[latexpage]
Memangnya kita bisa membuat gravitasi buatan di pesawat luar angkasa? Artikel ini memberi penjelasan bagaimana membuat simulasi gravitasi pada pesawat luar angkasa.
Mumpung masih hot soal Interstellar, kita lanjutin lagi yuk konsep Fisika lainnya yang ada di film ini. Beberapa hari yang lalu, Glenn kan udah nulis tentang konsep dilatasi waktu di film Interstellar. Kalau lo mau tau gimana konsep relativitas-nya Einstein dipakai untuk menjelaskan dilatasi waktu, kenapa para astronot tetap muda sedangkan orang di bumi makin tua, gue saranin lo baca tulisan Glenn dulu deh. Kalau Glenn ngebahas bagian Fisika yang berat-berat, di postingan ini gue justru mau angkat bagian Fisika yang sederhana aja, tapi nggak kalah menariknya, yaitu tentang gravitasi buatan di ruang angkasa.
Buat lo pecinta sci-fi mungkin sempet kepikiran bahwa suatu hari nanti umat manusia bakal mulai melakukan eksplorasi ke luar angkasa. Masalahnya di luar angkasa itu, kita akan sangat sulit menemukan satu tempat yang punya gaya gravitasi yang persis kayak di bumi. Kan nyebelin juga kalo kita harus terus adaptasi dengan gravitasi luar angkasa dan hidup dengan cara melayang-layang di pesawat ruang angkasa, atau harus membiasakan diri dengan kondisi gravitasi yang telalu besar atau terlalu kecil.
Nah, untuk menghadapi tantangan yang satu itu, sebetulnya kita gak perlu nunggu kelamaan buat mikirin gimana caranya kita bisa memanipulasi gravitasi. Karena sebetulnya, kita udah bisa kok mensiasatinya dengan menerapkan hukum fisika yang udah kita ketahui sekarang ini. Nah, konsep yang akan gua bahas di sini, proyeksinya bisa kalian tonton di film Interstellar yang baru-baru ini lagi hot di bioskop.
By the way, postingan ini sebetulnya gua nggak akan ngebahas inti ceritanya tapi lebih ngebahas tentang penjelasan ilmiah dibalik film Interstellar . Tapi, berhubung setiap orang punya toleransi yang berbeda dengan spoiler, gua akan tetap kasih tanda spoiler warning yah. Sebetunya emang akan lebih bagus kalo lo nonton dulu film-nya baru baca artikel ini, tapi kalau lo penasaran sama konsep gravitasi buatan di luar angkasa dan nyaman aja dengan sedikit spoiler seputar penjelasan ilmiah, go ahead baca aja sampe bawah.
Okay, kita inget-inget lagi filmnya. Pada saat Cooper sampai ke ruang angkasa pake roket dari bumi, awalnya mereka melayang-layang, kan? Itu karena mereka nggak ngerasain gravitasi bumi lagi. Nah, terus setelah Cooper, dkk. meninggalkan atmosfer bumi, roketnya itu “parkir” ke pesawat ruang angkasa yang namanya Endurance (itu lho pesawat yang bentuknya kayak roda raksasa), terus pesawat itu berputar-putar.
Awalnya, mereka ngerasain putaran itu bahkan sampe ada yang mabok, terus setelah beberapa lama mereka mulai terbiasa dan ngerasa baik-baik aja, padahal pesawatnya tetap berputar. Nggak lama kemudian, para astronot itu udah nggak berada dalam kondisi yang melayang-layang melayang-layang lagi dan bisa jalan dan duduk seperti biasa aja.
Loh, kok bisa? Ini karena emang film fiksi atau emang beneran ada penjelasan ilmiahnya? Yak, ini ada penjelasan ilmiahnya. Berbeda dengan artikel sebelumnya yang pakai konsep fisika modern, fenomena yang satu ini cukup cuma pakai Fisika klasik kok, yang udah ditemuin sama Newton di sekitar tahun 1686.
Apa Itu Gravitasi?
