Pada bulan Juni, elo akan menghadapi PAT. Sudah siap belum nih? Yuk, pelajari dulu contoh soal PAT Sosiologi Kelas 11-nya di sini!
Pasti elo pernah ngalamin yang namanya berkonflik, kan? Kalau belum, paling nggak elo sudah pernah menyaksikan konflik terjadi pada orang lain.
Contohnya saja, elo mungkin sering mendapatkan pemberitaan tentang aksi demo yang terjadi di negara kita. Itu menandakan adanya permasalahan atau selisih paham di tengah masyarakat kita.
Indonesia sendiri, sebagai negara yang besar tentunya juga nggak terlepas dari yang namanya konflik. Malahan, konflik terkadang juga dibutuhkan oleh sebuah kelompok. Konflik dibutuhkan?
Iya, betul, nanti gue bagikan ya alasannya.
Nah, materi tentang kelompok masyarakat, kebudayaan, proses penyatuan masyarakat, dan konflik sosial kebetulan merupakan materi yang diujikan dalam Penilaian Akhir Tahun (PAT) Sosiologi kelas 11, nih.
Gue yakin elo pasti mau nilai PAT sosiologi yang bagus, karena nilai itu akan mempengaruhi nilai rapor akhir dan menentukan juga elo naik kelas atau enggak.
Oleh karena itu, gue akan membagikan contoh soal PAT sosiologi kelas 11 dilengkapi dengan pembahasannya, nih. Jadi, selain elo dapat bayangan jenis-jenis soal yang diujikan, elo juga bisa menambah pemahamanmu tentang materinya.
Seperti apa sih contoh soal PAT Sosiologi kelas 11-nya? Yuk, simak artikel ini!
Contoh Soal PAT Sosiologi Kelas 11
Akan ada 3 topik materi nih yang akan kita bahas pada prediksi contoh soal PAT sosiologi kelas 11 untuk tahun ajaran 2011/2012.
Yaitu, tentang primordialisme dan multikulturalisme, konflik sosial, dan integrasi sosial.
Oke kalau begitu, tanpa berlama-lama lagi, yuk, langsung saja cek contoh soal PAT Sosiologi kelas 11 di bawah ini.
Topik 1: Primordialisme dan Multikulturalisme
Seperti yang elo ketahui, masyarakat Indonesia itu multikultural, atau memiliki banyak kelompok etnis dan kebudayaan yang berbeda-beda.
Nah, setiap orang dengan etnis yang beragam, tentunya memiliki asal-usul-nya masing-masing Sobat Zenius. Asal usul kedaerahan atau etnis itu lah yang dibahas pada materi primordialisme.
Primordialisme sendiri itu apa sih?
Primordialisme adalah ikatan seseorang dengan kelompok nya karena adanya hal-hal kedaerahan yang dipegang teguh semenjak lahir. Yaitu seperti kekerabatan, suku bangsa, kepercayaan, ras, kebudayaan, dan lain sebagainya
Hal-hal yang dibawah sejak lahir itulah salah satu pembentuk identitas etnis seseorang.
Untuk memahami lebih lanjut tentang primordialisme dan multikulturalisme, elo bisa cek materinya melalui link di bawah ini, ya.
Multikulturalisme, Pluralisme, dan Primordialisme
Berikut ini contoh soal PAT sosiologi kelas 11 tentang primordialisme dan multikulturalisme.
Contoh Soal 1
1. Sikap primordial pada masyarakat multikultural dapat memberikan hal positif yang mempengaruhi keutuhan budaya bangsa. Namun, hal ini pun dapat memberikan dampak yang negatif berupa ….
A. terhambatnya proses asimilasi dan juga integrasi
B. mengunggulkan bangsanya tetapi tidak menganggap rendah bangsa lain
C. terwujudnya integrasi kebudayaan secara berkesinambungan
D. memperkuat kecintaan terhadap budaya bangsa
E. menjaga kestabilan budaya
Jawaban dan Pembahasan:
Dari soal yang pertama ini, elo diminta untuk mengidentifikasi dampak negatif dari sikap primordial, nih Sobat Zenius.
Langkah pertama yang bisa elo lakukan adalah untuk mengeliminasi dulu pilihan-pilihan yang justru menunjukan dampak yang positif secara umum.
Pilihan mana saja sih yang menunjukan dampak positif? Yang sudah pasti banget positif adalah pilihan B, D, dan E, ya.
Untuk tahu pilihan C itu positif atau negatif, elo perlu tahu dulu integrasi itu apa.
Jadi, integrasi adalah proses penyatuan kebudayaan untuk membentuk satu kesatuan.
Karena di Indonesia ini kita sering banget mendengar semboyan “Berbeda-beda tapi tetap satu” Maka, tentu saja pilihan C itu termasuk dampak yang positif juga, ya kan?
