Siapa yang pernah gagal? Mari kita angkat tangan tinggi-tinggi bareng-bareng. Sebenarnya, sebenarnya kenapa sih kita bisa gagal dan gimana ya cara bangkitnya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Yak, perhatian-perhatian, saudara-saudari.
Bagi yang pernah merasa gagal entah gagal ujian, tes masuk, percintaan, pekerjaan, hidup, dan lain sebagainya gue undang buat ngumpul bareng gue di sini.
Sisanya yang belum pernah gagal boleh pulang cepat ya. Lho kok gak ada yang gerak pulang? Wah, berarti kita memang senasib dan seperjuangan nih.
Kenyataannya, semua orang itu pasti pernah gagal, Sobat Zenius. Kalo ada yang hidupnya kesannya mulus banget, bisa jadi itu karena elo gak tahu aja.
Mungkin orang tersebut cuma memperlihatkan kesuksesan dan kebahagiaan, tanpa menunjukkan jatuh bangun yang udah dilalui.
Jadi, kalo elo pernah gagal, itu biasa. Itu berarti elo pernah gagal seperti tujuh miliar manusia lainnya termasuk gue dan dia.
Yang gak biasa itu, gimana cara elo menghadapi kegagalan dan berusaha bisa bangkit. Setiap orang punya cara masing-masing.
Oleh karena itu, yuk kita cari tahu kenapa sih manusia itu bisa gagal dan gimana cara bangkit dari kegagalan.
Kenapa Kita Bisa Gagal
Sebelum kita bahas lebih dalam soal faktor atau alasan di balik kegagalan. Kita samakan dulu ya persepsi kita soal gagal. Ini definisinya menurut KBBI.
Nah, gue udah mengumpulkan alasan-alasan umum yang seringkali menurut berbagai penulis dan sumber menjadi alasan kenapa kita gagal.
Menariknya nih, setelah gue lihat-lihat, alasannya itu buanyaaak banget tapi beberapa diantaranya ya itu lagi itu lagi.
Cuma kadang memang kita gak sadar bahwa ternyata faktor-faktor di bawah ini berpengaruh banget.
Apa aja faktornya? Check it out!
Tujuan dan Perencanaan Gak Jelas
Tanpa tujuan dan perencanaan, perjuangan untuk mencapai sesuatu menjadi gak terukur. Jadinya, kita gak bisa melacak progres dan memastikan apakah usaha dan gol yang diinginkan cukup realistis untuk dicapai.
Dengan posisi seperti itu, usaha kita jadi gak jelas dan berantakan. Ujung-ujungnya, jadi bingung dan kudu menyerah deh.
Misalnya, elo ingin lulus ujian sejarah dengan nilai bagus. Namun, elo gak bikin jadwal atau rencana harus belajar materi bagian apa, kapan, dan berapa lama.
Jadi, elo gak bisa melacak progres elo. Tahu-tahu ujian udah dekat dan elo langsung harus baca satu bab dalam sehari.
Pola Pikir Kaku atau Fixed Mindset
Menurut ahli psikologi asal Amerika, Carol Dweck, ada dua tipe pola pikir: fixed mindset dan growth mindset. Simpelnya, orang dengan fixed mindset memiliki pola pikir kaku yang susah berubah dan cenderung takut akan kegagalan.
Seseorang dengan fixed mindset merasa bahwa bakat dan keterampilan itu udah dari sananya. Sehingga, rasanya gak perlu susah payah dan menerima feedback dari orang sekitar.
Kebalikan sama fixed mindset, orang dengan growth mindset justru berusaha terus belajar dan menerima kritik atau saran orang lain. Mereka terbuka dengan peluang baru dan percaya bisa mencoba untuk berkarya lebih baik lagi bila gagal sekalipun.\
Kurang Motivasi dan Tekun
Ini penting banget nih. Walau elo punya perencanaan dan keterampilan yang mumpuni, bakal susah mencapai target akhir elo kalo gak gigih.