Sebenernya, kalau kita ngomongin variabel gravitasi di Fisika Klasik, itu bisa mengacu ke dua hal: (1) Bisa Gaya Gravitasi, (2) bisa Percepatan Gravitasi. Kalau gue tanya berapa percepatan gravitasi di permukaan bumi, gue yakin lo bisa jawab. Itu sering banget dipakai di soal. Berapa coba? Yup, $g = 9.8 m/s^2$, biasanya kita pakai pendekatan $g = 10 m/s^2$. Nah, itu adalah percepatan gravitasi ya. Perhatiin kalau satuannya pun sama dengan satuan percepatan.
Sebenernya, dengan mengetahui bahwa besar percepatan gravitasi di permukaan bumi itu $10 m/s^2$ aja, udah banyak loh yang bisa lo simpulin. Misalnya, kalau gue tanya gini:
“Gue punya dua benda, benda pertama massanya 2 kg, benda ke dua massanya 5 kg. Kalau gue jatuhin bersamaan dari ketinggian yang sama, yang mana yang jatuh duluan?”
[expand title=”KLIK-DI-SINI-UNTUK-MELIHAT-JAWABANNYA”]
Well, kalau lo jawab 5 kg yang jatuh duluan, itu jawaban yang salah bro/sis. Tadi kan kita udah tau kalau keduanya mengalami percepatan gravitasi yang sama kan? Yup, yaitu sama-sama $10 m/s^2$. Berarti percepatannya sama dong! Terus karena kecepatan awalnya sama-sama nol, terus ketinggiannya juga sama, ya bisa dipastikan jatuhnya pasti bareng! Gue pernah bikin satu artikel khusus tentang ini, judulnya Gravitasi: yang mana yang jatuh duluan?
[/expand]
Itu dari segi percepatan gravitasi. Sekarang, kalau gue tanya gini:
“Berapa gaya gravitasi yang dialami oleh benda 2 kg dan 5 kg?”
Nah, gaya gravitasinya bisa dihitung begini:
$$W_1 = m_1 g = 2 \times 10 = 20 N$$
$$W_2 = m_2 g = 5 \times 10 = 50 N$$
Yup. Jadi berat itu adalah gaya gravitasi. Masing-masing benda mengalami gaya gravitasi sebesar 20 N dan 50 N yang arahnya ke bawah (ke bumi). Jangan lupa kalau gaya itu vektor, jadi lo harus sebutin arahnya.
Kenapa di Luar Angkasa Nggak Ada Gravitasi?
Gravitasi itu sendiri muncul karena ada massa, dan itu bisa ditunjukkan dalam persamaan ini:
$$F = G\frac{m_1 m_2}{r^2}$$
$F$ itu gaya, $m_1$ dan $m_2$ itu massa benda satu dan dua, $r$ itu adalah jarak antara kedua benda, dan $G$ itu tetapan yang besarnya konstan. Jadi, benda apa pun yang bermassa, dia bisa menarik benda lain. Misalnya antara handphone dan buku, karena keduanya memiliki massa, maka keduanya tarik-menarik. Tapi berhubung massanya nggak besar, jadi gayanya pun nggak besar, jadi nggak berasa. Sekarang bandingin kalau antara Bumi dan elu. Gaya tarik-menariknya besar dan signifikan.
Nah, di persamaan itu juga kelihatan kan kalau gaya gravitasi itu berbanding terbalik dengan jarak antara kedua benda. Sekarang kalau kita menjauh dari Bumi, maka lama-lama gaya gravitasi yang dirasain akan makin kecil. Biar lebih greget, pakai contoh soal ya 🙂
Lo bisa lihat video pembahasannya di sini, soal nomor 06 ya 🙂
Jelas lah ya, bahwa makin jauh dia dari bumi, makin kecil gaya gravitasi yang bekerja sama dia. Kalau dari rumusnya, sebenernya gaya gravitasinya itu nggak akan mencapai nol. Tapi ya bisa cukup kecil lah asal dia bisa jauh dari bumi. Itulah sebabnya para astronot ini melayang-layang ketika mencapai ruang angkasa, karena gravitasi bumi yang mereka rasain ini keciiil sekali.
Gravitasi Buatan
Nah, sekarang gimana caranya membuat gravitasi buatan di ruang angkasa? Apakah kita perlu pakai benda yang massanya sama besar dengan massa bumi? Ya enggak lah, ya. Triknya sebenernya sederhana aja, asalkan lo inget satu hal: gravitasi itu percepatan. So… kalau kita bisa bikin pesawat luar angkasa itu mengalami percepatan konstan sebesar $g=10m/s^2$, maka kita bisa mengalami gravitasi.
