Gimana perjalanan George Washington hingga menjadi Bapak Pendiri Bangsa dan presiden pertama Amerika Serikat? Yuk, baca selengkapnya!
Dari ketiga pilihan di atas, benang merahnya adalah power. Namun, di balik kekuatannya sekarang, para Bapak Pendiri Bangsa (Founding Fathers) Amerika dulu mati-matian buat memperjuangkan kemerdekaan Amerika Serikat dari penjajahan Inggris.
Salah satu Founding Fathers yang ikonis adalah George Washington. Nggak hanya jadi Founding Father, George Washington juga jadi presiden pertama AS pemimpin negara pertama yang memiliki titel presiden di dunia! Langsung aja gue ceritain perjalanannya.
Kehidupan Awal George Washington
George Washington emang Bapak Pendiri Bangsa. Namun, dia justru harus kehilangan bapaknya sendiri waktu berusia 11 tahun.
Bapaknya, Augustine Washington, adalah seorang tuan tanah. So, ketika Augustine meninggal, George terpaksa keluar dari sekolah dan ngebantu kakak tirinya, Lawrence Washington, buat ngurusin perkebunan keluarga. Perkebunan itu bernama Mount Vernon, yang ada di Virginia. Sejak itu, George passionate sama perkebunan.
Skill-nya dalam menghitung dan passion-nya dalam perkebunan bikin Washington keterima kerja jadi surveyor tanah. Dia mengukur dan meneliti tanah sebelum dibikin bangunan di atasnya.
Namun, jadi surveyor tanah belum bikin George puas. Dia juga berambisi buat jadi tentara. Di usianya yang ke-20 tahun, George bergabung dengan militer kolonial Inggris. Saat itu, Amerika Serikat belum merdeka dan masih diduduki oleh Inggris.
Selama berkecimpung di dunia militer, George punya peran besar dalam Perang Prancis dan Indian (1754-1763). Waktu itu, Inggris dan Paris rebutan tanah di Lembah Sungai Ohio. Inggris kemudian mengirim George dan pasukannya buat nyerang Prancis di Lembah Sungai Ohio. Namun, pasukan George kalah.
However, kekalahan itu terbalaskan saat pasukan George berhasil ngerebut Fort Duquesne dan Lembah Ohio sekaligus pada tahun 1758. Sayangnya, Inggris nggak mau ngasih komisi atas jasa George dan pasukannya.
George ngerasa nggak dihargai. Dia pun mutusin mundur jadi tentara. George langsung pulang kampung ke Mount Vernon buat ngurusin perkebunan dan nikah sama Martha Washington.
Baca juga: Christopher Columbus: Penemu Benua Amerika, Memang Iya?
Founding Fathers dan Revolusi Amerika
Selain fokus mengurusi perkebunan, George Washington juga terjun di dunia politik. Pada tahun yang sama waktu George mundur jadi tentara, dia terpilih jadi anggota House of Burgesses, majelis perwakilan, di Virginia.
Kemudian, Inggris menaikkan pajak demi dapat uang tambahan setelah kalah dari perang. Sebagai warga sekaligus anggota House of Burgesses, George ngerasa aturan itu ngelanggar hukum. Bahkan, anggota House of Burgesses yang jadi juru bicara Inggris buat warga, nggak pernah diajak diskusi tentang itu.
George merasa sudah saatnya warga koloni Amerika melawan Inggris. Dia pun bersatu sama para pengusaha seperti Alexander Hamilton, John Adams, John Jay, Thomas Jefferson, James Madison, dan Benjamin Franklin buat mendirikan pemerintahan baru di negara itu. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai Founding Fathers, Bapak Pendiri Amerika Serikat.
Founding Fathers menyerukan para warga koloni buat datang ke Kongres Kontinental Pertama (5 September-26 Oktober 1794). George jadi perwakilan buat kongres itu. Di sana, para warga koloni diminta buat ngeluhin permasalahan dan mengisi petisi protes buat Raja Inggris, George III, yang bertakhta di Inggris.
