Hai, Sobat Zenius! Saat ini elo sedang mencari materi resensi buku dalam pelajaran Bahasa Indonesia? Pas banget, nih, karena saat ini gue mau ngasih tahu ke elo cara meresensi buku, mulai dari unsur-unsur resensi, strukturnya, kaidah kebahasaannya, sampai langkah menulisnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi buku adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Resensi buku juga bisa diartikan sebagai ulasan buku.
Sebelum kita bahas tentang cara meresensi buku, ada baiknya elo paham dulu apa, sih, manfaat dari resensi ini. Resensi buku ini berguna banget buat membantu pembaca mengetahui kualitas dan isi buku karena di dalamnya memuat kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.
Tapi, memangnya gimana, ya, cara meresensi buku? Apakah caranya tinggal kasih komentar jelek atau bagus aja? Supaya elo lebih kenal dengan resensi buku, gue sudah coba rangkum cara meresensi buku, nih. Simak penjelasannya, ya!
Cara Meresensi Buku
Meresensi buku nggak dilakukan sembarangan. Diperlukan riset dan tulisan yang dibuat pun harus sesuai dengan unsur, struktur, dan kaidah kebahasaan sebuah resensi buku. Berikut cara meresensi buku yang perlu elo tahu.
1. Baca Buku Secara Teliti
Namanya juga resensi atau ulasan buku, tentunya elo perlu memahami secara maksimal dulu isi buku yang mau elo ulas. Untuk itu, cara meresensi buku pertama adalah baca buku yang ingin diulas secara teliti.
Cara meresensi buku ini bisa elo lakukan dengan mencatat poin-poin penting yang elo temukan dalam buku, misalnya seperti dialog-dialog atau narasi penulis yang memperkuat penilaian elo terhadap buku tersebut.
Selain itu, cara meresensi buku ini juga bisa elo lakukan dengan melihat latar belakang buku dan penulisnya. Latar belakang penulis merupakan hal yang tak terpisahkan dari tulisannya. Seorang penulis umumnya mengangkat tulisan yang melekat dengan lingkungan sekitarnya.
Contohnya seperti Andrea Hirata yang menulis novel Laskar Pelangi berdasarkan masa kecilnya di Belitung. Hal-hal seperti ini lah yang bisa elo teliti untuk lebih memahami keseluruhan isi buku.
2. Perhatikan Unsur-unsur Resensi
Cara meresensi buku selanjutnya adalah perhatikan unsur-unsur resensi. Memangnya apa saja, sih, unsur-unsur resensi itu? Catat, ya!
- Judul: berbeda dengan judul buku, judul yang dimaksud dalam unsur ini adalah judul dari tulisan resensi elo.
- Identitas atau Data Buku: unsur resensi ini terdiri dari judul buku, nama pengarang atau penulis, tahun terbit, penerbit, harga buku, ketebalan buku atau jumlah halaman, dan lain-lain.
- Isi Resensi: unsur resensi ini bisa elo isi dengan argumen atau penilaian elo tentang buku tersebut.
- Penutup dan Kesimpulan: unsur resensi terakhir ini berisi kesimpulan singkat elo tentang suatu karya, misalnya seperti apakah elo merekomendasikan karya tersebut dan mengapa.
Unsur-unsur resensi ini bisa elo gunakan sebagai patokan elo dalam merealisasikan cara meresensi buku. Pastikan tidak ada unsur yang terlewat, ya, dalam resensi buku elo.
3. Tulis Resensi Sesuai Struktur Resensi Buku
Seperti teks lainnya, resensi buku pun memiliki struktur penulisannya sendiri. Untuk itu, cara meresensi buku selanjutnya adalah tulislah resensi sesuai dengan strukturnya.
Struktur resensi buku sendiri disusun berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam resensi seperti yang sudah kita bahas sebelumnya. Berikut kerangka teks atau struktur resensi buku.
- Judul Resensi: tulislah judul tulisan resensi elo.
- Identitas Buku: pada bagian ini, elo bisa membuat paragraf yang memuat judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, tebak buku, serta ukuran dan bahan buku.
- Orientasi: struktur ini berisikan paragraf pembuka dari resensi elo, misalnya seperti informasi singkat mengenai apa yang mau elo bahas.