Ilustrasinya mirip dengan mobil dan pengemudi di bawah ini:
Ketika mobil dipercepat ke depan, kita merasakan percepatan ke belakang. So, kalau pesawat luar angkasa dipercepat ke depan, awak pesawat merasakan percepatan ke arah sebaliknya. Pertanyaannya, gimana cara bikin percepatan pada pesawat, tapi nggak berpengaruh pada arah gerak pesawat? Solusinya: Gerak Melingkar!
Gaya Sentripetal Pada Gerak Melingkar
Jadi intinya, pesawat itu dibuat bergerak melingkar beraturan dengan kelajuan konstan sehingga muncul gaya sentripetal. Nah, ada gaya sentripetal, berarti ada percepatan sentripetal. Sama kayak mobil dan pengemudi tadi, karena pesawat endurance tersebut dipercepat ke arah pusat gerak melingkar, maka awak pesawatnya (Cooper, dkk) merasakan percepatan yang arahnya sebaliknya. Percepatan ini namanya percepatan sentrifugal. Tinggal diatur sedemikian rupa supaya dia merasakan percepatan sentrifugal yang besarnya $a_s = 10 m/s^2$. Cara mengaturnya adalah dengan membuat dia berputar konstan dengan kecepatan sudut tertentu, karena hubungan antara percepatan sentripetal/sentrifugal, kecepatan sudut, dan jari-jari itu rumusnya $a_s = \omega^2 r$. Dengan begitu, dia nggak melayang lagi di pesawatnya, tapi bisa menapak dan jalan-jalan di pesawat seperti dia jalan-jalan di bumi. Itulah alesannya kenapa pesawat endurance itu bentuknya mirip seperti rangka roda raksasa yang bergerak muter-muter terus. Berhubung gue pernah bikin video-nya, kita tonton aja ya video tentang Gaya sentripetal itu:
Pusing Nggak sih Melingkar-lingkar Terus?
Selama mereka nggak melihat ke luar, nggak akan pusing karena mereka sama sekali nggak merasakan kalau pesawatnya lagi muter-muter. Mereka cuma merasa kayak lagi di bumi aja, bisa menapak, seakan-akan ada gravitasinya. Sama aja kayak lo sekarang ini. Sadar nggak sih bahwa lo sekarang ini sedang bergerak dengan kecepatan sekitar 463,5 m/s? Yup, kira-kira segitulah kecepatan rotasi bumi di sekitar khatulistiwa. 463m/s itu cepet buanget lho = 1.668km/jam! tapi lo nggak berasa kan? Nah, begitu juga dengan awak di pesawat itu. Mereka nggak akan ngerasain perputarannya selama geraknya itu gerak melingkar beraturan dengan kelajuan konstan. Kalau dia mengalami percepatan (berarti mengalami perubahan laju), baru berasa.
Konsep ini dipakai juga di amusement parks (taman hiburan)
Mungkin lo pernah juga main-main ke beberapa amusement parks. Gue pernah lihat yang semacam ini kok di Batu Night Spectacular, Malang. Namanya Gravitron.
Gravitron itu akan berputar, awalnya dipercepat, terus lama-lama laju putarannya konstan. Nah, pas udah konstan, lo akan merasakan seolah-olah ketarik gravitasi ke dinding. Jadi lo bisa nempel di dinding. Ada contohnya yang mirip ini di Youtube, lihat aja:
Lo bisa lihat kan gimana mereka seakan-akan ketarik ke dindingnya? Penjelasannya seperti yang gue sebutin di atas. Putaran itu membuat orang-orang yang ada di dalam Graviton/Rotor mengalami gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini yang mereka rasakan sebagai gaya gravitasi.
Disclaimer: "Sebetulnya terminologi "gravitasi buatan" ini kurang tepat, karena sebetulnya konsep ini gak membuat kita bisa menciptakan gravitasi, melainkan memanfaatkan gaya sentrifugal yang efeknya menyerupai gaya gravitasi. Tapi untuk mempermudah penulisan pada artikel ini, maka gua tulis dengan istilah "gravitasi buatan".