Hingga akhirnya, saat Kongres Kontinental Kedua, terjadilah Revolusi Amerika. Warga Amerika ingin segera merdeka dari Inggris dan bikin negara baru, yaitu Amerika Serikat. Perang pun terjadi. Elo bisa baca selengkapnya tentang Revolusi Amerika di sini.
George diangkat jadi panglima tertinggi buat memimpin perang dan menangin Amerika dari Inggris. Puncak peran George Washington dalam Revolusi Amerika adalah ketika pasukannya berhasil mengepung pasukan Inggris di Yorktown, Virginia. Inggris menyerah dan menghasilkan Perjanjian Paris (1783). Perjanjian ini diinisiasi oleh Founding Fathers, bahwa Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.
“Akhirnya, tugas gue selesai. Saatnya kembali rebahan di Mount Vernon,” batin George saat itu.
Baca juga: George W. Bush, Presiden Amerika Serikat yang Berperang Melawan Terorisme
Presiden Pertama Amerika Serikat
Self healing George Washington di kampung halamannya nggak berlangsung lama. AS nggak punya pemerintahan pusat yang ngurusin 13 negara bagian pada saat itu. Artikel Konfederasi yang mengatur pemerintahan 13 negara bagian dianggap nggak efektif, karena memberikan wewenang yang sangat kecil kepada pemerintah pusat atau pemerintah federal.
Sebagai orang yang sudah banyak pengalaman, George dikirim ke Konvensi Konstitusional dan merevisi Artikel Konfederasi. Kehadiran George menghasilkan Konstitusi AS pada tahun 1787, yang jadi landasan hukum tertinggi di AS sampai sekarang.
Peran besarnya itu bikin George kepilih jadi presiden pertama Amerika Serikat, pada tahun 1789. Awalnya, George nggak mau jadi presiden. Dia ingin hidup tenang di Mount Vernon. Namun, karena publik berharap besar sama dia, George akhirnya nyerah. Pada 30 April 1789, George Washington resmi jadi presiden pertama Amerika Serikat.
Saat itu, belum ada penggunaan “presiden” sebagai kepala negara. Washington pakai istilah “presiden” buat membedakannya dari raja dan nggak mau Amerika kelihatan monarki. Dia ingin pemimpin Amerika lebih sederhana, merakyat, dan nggak ada bedanya sama warga.
However, jadi presiden pertama di dunia sekaligus AS bikin George berhati-hati banget. Dia ngerasa harus jadi teladan buat presiden AS di masa depan. Apalagi, George terpilih jadi presiden selama dua periode (1789-1797). So, dia ngasih banyak kontribusi yang bikin dia selalu masuk tiga besar presiden AS terbaik sepanjang masa. Apa aja peran besarnya?
Pertama, George bikin kabinetnya sendiri untuk pertama kalinya di AS. Dari menterinya, dua di antaranya adalah Founding Fathers yaitu Alexander Hamilton sebagai Menteri Keuangan dan Thomas Jefferson sebagai Menteri Luar Negeri.
Kedua, George mendukung pembentukan bank nasional pertama di AS, National City Bank. Tujuannya, buat naikin nama Amerika Serikat di dunia.
Ketiga, George menjalin hubungan baik dengan negara lain, tetapi nggak mau terlibat dalam konflik negara lain. Dia juga berusaha keras buat menghindari perang sama Inggris dengan bikin Perjanjian Jay (1795).
Keempat, George mengesahkan undang-undang seperti The Copyright Act yang mengatur hak cipta penulis, netapin Hari Thanksgiving Nasional, membuat pajak minuman keras sulingan, dan meratifikasi Konstitusi AS yang sudah dibuat.
Pada tahun 1784, kepemimpinannya diuji. Waktu itu, George ngesahin pajak minuman keras sulingan, buat memulihkan ekonomi akibat perang. Rakyat keberatan sama aturan pajak ini dan terjadilah Pemberontakan Wiski di Pennsylvania barat.
