Karya sastra bisa memiliki berbagai rupa. Salah satunya adalah fabel. Kali ini, gue akan membahas materi cerita fabel, dari pengertian, contoh, ciri-ciri, struktur, hingga jenis-jenisnya. Simak sampai habis, ya!
Apa Itu Cerita Fabel?
Cerita fabel adalah sebuah cerita atau dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama. Karakter yang diperankan oleh binatang memiliki karakter seperti manusia pada umumnya.
Dalam penyajiannya, fabel bersifat mendidik dan disajikan sebagai kiasan kehidupan manusia untuk mendidik masyarakat.
Ada karakter yang berperan sebagai protagonis dan ada juga yang antagonis. Mereka yang berkarakter antagonis digambarkan sebagai pihak jahat seperti suka menipu, licik, suka menang sendiri dan sombong. Sedangkan mereka yang protagonis biasanya pintar, senang berteman, suka membantu, sopan dan jujur.
Biasanya, cerita fabel merupakan bentuk penyajian karya teater yang menampilkan bentuk boneka yang menarik untuk anak-anak.
Dalam rangkuman cerita fabel, ada empat jenis teknik penggambaran watak. Pertama, watak atau karakter setiap tokohnya bisa dituturkan langsung oleh si pengarang. Kedua, watak digambarkan melalui dialog tokoh lain, atau melalui perilaku si tokoh itu sendiri. Terakhir, watak tokoh bisa juga digambarkan melalui tata bahasa yang digunakan si tokoh.
Sebelum lanjut belajar materi cerita fabel ini, jangan lupa download aplikasi Zenius di gadget elo, ya! Nanti elo bisa dapet akses ke video pembahasan berbagai pelajaran, latihan soal, sampai fitur-fitur gratis kayak ZenBot dan ZenCore. Klik gambar di bawah ini ya buat download!
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!
Contoh Cerita Fabel: Kancil dan Buaya
Salah satu cerita fabel paling legendaris yang kerap diceritakan oleh setiap guru Taman Kanak-kanak (TK) adalah dongeng kancil dan buaya. Buat yang belum tahu, dalam kisah tersebut diceritakan seekor kancil yang sangat cerdik.
Saat itu, si kancil sedang melakukan sebuah perjalanan dan harus menyeberangi sungai tanpa jembatan. Masalahnya, kancil tak bisa berenang dan sungai tersebut didiami oleh banyak buaya.
Memanfaatkan kecerdasannya, kancil menawarkan dirinya untuk dimakan buaya. Kancil meminta para buaya untuk berbaris sehingga kancil dapat menghitung jumlah buaya yang ada. Tujuannya adalah agar setiap buaya bisa mendapatkan jatah daging secara adil.
Para buaya pun menuruti instruksi kancil dan berbaris. Melihat buaya-buaya telah berbaris, kancil melompat dari satu punggung buaya ke punggung buaya lain sembari menghitung dan ternyata ada 7 ekor buaya.
Selesai menghitung, kancil melompat kembali ke daratan dan akhirnya kancil berhasil menyeberangi sungai. Sontak, para buaya merasa tertipu dan dibodohi sedangkan kancil dengan senyumnya kembali meneruskan perjalanan.
Meskipun fiksi, fabel seringkali mengandung hikmah-hikmah tersembunyi yang dapat menjadi pelajaran. Nah, kalau elo perhatikan secara saksama cerita kancil dan buaya, elo bisa mempelajari bahwa dalam keadaan terancam, elo dapat memanfaatkan ancaman yang ada sebagai keuntungan.
Misalkan elo mendapati materi-materi pelajaran yang ada sebagai sebuah ancaman. Dengan trik dan strategi tertentu, elo bisa memanfaatkan materi-materi pelajaran, sesulit apapun, sebagai persenjataan yang bisa elo pakai sebagai bekal meraih cita-citamu.
Mengubah ancaman menjadi keuntungan barulah satu hikmah yang bisa elo peroleh dari kisah kancil dan buaya. Masih ada hikmah lain yang bisa elo dapatkan. Kalau Sobat Zenius tahu, tulis di kolom komentar, ya.
Contoh Cerita Fabel: Buaya yang Jujur
Sekarang, gue mau kasih elo contoh soalnya. Coba identifikasi teknik penggambaran watak yang digunakan dalam fabel Buaya yang Jujur!
Pembahasan:
Dalam cerita fabel Buaya yang Jujur di atas, dapat terlihat menggunakan dua teknik. Di paragraf kedua, ada penggambaran watak yang dituturkan langsung oleh si pengarang, yakni Raja Buaya yang disebut sebagai pemimpin adil dan bijaksana, serta dicintai rakyatnya.
Kedua, watak digambarkan melalui dialog tokoh lain yang bisa elo lihat di paragraf terakhir. Raja Buaya menyebut Buaya Putih berlaku jujur, adil, dan patuh.