Tinggal tersisa pilihan A, nih. Disitu ada poin terhambatnya proses asimilasi dan integrasi. Yang, mana tentu saja menunjukan hal yang negatif.
Dengan tidak adanya integrasi dalam masyarakat, dapat membuat masyarakat kesulitan untuk berbaur dengan masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Begitu juga dengan tidak adanya proses asimilasi budaya.
Tanpa adanya kedua proses tersebut, konflik sosial pun jadi lebih mudah untuk terjadi. Contohnya, terjadinya kasus diskriminasi dalam masyarakat.
Nah, primordialisme sendiri memang bisa memicu kesulitan dalam mewujudkan integrasi dan asimilasi budaya. Kenapa?
Karena, sikap primordialisme bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu fanatik terhadap budayanya. Sehingga sulit untuk bisa menerima kebudayaan yang berbeda.
Maka dari itu, pilihan yang menunjukan dampak negatif dari primordialisme adalah A. terhambatnya proses asimilasi dan juga integrasi.
Untuk tahu lebih banyak tentang primodialisme, elo bisa baca artikel Primordialisme – Pengertian, Dampak, dan Faktor Penyebabnya – Materi Sosiologi Kelas 11 ini, ya.
Contoh Soal 2
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
- Kelompok yang mendominasi mengklaim bahwa mereka dapat mengakses sumber daya yang lebih besar dari kelompok minoritas
- Toleransi antarkelompok yang memunculkan harmonisasi
- Penilaian ekstrim terhadap kelompok yang berbeda
- Membuka diri dan menerima bahwa masyarakat memiliki karakteristik yang berbeda
- Adanya pandangan yang menempatkan kelompok sendiri merupakan kelompok yang terbaik
Berdasarkan pernyataan di atas, sikap prasangka yang sering memunculkan perselisihan adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
Jawaban dan Pembahasan:
Walaupun Indonesia itu multikultural, tapi mewujudkan multikulturalisme itu nggak mudah, Sobat Zenius. Sehingga, masih banyak yang kesulitan untuk menerima keberagaman dan mewujudkan persatuan.
Nah, salah satu yang menghalangi terjadinya multikulturalisme itu adalah prasangka-prasangka yang memicu perselisihan di tengah masyarakat.
Prasangka itu sendiri apa sih? Prasangka adalah cara pandang yang menggeneralisir suatu kelompok dengan hal-hal yang seringkali belum tentu benar untuk setiap individunya. Lama-lama akan menjadi stereotip atau konsepsi terhadap kelompok tertentu.
Lalu, prasangka seperti apa sih yang buruk itu? Ya, tentunya prasangka yang menempatkan kebudayaan lain lebih rendah dari kebudayaan yang kita miliki.
Kalau dari pilihan di atas, prasangka nomor berapa saja yang menunjukan prasangka negatif? Yak! Jawabannya adalah C. 1, 3, dan 5.
Baca Juga: Multikulturalisme – Materi Sosiologi Kelas 11
Topik 2: Konflik Sosial
Sebuah konflik itu hampir nggak bisa dihindarkan dari sebuah kelompok masyarakat. Konflik sosial pun nggak melulu tentang tawuran atau perkelahian. Terkadang adu pendapat pun bisa menjadi sebuah konflik.
Tadi di awal, gue sempat mengatakan kalau konflik itu nggak selamanya buruk. Terkadang kita butuh konflik.
Mungkin elo masih ingat juga nih apa saja dampak positif dari adanya konflik. Diantaranya seperti di bawah ini.
Bagaimana setiap dampak positif tersebut bisa tercapai melalui sebuah konflik sosial? Langsung saja cek penjelasannya di artikel yang berjudul Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11 ini.
Dalam artikel itu elo juga akan mendapat penjelasan tentang dampak negatif dari konflik yang bisa kacau kalau nggak segera ditangani.
Seperti apa sih soal materi konflik sosial ini di PAT? Berikut ini contoh soal PAT Sosiologi kelas 11 tentang konflik sosial.
Contoh Soal 1
1. SATPOL PP memiliki tugas dalam menegakkan ketertiban umum. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menertibkan para PKL. Namun, ketika di lapangan, sering kali terjadi gesekan antara PKL dan SATPOL PP. Di mana PKL yang berjualan di trotoar tidak ingin ditertibkan karena alasan ekonomi. Sedangkan, SATPOL PP hanya menjalankan tugasnya dalam penertiban. Konflik tersebut terjadi karena ….
A. perbedaan individu
B. perbedaan kebudayaan
C. perubahan sosial
D. perbedaan kepentingan
E. perbedaan ideologi
Jawaban dan Pembahasan:
Wah, elo pasti sudah nggak asing dengan berita-berita kerusuhan antara SATPOL PP dan PKL dalam sebuah penertiban.