Sebagai presiden pertama, George khawatir kalau pemberontakan ini bakal bikin negara yang baru lahir itu jadi gonjang-ganjing. So, dia memimpin langsung lebih dari 10.000 tentara AS buat menghentikan para pemberontak. Finally, pemberontakan berhasil diatasi dan para dalang pemberontakan diadili.
Setelah jadi presiden dua periode, George Washington ngerasa kondisi fisiknya semakin menurun. Kritik yang masuk tentang Perjanjian Jay juga udah membabi buta, karena dia dianggap memihak Inggris. Padahal, George cuma ingin menghindari konflik dan memelihara perdamaian sama Inggris.
Setelah menjabat selama dua periode alias 8 tahun, George memutuskan untuk mengundurkan diri. Dia nggak mau lagi lanjut tiga periode dan ngerasa kalau presiden cukup menjalani dua periode, meskipun saat itu Amerika belum ada aturan yang membatasi masa jabatan presiden.
Langkah George ini untuk tidak lanjut ke tiga periode diikuti oleh para penerusnya, kecuali Presiden Franklin Roosevelt yang menjabat empat periode. Pada tahun 1952, Kongres Amerika akhirnya secara resmi mengesahkan amandemen konstitusi yang melarang presiden untuk menjabat lebih dari dua kali.
Kematian George Washington
Setelah pensiun dari dunia politik, George menghabiskan masa tuanya di Mount Vernon. Dia mengisi hari-harinya dengan ngurusin perkebunan, peternakan, dan berkuda.
Pada 13 Desember 1799, sambil ujan-ujanan, George berkuda dan mengecek peternakannya. Sesampainya di rumah, George merasa tenggorokannya sakit. “Mungkin gara-gara kehujanan kali ya,” batin Washington saat itu.
Sekitar pukul 2-3 pagi, George kebangun dengan kondisi susah napas. Tenggorokannya sakit buat menelan. Paginya, dokter datang buat menangani George . Sayangnya, nyawanya nggak tertolong. Pada 14 Desember 1799 pukul 11.30, George meninggal. Dia kemudian dimakamkan empat hari setelahnya. Makam George Washington ada di Mount Vernon.
Meninggalnya George Washington menciptakan duka buat warga AS maupun dunia. Bahkan, Napoleon Bonaparte (tokoh Prancis yang terkenal) nerapin 10 hari berkabung di Prancis.
Penutup
Sebagai Bapak Pendiri Bangsa sekaligus presiden pertama di Amerika Serikat, terlalu banyak legacy yang ditinggalkan George Washington buat negaranya. Gue nggak bisa sebutin satu-satu. Yang jelas, kontribusinya bikin namanya diabadikan sebagai ibukota negara, Washington D.C. Wajahnya juga muncul di uang kertas satu dolar Amerika, sekolah-sekolah, dan public space lainnya. Tanpa semangat juang George Washington, Amerika Serikat nggak akan kayak sekarang. Kayak quote-nya sendiri:
“Perseverance and spirit have done wonders in all ages.”
George Washington
So, apa nilai yang elo ambil dari kisah hidup George Washington? Kasih tahu gue di kolom komentar ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
William James, Bapak Psikologi Amerika
Al Capone, Gangster Paling Terkenal dan Brutal Sepanjang Sejarah Amerika
Amerika Serikat, Pertapa yang Jadi Polisi Dunia (Bagian 1)
Referensi
Salah satu pelajaran berharga dari George Washington adalah gak maruk dengan kekuasaan dan tahu bener akan jadi role model presiden setelahnya. Jadi beliau berusaha amanah dan cukup menjabat dua periode sekalipun banyak dukungan untuk tetap berkuasa.
Halo, Erdi. Yap, gue juga setuju sama elo. Sebagai presiden pertama AS, George Washington berusaha jadi contoh yang baik buat calon para penerusnya. Thanks for sharing, ya!