Ciri-ciri Fabel
Selain menceritakan hewan berkarakter layaknya manusia, fabel juga punya ciri-ciri lain. Adapun beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh cerita fabel antara lain sebagai berikut:
- Tokoh yang disajikan dalam cerita adalah binatang
- Memiliki alur maju
- Watak-watak yang ditampilkan dalam cerita memiliki karakter yang baik dan buruk
- Menyajikan rangkaian cerita atau peristiwa yang menunjukan sebab akibat
- Latar dalam sebuah cerita menggunakan latar alam seperti hutan, gurun, sungai, dan lain-lain
- Ceritanya singkat dan cepat
- Alurnya dibuat sederhana sehingga mudah dipahami
Meskipun memiliki beberapa ciri, mengenali fabel adalah sesuatu yang cukup mudah untuk dilakukan. Karakter yang terdiri dari hewan-hewan menjadikan cerita fabel menjadi berbeda dengan cerita fiksi lain.
Buat aku pribadi, fabel adalah hal yang sangat menarik. Kita bisa menyampaikan kritik terhadap keadaan sosial atau hal-hal yang menggelisahkan kita melalui cerita fabel. Dengan membuat cerita fabel, kita tidak perlu menyinggung pihak-pihak tertentu karena tokoh-tokoh yang kita gunakan diperankan oleh para binatang.
Salah satu cerita fabel, yang menurutku, paling keren sepanjang masa adalah Animal Farm karya George Orwell. Buku yang aku rekomendasikan buat kalian yang penasaran bagaimana para sastrawan menyampaikan kritik. Fabel memang fiksi dan justru karena fiksilah cerita fabel bisa dikembangkan tanpa adanya batasan.
Struktur Cerita Fabel
Sebagaimana cerita pada umumnya, fabel juga memiliki struktur cerita antara lain:
- Judul adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang memiliki fungsi untuk menjelaskan tema secara umum atau gambaran dari cerita tersebut.
- Orientasi bagian yang menunjukan pengenalan karakter, waktu dan tempat dalam cerita, biasanya terdapat pada bagian awal cerita.
- Komplikasi bagian pada fabel yang menunjukan konflik awal atau munculnya masalah dalam cerita.
- Klimaks merupakan bagian yang menceritakan puncak dari suatu masalah atau konflik
- Resolusi ini adalah bagian dari cerita yang berisi tentang penyelesain masalah yang ada dalam cerita.
- Koda ini merupakan bagian terakhir dari cerita fabel yang berisi tentang amanat dari pengarang atau pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Jenis-jenis Fabel
Terdapat dua jenis kisah fabel. Sebenarnya jenis ini hanya dibedakan berdasarkan kurun waktu pembuatannya. Kedua ciri tersebut adalah:
- Fabel Modern: cerita yang muncul karena sengaja ditulis dengan kurun waktu yang belum relatif lama. Cerita fabel ini dibuat sebagai sebuah ekspresi kesusastraan. Ciri-ciri dari fabel modern adalah karakter pada setiap tokohnya unik, ceritanya bervariasi bisa panjang atau pendek, tema lebih rumit dan terkadang berupa epik. Animal Farm yang sempat aku singgung di atas bisa dikategorikan ke dalam fabel modern.
- Fabel Klasik: cerita yang memang sudah dikenal sejak zaman dulu yang tidak diketahui jelas kapan waktu munculnya. Ciri-ciri dari fabel klasik adalah tema lebih sederhana, cerita pendek, banyak terdapat pesan-pesan moral dan sifat hewani dari tokoh masih sangat melekat. Kisah kancil dan buaya merupakan salah satu contoh dari fabel klasik.
Jadi, Apakah Elo Tertarik untuk Membuat Cerita Fabel?
Sobat Zenius bisa membahas banyak hal melalui cerita fabel. Elo bisa membicarakan kejadian sehari-hari yang kurang mengenakkan dengan membuat cerita anjing dan sapi misalnya. Elo ceritakan bagaimana anjing yang kecil ini suka merundung sapi melalui salakannya yang garang sehingga sapi merasa ketakutan.
Atau mungkin membahas kritik terhadap jalannya birokrasi di suatu negara dengan menjadikan kukang sebagai aparat negaranya seperti yang dilakukan duo sutradara Byron Howard dan Rich Moore dalam film Zootopia.
Pastinya Sobat Zenius memiliki kegelisahan masing-masing yang berbeda-beda. Nah, barangkali elo bisa memanfaatkan kegelisahan yang dirasakan sebagai inspirasi membuat karya sastra. Siapa tahu, karya elo ternyata bisa diterbitkan dan malah mendapatkan penghargaan.
Hmm, kok rasanya seperti kisah kancil yang karena kegelisahannya bertemu buaya malah menjadikan kegelisahan tersebut sebagai jembatan untuk menyeberangi sungai.
Untuk contoh cerita fabel yang lain, Sobat Zenius bisa klik tautan ini.
Oh iya, materi cerita fabel ini biasa dipelajari juga di mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7. Buat elo yang masih mau mendalami cara belajar, cobain deh langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah.
Elo bisa belajar lewat video pembahasan, lanjut ngerjain latihan soal dan tryout, terus dibimbing sama Zen Tutor lewat live class. Cek info lengkapnya dengan klik gambar di bawah ini, ya!
Orginally Published: November 28, 2019
Updated by: Arum Kusuma Dewi
Sifat dan karakter kancil dalam dongeng