Tapi, kita nggak boleh lupa kalau sebuah konflik itu nggak mungkin terjadi kalau tidak ada pemicu yang menyebabkannya.
Ada beberapa penyebab pemicu terjadinya konflik sosial di dalam masyarakat. Diantaranya, ada perbedaan individu, perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, perubahan sosial, dan kesenjangan sosial.
Nah, untuk tahu penyebab mana yang memicu konflik antara petugas SATPOL PP dan PKL pada soal. Kita bisa coba analisis dulu nih permasalahannya.
Kalau elo perhatikan, ada dua sikap yang bertentangan nih di tengah konflik itu.
Yang pertama, SATPOL PP mencoba menertibkan para PKL dan yang kedua, PKL keberatan untuk ditertibkan.
Lalu, kenapa sih SATPOL PP dan PKL ini nggak sepakat aja gitu? Misalnya nih, PKL-nya ngikut aja gitu kalau di tertibkan. Atau, SATPOL PP-nya nggak usah mengganggu PKL deh, dibiarkan saja.
Nggak bisa gitu ya? Karena, SATPOL PP di sana hanya menjalankan apa yang sudah menjadi tugasnya. Sedangkan, dengan tindakan penertiban itu, kepentingan berdagang PKL mungkin terganggu sehingga perekonomian bisa terancam sulit.
Dari situ, kira-kira apa sih penyebab konfliknya? Apakah karena ada suatu perbedaan, perubahan sosial, atau karena kesenjangan sosial?
Yang tepat adalah karena adanya perbedaan, ya. Perbedaan apa? Jawabannya adalah D. perbedaan kepentingan.
SATPOL PP memiliki kepentingan untuk menjalankan tugasnya, dan PKL berkepentingan untuk mencari nafkah.
Sebelum lanjut ke contoh soal yang selanjutnya, elo bisa akses penjelasan dari masing-masing penyebab konflik yang disebutkan di atas tadi melalui link materi di bawah ini.
Contoh Soal 2
2. Konflik yang terjadi akibat adanya kekecewaan terhadap sistem dan tuntutan dalam hubungan sosial menurut Lewis A. Coser disebut konflik ….
A. peran
B. antar kelompok sosial
C. di antara satuan nasional
D. realistis
E. non realistis
Jawaban dan Pembahasan:
Ada beberapa macam-macam konflik sosial, seperti pada gambar di bawah ini.
Pada pilihan jawaban di soal, ada dua macam konflik sosial yang muncul, yaitu konflik realistis dan non realistis. Jadi, kita fokus ke pengertian kedua konflik itu saja, ya.
Apa sih konflik realistis dan non realistis itu? Yuk, cermati tabel di bawah ini.
Konflik Realistis | Konflik Nonrealistis |
---|---|
Pengertian: Konflik yang terjadi karena adanya rasa kecewa pada individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan di hubungan sosial. | Pengertian: Konflik yang ditandai dengan adanya ungkapan permusuhan sebagai tujuan pribadi yang mengandung perbedaan nilai kebudayaan. |
Contoh: Aksi mogok kerja pegawai yang tidak setuju dengan kebijakan perusahaannya tentang PHK. | Contoh: Tawuran antar dua sekolah yang berbeda karena adanya permusuhan antar siswa. |
Jadi, jelas banget dong ya, bentuk konflik apa yang dimaksud oleh Lewis. A. Coher pada soal. Iya, betul banget. Jawabannya adalah D. realistis.
Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial dan Teori Kekerasan – Materi Sosiologi Kelas 11
Oya, nggak lupa di bawah ini gue bagikan link menuju penjelasan materi bentuk-bentuk konflik buat elo untuk mencari tahu pengertian dari bentuk konflik yang lainnya.
Topik 3: Integrasi Sosial
Pada topik pertama contoh soal PAT sosiologi kelas 11 tadi, kita sempat menyinggung sedikit nih tentang integrasi.
Dalam kehidupan bermasyarakat, integrasi sosial bisa diartikan sebagai kesatuan masyarakat dimana anggota masyarakat, budaya, dan lembaganya saling terhubung dan menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik.
Kenapa integrasi itu penting? Karena dengan adanya kesatuan tersebut, masyarakat akan bisa bertahan saat menghadapi ancaman seperti bencana alam maupun ancaman sosial, dan dapat mencapai tujuan bersama.
Contoh Soal 1
1. Sumpah pemuda merupakan pergerakan yang dilakukan para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Integrasi yang terbentuk pada peristiwa tersebut adalah integrasi ….