Gimana pun juga, ada banyak faktor selain usaha, perencanaan, dan keterampilan yang mempengaruhi perjalanan elo. Ada badai dan tantangan yang udah siap menerjang perjuangan elo.
Di saat itulah motivasi dan ketekunan elo menjadi perisai yang membuat elo tetap kuat dan gak menyerah. Tanpa perisai tadi, perjuangan elo bisa berakhir gara-gara merasa gagal padahal sebenarnya perjalanan belum selesai.
Strategi atau Pendekatan Gak Tepat
Bayangkan suatu waktu elo udah bikin perencanaan yang bagus dan memberikan usaha yang baik. Tapi, kok masih gak bisa mencapai target ya?
Bisa jadi itu karena strategi yang elo gunakan gak tepat. Misalnya elo membuat sebuah usaha dagang. Sebenarnya planning dan ketekunan elo udah patut banget diacungi jempol.
Ternyata usut punya usut, barang dagangan elo dan pemasarannya itu gak sesuai sama target pasar elo. Gak masalah, ini justru bisa jadi pembelajaran untuk perencanaan selanjutnya.
Contoh lain, misal elo lagi belajar buat UTBK atau tes masuk universitas gitu ya. Elo udah belajar mati-matian tapi pada akhirnya gak bisa lulus. Nah, bisa jadi ini sebenarnya karena strategi belajar elo belum tepat.
Ngomong-ngomong, buat elo yang lagi cari strategi belajar yang tepat buat elo, bisa banget nih tonton video ini dan baca artikel-artikel di bawah ini.
10 Langkah Efektif dan Strategis Untuk Belajar UTBK
3 Tips Bikin Jadwal Belajar SBMPTN yang Efektif Plus Contohnya
Tips Belajar ala Zenius Lainnya
Cara Bangkit dari Kegagalan
Refleksi dan Terima Saran
Ketika menghadapi kegagalan, coba renungkan kembali apa yang membuat kita gagal sebelumnya. Dengan mengetahui akar masalahnya, kita bisa memperbaiki dan nggak mengulang kesalahan yang sama.
Selain itu, terbuka dengan saran atau nasihat itu juga baik. Bisa jadi orang yang memberi saran itu melihat apa yang sebelumnya kita gak sadari.
Membuat Perencanaan Realistis
Ada berbagai cara atau resep dalam membuat perencanaan yang baik. Salah satu kaidah perencanaan untuk mencapai gol yang terkenal adalah S.M.A.R.T. yang artinya specific (spesifik), measurable (dapat diukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan dengan situasi) and time-bound (waktu jelas).
Untuk menyusun rencana S.M.A.R.T elo, coba deh jawab pertanyaan di bawah ini.
- Secara spesifik, apa yang ingin elo capai?
- Gimana cara elo mengukur progres dan capaian elo?
- Dengan waktu dan sumber daya yang ada, apakah elo bisa mencapainya?
- Apakah sesuai dengan visi dan kebutuhan elo?
- Kapan target tercapai?
Gak Mudah Menyerah dan Mau Mencoba Lagi
Bersambung dari pembahasan singkat soal fixed dan growth mindset yang sempat kita bahas tadi, seseorang dengan growth mindset mau belajar terus.
Menghadapi kegagalan justru menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga yang bisa membuat usaha elo selanjutnya jauh lebih matang dan baik lagi.
Supaya makin semangat, lo bisa coba cari quotes atau kata mutiara soal kegagalan dari berbagai tokoh dunia di internet deh. Biasanya perkataan mereka bijak banget dan bisa membawa angin segar buat kita yang butuh pencerahan.
Penutup
Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan soal kegagalan hari ini. Pada akhirnya, kita sebagai pasti punya momen kegagalan. Setelah mencapai kesuksesan tertentu pun, pasti ada waktunya gagal lagi dan mencoba lagi.
Jadi, belajarlah dari kegagalan dan nikmatilah hidup. Gue yakin apapun kegagalan yang elo dan gue rasakan saat ini, kita pasti bisa melaluinya dan mencoba lebih baik lagi.
Bagaimana Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya?
Kalo elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!
Referensi
Leave a Comment