Berbagai gerakan dan kampanye mengenai sampah plastik di laut terus digencarkan. Sebenarnya, apa sih bahaya sampah plastik di laut?
Hari ini apa aja produk berbahan dasar plastik yang lo udah pake?
Mungkin lo udah minum air kemasan botol, bawa belanjaan dengan kantong plastik, duduk di kursi plastik, pakai gelas plastik, dan lain sebagainya.
Gue pun juga sadar, nggak ada satu hari di mana gue nggak pakai plastik. Kacamata gue aja terbuat dari plastik.
Memang, plastik itu bahan baku yang praktis dan berguna banget untuk kehidupan manusia. Nggak cuma tahan air, tapi juga nggak gampang rusak sehingga tahan lama. Itulah mengapa sampah plastik akan terus bertambah.
Sayangnya, kelebihan plastik yang awet ini juga menjadi masalah besar untuk lingkungan. Salah satunya, untuk lingkungan di laut.
Barang-barang dan kemasan berbahan plastik yang udah nggak terpakai oleh manusia, seringkali dibuang entah ke tanah atau ke air.
Melihat jumlah manusia di dunia dan maraknya penggunaan plastik, bisa dibayangkan berapa banyak plastik yang telah dibuang dan berakhir di laut?
Coba deh tebak, berapa ya jumlah plastik di laut? Satu juta? Satu miliar? Atau mungkin mencapai satu triliun?
Menghitung jumlah sampah plastik di laut buat ngedapetin suatu angka yang pasti itu susah banget, karena sampah plastik di laut itu terus menerus bertambah dengan cepat.
Ada penelitian yang memperkirakan ada lebih dari 5,25 triliun plastik mikro (plastik dengan ukuran kurang dari 5mm) dan makro di laut. Tentu saja angka ini terus bertambah.
Indonesia, negara kita tercinta, tercatat sebagai kontributor sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia. Setiap tahunnya, sekitar 6,8 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh negara kita.
Wah, banyak banget ya? Padahal, dampak sampah plastik di laut terhadap kehidupan sangat berbahaya lho. Yuk, kita bahas.
Ekosistem di Laut
Bagaimana plastik dapat mengancam ekosistem laut?
Hewan Laut Memakan Plastik
Menurut penelitian, hewan di laut banyak yang mengonsumsi plastik terutama mikroplastik. Hewan ini termasuk penyu, paus, dan berbagai jenis ikan lainnya.
Nggak cuma hewan yang tinggal di dalam laut, hewan yang tinggal di ekosistem laut seperti burung albatros dan anjing laut pun juga memakan plastik.
Parahnya, pernah terlihat burung albatros yang memberi makan anaknya plastik. Selain itu, pernah juga ada bangkai burung albatros dengan isi perut yang dipenuhi dengan sampah plastik.
Ini semua karena ada hewan yang nggak bisa membedakan plastik dengan makanan. Selain itu, hewan juga nggak sadar memakan plastik yang berukuran sangat kecil (mikroplastik).
Terkadang plastik terlihat seperti makanan. Contohnya, kantong plastik yang kembung bisa terlihat seperti ubur-ubur kotak.
Sampah Plastik Melukai Hewan Laut
Selain dikonsumsi, sampah plastik juga mengganggu kesehatan fisik hewan laut. Mungkin lo pernah nonton video viral seseorang berusaha mengeluarkan sedotan dari hidung penyu. Penyu tersebut terlihat kesakitan.
Kalo kita cari kasus sampah plastik yang mengganggu keadaan fisik hewan laut, sebenarnya banyak banget di internet. Biasanya hewan laut itu terjerat kantong plastik, sedotan, dan potongan jala.
Ada juga ikan atau hewan laut kecil lainnya yang nggak sengaja masuk ke dalam botol plastik, lalu nggak bisa keluar sendiri.
Hewan Laut Mati Karena Sampah Plastik
Plastik juga dapat menyebabkan kematian bagi hewan laut lho. Kira-kira berapa ya banyak binatang laut yang mati karena plastik?