A. persuasif, adanya ajakan dari para pemuda untuk mempersatukan bangsa
B. preventif, karena para pemuda membuat sumpah pemuda untuk menghindari penjajahan di masa mendatang
C. fungsional, karena adanya peran-peran yang menjalankan fungsinya dalam pelaksanaan sumpah pemuda
D. normatif, dimana terdapat nilai yang menjadi semangat persatuan antar perbedaan yang ada
E. koersif, adanya penekanan dari pihak pemerintah untuk menyegerakan kemerdekaan
Jawaban dan Pembahasan:
Pada contoh soal PAT sosiologi kelas 11 di atas, elo diminta untuk memilih jenis integrasi mana yang terbentuk dari peristiwa sumpah pemuda.
Kalau, elo coba ingat kisah Peristiwa Sumpah Pemuda, mungkin elo langsung terbayang banyaknya pemuda dari berbagai daerah-daerah di seluruh Indonesia, yang berpartisipasi pada hari itu.
Ada pemuda yang berasal dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, dan daerah lainya.
Nah melalui Sumpah Pemuda itu lah, mereka mengikrarkan persatuan, yaitu satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan satu Bahasa Indonesia.
Tiga poin itulah yang merupakan nilai-nilai persatuan yang dijunjung tinggi oleh pemuda Indonesia pada waktu itu.
Maka dari itu, peristiwa Sumpah Pemuda merupakan salah satu contoh dari peristiwa integrasi.
Tapi, integrasi sosial itu ada tiga jenis. Masih ingat nggak ada apa saja? Ada integrasi normatif, fungsional, dan koersif.
Lalu, kalau Sumpah Pemuda termasuk jenis yang mana?
Kita lihat dari pengertian dari masing-masing jenisnya, deh.
Integrasi normatif adalah integrasi yang dihasilkan dari adanya nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya, persatuan yang dimunculkan dari penggunaan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Integrasi fungsional adalah integrasi yang dihasilkan dari adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Contohnya, adanya hubungan saling membutuhkan antara daerah Lampung yang memproduksi kopi dan Jawa Barat yang memproduksi teh.
Sedangkan integrasi koersif adalah integrasi yang tercipta dari adanya paksaan dari penguasa yang memiliki kekuasaan. Contohnya, adanya hukum yang melarang penghinaan antar suku atau ras.
Nah, sudah bisa nebak belum nih kalau Peristiwa Sumpah Pemuda termasuk jenis yang mana pada pilihan jawaban di soal?
Oya, karena jenisnya hanya 3, elo bisa langsung hiraukan saja pilihan A dan B, ya.
Oke, jawaban yang benar adalah D. normatif, dimana terdapat nilai yang menjadi semangat persatuan antar perbedaan yang ada.
2. Masyarakat dengan tingkat kemajemukan yang rendah akan lebih cepat dalam mencapai integrasi sosial daripada masyarakat dengan tingkat kemajemukan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa cepat atau lambatnya integrasi tergantung faktor ….
A. besar kecilnya kelompok
B. homogenitas kelompok
C. mobilitas geografis
D. efektivitas komunikasi
E. integrasi normatif
Jawaban dan Pembahasan:
Kalau elo membaca artikel Pengertian dan Bentuk Integrasi Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11, elo akan mendapatkan penjelasan tentang empat faktor yang dapat mempengaruhi cepat dan lambatnya integrasi sosial.
Faktor-faktornya adalah homogenitas kelompok yang berkaitan dengan kemajemukan kelompok, besar-kecilnya kelompok, mobilitas daerah, dan efektivitas komunikasi.
Karena pada soal yang ditanyakan adalah faktor yang terkait dengan tingkat kemajemukan atau keberagaman anggota suatu kelompok, maka tentu saja faktor yang dimaksud adalah B. homogenitas kelompok.
Baca Juga: Apa itu Integrasi – Konsep Berbagai Jenis Integrasi
Gimana sih kok homogenitas bisa mempengaruhi cepat lambatnya integrasi di masyarakat? Dapatkan penjelasan lengkapnya melalui link video materinya di bawah ini, ya.
Homogenitas dan Ukuran Kelompok
Penutup
Gimana? Setelah mencoba mengerjakan contoh soal PAT sosiologi kelas 11 di atas, sudah lebih ada gambaran tentang apa saja yang diujikan? Semoga begitu, ya.
Nah, itu tadi kan beru dari 3 topik saja, tuh. Masih ada topik-topik lainnya yang belum ter-cover pada artikel ini. Kalau elo ingin mengerjakan prediksi contoh soal PAT sosiologi yang lebih lengkap, langsung saja klik banner di bawah ini.
Tentunya nggak cuma Sosiologi, elo juga bisa belajar berbagai materi lain bareng Zenius melalui paket belajar asik yang udah kita sesuaikan sama kebutuhan lo! Klik banner di bawah ini biar bisa langsung coba!
Referensi
20 Mama-Macam Konflik Lengkap Beserta Penjelasan Dan Contohnya Di Masyarakat – Liputan6 (2021)
Leave a Comment