****
Nah, sekarang lo paham deh kira-kira gimana sih konsepnya kalo kita mau bikin gravitasi buatan di ruang angkasa. Konsep seperti ini sebetulnya memang udah cukup sering diterapkan dalam berbagai karya science-fiction, salah satunya di film Interstellar yang lagi hot sekarang ini. Konsep gravitasi buatan ini sebetulnya gak cuma buat upaya merasionalisasikan film sci-fi doang lho, tapi memang konsep ini betul-betul nyata bisa diterapkan jika suatu saat nanti manusia udah mau mencoba space exploration dan membentuk space colony di ruang angkasa.
Pada tahun 1976, seorang fisikawan bernama Gerard K. O’Neill mengemukakan ide proposal desain pesawat ruang angkasa dalam sebuah buku berjudul The High Frontier: Human Colonies in Space. Dalam bukunya, doi memperkenalkan desain The O’Neill cylinder, yang merupakan draft ide untuk merancang pesawat ruang angkasa raksasa yang memungkinkan manusia untuk bisa melakukan perjalanan space migration dengan interior pesawat yang berbentuk silinder serta melakukan rotasi secara konstan untuk bisa mendapatkan efek gravitasi yang sama seperti di bumi.
Okay deh, kira-kira begitulah sedikit penjelasan gue tentang konsep gravitasi buatan dalam film Interstellar. Moga-moga bisa bermanfaat dan nambah pengetahuan dan wawasan lo semua, dan pastinya bikin lo terus tambah penasaran sama betapa kerennya Fisika dan science itu sendiri. 🙂
==========CATATAN EDITOR===========
Kalo ada di antara lo yang mau ngobrol atau diskusi sama Wisnu tentang film Interstellar, langsung aja tinggalin comment di bawah artikel ini ya.
Keren lah. Disini membuktikan kalo fisika tuh sebenernya asiknya ga cuma ngitung tapi penalaran!
Yoi. Fisika emang banyak ngitungnya, banyak matematikanya, tapi bagian serunya kadang malah pas kita mikirin terapan-terapan teori itu sih, kayak contoh di atas.
Keren banget!
Ngomongin gravitasi, biasanya di beberapa buku, ada yang nyebutin gravitasi itu selalu bernilai positif. yang lain berpendapat gravitasi bernilai negatif dengan alasan dia selalu arahnya ke bawah. Jadi yang bener yang mana nih?
Soalnya kalo yg gw liat, rumus GLBB vo.t + 1/2at^2 itu nilainya bisa berubah-ubah cuman karna tanda a nya negatif atau positif.
Ga masalah sih mau pakai positif atau negatif. Yang penting lo tau apa makna tanda negatifnya itu (kalau negatif). Gue sendiri lebih suka bilang g itu positif 10. Tapi kalau lagi ngomongin percepatan benda, misalnya benda yang dilempar ke atas, gue selalu pakai a = -g = -10m/s2. Karena untuk gerak benda begini, kita ngerjain pakai konsep vektor. Semua vektor yang ke atas dan kanan, positif. Semua vektor yang ke bawah dan kiri, negatif.
Kalo gravitasinya bernilai positif tuh emang pas kapan aja?
Nilai g enaknya selalu dibuat positif sih. Seperti contoh di atas itu kan g-nya positif. Di contoh di atas, yang negatif itu bukan nilai g, tapi nilai percepatan. Percepatan negatif karena arahnya vektornya ke bawah.
Coba lihat contoh penerapannya di sini deh:
Kinematika dengan Analisis Vektor
gw masih rada bingung sama kalimat
” … yang negatif itu bukan nilai g, tapi nilai percepatan. ”
Maksudnya gimana ya?
Videonya udah ditonton?
Kalau kinematika sih udah …
Untuk gerak benda yang dilempar ke atas udah lihat? Ketika benda melayang di udara, dia dapet percepatan yang arahnya ke bawah dan besarnya sebesar percepatan gravitasi. Kalau gitu, kita ambil a = -g m/s2. Negatif karena dia arahnya ke bawah. Tapi karena g = 10 m/s2 (positif), berarti a = -10 m/s2. Gitu aja sih.
Eittss. tapi tapi..
Di bagian kinematika, gravitasinya emang negatif sih ditulisnya. tapi pas gw lanjut ke energi potensial, g nya tiba-tiba positif lagi. Disana gw mulai bingung…
Ohh.. jadi maksudnya nilai g itu positif? emang a sama g beda ya?
