Sobat Zenius, apa kalian termasuk orang yang langsung bete kalau mati lampu? Seolah kalau nggak ada listrik melakukan apa pun jadi males? Kehadiran listrik memang penting banget, dan materi yang bakal kita bahas ini erat banget kaitannya sama listrik.
Setelah teman-teman mempelajari macam-macam jenis daya listrik sekarang saatnya kita mendalami faktor daya! Let’s go!
Daftar Isi
Pengertian Faktor Daya
Oke– seperti yang elo tahu, pada dasanya faktor daya ini masih berhubungan dengan jenis-jenis daya. Faktor daya adalah rasio daya yang dapat dimanfaatkan dari daya total pada rangkaian. Dengan kata lain, faktor daya dapat kita definisikan sebagai perbandingan antara daya aktif (yang dapat melakukan kerja) dengan daya total (daya semu).
Faktor daya bisa kita dapatkan dari tiga persamaan. Ilustrasi rumus faktor daya adalah sebagai berikut:
Fungsi Faktor Daya
Faktor daya ini memiliki hubungan yang erat dengan energi. Dengan memahami faktor daya elo akan mempelajari efisiensi supaya elo bisa mengetahui seberapa besar daya yang bisa dimanfaatkan dari total daya.
Contoh sederhananya begini, ketika elo punya mesin tentunya elo pengen mesin tersebut bisa memanfaatkan seluruh energi yang diserap menjadi energi yang bisa digunakan, kan?
Kalau kita kasih contoh pembangkit listrik, kita pengen pembangkit listrik ini mendapatkan daya energi listrik sebanyak-banyaknya dari energi yang diubah. Misal kayak PLTA, kita ingin memanfaatkan seluruh energi potensial air menjadi energi listrik.
Well, tapi sayangnya hal ini nggak bisa dilakukan. Di sinilah efisiensi penting karena setidaknya dengan memahami prinsip faktor daya kita dapat menghitung bagaimana cara mencapai efisiensi yang besar. Ilustrasinya begini:
Kalo lo perhatikan, cos θ rentang nilainya 0 sampai 1. Artinya semakin besar atau semakin mendekati satu, itu efisiensinya semakin besar, yang mana artinya daya yang dimanfaatkan sebagai besar juga.
Sementara ketika semakin mendekati 0 maka semakin kecil daya atau energi yang bisa digunakan. Oke pertanyaan baru, cos θ ini pengaruhnya dari mana?
Jawabannya, dari sudutnya guys. Prinsip yang perlu lo pahami, nilai cos selalu berbanding terbalik dengan nilai teta. Jadi, dari 0 sampai 90 derajat, kalau misal sudutnya besar, maka nilai cos θ akan kecil. Nah, kalau gitu biar energi yang dapat dimanfaatkan lebih besar, kita harus bikin sudutnya lebih kecil.
Perbaikan Faktor Daya
Perbaikan faktor daya mengartikan elo harus memperbesar nilai cos θ yang rendah. Caranya dengan mempersempit sudut phi 1 menjadi phi 2. Terus gimana nih cara memperkecil sudut tersebut?
Elo bisa melakukannya dengan memperkecil komponen daya reaktif dengan memasang kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor. Hal ini yang bikin pembangkit listrik selalu memiliki kapasitor, seperti ini:
Buat elo yang ingin mereview ulang kapasitor baca aja artikel: Kapasitor dan Induktor: Pengertian, Contoh & Kegunaannya
Perlu elo ingat kapasitor yang digunakan untuk memperbesar faktor daya dipasang secara paralel dengan rangkaian beban. Rangkaian kapasitor yang nilai rangkaiannya sangat besar bisa mengurangi nilai X itu sendiri sehingga sudut dari hubungan antar daya semakin kecil, otomatis efisiensi pun diperbesar.
Oke, sampai di sini artikel pembahasan faktor daya. Kalau ingin mendalami materi ini elo bisa dengerin langsung playlist dan mencoba contoh soal faktor daya dengan klik banner di bawah ini! Pastikan elo udah log in ke akun Zenius lo ya.
Nggak cukup kalau fisika aja?
Nah kalau gitu elo bisa coba berlangganan paket belajar kita. Zenius punya berbagai pilihan paket yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan masing-masing. Tinggal klik banner di bawah ini untuk lebih lengkapnya!
Leave a Comment