- Sinopsis Buku: setelah membuat paragraf pembuka, elo bisa langsung memasukkan sinopsis buku yang ingin elo bahas.
- Analisis: bagian ini memuat unsur-unsur intrinsik dalam buku yang diulas.
- Evaluasi atau Kelebihan dan Kekurangan: bagian dalam resensi yang membahas tentang kualitas buku adalah kelebihan dan kekurangan. Pada bagian ini, masukkan kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Pastikan elo memberikan kelebihannya terlebih dahulu. Setelah itu, baru, deh, kekurangannya. Berikan juga bukti untuk memperkuat analisis atau penilaian elo, ya.
- Kesimpulan dan Penutup: kerangka terakhir dari kesimpulan dan penutup. Pada bagian ini, elo bisa menjelaskan nilai keseluruhan dari buku. Misalnya seperti apakah buku ini dapat direkomendasikan kepada pembaca atau tidak.
4. Perhatikan Kaidah Kebahasaan Resensi
Kemudian, cara meresensi buku lainnya adalah perhatikan kaidah kebahasaan resensi. Kaidah kebahasaan sendiri merupakan bentuk-bentuk istilah atau bentuk kosakata yang banyak digunakan dalam sebuah teks.
Cara meresensi buku ini juga bisa mempermudah elo dalam merealisasikan penilaian elo dalam kata-kata. Berikut kaidah kebahasaan resensi yang perlu elo tahu.
- Konjungsi Penerangan, yaitu konjungsi untuk menjelaskan sesuatu, seperti kata bahwa, yakni, dan yaitu.
- Konjungsi Temporal, yaitu konjungsi untuk menyatakan waktu atau urutan, seperti sejak, semenjak, kemudian, selanjutnya, atau akhirnya.
- Konjungsi Penyebaban, yaitu konjungsi yang digunakan untuk menyatakan sebab akibat, seperti karena dan sebab.
- Pernyataan Saran, yaitu penggunaan kosakata untuk merekomendasikan atau menyarankan sesuai, seperti jangan, harus, sebaiknya, atau hendaknya.
- Kata Serapan, yaitu kata-kata yang diserap dari bahasa daerah atau bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia, seperti kata sistem dari system, aktor dari actor, ataupun durhaka dari duraka.
5. Lakukan Analisis dan Evaluasi Teks Resensi Buku
Cara meresensi buku yang terakhir adalah lakukan analisis dan evaluasi kembali terhadap teks resensi buku yang elo tulis. Cek kembali apakah penilaian elo sudah valid, objektif, dan tidak memuat hal-hal yang kurang penting.
Beberapa hal yang tidak perlu dituangkan dalam menyusun resensi adalah membahas kesesuaian harga buku dengan kebutuhan masyarakat. Karena harga itu adalah sesuatu yang subjektif sehingga kurang valid untuk dijadikan patokan penilaian.
Selain itu, ingat juga bahwa bagus dan jeleknya sesuatu itu pun tergantung dari persepsi seseorang dan setiap tulisan pasti berasal dari pemikiran dalam penulisnya. Oleh karena itu, walaupun elo mau memberikan penilaian negatif, tetap hargai penulisnya.
Berikan kritik yang membangun dengan bahasa yang halus. Hindari penggunaan kata-kata yang berkonotasi negatif, seperti jelek atau tidak layak dibaca.
Itu dia 5 cara meresensi buku yang bisa elo terapkan dalam menilai suatu karya sastra. Kalau elo masih bingung dengan contoh penulisan resensi buku, coba cek beberapa contoh resensi buku berikut, ya!
Meresensi buku sendiri memiliki segudang manfaat, lho, salah satunya adalah meningkatkan kemampuan logika berpikir dan kekritisan elo yang termasuk dalam fundamental skills. Fundamental skills ini berperan besar dalam perkembangan cara berpikir elo.
Selain dengan banyak latihan membaca dan menulis, elo juga bisa mengasah fundamental skills melalui fitur Zencore yang ada di Zenius. Dalam fitur ZenCore, terdapat kuis CorePractice yang bisa elo gunakan untuk meningkatkan fundamental skills yang elo miliki. Yuk, cobain, ya!
Baca juga:
Leave a Comment