Hai, Sobat Zenius! Pernah gak sih elo bertanya-tanya kenapa makhluk hidup bisa ada yang perempuan (betina) dan kenapa ada yang laki-laki (jantan)? Memangnya apa sih, faktor yang menentukannya? Faktanya, determinasi seks dipengaruhi oleh kromosom seks lho, Sobat!
Menariknya, setiap makhluk hidup di muka bumi ini memiliki sistem kromosom yang berbeda-beda. Maka dari itu, gue akan coba jelasin ke elo mengenai macam-macam sistem pada determinasi seks. Simak sampai selesai, yuk!
Determinasi Seks
Umumnya, determinasi seks atau penentuan jenis kelamin terdiri dari dua jenis yaitu laki-laki (jantan) dan perempuan (betina). Dalam hal ini, yang menentukan apakah kita menjadi perempuan atau laki-laki adalah faktor kromosom yang ada pada tubuh.
Nah, di dalam determinasi seks sendiri terdapat beberapa sistem nih, yaitu:
1. Sistem XY
Pada sistem penentuan kelamin XY, betina memiliki kromosom seks berupa XX sedangkan kromosom seks jantan berupa XY. Nah, yang akan menentukan jenis kelamin di sini adalah kromosom Y yang dimiliki oleh jantan.
Sehingga, apabila ovum (X) bertemu sperma (X) maka akan menjadi betina. Sebaliknya, apabila ovum (X) bertemu dengan sperma (Y) makan akan menjadi jantan.
2. Sistem XO
Determinasi seks sistem XO terjadi pada beberapa jenis serangga nih, guys! Sebagai contoh sistem penentuan jenis kelamin pada belalang.
Berbeda dengan lainnya, pada sistem XO hanya melibatkan kromosom X saja. Di mana, kromosom betina terdiri dari XX sedangkan kromosom jantan terdiri dari X saja.
Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa betina menghasilkan satu jenis sel telur yang mengandung kromosom X. Sementara, jantan menghasilkan dua jenis sperma, yakni sperma yang mengandung kromosom X dan sperma yang tidak mengandung kromosom X.
Nah, kromosom jantan di sinilah yang bertindak sebagai penentu jenis kelamin. Apabila, sperma X bertemu sel telur X maka akan menjadi betina. Sementara itu, apabila sperma yang kosong bertemu dengan sel telur X akan menjadi jantan.
Baca Juga: Substansi Genetika dan Istilahnya – Materi Biologi Kelas 12
3. Sistem ZW
Penentuan jenis kelamin sistem ZW terjadi pada burung, beberapa ikan, dan beberapa serangga. Sesuai dengan namanya, sistem penentuan jenis kelamin satu ini melibatkan kromosom Z dan W.
Coba kita ambil contoh ayam. Di dalam tubuh ayam betina terdiri dari kromosom ZW sedangkan ayam jantan terdiri dari kromosom ZZ.
Sehingga, pada saat terjadinya meiosis ayam betina akan menghasilkan kromosom Z dan W. Sementara itu, ayam jantan menghasilkan kromosom Z dan Z.
Apabila, sel sperma Z bertemu sel telur W maka menjadi betina. Sementara itu, jika sel sperma Z bertemu sel telur Z akan menjadi Jantan.
4. Sistem Haplodiploid
Sistem determinasi seks selanjutnya adalah sistem haplodiploid, contohnya ada pada semut, rayap, dan lebah. Haploid (n) sendiri berarti satu set kromosom sedangkan diploid (2n) berarti dua set kromosom.
Haplodiploid adalah sistem penentuan seks yang menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi (haploid) dan betina dari telur yang telah difertilisasi (diploid).
- Lebah jantan memiliki jumlah kromosom haploid (n).
- Lebah betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n).
Setelah melihat gambar tersebut, dapat disimpulkan apabila sel telur (n) dibuahi maka akan menjadi betina (2n) sedangkan jika sel telur tidak dibuahi akan menjadi jantan (n).
Baca Juga: Prinsip Kerja Elektroforesis DNA – Materi Biologi Kelas 12
Contoh Soal Penentuan Jenis Kelamin
Nah, tadi kan kita sudah belajar macam-macam sistem penentuan jenis kelamin. Sekarang, coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!
- Contoh hewan yang memiliki sistem haplo-diploid adalah ….
A. ayam dan manusia
B. Belalang dan ayam
C. Semut dan lebah
D. Lebah dan lalat
E. Lalat dan semut
Jawaban: Semut dan lebah merupakan contoh hewan haplodiploid. Maka jawaban yang tepat adalah C.
Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Kloning Organisme – Materi Biologi Kelas 12
Finally, selesai juga nih pembahasan tentang determinasi seks. Nah, bagi elo yang mau tahu lebih banyak tentang materi ini bisa kunjungi aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini, ya!
Leave a Comment