Btw, lihat video fisika gue yang gerak parabola deh. Ada di kelas 11.
space colony pada Gundam yang seperti tabung berputar mungkin salah satu dari teori ini. makanya pas diakhir film interstellar dimana space colony dibuat langsung teringat gundam hahaha
Kalo lo ngikutin seri GX-9900 Gundam X, yg after war space colony “island 3” itu persis ngikutin konsep O’neill cylinder 😀
Kak kan Galileo juga waktu itu ngebuktiin jatuhnya benda bakal sama dari menara Pisa
kalo ga salah 2 bola dengan massa yg beda ya?
Kan kalo di ruang terbuka gitu ada gaya gesek udara dong. kok bisa tepat sama sih?
Pengen nyobain sih jatuhin sapi sama kelereng barengan kan jatuhnya juga bakal sama kalo ga ada gaya gesek udara hahaha 🙂
Kenapa sapi sih contohnya? Hehe…
Kalau bendanya terbuat dari logam dan berbentuk bola gitu sih gesekan udara nggak signifikan. Kalau kertas misalnya, baru signifikan.
karena lucu aja kayanya liat sapi sama kelereng kalo dilempar dari gedung terus jatohnya bareng hahaha
dulu sering liat space colony yang bentuknya panjang kaya kapsul di film gundam yang muter2 trus di dalemnya ada perumahan nempel di di pinggiran colony gituh,ternyata itu maksudnya buat gravitasi toh..
Yoi, di akhir film interstellar juga ada kan.
Kang wisnu , saya masih bingung film interstellar itu waktu bagian bumi menjadi 5 dimensi, apakah itu ada penjelasan ilmiahnya ?
nambah wawasan bro…
sankyuu
Sip. Sama-sama.
Kak ,CD xpedia bisa dibeli di reseller nggak?
Bisa. Semua yang dijual di sini bisa dibeli di reseller. Tapi kalau paket Xpedia 2.0 itu bentuknya bukan CD, tapi DVD. Plus ada voucher zenius.net dan zenius club-nya juga sampai akhir season.
harganya sama kak?
dan misalkan saya beli voucher 1 tahun, pas naik kelas masih berlaku nggak?
maaf banyak tanya ,masih ragu
Untuk berbagai pertanyaan tentang produk, coba langsung telepon Customer Service kita deh. Di sini:
CS#01: 021-94219225
CS#02 : 021-96170109
CS#03 : 0858-83683449
CS#04 : 0813-83174800
Buka hari Senin – Minggu, pukul 08.00 – 22.00
Tanya nih. Di dalem pesawat sebenernya ada oksigen nggak? Kok gambar yang yang di screenshot yang pertama pake baju astronot yang kedua nggak.
Ada oksigen. Yang screenshot pertama pake baju astronot tapi kan ga pake helm.
Yup bener, ada oksigennya. Thanks Timothy.
Lho bang, katanya kalo ada percepatan ada gravitasi, nah kita gak bisa ngrasain pusing karena ada kelajuan konstan kan? v.konstan(a=0). Berarti itu bkn gravitasi, dong? mohon pencerahannya dikit aja? agak krg mudeng nih 🙂
Tonton video pertama di Gerak Melingkar Beraturan – Fisika SMA Kelas 10 deh. Di situ dijelasin bahwa kelajuan konstan nggak sama dengan kecepatan konstan. Kelajuannya memang konstan, tapi kecepatannya enggak, makanya tetep ada percepatan.
nanya dong..katanya kalau semakin besar massa suatu benda maka dia akan bisa menarik benda lain yang memiliki massa yg lebih kecil….nah terus, kalo gaya tarik-menarik antar magnet sama besi tuh gimana?? apakah sama dengan konsep ini??
*sory pertanyaan-nya agak norak 😀
Sama sekali nggak norak kali. Yang norak itu yang nggak berani nanya padahal nggak tau 🙂
Okay, yang akan gue jawab di sini permukaannya aja yah. Dalem-dalemnya, lo harus pelajari lebih jauh nantinya.
