tenggelam setelah menabrak gunung es di Samudra Atlantik, menelan banyak korban jiwa. Apa yang mungkin terjadi kalo Marconi gak menemukan sistem radio nirkabel? Korbannya bisa lebih banyak lagi. Kebayang gak sih, dulu pernah ada masa dimana kapal-kapal ada di tengah laut tanpa bisa komunikasi jarak jauh dengan siapapun? Kalo ada apa-apa pasti ngeri banget, kan?
Saat itu, Jack Phillips dan Harold Bride, operator di kapal Titanic, berkali-kali mengirimkan sinyal yang menandakan bahwa mereka dalam bahaya, dengan menggunakan sistem nirkabel Marconi. Akhirnya pesan tersebut ditangkap oleh kapal lain, Carpathia, yang langsung berlayar menuju tempat Titanic berada, sekitar empat jam perjalanan jauhnya.
Ketika Carpathia tiba, Titanic udah tenggelam, dan beberapa penumpangnya terapung-apung di lautan yang sedingin es. Kalo aja gak ada yang tau Titanic dalam bahaya, kemungkinan besar bantuan akan sangat terlambat datang dan tidak akan ada yang selamat. Seperti yang dikatakan oleh General Postmaster Inggris, “mereka yang telah diselamatkan, diselamatkan melalui satu orang … yaitu Tuan Marconi dan penemuannya yang luar biasa.” Sejak itu, dibuat peraturan baru untuk melengkapi kapal-kapal dengan perangkat komunikasi nirkabel.
Sejak awal, Marconi udah yakin kalo temuannya akan bisa dikembangkan menjadi teknologi komunikasi yang praktis. Selain lebih efisien, beliau juga yakin sistem nirkabel bisa terus dikembangkan mengikuti arus kebutuhan manusia. Bener aja, pencapaian Marconi bisa dibilang jadi langkah pertama dari semua kecanggihan teknologi yang ada hari ini. Beberapa ilmuwan lain menciptakan penemuan-penemuan baru menggunakan konsep komunikasi nirkabel seperti telepon, TV, satelit, jaringan seluler, hingga wifi yang must have banget di masa sekarang entah itu di rumah atau sekolah. Sesuai prediksi Marconi, sekarang teknologi nirkabel telah menjadi pemenuh kebutuhan manusia untuk berkomunikasi.
Ngomongin kemajuan teknologi nirkabel nih, kalian pernah denger istilah wireless charging? Nah, ini salah satu bentuk teknologi nirkabel yang dibuat oleh Nikola Tesla. Coba kalian baca-baca di sini, deh.
Penutup
Wuah, panjang juga ya sejarahnya Guglielmo Marconi ini. Setelah tau gimana awal-awalnya dia tertarik sama gelombang radio, eksperimen-eksperimennya, upayanya untuk menarik perhatian banyak orang biar melirik dan mendukung temuannya, dan kegigihannya, gue jadi ngerasa terinspirasi banget, deh. Lo gimana, sama gak?
Gue juga pengen bilang makasih ke beliau karena berkat temuannya, sekarang semua bentuk komunikasi jadi serba gampang. Kalo gue mau nitip-nitip ke abang gue pokoknya gak perlu tulis surat terus kirim pake burung beo lagi, eh, merpati maksudnya, hehe. Oke deh, sekian untuk artikel kali ini ya, Sobat Zenius!
Baca juga:
Mengenal Ada Lovelace, Sejarah Programmer Pertama di Dunia!
Biografi Werner Heisenberg – Fisikawan Pemenang Nobel Prize yang Nyaris Terbunuh
Biografi Johann Winckelmann – Bapak Sejarah Seni dan Arkeologi Modern
Leave a Comment