Menurut peneliti, ada lebih dari 100.000 hewan laut yang mati karena terlilit plastik setiap tahunnya.
Sedangkan, untuk jumlah kematian yang disebabkan karena masalah pencernaan setelah mengonsumsi plastik lebih sulit untuk dihitung. Namun, ada penelitian yang memperkirakan lebih dari 100 juta hewan laut mati akibat plastik.
Pada tahun 2019, ada seekor paus mati dengan keadaan perutnya dipenuhi 40kg plastik di Filipina. Mengerikan banget ya?
Kehidupan Manusia
Nggak cuma kehidupan di laut, dampak negatif sampah plastik di laut juga bisa mempengaruhi kehidupan manusia lho.
Contohnya, ketika kita makan makanan laut seperti ikan, mungkin banget kita ikut makan mikroplastik. Apalagi, menurut penelitian seenggaknya ada 243 spesies ikan komersial yang makan sampah plastik di laut.
Lalu akibatnya gimana terhadap kehidupan manusia? Sebenarnya ini masih menjadi perdebatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut ya.
Soalnya, efek dari konsumsi makanan yang mengandung mikroplastik nggak instan. Jadi, butuh waktu untuk meneliti efek jangka panjangnya.
Plastik sendiri dikenal mengandung zat kimia berbahaya seperti Phthalates. Bila dikonsumsi dalam jumlah yang besar, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan motorik, hormon, reproduksi, dan lain sebagainya.
Melawan Sampah Plastik di Laut?
Berikut ini beberapa hal simpel yang bisa kita lakukan untuk mengurangi produksi sampah plastik pribadi kita.
Daur Ulang
Kita bisa mengumpulkan botol plastik bekas untuk diserahkan ke pihak pendaur ulang. Selain itu, kita juga bisa membuat kerajinan tangan seperti tas dengan kemasan bekas, pot bunga dari botol plastik, dan juga mainan.
Mengurangi Penggunaan plastik
Beberapa toko di Indonesia saat ini menerapkan plastik berbayar dengan harapan memotivasi pembeli untuk membawa plastik bekas atau tote bag. Supaya nggak lupa buat bawa tote bag, gue menyiapkan tas belanja di tiap tas pergi gue.
Selain itu, kita juga bisa mengurangi penggunaan sedotan dengan membawa sedotan keras atau metal. Bisa juga nggak pakai sedotan sama sekali.
Ikut Gerakan Pembersihan Laut
Saat ini ada banyak banget gerakan non profit yang bisa lo temuin secara online di internet maupun media sosial yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan laut. Lo bisa banget coba ikut atau bahkan mulai gerakan sendiri.
Gue sendiri dulu pernah coba ikut gerakan Trash Heroes waktu gue lagi pertukaran pelajar ke Thailand. Saat itu gue bareng teman-teman yang lain mungutin sampah di pantai gitu. Rata-rata sampahnya kalo nggak plastik, ada juga puntung rokok.
Penutup
Bagaimana Sobat Zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya?
Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!
Baca juga:
Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui
Referensi
https://borgenproject.org/plastic-waste-in-indonesia/
https://www.condorferries.co.uk/plastic-in-the-ocean-statistics
https://www.nationalgeographic.com/environment/article/whale-dies-88-pounds-plastic-philippines
https://www.plasticsoupfoundation.org/en/plastic-problem/plastic-affect-animals/animals-eat-plastic/
https://www.nationalgeographic.com/animals/article/whales-eating-plastic-pollution
https://www.alodokter.com/mengenal-phthalates-bahan-kimia-yang-disebut-berbahaya-untuk-anak-dan-ibu-hamil
https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-phthalates-yang-mengintai-kehidupan-sehari-hari-kita
https://www.99.co/blog/indonesia/daur-ulang-plastik/
https://www.maritime-executive.com/editorials/the-fish-we-eat-are-eating-plastic
https://www.bbcearth.com/news/why-marine-animals-cant-stop-eating-plastic
Leave a Comment