> “katanya kalau semakin besar massa suatu benda maka dia akan bisa menarik benda lain yang memiliki massa yg lebih kecil”
Persamaan gravitasi umum itu F = G m_1 m_2 / r^2. Rumus ini gue sebutin di artikel di atas, di bagian “Kenapa di luar angkasa nggak ada gravitasi?”. Coba baca lagi bagian itu. Sekalian tonton video pertama di Hukum Gravitasi Newton. Secara singkat, bisa dibilang bahwa pernyataan lo barusan ya bener. Rumus gaya gravitasi itu nggak cuma berlaku untuk benda-benda planet, tapi berlaku pada apapun yang bermassa.
> “gaya tarik-menarik antar magnet sama besi tuh gimana?? apakah sama dengan konsep ini??”
Jawabannya enggak. Gaya magnet itu jenis gaya yang berbeda. Di alam ini, kita punya 4 gaya fundamental. Yang dipelajari di SMA itu cuma dua. Yang pertama gaya gravitasi yang disebutin di atas. Yang ke dua itu gaya elektromagnetik. Yang ke tiga dan ke empat itu kaitannya sama gaya di atom. Nah, gaya tarik-menarik antara magnet dan besi itu masuk ke gaya fundamental yang ke dua. Di sini listrik dan magnet masuk dalam gaya fundamental yang sama karena memang yang menyebabkan adanya magnet itu juga listrik. Lo bisa bayangin bahwa magnet itu muncul karena elektron-elektron di atom itu berputar dengan arah tertentu yang mengakibatkan muncul medan magnet. Kebayang? Jangan lupain konsep yang dipelajari di Listrik dan Magnet karena yang gue omongin barusan nyambung sama itu.
okeh thx ya…lumayan tercerahkan 😀
maaf, mau nanya dong, kenapa awan itu gak ketarik gravitasi? dan kenapa burung bisa terbang melawan gravitasi bumi?
-makasi-
Baik awan maupun burung itu ketarik gravitasi sih. Yang bikin dia nggak jatuh itu bukan karena nggak ada gaya gravitasi, tapi karena ada gaya angkat ke atas yang bikin sigma F-nya (total gaya yang bekerja pada awan atau burung tersebut) deket ke nol. Nah, gaya angkat ini apa? Ada banyak sebenernya. Tapi semuanya itu terkait dengan konsep Fluida.
Salah satu konsep gaya angkat yang sederhana itu gaya angkat archimedes. Kalau pernah masak kacang ijo, pasti pernah manfaatin gaya ini. Hehe… kacang ijo yang jelek-jelek itu mengapung di air, buang aja. Sementara kacang ijo yang bagus itu tenggelam. Kenapa bisa begitu? Karena yang jelek itu sedikit gizinya sehingga massa jenisnya rendah. Massa jenis rendah membuat gaya archimedesnya lebih besar dibanding gaya gravitasinya. Makanya mengapung. Awan juga gitu. Massa jenisnya cenderung lebih rendah dibanding massa jenis udara sekitar makanya dia melayang. Balon udara juga cara kerjanya begitu.
Selain itu, ada juga persamaan bernoulli. Jadi dengan model sayapnya burung, dia bisa bikin laju angin di atas sama laju angin di bawah itu berbeda (yang atas lebih cepet). Akibatnya muncul perbedaan tekanan, terus muncul gaya ke atas.
Kalau mau cerita soal ini bisa puanjang sih sebenernya. Lo bayangin aja, anak teknik penerbangan selama 4 tahun belajarnya ya berkutat di sini aja. Hehehe…
Bisa kasi penjelasan gak soal O’Neill cylinder, gue masih bingung nih. itu kan koloni manusia dimasa depan pas di film interstellar. nah pas bagian itu gue gak ngerti deh. apaan tuh??
Space shuttle di bumi kenapa mesti pake detachable rocket module ya? kan di planet Miller itu pesawat (ranger) bisa ke keluar dari orbit tanpa bantuan itu module
ka ada film tentang sci-fi lagi ga selain interstellar ?
Berarti d film itu mereka bisa gak melayang karna mengalami gaya sentrifugal ya mas ?
Keren sob, thank’s buat penjeasannya ane jadi makin suka sama fisika. Tolong dong jelasin dilatasi waktu ane masih bingung
Trima kasih…
udah pernah dibahas di sini yah >> https://www.zenius.net/blog/relativitas-waktu-interstellar
gw mau nanya dong kan d akhir film dia buat pesawat di saturnus atau neptunus kan , nah di pesawat itu bangunannya 90 derajat kan ada adegan di mana ada seorang anak yg maen baseball bolanya mecahin kaca rumah orang dan rumah nya itu berdiri 90 derajat dari tmpat dia main baseball pasti kan karna gravitasi kan nah gmana bisa begitu dan kira” suatu saat kita bisa buat bangunan seperti itu juga gak ?
Min, mau tanya, kenapa kok pas begitu cooper masuk ke tesseract kok langsung di belakang rak buku ? Dan knpa kok langsung kamar murphy yg di lihat? Apa krna pikiran nya atau krna apa?
maaf saya awam ttg fisika. mau tanya kalau yg space colony dipesawat itu kan nempelnya dipinggir. tapi kalau dibandingkan gravitasi bumi kok kita gak nempel dipinggir atmosfir. melainkan ditengah inti bumi. terima kasih
bang penjelasan lo keren, gue suka, bahasanya simpel dan hampir dari semua penjelasannya disertai bukti bukti real didalam kehidupan sehari hari,
cuman yang gue janggal semenjak pertama kali liat endurance muter muter dan bikin efek gravitasi buatan, itu para astronot nempel di permukaan dalem (langit-langit) endurance atau di permukaan luarnya yaa (lantai)? dan lebih diperjelas ketika ending diperlihatkan ketika cooper ada di pesawat induk yang membawa ke planet baru..
terus sampe sana gue langsung mikir, ibarat bola.. dan bolanya diputer dengan percepatan konstan.. mereka bisa nempel karna ada gravitasi buatan, dan gue langsung simpulin bahwa mereka (cooper,dll.) hidup didalam bola (ibarat), keliatan waktu ending semua tanah yang ada di pesawat induk itu melengkung 360 derajat.. dan penjelasan yang abang berikan di artikel serta bukti buktinya emang bener.. dan akhirnya gue nyobain sendiri pake gelas plastik yang gue iket pake tali terus gue puter agak cepat sehinggal berputar 360 derajat, dan emang bener apa yang dijelasin tentang efek sentripental tadi yang abang jelasin.. air di gelas yang gue puter emang gajatuh seolah keliatannya nempel di gelas,
dan setelah gue ber eksperimen.. ada pertanyaan besar yang selalu menghantui gue sampe sekarang.. “kalau emang buminya berputar (berotasi) seharusnya kita ga jatuh andaikan kita hidup di permukaan dalam bumi bukan di permukaan luarnya.. kalau emang eksperimen gue bener harusnya kita bisa liat permukaan benua yang bersebrangan sama benua kita di atas kepala, dan kalau eksperimen gue salah, jadi gravitasi yang bukan buatan yang bisa bikin kita tetep terus menempel pada permukaan luar bumi berbentuk bola itu gimana? mohon pencerahannya :)))
sorry kepanjangan, semoga mudah di pahami
Kalau gravitasi bumi d karenakan bumi berputar dengan kecepatan 463m/s sehingga benda tertarik k pusat bumi kok berlawanan sama “hukum fisika” yang dikatakan ya mengenai gaya sentripetal. Logikanya bumi bulat kalau gravitasi karena percepatan putar bumi dan efek “sentripetal” seharusnya kita malah terlempar dr daratan donk??? Seperti ilustrasi gravitasi buatan yang berputar cepat sehingga gravitasinya terletak pada dinding yang menjadi penahan sentripetal.
Bang , kan kalo gravitasi itu kan gm1m2/r2 . Nah sekarang kan ada beberapa pesawat yang pergi ke luar angkasa ,berarti gravitasi bumi berkurang dong ?
bang nanya dong. apa benar untuk mrlepaskan diri dari gaya grafitasi di perlukan gaya sentripetal yang lebih besar dari gaya berat benda itu sendiri?
Super sekali…
Baru kali ini gw paham dengan gravitasi buatan ini, begitu banyak artikel gw baca dan tanya sana sini ke teman2 komunitas astronomi masih ga paham juga…
Wajar… IQ pas pasan tapi hoby nya luar angkasa… hehheee
Tq bro… suatu saat bisa cerita ke anak cucu…